Anda di halaman 1dari 13

Pemeriksaan fisik muskuloskletal

Oleh
Anik maftukhah
Istilah-istilah dalam muskuloskletal
Gerakan pada persendian
1. Gerakan angular
a. Fleksi: penurunan sudut antar tulang-tulang
sendi.contoh: menekuk siku=fleksi siku
b. Ekstensi: peningkatan sudut antar tulang-tulang
sendi.Contoh: meluruskan siku= ekstensi siku
c. Abduksi: gerakan tulang menjauhi garis
tengah.Contoh: menggerakkan lengan ke
luar=abduksi bahu
d. Adduksi: gerakan tulang menuju garis tengah:
merapatkan lengan ke sisi tubuh=adduksi bahu
2. rotasi
Suatu gerakan tulang berputar pada porosnya
1. Rotasi interna atau medial: berputarnya
suatu tulang ke garis tengah. Contoh:
memutar ekstrimitas bawah=rotasi interna
paha
2. Rotasi eksterna atau lateral: berputarnya
suatu tulang menjauhi garis tengah= rotasi
ekstena paha
3. Gerakan khusus
1. pronasi: menggerakkan lengan bawah seperti
memutar tombol berlawanan arah jarum jam.
Contoh: rotasi interna lengan bawah pada
posisi anatomis
2. Supinasi: menggerakkan lengan bawah
seperti memutar tombol sesuai dengan arah
jarum jam. Contoh: rotasi eksterna lengan
bawah pada posisi anatomis
Lanjutan.
4. dorsofleksi: menggerakkan pergelangan kaki
untuk membawa dorsum kaki ke arah tibia
5. Fleksi plantar: menggerakkan pergelangan
kaki untuk membawa plantar segaris dengan
tibia. Contoh: menginjak pedal
Lanjutan.
6. inversi: menggerakkan telapak kaki ke arah
dalam untuk menghadap ke telapak kaki yang
lain.
7. eversi: menggerakkan kaki ke luar menjauhi
telapak kaki yang lain.
8. protaksi: menggerakkan mandibula ke depan
9. retraksi: menggerakkan mandibula ke
belakang











pengkajian
Ingat kembali anatomi dan fisiologi
muskuloskletal
Anamnesa gejala-gejala yang sering di alami
oleh klien dengan gangguan muskoloskletal
seperti:nyeri, kekakuan, locking (terkunci),
pembengkakan, deformitas, kelemahan,
gangguan sensorik, menurunnya fungsi
muskuloskletal, gejala ekstra artikular
Gunakan sistem PQRTS pada saat anamnesa
nyeri
Atralgia: nyeri sendi
Nyeri otot: mialgia
a. Karakter nyeri: nyeri yang monoton,
menembus, dan lebih parah pada malam
hari.penyebab: tumor, infeksi kronik, nekrosis
avaskuler dan osteoma osteoid
Lanjutan.
Nyeri tajam dan menusuk dan makin sakit jika
digunakan untuk bergerak, misal: fraktur
Nyeri menyengat: penjepitan syaraf
b. Awitan
Nyeri akut: atritis, gout
Nyeri kronik: osteoartritis, artritis reumatoid
c. Tempat
Patela, sendi, tulang bahu, siku, paha, punggung dll
kekakuan
Kekauan adalah ketidakmampuan
menggerakkan sendi setelah beristirahat
setelah beberapa lama.
Penyebab: peradangan lokal sendi, disfungsi
mekanik
Locking (kekakuan/kram pd sendi)
Ketidakmampuan mendadak menuntaskan
gerakakn tertentu dan menandakan obstruksi
atau hambatan mekanis akibat suatu struktur
yang longgar/ tulang rawan yang lepas di
dalam sendi
pembengkakan
Penyebab: peradangan lapisan sinovial,
peningkatan caitan sinovial, hipertropi tulang,
pembengkakan struktur yang mengelilingi
sendi
Perhatikan juga tanda peradangan yang lain:
nyeri, kemerahan












