Anda di halaman 1dari 28

SEDIMENTASI

I. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat menjelaskan prinsip dasar sedimentasi.
Dapat mempelajari laju sedimentasi dengan parameter-parameter
yang mempengaruhinya.
II. PERINCIAN KERJA
Persiapan
Disediakan kapur yang butirannya halus dan bebas dari kotoran.
Disediakan alat-alat yang diperlukan.
Dibuat perencanaan kerja sesuai dengan topik percobaan.

Topik Percobaan
Sedimentasi dengan konsentrasi suspensi sebagai variabel kontrol.
Sedimentasi dengan ketinggian suspensi sebagai variabel kontrol.
Sedimentasi dengan konsentrasi suspensi sebagai variabel kontrol
dan dengan penambahan zat flokulan.

III. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
Gelas kimia 1000 ml + 2000 ml
Gelas ukur 1000 ml
Baskom 3 buah
Spatula besar
Sendok plastik
Ayakan
Stopwatch
Timbangan
B. BAHAN
Kapur (CaCO
3
)
Air bersih
Zat flokulan : Lead(II) trihydrat acetate (Pb(CH
3
COOH)
2.
3H
2
O)

IV. DASAR TEORI
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses
perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses
pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi.
Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya
operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran
yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti
pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai
metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen
penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen
(satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran
heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair,
padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan
sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus
dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Untuk proses pemisahan suatu campuran heterogen, terdapat empat
prinsip utama proses pemisahan, yaitu:
Sedimentasi
Flotasi
Sentrifugasi
Filtrasi
Untuk proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsip
pemisahan adalah menciptakan suatu fasa baru sehingga campuran menjadi
suatu campuran heterogen yang mudah dipisahkan. Fasa baru diciptakan
dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimiawi masing-masing
komponen. Berbagai metode yang digunakan untuk menciptakan suatu fasa
baru sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah:
Absorpsi
Adsorpsi
Kromatografi
Kristalisasi
Distilasi
Evaporasi
Elektroforesis
Evaporation
Ekstraksi
o Leaching
o Ekstraksi cair-cair
o Ekstraksi padat-cair
Pembekuan fraksional
Presipitasi
Rekristalisasi
Stripping
Sublimasi
Proses sedimentasi adalah proses separasi secara mekanis yang
memanfaatkan gaya grafitasi bumi. Sedimentasi dilakukan untuk
memisahkan partikel-partikel padat maupun cair dari suatu cairan atau gas
tertentu. Melalui proses sedimentasi ini, maka partikel-partikel padat dapat
diklasifikasikan menurut massa jenis dan ukuran partikelnya.
Contoh proses sedimentasi ini :
Pengendapan lumpur dan zat padat lainnya pada cairan yang keruh.
Pemisahan minyak dan air ditempat pencucian mobil.
Dibandingkan dengan proses filtrasi, maka proses sedimentasi
cenderung lebih ekonomis jika partikel-partikel penyusun campuran tersebut
memiliki perbedaan massa jenis yang besar, ukuran partikel yang besar dan
campuran tersedia dalam jumlah yang sangat banyak.
( b ) ( a )
B
A
C C
D
B
( c )
A
D
( d ) ( e )

