V
1
.M
1
= V
2
. M
2
X 100ppm = 100ml 20 ppm
X = 20 ml
V
1
.M
1
= V
2
. M
2
X 100ppm = 100ml 30 ppm
X = 30 ml
V
1
.M
1
= V
2
. M
2
X 100ppm = 100ml 40 ppm
X = 40 ml
V
1
.M
1
= V
2
. M
2
X 100ppm = 100ml 50 ppm
X = 50 ml
3) Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
1. Buat reagen antron dengan cara melarutkan 0,2 gr antron dengan H
2
SO
4
pekat hingga 100 ml menggunakan gelas ukur 100 ml
2. Ambil 3 ml larutan standar, masukkan ke dalam tabung reaksi dan
tambahkan reagen antron sebanyak 6 ml.
3. Kocok sampel sehingga timbul warna hijau kemudian dinginkan selama 15
menit pada suhu kamar.
Hasil Pengamatan Warna setelah ditambahkan reagen antron:
Larutan Warna larutan
Larutan standar 10 ppm Hijau muda
Larutan standar 20 ppm Hijau muda
Larutan standar 30 ppm Hijau sedikit keruh
Larutan standar 40 ppm Hijau tua keruh
Larutan standar 50 ppm Hijau pekat
Sampel sebelum difermentasi Hijau kebiru-biruan
4. Masukan larutan tersebut kedalam cuvet.
5. Standarisasi alat dengan menggunakan blanko.
6. Masukan cuvet ke dalam spektrometer.
7. Set panjang gelombang pada spektrofotometer (470-520 nm)
8. Panjang gelombang maksimum yang didapat adalah 500 nm.
9. Buat grafik panjang gelombang dan absorbansi yang diperoleh.
10. Pembuatan Kurva Standar pada titik maksimum
11. Setiap larutan standar (10-50 ppm) diukur absorbansi pada panjang
gelombang maksimum (500 nm).
12. Buat kurva standar pada panjang gelombang 500 nm untuk setiap larutan
standar.
Hasil pengamatan :
a. Panjang gelombang maksimum
Tabel 1. Penentuan panjang gelombang maksimum
Gambar 1. Panjang Gelombang Maksimum
b. Kurva standar
Tabel 2. Hasil Pengukuran Absorbansi Deret Larutan Standar
0.292
0.294
0.296
0.298
0.3
0.302
0.304
0.306
0.308
460 470 480 490 500 510 520
A
b
s
o
r
b
a
n
s
i
(
A
)
Panjang Gelombang (nm)
Panjang Gelombang Maksimum
Panjang Gelombang (nm) Absorbansi (A)
470 0,305
480 0,305
490 0,302
500 0,306
510 0,293
Konsentrasi (ppm) Absorbansi (A)
0 0
10 0,251
20 0,291
30 0,294
40 0,327
50 0,433
Gambar 2. Grafik Kurva Standar Glukosa
4) Pengujian Glukosa pada Sampel Sebelum Proses Fermentasi
1. Masukkan larutan sampel ke dalam tabung reaksi dan sentrifuse selama
30 menit.
2. Pisahkan supernatan (filtrat) dan diambil 5 ml untuk analisa glukosa
terlarut.
3. Encerkan sampel sampai 100 kali.
4. Ambil tabung reaksi, masukkan 3 ml larutan supernatan yang sudah
diencerkan pada masing-masing tabung reaksi, dan tambahkan dengan
reagen antron.
5. Dinginkan sampel selama 15 menit pada suhu kamar.
6. Gunakan aquades sebagai larutan blanko, ukur dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang () = 500 nm.
Hasil pengamatan :
a. 10 ppm : hijau muda
b. 20 ppm : hijau muda
c. 30 ppm : hijau sedikit keruh
d. 40 ppm : hijau tua keruh
e. 50 ppm : hijau pekat
y = 0.004x + 0.1992
R = 0.838
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0 10 20 30 40 50 60
A
b
s
o
r
b
a
n
s
i
(
A
)
Konsentrasi (ppm)
5) Proses Fermentasi
Bahan
1. NPK 0,5 gr/l
2. Urea 0,4 gr/l
3. Larutan starter
4. Air tebu
Alat
1. Ketel 5. Gelas Ukur 9. Tabung Reaksi
2. Erlenmeyer 6. Labu Ukur 10. Kertas Saring
3. Spektofotometer 7. Pipet Tetes 11. Alkoholmeter
4. Alat Destilasi 8. Corong
Prosedur
1. Pasang ketel fermentasi, kemudian masukkan nutrisi (NPK 0,5 gr/l dan
Urea 0,4 gr/l), dan air tebu (substrat) yang telah disterilkan ke dalam
ketel fermentasi secara aseptik.
2. Masukkan larutan starter ke dalam ketel fermentasi secara aseptik.
3. Atur kecepatan agitasi 200 rpm.
4. Lalu ambil sampel sebanyak 210 ml setiap 1 jam, mulai dari jam ke 2
hingga jam ke 8.