deformitas
Adalah kerusakan struktur penunjang sendi
Macam deformitas, yaitu:
a. Valgus: tulang atau sebagian dari tungkai
sebelah distal dari sendi mengalami deviasi
ke lateral
b. Varus: tulang atau sebagian dari tungkai
sebelah distal dari sendi mengalami deviasi
ke medial
kelemahan
Amati adakah kelemahan yang berhubungan
dengan neurogenik, terjadi lokal atau general,
Gangguan sensorik dan berkurangnya
fungsi
Rasa baal atau parestesia (kaji PQRST)
Berkurangnya fungsi mungkin disebabkan
kelemahan otot
Kaji kemampuan dalam pemenuhan
kebutuhan ADL
Gejala ekstra muskuloskletal
Sistemik: demam, penurunan BB, letargi
Ruam kulit (letargi)
Penjepitan syaraf: migrain, stroke
Sesak nafas, nyeri dada
Dll
Inflamasi, demam
Anamnesa lain
Riwayat dahulu: mungkin pernah mengalami
kecelakaan/mikro cidera (cairan sinovial jd
bantalan kmudian cidera lalu bisa sampai
kelumpuhan)
Riwayat keluarga: osteoartritis, AR, osteoporosis
Riwayat pengobatan: kaji dampak penggunaan
NSID (menguntungkan tp juga merugika tdina tdk
gastritis lalu bs jd ulpus)
Riwayat sosial: pekerjaan , lansia, pola hidup
Uji kekuatan otot
nilai keterangan
0:0% Otot sama sekali tidak mampu bergerak, bila
lengan dilepaskan akan jatuh 100% pasif
1:10% Tampak kontraksi ada sedikit gerakan dan ada
tahanan sewaktu jatuh
2:25% Mampu menahan tegak (mampu menahan gaya
grafitasi) tapi dengan sentuhan akan jatuh
3:50% Mampu menahan tegak tapi sedikit di dorong tidak
mampu melawan tekanan/ dorongan dari
pemeriksa
4:75% Kekuatan kurang di banding sisi lain
5:100% Kekuatan utuh
Px diminta berjabat tgan, lalu rasakan
kekuatan yg normal kalau tdk ada keerusakan
saraf
Pemeriksaan GALS
G: gait (gaya berjalan)
A: arms (lengan)
L: legs (tungkai)
S: spine (tulang belakang)












Cara berjalan orang yg hbs kecelakaan fx
femur, jalan na kaku
G: gait (gaya berjalan)
Perhatikan klien ketika berjalan: gerakan
seharusnya simetris dan lancar disertai
ayunan tanpa panggul miring dan panjang
langkah normal
Klien harus bisa memulai,berhenti dan
berputar dengan cepat
A: Arms (lengan)
Klien duduk di kursi
Inspeksi: perhatikan ada tidaknya atropi otot,
deformitas sendi. Pijat metakarpal 2-5 (N:
tidak ada nyeri)
Lakukan pemeriksaan: gerakan angular, rotasi
Sendi krek tjd karna pergesekan antar tulg dan
cairan sinovial kurang
L: legs (tungkai)
Klien berbaring di tempat tidur
Inspeksi: adanya pembengkakan/ deformitas
lutut, pergelangan kaki serta atropi
Palpasi: pijat metatarsal
Lakukan px: rotasi interna, fleksi paha dan
lutut, dorsofleksi pergelangan kaki
S: spine (tulang belakang)
Inspeksi dari belakang: lihat ada tidaknya
skoliosis
Insp dr samping: kifosis/ lordosis?
Palpasi: nyeri tekan
Fleksi lumbal: minta klien untuk menyentuh
jari kaki
Fleksi lateral servikal: tempelkan telinga ke
bahu
Pemeriksaan penunjang
1. Rongten
2. CT scan
3. MRI
4. Mielografi: penyuntikan kontras ke dalam rongga
subarakhnoid
5. Diskografi: untuk memeriksa diskus vertebra (pem
sudut vertebra)
6. Artrografi: penyuntikan radiopaque untuk mengetahui
struktur jaringan lunak dan kontur sendi
Pemeriksaan lain
Artosentesis: aspirasi sendi
Artroskopi
Biopsi
Elektromiografi
Pemeriksaan laboratorium
DL
Urin
Kimia darah: kalsium, fosfor, alkali fosfatase,
Pemeriksaan hormon: paratiroid,
Lainnya: vit D, kreatinin kinase (CK), OT-PT

























