Terapi Kombinasi Clomiphene Citrate Metformin Terhadap Induksi
Ovulasi Pada Sindroma Ovarium Polikistik
Annisa Noor Anindyasari 1 1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman annisanoora@yahoo.com
ABSTRAK Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan masalah infertilitas pada wanita dengan penyebab multifaktorial. Penyebab terjadinya SOPK belum diketahui sepenuhnya akan tetapi peningkatan Luteinizing Hormone (LH), penurunan Sex Hormone Binding Globulin (SHBG) dan resistensi insulin yang saat ini diketahui. Terapi farmakologi lini pertama yang direkomendasikan adalah Clomiphene citrate yang efektif untuk meningkatkan ovulasi dan sudah digunakan sejak tahun 1967. Resistensi insulin menyumbang besar pada terjadinya SOPK, maka banyak penelitian merekomendasikan penambahan agen insulin-sensitizer metformin. Terapi pengobatan pada SOPK dipengaruhi beberapa faktor seperti Indeks Massa Tubuh (IMT), usia, paritas, lama infertilitas, dan gaya hidup. Kata kunci: Sindroma Ovarium Polikistik, SOPK, Clomiphene citrate, Metformin, Ovulasi
Abstract Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) is the problem of infertility in women with multifactorial causes. The cause of PCOS is not fully known, but the increase in luteinizing hormone (LH), sex hormone binding globulin decrease (SHBG) and insulin resistance are presently unknown. The recommended first line therapy Clomiphene citrate is effective for improving ovulation and has been used since 1967. Insulin resistance contributed significantly to the development of polycystic ovary syndrome, many studies recommend adding metformin agent insulin- sensitizer. Therapy of polycystic ovary influenced by several factors, such as body mass index (BMI), age, parity, duration of infertility, and lifestyle. Keywords : Polycyctis Ovary Syndrome, PCOS, Clomiphene citrate, Metformin, Ovulation
PENDAHULUAN Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan gangguan reproduksi pada wanita dengan penyabab multifaktorial. Masalah infertilitas wanita akibat gangguan ovulasi sebanyak 75% disebabkan oleh SOPK (Tarlatzis et al., 2012). Penyebab SOPK belum diketahui sepenuhnya akan tetapi resistensi insulin, peningkatan kadar Luteinizing Hormone (LH) dan penurunan Sex Hormone Binding Globulin (SHBG) adalah beberapa faktor penyebab pada SOPK yang sekarang diketahui (Diejomaoh, 2007). Manajemen terapi famakologi belakangan diketahui dapat mengurangi manajemen terapi pembedahan untuk induksi ovulasi pada SOPK (Tarlatzis et al., 2008). Clomiphene citrate (CC) merupakan obat lini pertama SOPK yang sudah digunakan lebih dari 40 tahun yang mempunyai efek yang minimal dan sudah dibuktikan dengan penelitian meta-analisis serta Randomized Controlled Trial (RCT) dapat meningkatkan ovulasi dan angka kelahiran (Brown et al., 2009). Resistensi insulin merupakan salah satu penyebab terbesar terjadinya SOPK, sehingga direkomendasikan metformin sebagai agen insulin. Randomized Controlled Trial (RCT) menyebutkan metformin efektif meningkatkan angka ovulasi dan kehamilan pada wanita SOPK (Tang et al., 2010). Kombinasi CC dan metformin pada penelitian RCT diperoleh hasil bahwa sebanyak 76,2% pada terapi kombinasi, dibandingkan 38,1% pada terapi tunggal CC saja untuk tingkat ovulasi (Ayaz et al., 2013). Maka dari itu, penulis ingin menelaah efektivitas terapi kombinasi CC dengan metformin pada wanita SOPK.
SINDROMA OVARIUM POLIKISTIK (SOPK) Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan suatu kumpulan gejala seperti oligomenore, amenore, infertilitas, hirsutisme, akne, dan pembesaran kedua ovarium. Diagnosis SOPK dapat ditegakkan menggunakan kriteria Rotterdam, yaitu apabila terdapat minimal 2 dari kriteria : oligomenore, dan atau anovulasi, hiperandrogenisme klinis, dan atau biokimiawi, serta ovarium polikistik (The Rotterdam, 2003). Resistensi insulin, peningkatan LH dan penurunan SHBG saat ini diketahui sebagai bebrapa faktor penyebab SOPK (Diejomaoh, 2007). Resistensi insulin meningkat pada SOPK sebanyak 40%, pada salah satu penelitian menyebutkan bahwa dari 85 kasus SOPK resistensi insulin merupakan penyebab 48,2% sehingga terjadi hiperinsulinemia sebagai suatu faktor etiologi di dalam patogenensis SPOK (Maryam, 2012).