6) Pengujian Glukosa pada Sampel Selama Proses Fermentasi (2, 4, 6 dan 8 jam)
1. Pada waktu yang ditentukan, ambil 210 ml larutan sampel dari fermentor.
2. Encerkan sampel sampai 100 kali.
3. Ambil tabung reaksi, masukkan 3 ml larutan supernatan yang sudah
diencerkan pada masing-masing tabung reaksi, dan tambahkan reagen
antron.
4. Dinginkan sampel selama 15 menit pada suhu kamar.
5. Gunakan aquades sebagai larutan blanko, ukur dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang () = 500 nm.
Hasil pengamatan :
Bahan baku : hijau muda
Sampel 1 : hijau tua pekat dan keruh
Sampel 2 : hijau pekat
Sampel 3 : hijau tidak keruh
Sampel 4 : hijau pekat
6. Lakukan perhitungan berdasarkan persamaan linear yang didapat dari
kurva standar.
y = 0,004x + 0,1992
x = (y 0,1992) / 0,004
x = kadar glukosa (ppm)
y = absorbansi glukosa (A)
Perhitungan :
Dengan adanya pengenceran maka persamaan diatas perlu dikalibrasi
dengan faktor pengenceran, sehingga menjadi :
x =
t = 0 jam
Absorbansi = 0,405 A
x =
x = 5148 ppm = 5148 mg/l = 5,148 mg/ml
t = 2 jam
Absorbansi = 0,393 A
x =
x = 4845 ppm = 4845 mg/l = 4,845 mg/ml
t = 4 jam
Absorbansi = 0,374 A
x =
x =
x = 4370 ppm = 4,370 mg/l = 4,37 mg/ml
t = 6 jam
Absorbansi = 0,236 A
x =
x =
x = 92000 ppm = 920 mg/l = 0,92 mg/ml
t = 8 jam
Absorbansi = 0,213 A
x =
x =
x100
x = 345 ppm = 345 mg/l = 0,345 mg/ml
Tabel 3. Penentuan kadar glukosa
Sampel (jam) Absorbansi (A)
0 0,405
2 0,393
4 0,374
6 0,236
8 0,213
Gambar 3. Penentuan Kadar Glukosa (Kadar Glukosa vs Waktu Fermentasi)
7) Penentuan Kadar Alkohol Selama Proses Fermentasi (2, 4, 6 dan 8 Jam)
1. Ambil Sampel lalu di sentrifuse selama 30 menit, dan ambil 100 ml
sampel, masukan ke dalam tabung reaksi.
2. Ukur kadar alkohol dengan menggunakan alkoholmeter.
Hasil pengamatan :
Tabel 4. Penentuan Kadar Alkohol
Sampel (jam) Kadar alkohol (%)
2
3 %
4
4 %
6
5 %
0
10
20
30
40
50
60
0 2 4 6 8 10
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
(
p
p
m
)
Waktu Fermentasi (Jam)
Analisa Kadar Glukosa
8
5,5 %
Gambar 4. Penentuan Kadar Alkohol
8) Perhitungan Kadar Alkohol Secara Teoritis
Densitas etanol = 0,789 gr/ml
Perhitungan Kadar Alkohol
a. Kadar Etanol Teoritis
Kadar etanol teoritis dihitung dengan cara sebagai berikut :
Kadar etanol teoritis = 0,51 * konsentrasi gula awal
= 0,51 * 5,148 mg/ml = 2,625 mg/ml
b. Kadar Etanol Percobaan
Kadar etanol yang dihasilkan dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
(
) () (
)
Contoh perhitungan pada waktu 8 jam didapatkan etanol sebesar 5,5%, maka :
5,5% v/v = 5,5 ml etanol dalam 100 ml larutan etanol air.
= 5,5 ml/100ml
0
2
4
6
8
0 2 4 6 8 10
K
a
d
a
r
A
l
k
o
h
o
l
(
%
v
/
v
)
Waktu Fermentasi (Jam)
(
) [
]
Dimana 0,7893 g/cm
3
= 0,7893 g/ml adalah berat jenis etanol pada suhu kamar.
Berdasarkan Percobaan
Sampel 2 jam
Etanol yang dihasilkan 3%
3% v/v = 3 ml etanol dalam 100 ml larutan etanol air.
= 3 ml/100ml
(
) [
]
Sampel 4 jam
Etanol yang dihasilkan 4%
4% v/v = 4 ml etanol dalam 100 ml larutan etanol air.
= 4 ml/100ml
(
) [
]
Sampel 6 jam
Etanol yang dihasilkan 5%
5% v/v = 5 ml etanol dalam 100 ml larutan etanol air.
= 5 ml/100ml
(
) [
]
Sampel 8 jam
Etanol yang dihasilkan 5,5%
5,5% v/v = 5,5 ml etanol dalam 100 ml larutan etanol air.
= 5,5 ml/100ml
(
) [
]
Pekanbaru, 3 Juni 2014
AsistenLabtek
(Mohammad Rezky)