Gambar 1a memperlihatkan suspensi didalam suatu tabung
pengendap dengan kedalaman Ho dan dibiarkan mengendap dengan
sendirinya dalampengaruh gaya berat. Sesuai dengan laju pengendapannya,
maka akan trbentuk endapan didasar tabung pada zone D dan bersamaan
dengan itu terbentuk pula suatu lapisan lapisan lain (zone A, B dan C seperti
terlihat pada gambar 1b).
Zone A adalah suatu lapisan dimana terdapat suatu cairan yang paling
jernih, sedangkan zone B adalah lapisan dimana terdapat suspensi awal.
Dibawah zone B terdapat zone C yang mengandung partikel - partikel padat
dengan konsentrasi lebih besar daripada dizone B. Jika partikel padat pada
suspensi sulit teraglomerasi, maka zane A akan terlihat agak keruh sekeruh
zone B sehingga batas antar muka (interface) zane A dan zone B menjadi
kabur dan sulit diamati.
Selama proses pengendapan berlangsung, kedalaman zone A dan zone
D bertambah, sedangkan zone C tetap dan zone B berkurang (gambar 1c).
Dengan makin bertambahnya zone D, maka terjadi pula proses pemampatan
(kompresi), dimana ruang-ruang antar partkiel dibagian bawah zone D yang
terisi oleh cairan seakanakan terperas keluar akibat tertekan oleh berat
partikel-partikel yangterus berjatuhan dari zone C.Proses pemampatan ini
mengakibatkan memadatnya endapan dibagian bawah zone D.
Seterusnya setelah zone B makin menipis dan akhirya menghilang,
perlahan-lahan zone C juga akan ikut menghilang sehingga akhirnya seluruh
partikel partikel padat berada di zone D (gambar 1d). Setelah itu praktis
hanya proses pemampatan saja yang masih berlangsung. Proses
pemampatan ini akan berhenti jika telah terjadi kondisi kesetimbangan
mekanik antara zat cair dengan endapan. Dengan selesainya prose
pemampatan ini, maka selesai pula proses pengendapan (gambar 1e).
Laju sedimentasi partikel dapat diamati secara garfish dengan
menggambarkan setiap halaman interface zane A dan zone B pada satuan
waktu tertentu. Laju sedimentasi suatu suspensi tertentu bergantung kepada
banyak faktor antara lain:

1. Konsentrasi suspensi
Laju pembentukan endapan menurun dengan meningkatnya
konsentrasi tetapi penurunannya lebih lambat dari pada saat konsentrasi
meningkat.Semakin tinggi konsentrasi suspensi semakin rendah pula laju
turunnya garis padatan karena besarnya kecepatan ke atas cairan yang
dipindahkan.Berdasarkan konsentrasi dan sifat partikel untuk
berinteraksi dari suspensi yang akan mengendap tipe sedimentasi
dibedakan atas 4 type yaitu:
Tipe 1: Klasifikasi tingkat 1
Menunjukkan pengendapan dari partikel bebas yang ada dalam
suspensi yang mempunyai konsentrasi kepadatan rendah.partikel
akan mengendapkan secara individu dan tidak berinteraksi dengan
partikel sekelilingnya.
Tipe 2: Klasifikasi tingkat 2
Menunjukkan pengendapan dari partikel yang mempunyai
kecenderungan untuk berinteraksi atau dengan mengumpul partikel
sekelilingnya pada suspensi yang mempunyai kepadatan
rendah.Dengan penggumpalan,massa partikel bertambah besar dan
akan diendapkan dalam waktu yang lama.
Tipe 3: Klasifikasi daerah pengendapan
Menunjukkan pengendapan yang mempunyai konsentrasi tinggi
dimana gaya interaksi antara partikel cenderung untuk tetap dalam
posisinya dan menyebabkan pengendapan partikel secara merata
sehingga terlihat suatu perbedaan yang jelas pada lapisan
permukaan cairan .
Tipe 4: Daerah kompresi
Menunjukkan pengendapan partikel sedemikian rupa sehingga
bentuk suatu struktur yang kompak. Hal ini disebabkan oleh massa
partikel yang bertambah secara terus menerus selama proses
pengendapan berlangsung.
2. Perbandingan luas permukaan dengan kedalaman suspensi
Semakin luas permukaan suatu suspensi maka kedalaman
suspensi tersebut semakin rendah maka proses pengendapannya pun
akan berlangsung semakin cepat.
3. Ukuran partikel
Semakin besar ukuran partikel maka proses pengendapan akan
semakin cepat dan sebaliknya semakin kecil ukuran partikel maka proses
pengendapan akan berlangsung lambat.
4. Adanya zat flokulan yang memicu menggumpalnya partikel- partikel
menjadi partikel berukuran lebih besar.
Dengan penambahan flokulan akan banyak membantu
pembentukan gumpalan-gumpalan baru karena terdapat inti dari
kelompok-kelompok yang saling bersatu sehingga akan terbentuk
endapan yang lebih besar dan berat yang sangat mudah
dipisah.Penggabungan partikel dapat terjadi bilamana ada kontak antara
partikel tersebut.Pada flokulasi terjadi penambahan volume, massa dan
kohesi dari partikel-partikel.Ukuran partikel ini diubah dengan cara:
Difusi sempurna secara cepat dari koagulan dengan pengadukan
singkat.
Pengadukan secara perlahan-lahan dan merata untuk menambah
muatan partikel-partikel koloid.
Pemakaian produk sebagai agen flokulasi dengan mempercepat
reaksi.
5. Pengadukan
Pengadukan data menyebabkan penggabungan partikel melalui
kontak yang dihasilkan oleh gerakan cairan itu sendiri.Semakin cepat
pengadukan maka akn semakin lambat proses pengendapan dan
sebaliknya.Hal ini terjadi karena apabila pengadukan cepat maka flok
yang sudah terbentuk pecah lagi atau flok belum terbntuk secara
sempurna.
6. Aliran
Aliran berpengaruh terhadap konsentrasi cairan suspensi yang
tidak seragam. Peningkatan laju alir massa sebagai akibat tingginya
densitas padatan dalam lapisan sedimen sehingga proses pengendapan
berlangsung lambat.
7. Dan lain sebagainya.
Dalam percobaan ini dipelajari 4 faktor yang mempengaruhi
kecepatan pengendapan suatu suspensi, yakni faktor ketinggian suspensi,
faktor konsentrasi suspensi, faktor penambahan zat flokulan dan ukuran
partikel.
Zat flokulan adalah zat yang memiliki sifat mampu membentuk
partikelpartikel menjadi suatu flok ( gabungan partikelpartikel menjadi
partikel berukuran lebih besar). Sehingga pengendapan berlangsung relative
lebih cepat.
Berikut adalah rumus sedimentasi :
Ln (H He) = -b . t + Ln (Hc He)
Keterangan :
H : Ketinggian interface A B pada saat t
He : Ketinggian akhir sediment
Hc : Ketinggian kritis, yakni ketinggian interface A D
t : Waktu proses sedimentasi
b : Konstanta pengendapan.
Partikel-partikel yang lebih berat dari flui da temapt partikel itu
tersuspensi dapat dikeluarkan di dalam kotak pengendap atau tangki
pengendap, dimana kecepatan fluida itu cukup kecil dan partikel itu
mendapat waktu yang cukup untuk mengendap keluar dari suspensi itu. Akan
tetapi, piranti sederhana seperti itu terbatas kegunaannya karena
pemisahannya tidaklah tetap, disampaing itu memerlukan tenaga kerja untuk
menggeluarkan zat padat dari dasar tangki.
Separator-separator industri hampir semuanya mempunyai fasilitas
untuk mengeluarkan zat padat yang mengendap, pemisahan itu bisa
sebagian atau bisa pula hampir lengkap. Peralatan pengendap yang dapat
memisahkan hampir seluruh partikel dari zat cair dinamakan Klarifikator
sedang pirranti yang memisahkan zat padat menjadi 2 fraksi disebut
Klasifikator, pada kedua alat ini berlaku prinsip sedimentasi yang sama
Untuk klasifikasi atau pemisahan zat padat yang agak kasar yang
mempunyai kecepatan pengendapan cukup besar, pemisahan dengan
gravitasi pada kondisi pengendapan bebas atau terganggu biasanya cukup
memuaskan. Untuk memisahkan partikel halus yang diameternya beberpaa
mikrometer atau kurang, kecepatan pengendapannya terlalu rendah dan
agar operasinya praktis partikel-partikel itu mesti di aglomerasikan atau
diflokulasikan sehingga menjadi partikel besar yang mempunyai kecepatan
pengendapan yang memadai.
Partikel yang terflokulasi mempunyai 2 karakeristik pengendapan yang
penting.Karakteristik yang pertama ialah bahwa struktur flok itu sangat
rumit.Agregasinya longgar dan ikatan antara partikel-partikelnya lemah dan
flok itu mengandung air yang cukup banyak didalam strukturnya, yang ikut
bersama flok itu turun kebawah.Walaupun pada mulanya flok itu mengendap
dalam pengendapan bebas atau terganggu, dan persamaan umum pada
prinsaipnya berlaku, namun tidaklah praktis bila kita menggunakan hukum-
hukum pengendapan secara kuantitatif karena diameter dan bentuk flok itu
tidak mudah didefenisikan.