Masalah keperawatan secara umum
dalam sistem muskuloskletal
1. Nyeri
2. Kerusakan mobilitas fisik
3. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit
4. Resiko sindrome disuse (suatu kelainan tjd
kekakuan dan atropi pd otot, hampir semua
otot mglami penurunan)
5. Resiko terhadap disfungsi neurovaskuler perifer
6. Gangguan perfusi jaringan perifer
7. Kurang perawatan diri
Lanjutan.
8. Kurang pengetahuan mengenai proses
penyakit dan terapi
9. Resiko cidera
10. Intoleransi aktifitas
11. Keletihan
12. Perubahan penampilan peran
13. Gangguan harga diri
14. Gangguan citra diri
Lanjutan.
15. Koping individu tidak efektif
16. Ketidakberdayaan
17. Perubahan proses keluarga
18. Resiko infeksi
19. Gangguan pola tidur
20. Gangguan eliminasi:Konstipasi
21. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan
referensi
Wayan S., 2012, pengkajian fisik keperawatan,
gosyenpublishing, yogyakarta
Smeltzer, 2002, keperawatan medikal bedah,
EGC, jakarta
Thomas& monaghan, pemeriksaan fisik dan
keterampilan praktis, EGC, jakarta
Price&wilson, patofisiologi, EGC, jakarta












Askep osteoartritis
Oleh
Anik maftukhah
pengertian
Disebut juga penyakit sendi degenerative
atau arthritis hipertropi.
Merupakan penyakit kerusakan tulang
rawan sendi(kartilago) yang berkembang
lambat dan berhubungan dengan usia
lanjut
Penyakit degenerativ (penurunan fgsi salah
satu penyebabnya adl fx usia)
Sbenarnya bkn penyakit tp kelainan
Etiologi:
Belum diketahui secara pasti, faktor resiko:
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. Wanita lebih sering terkena
3. Cidera sendi, pekerjaan dan olah raga
4. Kelainan pertumbuhan
5. Semakin meningkat usia lbh rawan tekena
osteoartriis karan pengaruh hormon estrogen
yg turun
Patofisiologi
Terjadi peningkatan aktifitas enzim yang merusak
makromolekul matriks tulang rawan sendi
(proteoglikan dan kolagen)
terjadi kerusakan tulang rawan secara progresif
dan pembentukan tulang baru pada dasar tulang
lesi tulang rawan.
Osteofit terbentuk sebagai suatu proses
perbaikan untuk membentuk kembali persendian
sehingga dipandang sebagai kegagalan sendi yang
progresif.
Lanjutan..
nyeri pada sendi yang terkena( terutama pada
saat bergerak). Gejala tersebut timbul secara
perlahan, mula-mula terasa kaku kemudian
timbul nyeri dan berkurang jika beristirahat.
terdapat hambatan pada pergerakan sendi,
kaku pada pagi hari, pembesaran sendi dan
perubahan gaya berjalan dan krepitasi tulang.