PATOFISIOLOGI SOPK Peningkatan kadar LH akibat peningkatan frekuensi pulsasi pada hipotalamus gonadotropin - releasing hormone (GnRH). Rangsangan oleh LH akan menstimulasi sel teka ovarium untuk mensekresi androgen (Ehrman, 2005). Peningkatan frekuensi pulsasi hipotalamus GnRH menjadikan LH lebih meningkat daripada FSH sehingga menyebabkan suasana yang hiperandrogen di ovarium. Kadar FSH yang menurun akan mengakibatkan pematangan folikel yang tidak sempurna sehingga folikel menjadi atresia dan membentuk kista-kista yang kecil (Balen, 2005). Gangguan resistensi insulin pada SOPK terjadi di post-reseptor yang berakibat penurunan transpor glukosa. Sebagian besar wanita obes dengan SOPK mengalami defek pada autofosforilasi reseptor. Fosforilasi tirosin yang seharusnya berlangsung menjadi berkurang, digantikan oleh dominasi fosforilasi serin pada kompleks Insulin Receptor Substrat (IRS). Hambatan pada fosforilasi gugus tironin kompleks IRS ini menyebabkan tidak teraktivasinya jalur Phosphatidylinositol-3-kinase (PI3-kinase), sehingga menyebabkan glukosa tetap berada di ekstrasel (Savage, 2005). Insulin juga bekerja secara langsung meningkatkan produksi hormon steroid pada ovarium. Hipeinsulinemia akan menurunkan kadar Insulin-like Growth Factor Binding Protein-I (IGFBP-I) sehingga akan meningkatkan Insulin-like Growth Factor-I (IGF) yang secara struktural mirip dengan reseptor insulin. IGF-I bekerja pada sel teka untuk meningkatkan reseptor terhadap LH. Rangsangan reseptor IGF-I oleh insulin akan meningkatkan produksi androgen pada sel teka (Dunaif, 2001). Hiperinsulinemia juga akan menghambat Sex Hormone-Binding Globulin (SHBG) yang merupakan suatu protein dimana fungsinya untuk mengikat testosteron bebas (Ehrman, 2005).
CLOMI PHENE CITRATE DAN METFORMIN Angka keberhasilan ovulasi pada terapi CC sebesar 70% - 80 (Speroff, 2005). Clomiphene citrate bersifat antiestrogenik, dimana akan terjadi umpan balik negatif sehingga terjadi peningkatan pulsatil GnRH dari hipotalamus. Selanjutnya, hipofisis akan merangsang peningkatan FSH dan LH. Peningkatan FSH akan merangsang perkembangan folikel dan produksi estradiol (Legro, 2007). Penggunaan metformin pertama SOPK pada tahun 1994 dan didapatkan hasil metformin dapat menurunkan kadar insulin, memperbaiki lingkungan hormonal dan kesuburan pada wanita SOPK (Palomba et al., 2009). Metformin efektif dalam meningkatkan induksi ovulasi dengan mengurangi kadar insulin dan mengubah efek dari insulin pada biosintesis androgen di ovarium (Lord et al., 2003). Selain itu metformin berpotensi melalui efeknya yang langsung dalam menghambat glukoneogenesis ovarium dan mengurangi produksi androgen di hepar (Harborne, 2005). Pengaktifan Adenosine Monophosphate (AMP) - Activated Protein Kinase Pathway (AMPK) akan menurunkan steroidogenesis, produksi glukosa dan meningkatkan oksidasi asam lemak di dalam sel-sel hepar, otot-otot dan di dalam jaringan ovarium (Zau, 2004).