V. PROSEDUR KERJA
Variasi Konsentrasi sama dengan Tinggi Suspensi Beda
Mengayak bubuk kapur kedalam wadah.
Menimbang CaCO
3
sebanyak 70 gr, 63 gr, dan 56 gr, kemudian
dimasukkan masing-masing ke dalam tabung A, B, dan C.
Ditambahkan air bersih ke dalam tabung A, B, dan C masing-masing 1000
mL, 900 mL, dan 800 mL, kemudian aduk secara bersama ketiga tabung
tersebut hingga homogen.
Saat larutan kapur telah homogen, secara bersama-sama pengadukan
dihentikan dan stopwatch diaktifkan.
Kemudian setiap selang 3 menit dicatat tinggi endapannya. (Setelah
ketinggian konstan, percobaan dihentikan dan lanjut ke variasi
berikutnya).
Variasi Tinggi Suspensi sama dengan Konsentrasi Beda
Menambahkan air pada tabung A, B, dan C masing-masing 0 mL, 100 mL,
dan 200 mL.
Mengocok kembali ketiga tabung hingga homogen secara bersama-sama.
Setelah homogen, pengadukan dihentikan dan stopwatch diaktifkan.
Kemudian setiap selang 3 menit dicatat tinggi endapannya. (Setelah
ketinggian konstan, percobaan dihentikan dan lanjut ke variasi
berikutnya).
Variasi Penambahan Zat Flokulan, Konsentrasi dan Ketinggian Sama
Ditambahkan zat flokulan ke dalam tabung A, B, dan C masing-masing 0,2
gr, 0,3 gr, dan 0,4 gr.
Ketiga tabung dikocok hingga homogen lalu diletakkan secara bersama-
sama lalu stopwatch diaktifkan.
Dicatat perubahan ketinggian setiap selang 1 menit. (Setelah ketinggian
konstan, percobaan selesai).

VI. DATA PENGAMATAN

Konsentrasi sama, tinggi suspense berbeda
t (menit) Ketinggian (cm) t (menit) Ketinggian (cm)
A B C H1 H2 H3
0 48,8 44,3 38,8 51 12,1 10,0 8,9
3 44,9 40,5 35,6 54 11,6 9,5 8,4
6 41,4 36,9 32,5 57 11,1 9,1 8,0
9 37,5 33,0 29,3 60 10,6 8,7 7,6
12 34,0 29,3 26,0 63 10,2 8,4 7,3
15 30,9 26,1 23,3 66 9,8 8,0 7,0
18 27,3 22,8 20,0 69 9,4 7,7 6,7
21 24,7 20,0 17,5 72 9,0 7,6 6,6
24 22,0 17,5 15,3 75 8,6 7,5 6,5
27 19,8 16,3 14,2 78 8,4 7,5 6,5
30 18,0 15,0 13,0 81 8,3 7,4 6,4
33 16,9 14,1 12,0 84 8,2 7,4 6,3
36 15,7 13,1 11,3 87 8,2 7,3 6,3
39 14,8 12,3 10,5 90 8,1 7,3 6,3
42 13,9 11,7 10,0 93 8,1 7,3 6,3
45 13,3 11,1 9,4 96 8,1 7,3 6,3
48 12,7 10,5 8,9