Manifestasi klinik
Secara klinik ditandai dengan
1. nyeri,
2. deformitas,
3. pembesaran sendi dan
4. hambatan gerak pada sendi-sendi tangan (tjd
kekakuan, khas pd lansia stlah bgn tdr, sblm
dgerakkan saat tjd kekauan lbh baik kasih dlu
kompres hangat)
5. Nodus heberden (benjoan di proximal), nodus
bouchard (benjolan di daerah distal)
Tempat predileksi osteoarthritis
1. sendi metakarpal I,
2. metatarsofalangfeal I,
3. apofiseal tulang belakang,
4. lutut dan
5. paha.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah tepi
2. Imunologi
3. Cairan sendi
4. Radiologi
5. MRI
Penatalaksanaan
Bersifat simptomatik
1. Medikamentosa untuk pereda nyeri: NSID
2. Diet untuk menurunkan berat badan
3. Dukungan psikososial
4. Fisioterapi
5. Operasi
NSID meningkatkan HCL
Asuhan keperawatan
Pengkajian (trgantung kondisi px)
Riwayat penyakit sekarang: nyeri dan
kekakuan sendi dll (lihat pada manifestasi
klinik)
Pemeriksaan fisik: inflamasi area persendian
yang terkena
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri b/d inflamasi
2. Kerusakan mobilitas fisik b/d kekakuan sendi
perencanaan
1. Managemet nyeri
a. Kolaborasi analgetik
b. Kompres hangat
c. Pembidaian yg mgkn sendi msh bs
digerakkan









Askep osteomielitis
Oleh
Anik maftukhah
pengertian
Osteomielitis adalah infeksi tulang.
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan
sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh
bakteri, virus atau proses spesifik (Mansjoer,
2000).
Osteomielitis adalah infeksi akut tulang yang
dapat terjadi karena penyebaran infeksi dari
darah (osteomielitis hematogen) atau yang lebih
sering, setelah kontaminasi fraktur terbuka atau
reduksi (osteomielitis eksogen) (Corwin, 2001).
etiologi
1. Bakteri:Staphylococcus aureus (70 %-80 %),
selain itu juga bisa disebabkan oleh
Escherichia coli, Pseudomonas, Klebsiella,
Salmonella, dan Proteus.
2. Virus
3. Jamur
4. Mikroorganisme lain
Faktor predisposisi
1. Gizi buruk (imun tdk bagus)
2. Lansia
3. Kegemukan
4. Penggunaan steroid jangka panjang
5. DM (org DM awal gemuk, karna org DM
sensitivitas thdp insulin rendah,
Jalur penyebaran
1. Aliran darah:
infeksi dari tempat lain misal: otitis, sepsis (ex
ISPA, tonsilitis)
2. Penyebaran langsung: fraktur tulang terbuka
(luka terbuka, infeksi, osteomielitis)
3. Infeksi dari jaringan lunak di dekatnya:
dekubitus
Manifestasi klinik
1. Infeksi dibawa oleh darah
Biasanya awitannya mendadak.
Sering terjadi dengan manifestasi klinis
septikemia (mis. Menggigil, demam
tinggi, denyut nadi cepat dan malaise umum).










2. Infeksi terjadi akibat penyebaran dari infeksi
di sekitarnya atau kontaminasi langsung
Daerah infeksi membengkak, hangat, nyeri
dan nyeri tekan.
3. Osteomyelitis kronik
Ditandai dengan pus yang selalu mengalir
keluar dari sinus atau mengalami periode
berulang nyeri, inflamasi, pembengkakan dan
pengeluaran pus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan titer antibodi anti staphylococcus
3. Pemeriksaan feses (hny utk memastikan)
4. Pemeriksaan Biopsi tulang.
5. Pemeriksaan ultra sound
6. Pemeriksaan radiologis (yg pertama dilakukan)
infksi trbuka, dilakukan kultur
penatalaksanaan
1. Antibiotik sesuai dengan hasil kultur
2. Pembedahan kalu misalkan tjd kematian jar.
Tlg nekrosis mka amputasi
3. Nutrisi hrs tercukupi
4. mobilisasinya
Asuhan keperawatan
Pengkajian
1. Kaji faktor resiko terjadinya osteomielitis
2. Kaji riwayat infeksi
3. Kaji riwayat operasi pre op: puasa,
Post op luka dibuka stlah 3hr
Normal org bs mkan stelah op kentut dulu tandanya peristaltik
sdh ada, kalau blm kntut di mobilisasi, masase dg cara I
LOVE U terbalik
1. Pada area infeksi: tanda peradangan( kemerahan,
bengkak,panas, nyeri, keluar cairan pululen, kelemahan)
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri b/d inflamasi
2. Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri,
3. Resiko penyebaran infeksi (sepsis) b/d
higeien yang buruk
4. Regiment terapi tidak efektif b/d kurang
pengetahuan
perencanaan
secara umum intervensi keperawatan sesuai dg
dx pre op, op, post op kalau px infeksi pantau
lab HB, Leukosit
1. Peredaan nyeri
2. Perbaikan mobilitas fisik (bantuan utk
berjalan)
3. Mengontrol proses infeksi
4. Pendidikan kesehatan



