TERAPI KOMBINASI CLOMI PHENE CI TRATE DENGAN METFORMIN Ditinjau dari patofisiologi SOPK dimana resistensi insulin menyumbang besar pada terjadinya SOPK, maka akan lebih tepat apabila digunakan terapi kombinasi clomiphene citrate dengan metformin. Banyak riset tentang terapi kombinasi pada SOPK dimana hasil riset- riset tersebut banyak yang tidak sejalan. Penelitian RCT di India menunjukkan terapi CC dan metformin lebih tinggi untuk tingkat ovulasi daripada pemberian CC saja (p = 0,0016). Keberhasilan kehamilan pada clomiphene citrate saja hanya 8% sedangkan pada terapi kombinasi yaitu 24% (Dasari, 2009). Penelitian lain juga menyebutkan hasil yang signifikan pada terapi kombinasi dibandingkan clomiphene citrate saja, yaitu ovulasi 68,6% vs 25% (p < 0,05) dan kehamilan 56,3% vs 16,6% (p < 0,05) (Malkawi dan Qulban, 2002). Penelitian dengan randomized, double- blind, dan placebo-controlled trial juga menyebutkan bahwa sebanyak 75% pada terapi kombinasi dan 27% pada terapi CC saja untuk tingkat ovulasi (Vandermolen et al., 2001). Hal ini tidak sejalan dengan salah satu contoh penelitian RCT bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metformin dan plasebo, metformin dan clomiphene citrate untuk tingkat ovulasi, kehamilan, keguguran dan hamil kembar pada wanita SOPK dan BMI < 32 kg / m 2 (Johnson et al., 2010). Terapi farmakologi SOPK dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain indeks massa tubuh (IMT), usia, paritas, lama infertilitas dan gaya hidup (Kjtrd, 2004). Hasil penelitian RCT dengan 2925 siklus sampel didapatkan siklus ovulasi 1340 dengan IMT < 30 kg/m 2 akan berespon lebih baik terhadap ovulasi dibandingkan IMT 30-34 kg/m 2 . Selain IMT, faktor usia, lama infertilitas, paritas, gaya hidup mempunyai hubungan yang saling terkait dan sulit untuk dipisahkan satu sama lain. Angka keberhasilan terapi pada wanita SOPK dapat mencapai 60 % apabila dengan kriteria : usia 34 tahun, IMT < 30 kg / m 2 , lama infertilitas 1,5 tahun. Terapi kombinasi akan lebih berpengaruh dibandingkan terapi tunggal apabila digunakan pada IMT > 30 kg / m 2 , lama infertilitas 1,5 tahun, dan umur > 34 (Rausch, 2009). Wanita dengan nuli para didapatkan peningkatan pro insulin yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang sudah pernah melahirkan berkaitan dengan adanya disfungsi sel (Hanley, 2002). Penelitian lain menunjukkan keberhasilan kehamilan didapatkan pada rata-rata lama infertilitas empat tahun, IMT 24,5 kg / m 2 , dan rata-rata usia 31 tahun (Kjtrd, 2006).
KESIMPULAN Penggunaan terapi kombinasi clomiphene citrate dengan metformin masih menjadi kontroversi untuk tingkat efektivitasnya karena sindroma ovarium polikistik merupakan masalah infertilitas wanita yang penyebabnya multifaktorial sehingga pada terapi farmakologi dipengaruhi banyak faktor, seperti IMT, usia, paritas, lama infertilitas, dan gaya hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Ayaz, Aqueela, Yousef Alwan, Mian Usman Farooq. 2013. MetforminClomiphene Citrate vs. Clomiphene Citrate Alone: Polycystic ovarian syndrome. Journal of Human Reproductive Sciences. 6 (1) : 15 18 Balen, AH., Conway GS. 2005. Polycistic Ovary Syndrome. London : Taylor and Francis Ltd. p : 47-67 Brown J, Farquhar C, Beck J, Boothroyd C, Hughes E. 2009. Clomiphene and Anti- Oestrogens for Ovulation Induction in PCOS. Cochrane Database Syst Rev Dasari P, Pranahita GK. 2009. The Efficacy of Metformin and Clomiphene Citrate Combination Compared with Clomiphene Citrate Alone for Ovulation Induction in Infertile Patients with PCOS. J Hum Reprod Sci. 2:1822 Diejomaoh, M., Jirous J, Al-Azemi M, Gupta M, Al-Jaber M, Farhat R, Mohd. 2007. A: Insulin Resistance in Women with Recurrent Spontaneous Miscarriage of Unknown Etiology. Med Princ Pract. 