Konsentrasi berbeda, tinggi suspense berbeda
t (menit)
Ketinggian (cm)
t (menit)
Ketinggian (cm)
A B C A B C
0 49,0 49,0 49,0 51 13,3 10,4 8,4
3 46,2 45,0 44,9 54 12,7 9,9 8,0
6 43,6 41,6 41,5 57 12,2 9,4 7,6
9 40,5 37,0 36,8 60 11,6 8,9 7,3
12 37,7 33,7 32,5 63 11,1 8,6 7,0
15 34,7 30,0 28,8 66 10,7 8,2 6,9
18 31,6 26,4 24,3 69 10,3 7,9 6,8
21 29,0 23,0 20,5 72 9,8 7,7 6,7
24 26,3 20,0 17,0 75 9,5 7,6 6,6
27 23,6 17,5 14,7 78 9,1 7,5 6,5
30 21,8 15,9 13,4 81 8,8 7,4 6,4
33 19,3 14,8 12,4 84 8,5 7,4 6,4
36 17,7 13,8 11,0 87 8,4 7,4 6,4
39 16,5 13,0 10,8 90 8,3 7,4 6,4
42 15,5 12,3 10,1 93 8,3 7,4 6,4
45 14,7 11,6 9,0 96 8,3 7,4 6,4
48 14,0 11,0 8,9

Konsentrasi sama, tinggi suspense sama, penambahan flokulan berbeda
t (menit)
Ketinggian (cm)
t (menit)
Ketinggian (cm)
A B C A B C
0 47,5 47,5 47,5 18 14,0 13,0 13,2
3 22,0 21,0 21,6 21 13,8 12,8 13,0
6 17,7 17,0 17,6 24 13,5 12,5 12,8
9 16,0 15,0 15,5 27 13,5 12,5 12,5
12 15,0 14,0 14,5 30 13,5 12,5 12,5
15 14,5 13,5 13,7 33 13,5 12,5 12,5

VII. PERHITUNGAN

Kandungan CaCO
3
dalam air, dimana konsentrasi sama dengan tinggi beda
A 70 gr/ 1000mL = 0,07 gr/mL
B 63 gr/ 900mL = 0,07 gr/mL
C 57 gr/ 800mL = 0,07 gr/mL

Penentuan Konsentrasi CaCO
3
dalam air, dimana tinggi suspensi sama
dengan konsentrasi beda
A 70 gr/ 1000 mL = 0,7 gr/mL
B 63 gr/ 1000 ml = 0,63 gr/ mL
C 56 gr/ 1000 ml = 0,57 gr/ mL

Kadar flokulan dalam suspense CaCO
3
, dimana konsentrasi dan tinggi
suspense sama
A 0,07 gr/mL = 70 gr/ 1000mL = 70 gr (flokulan = 0,2 gr)
B 0,07 gr/mL = (63 + 7) gr/ 900mL = 70 gr (flokulan = 0,3 gr)
C 0,07 gr/mL = (56 + 14) gr/ 800mL = 70 gr (flokulan = 0,4 gr)