Hasil evaluasi yang diharapkan
1. Peredaan nyeri
a. Klien melaporkan nyeri berkurang
b. Tidak mengalami nyeri tekan pada area
infeksi
c. Nyaman ketika bergerak
2. Mobilitas fisik
a. Ikut serta dalam pemenuhan aktifitas PH bagi
klien sendiri
b. Mampu mempertahankan fungsi gerak
dengan optimal
c. Mampu mobilisasi dengan alat bantu dengan
aman dan mandiri
infeksi
1. Mengikuti terapi infeksi dengan baik
2. Tanda infeksi tidak ada
3. Melakukan pola hidup sehat guna mencegah
infeksi
4. Hasil lab dalam batas normal
regiment Terapi
1. Menggunakan antibiotik sesuai dengan advis
medis
2. Melindungi tulang yang infeksi
3. Mengikuti perawatan luka dengan teknik
steril
4. Diet TKTP










Askep tumor tulang
Oleh
Anik maftukhah
pengertian
Tumor tulang adalah istilah yang dapat
digunakan untuk pertumbuhan tulang yang
tidak normal,
Sel tulang:
a. Osteoblas
b. Osteosit
c. osteoklas
Klasifikasi tumor tulang
neoplasma pada system muskuloskeletal
menjadi dua, yaitu neoplasma jaringan lunak
dan neoplasma kerangka.
Berdasarkan asal penyebaran:
a. dari sel tulang sendiri
b. dari sel tumor lain
etiologi
Tidak jauh berbeda dari penyebab tumor pada
sel/ jaringan tubuh yang lain!
Jenis tumor tulang
jinak
1. Osteoma
2. Kondroblastoma
3. Enkondroma
4. Tumor sel raksasa
ganas
1. Multiple mieloma
2. Sarkoma osteogenik
3. kondrosarkoma
Jenis tumor tulang jinak
osteoma
a. bersifat jinak yang ditandai
oleh pertumbuhan tulang
yang abnormal.
b. tidak nyeri.
kondroblastoma
Kondroblastoma
a. Adalah tumor jinak di
Epifisis.
b. Tempat sering terserang
adalah humerus.
c. Gejala yang muncul
seringkali berupa nyeri
sendi yang timbul dari
jaringan tulang rawan.