16(2):114-118 Ehrman, David A. 2005. Polycystic Ovary Syndrome. The New England Journal of Medicine. 352 : 1223 35 Hanley, AJ., McKeown-Eyssen G, Harris SB, Hegele RA, Wolever TM,Kwan J, Zinman B . 2002. Association of Parity With Risk of Type 2 Diabetes and Related Metabolic Disorders. Diabetes Care. 25 : 6905 Harborne, LR., Sattar N, Norman JE, Fleming R. 2005. Metformin and Weight Loss in Obese Women with Polycystic Ovary Syndrome: Comparison of Doses. J Clin Endocrinol Metab. 90 (8): 45934598 Johnson, N, Stewart A, Falkiner J, Farquhar C, Milsom S, Singh V, Okonkwo Q, Buckingham K. 2010. PCOSMIC: A Multi-Centre Randomized Trial In Women With Polycystic Ovary Syndrome Evaluating Metformin For Infertility With Clomiphene. Hum Reprod. 7:16751683 Kjtrd, SB., V.von During, and S.M.Carlsen. 2004. Metformin Treatment Before IVF/ICSI in Women with Polycystic Ovary Syndrome; A Prospective, Randomized, Double Blind Study. Human Reproduction . 19 6) : 1315 -22 Legro, Richard S. 2007. Clomiphene, Metformin, or Both for Infertility in The Polycystic Ovary Syndrome. N Engl J Med. 356 : 551 66 Lord JM, Flight IHK, Norman RJ. 2003. Insulin - Sensitising Drugs (Metformin, Troglitazone, Rosiglitazone, Pioglitazone, D-Chiro - Inositol) For Polycystic Ovary Syndrome. Cochrane Database Syst Rev . 3: CD003053 Malkawi, HY., Qublan HS. 2002. The Effect of Metformin Plus Clomiphene Citrate On Ovulation And Pregnancy Rates In Clomiphene - Resistant Women With Polycystic Ovary Syndrome. Saudi Med J. 23:6636 Maryam, K. et al. 2012. The Comparison of Insulin Resistance Frequency In Patients With Recurrent Early Pregnancy Loss To Normal Individuals. BMC Research Note. 5:133 Palomba, S., et al. 2009. Evidence - Based and Potential Benefits of Metformin In The Polycystic Ovary Syndrome: A Comprehensive Review. Endocr Rev. 1 : 150 Rausch, Mary E., Richard S. Legro, Huiman X. Barnhart, William D. Schlaff, Bruce R. Carr, Michael P. Diamond, Sandra A. Carson, et al,. 2009. J Clin Endocrinol Metab. September . 94(9) : 345866. Savage, DB., Petersen KF, Shulman, GI. 2005. Mechanism of Insulin Resistance in Humans and Possible Links with Inflammation. Hypertension. Vol 45:828-33. Speroff, L., Glass RH et al. 2005. Anovulation and the Polycystic Ovary. In : Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility 7th Edition. Philadelphia : Lippincott Williams and Willkins Tang, T., Lord J, Norman R, Yasmin E, Balen A. 2010. Insulin Sensitising Drugs (Metformin, Rosiglitazone, Pioglitazone, D-Chiro-Inositol) For Women With Polycystic Ovary Syndrome, Oligo Amenorrhoea And Subfertility. Cochrane Database Syst Rev 2010 Tarlatzis, BC, BCJM Fauser, RS Legro et al. 2008. Consensus On Infertility Treatment Related To Polycystic Ovary Syndrome. Human Reproduction. 23 (3) : 462 477 Tarlatzis, BC., Frauzer BCJM, Legro RS, Norman RJ, Hoeger K, et al. 2012. Consensus on Infertility Treatment Related to Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) : The Amsterdam ESHRE / ASRM Sponsored PCOS Consensus Workshop Group. Fertility and Sterility. 97 (1) : 23-38 The Rotterdam ESHRE/ASRM-sponsored PCOS Consensus Workshop Group. 2004. Revised 2003 Consensus On Diagnostic Criteria And Long-Term Health Risks Related to Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Human Reproduction.19: 4147 Vandermolen, DT., Ratts VS, Evans WS, Stovall DW, Kauma SW, Nestler JE. 2001. Metformin Increases The Ovulatory Rate and Pregnancy Rate From Clomiphene Citrate In Patients With Polycystic Ovary Syndrome Who Are Resistant To Clomiphene Citrate Alone. Fertil Steril.75:3105 Zau, M. H, Kirkpatrick S. S, Davis B. J, et al. 2004. Activation of The AMP Activated Proteinkinase by the Antidiabetic Drug Metformin In Vivo. J Biol Chem. 279:43940- 51