Untuk konsentrasi sama tingi beda
Tabung A
t H H-He ln H-He
0 48.8 40.7 3.70623
3 44.9 36.8 3.6055
6 41.4 33.3 3.50556
9 37.5 29.4 3.38099
12 34 25.9 3.25424
15 30.9 22.8 3.12676
18 27.3 19.2 3.29491
21 24.7 16.6 2.8094
24 22 13.9 2.63189
27 19.8 11.7 2.45959
30 18 9.9 2.29253
33 16.9 8.8 2.17475
36 15.7 7.6 2.02815
39 14.8 6.7 1.90211
42 13.9 5.8 1.75786
45 13.3 5.2 1.64866
48 12.7 4.6 1.52606
51 12.1 4 1.36629
54 11.6 3.5 1.25276
57 11.1 3 1.09861
60 10.6 2.5 0.91629
63 10.2 2.1 0.74194
66 9.8 1.7 0.53063
69 9.4 1.3 0.26236

Tabung B
T H H-He Ln H-He
0 44.3 37 3.61092
3 40.5 33.2 3.50255
6 36.9 29.6 3.38777
9 33 25.7 3.24649
12 29.3 22 3.09104
15 26.1 18.8 2.93386
18 22.8 15.5 2.74084
21 20 12.7 2.5416
24 17.5 10.2 2.32239
27 16.3 9 2.19722
30 15 7.7 2.04122
33 14.1 6.8 1.91692
36 13.1 5.8 1.75786
39 12.3 5 1.60944
42 11.7 4.4 1.4816
45 11.1 3.8 1.335
48 10.5 3.2 1.16315
51 10 2.7 0.9935
54 9.5 2.2 0.78846
57 9.1 1.8 0.58779
60 8.7 1.4 0.33647
63 8.4 1.1 0.09531

Tabung C
T H H-He Ln H-He
0 38.8 32.5 3.48124
3 35.6 29.3 3.37759
6 32.5 26.2 3.26576
9 29.3 23 3.13549
12 26 19.7 2.98062
15 23.3 17 2.83321
18 20 13.7 2.6174
21 17.5 11.2 2.41591
24 15.3 9 2.19722
27 14.2 7.9 2.06686
30 13 6.7 1.90211
33 12 5.7 1.74047
36 11.3 5 1.60944
39 10.5 4.2 1.43508
42 10 3.7 1.30833
45 9.4 3.1 1.1314
48 8.9 2.6 0.95551
51 8.4 2.1 0.74194
54 8 1.7 0.53063
57 7.6 1.3 0.26236
60 7.3 1 0

Untuk konsentrasi beda tinggi sama
Tabung A
t H H-He Ln H-He
0 49 40.7 3.706228
3 46.2 37.9 3.634951
6 43.6 35.3 3.563883
9 40.5 32.2 3.471966
12 37.7 29.4 3.380995
15 34.7 26.4 3.273364
18 31.6 23.3 3.148453
21 29 20.7 3.030134
24 26.3 18 2.89037
27 23.6 15.3 2.727853
30 21.8 13.5 2.60269
33 19.3 11 2.397895
36 17.7 9.4 2.24071
39 16.5 8.2 2.104134
42 15.5 7.2 1.9740466
45 14.7 6.4 1.856298
48 14 5.7 1.740466
51 13.3 5 1.609438
54 12.7 4.4 1.481605
57 12.2 3.9 1.360977
60 11.6 3.3 1.193922
63 11.1 2.8 1.029619
66 10.7 2.4 0.875469
69 10.3 2 0.693147
72 9.8 1.5 0.405469
75 9.5 1.2 0.182322

Tabung B
t H H-He Ln H-He
0 49 41.6 3.7281
3 45 37.6 3.627004
6 41.6 34.2 3.532226
9 37 29.6 3.387774
12 33.7 26.3 3.269569
15 30 22.6 3.11795
18 26.4 19 2.944439
21 23 15.6 2.747271
24 20 12.6 2.533697
27 17.5 10.1 2.3312535
30 15.9 8.5 2.140066
33 14.8 7.4 2.00148
36 13.8 6.4 1.856298
39 13 5.6 1.722767
42 12.3 4.9 1.89235
45 11.6 4.2 1.435085
48 11 3.6 1.280934
51 10.4 3 1.098612
54 9.9 2.5 0.916291
57 9.4 2 0.693147
60 8.9 1.5 0.405465
63 8.6 1.2 0.182322