enkondroma
a. tumor jinak dari sel-sel
tulang rawan dispalstik
yang timbulnya pada
metafisis tulang tubular
terutama pada tangan dan
kaki, seperti falang,
metacarpus, dan
metatarsus.
b. gejala nyeri sampai terjadi
pembengkakan, atau
fraktur patologis pada
tulang yang korteksnya
menjadi tipis karena
absorbs enkondroma.
Tumor sel raksasa
Tumor ini biasanya berasal dari sarumg tendo.
Sifat khas dari tumor sel raksasa adalah
adanya stroma vascular dan seluler yang
terdiri atas sel-sel berbentuk oval yang
mengandung sejumlah nucleus, kecil dan
berwarna gelap. Sel raksasa ini merupakan
sel besar dengan sitoplasma yang berwarna
merah muda. Sel ini mengandung sejumlah
nucleus yang vesikuler dan menyerupai sel-
sel stroma.
Tumor sel raksasa sering terjadi pada orang
dewasa muda dan lebih banyak pada wanita.
Tumor ini sering menyerang pada ujung-
ujung tulang panjang, terutama lutut dan
ujung bawah radius.
Gejala yang paling sering terjadi adalah nyeri,
disamping gejala keterbatasan gerak sendi
dan kelemahan. Tumor ini (sekitar 60% atau
lebih) cenderung kambuh secara local dan
biasanya tumor yang kambuh karena tidak
bersihnya eksisi akan bersih bersifat lebih
ganas. Untuk memastikan jenis tumor
dilakukan biopsi, kemudian perlu dilakukan
eksisis local yang cukup luas, termasuk
pengangkatan jaringan normal dari tepi
tumor. Dengan melakukan biopsy maka
diagnosis dapat ditegakkan dan operasi lokal
yang disertai tindakan rekonstruksi segera
dapat dilakukan.
Sarkoma Osteogenik (osteosarkoma)
Merupakan neoplasma tulamg primer yang sangat ganas kedua.
Neoplasma ini sering di temukan pada anak, remaja, dan dewasa
muda. Tumor ini tumbuh pada bagian metafisis tulang. Tempat yang
paling sering terserang tumor adalah bagian ujung tulang panjang,
terutama lutut. Osteosarkoma paling banyak menyerang anak
remaja dan mereka yang mengijak masa dewasa, tetapi dapat juga
menyerang klien penyakit paget yang berusia lebih dari 50 tahun.
Nyeri yang menyertai destruksi tulang dan erosi adalah gejala
umum dari osteosarkoma. Penampakan luar dari osteosarkoma
dapat berupa osteolitik dimana tulang telah mengalami perusakan
dan jaringan lunak diinvasi oleh tumor, atau periosteum tulang yang
baru dapat tertimbun dekat tempat lesi, dan pada hasil
pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya suatu bangunan yang
berbentuk segitiga. Walaupun gambaran ini juga dapat terlihat pada
berbagai bentuk keganasan tulang yang lain, tetapi bersifat khas
untuk sarcoma osteogenik. Tumor ini dapat menghasilkan suatu
pertumbuhan tulang yang bersifat abortif. Pada radiogram akan
terlihat sebagai suatu sunburst (pancaran sinar matahari).
Manifestasi Klinis Tumor Tulang
Beberapa manifestasi klinis yang muncul bervariasi
namun yang paling umum adalah
1. Nyeri.
2. Persendian yang bengkak dan inflamasi.
3. Patah tulang yang disebabkan karena tulang yang
rapuh
4. Manifestasi klinis yang tidak spesifik seperti demam,
menurunnya berat badan, kelelahan yang hebat, dan
anemia juga bisa menjadi gejala tumor tulang, tapi bisa
juga merupakan indikator penyakit lain.
5. Deformitas (kelainan bntk)
penatalaksanaan
Pembedahan
Kemoterapi: (ingat kembali ttg kemoterapi)
Radiasi
Ujian keluar kemotrapi jenis
Kalau stadium akhir, berikan tx paliatif hilangi
nyeri
Asuhan keperawatan
Kaji setiap sistem organ (t.u jika ada
penyebaran sel tumor) gejala akan keluar
sesuai tumor yang ada pada area organ
Jika pada tulang: nyeri, reaksi peradangan
Masalah keperawatan
Nyeri
Immobilisasi
Konsep diri (HDR)
Jika kemoterapi: lihat kembali materi
kemoterapi


































perencanaan
Management nyeri
Dukungan psikologis
Pencegahan infeksi
Persiapan operasi pengangkatan tulang
Observasi lab: Dl
Observasi penyebaran sel tumor

Anda mungkin juga menyukai