Tabung C
t H H-He Ln H-He
0 49 42.6 3.75185
3 44.9 38.5 3.650658
6 41.5 35.1 3.558201
9 36.8 30.4 3.414443
12 32.5 26.1 3.261935
15 28.8 22.4 3.109061
18 24.3 17.9 2.884801
21 20.5 14.1 2.646175
24 17 10.6 2.360854
27 14.7 8.3 2.116256
30 13.4 7 1.92591
33 12.4 6 1.791759
36 11 4.6 1.526056
39 10.8 4.4 1.481605
42 10.1 3.7 1.308333
45 9 2.6 0.955511
48 8.9 2.5 0.916291
51 8.4 2 0.693147
54 8 1.6 0.470004
57 7.6 1.2 0.182322

Untuk konsentrasi beda tinggi sama
Tabung A
t H H-He Ln H-He
0 47.5 34 3.526361
3 22 8.5 2.140066
6 17.7 4.2 1.435085
9 16 2.5 0.916295
12 15 1.5 0.405465
15 14.5 1 0

Tabung B
T H H-He Ln H-He
0 47.5 35 3.555348
3 21 8.5 2.140066
6 17 4.5 1.504077
9 15 2.5 0.916291
12 14 1.5 0.405465
15 13.5 1 0

Tabung C
T H H-He Ln H-He
0 47.5 35 3.555348
3 21.6 9.1 2.208274
6 17.6 5.1 1.629241
9 15.5 3 1.098612
12 14.5 2 0.693147
15 13.7 1.2 0.182322


Variasi Konsentrasi sama dengan Tinggi Suspensi Beda
a. Tabung 1
Intercept = 3,332
Hc-He = inv ln ( 3,332)
Hc = He + 27,994
= 14+ 27,994
= 41,994

b. Tabung 2
Intercept = 3,141
Hc-He = inv ln (3,141)
Hc = He + 27,497
= 12,5 +27,497
= 39,997

c. Tabung 3
Intercept = 3,36
Hc-He = inv ln (3,36)
Hc = He + 28,789
= 11 + 28,789
= 39,789
Variasi Tinggi Suspensi sama dengan Konsentrasi Beda
Tabung 1
Intercept = 3,71
Hc-He = inv ln (3,71 )
Hc = He + 40,854
= 18 + 40,854
= 58,854
Tabung 2
Intercept = 3,73767
Hc-He = inv ln (3,73767)
Hc = He + 34,499
= 13+ 34,499
= 47,499
Tabung 3
Intercept = 3,540959
Hc-He = inv ln (3,540959)
Hc = He + 34,499
= 11,5+ 34,499
= 45,999
Variasi Penambahan Zat Flokulan, Konsentrasi dan Ketinggian Sama
Tabung 1
Intercept = 2,81
Hc-He = inv ln ( 2,81)
Hc = He + 16,609
= 15,5+ 16,609
= 32,109
Tabung 2
Intercept = 2,879
Hc-He = inv ln (2,879)
Hc = He + 17,796
= 15,2 + 17,796
= 32,109
Tabung 3
Intercept = 3,303
Hc-He = inv ln ( 3,303)
Hc = He + 27,194
= 14,8 + 27,194
= 41,994

VIII. PEMBAHASAN
Salah satu cara pemisahan antar dua komponen atau lebih yang
dilakukan dengan cara mekanis yaitu dengan sedimentasi (pengendapan).
Sedimentasi adalah pemisahan antar komponen atau partikel berdasarkan
perbedaan densitasnya melalui suatu medium alir. Secara visual dapat juga
dikatakan bahwa sedimentasi merupakan pemisahan suspensi menjadi dua
fraksi, yaitu fraksi supernatan (fraksi yang jernih) dan fraksi padat pada
konsentrasi yang lebih tinggi.
Pada percobaan ini dilakukan 3 variasi yang berbeda. Yang pertama
dengan Untuk konsentrasi sama tingi beda, Variasi Tinggi Suspensi sama
dengan Konsentrasi Beda, dan Variasi Penambahan Zat Flokulan
Konsentrasi dan Ketinggian Sama.
Pada variasi yang pertama dengan konsentrasi yang sama dan
tinggi suspensi berbeda tidak terlalu berpengaruh pada laju pembentukan
sedimen ini dapat dilihat dari grafik hasil percobaan. Dan nilai Hc yang
didapatkan dari grafik berbeda dengan nilai Hc dalam perhitungan
misalnya pada grafik 1 pada tabung pertama, pada grafik didaptkan nilai
Hc nya adalah 42 cm dan pada perhitungan didapat 41,994 hal ini
mungkin disebabkan karena kekurang telitian kami dalam menarik garis
singgung pada grafik.
Variasi Konsentrasi sama dengan Tinggi Suspensi Beda
Tabung Hc
1 41,994
2 39,997
3 39,789


Variasi Penambahan Zat Flokulan, Konsentrasi dan Ketinggian
Sama

Tabung Hc
1 32,109
2 32,109
3 41,994


Pada variasi yang kedua dengan Variasi Tinggi Suspensi sama
dengan Konsentrasi Beda, pada variasi ini berpengaruh terhadap laju
sedimentasi karena semakin besar konsentrasinya maka semakin lambat
proses pembentukan sedimennya dan sebaliknya semakin kecil
konsentrasinya maka semakin cepat pembentukan sedimennya ini terlihat
jelas pada data pengamatan terlihat pada tabung reaksi yang ketiga
memiliki tinggi sedimen yang paling kecil ini membuktikan bahwa sedimen
lebih cepat terbentuk pada tabung reaksi yang ketiga.
Variasi Tinggi Suspensi sama dengan Konsentrasi Beda
Tabung Hc
1 58,854
2 47,499
3 45,999

Pada variasi ketiga dengan penambahan floukulan serta
konsentrasi dan tinggi sama, pada variasi ini sangat berpengaruh terhadap
laju sedimentasi karena semakin banyak jumlah zat floukulan yang
ditambahkan maka semakin cepat proses pembentukan sedimennya dan
sebaliknya semakin sedikit jumlah zat floukulan yang ditambahkan maka
semakin cepat pembentukan sedimennya ini terlihat jelas pada data
pengamatan terlihat pada tabung sedimentasi yang ketiga memiliki tinggi
sedimen yang paling kecil ini membuktikan bahwa sedimen lebih cepat
terbentuk pada tabung reaksi yang ketiga.
Variasi Penambahan Zat Flokulan, Konsentrasi dan Ketinggian
Sama

Tabung Hc
1 32,109
2 32,109
3 41,994
KESIMPULAN
Pada percobaan yang telah dilakukan dan berdasarkan grafik dari
hasil percobaan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Nilai Hc Pada konsentrasi yang sama dan tinggi berbeda
Tabung Hc
1 41,994
2 39,997
3 39,789

Nilai Hc Pada konsentrasi yang berbeda dan tinggi yang sama
Tabung Hc
1 58,854
2 47,499
3 45,999

Nilai Hc Penambahan zat floukulan dengan konsentrasi dan tinggi yang
sama
Tabung Hc
1 32,109
2 32,109
3 41,994


IX. DAFTAR PUSTAKA
http://danang-kurang-kerjaan.blogspot.com/2012/10/sedimentasi.html
http://www.scribd.com/doc/145187402/SEDIMENTASI
http://himka1polban.wordpress.com/laporan/pengolahan-limbah-
industri/laporan-sedimentasi/
http://nindityanareswaritugas.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-
sedimen-dasar-perairan.html

Anda mungkin juga menyukai