Anda di halaman 1dari 12

CARA MEMBUAT PLASTIK: PROSES PEMBUATAN PLASTIK

Plastik terbentuk dari unsur-unsur seperti karbon, oksigen, hidrogen, klorin, belerang, dan
nitrogen. Awalnya plastik dibuat dari bahan-bahan natural seperti tanduk hewan, shellac
(sekresi serangga kecil), dan getah perca.

Pada tahun 1869, plastik sintetis pertama dibuat dari selulosa, yang merupakan bahan alami
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Wesley Hyatt, penemu asal Amerika menemukan
bahwa selulosa nitrat dapat dijadikan plastik dengan menambahkan kamper. Plastik sintetis
pertama yang diakui secara komersial disebut seluloid. Plastik ini digunakan sebagai bahan
pembuat sisir, gigi palsu, bingkai kacamata, dll.

Wadah, kotak, dan tempat sampah plastik secara luas digunakan di seluruh dunia untuk
menyimpan beragam jenis produk cair maupun padat. Penemuan revolusioner terjadi pada
tahun 1951, dua kimiawan muda menemukan polipropilena dan polietilena. Penemuan ini
membuka jalan bagi beragam produk-produk plastik yang kita kenal sekarang ini. Plastik
sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Plastik dapat dibuat dari beberapa
sumber, antara lain:

Pembuatan Plastik dari Minyak Bumi
Pertama-tama, minyak mentah yang baru dipompakan keluar dari dalam tanah diangkut ke
kilang minyak. Pada kilang minyak, minyak mentah harus melalui proses pemurnian bersama
dengan gas alam. Etana, propana, dan berbagai produk petrokimia lainnya dihasilkan oleh
proses pemurnian. Selanjutnya etana dan propana dipecah dengan menggunakan tungku
bersuhu tinggi, etilena dan propilena terbentuk dari proses ini.

Dalam reaktor, etilena dan propilena yang terbentuk digabungkan dengan katalis untuk
membentuk zat seperti tepung. Zat yang seperti tepung ini mirip dengan detergen bubuk, zat
ini merupakan polimer plastik. Dalam pencampuran yang dilakukan secara terus menerus,
beberapa aditif digabungkan dengan polimer, selanjutnya dilakukan proses ekstrusi, di mana
plastik berada dalam bentuk cair.

Plastik yang berada dalam bentuk cair ini dibiarkan mendingin dan
kemudian pelletizer digunakan untuk membentuk polimer menjadi pelet-pelet kecil. Pelet-
pelet plastik ini kemudian dikirim ke para pelanggan. Produsen sisir, botol plastik, gigi palsu,
dll membeli pelet-pelet plastik ini untuk digunakan sebagai bahan pembuatan produk-produk
mereka.

Membuat Plastik dengan Menambahkan Karbon Dioksida
Sangat luar biasa bahwa plastik dapat dibuat dengan menggunakan minyak bumi. Akan tetapi
dibutuhkan banyak minyak bumi untuk membuat plastik. Berbagai usaha dilakukan untuk
mencegah habisnya sumber daya penting ini. Pada Desember 2009,
perusahaan Novomer mengumumkan dimulainya komersialisasi bahan polypropylene
carbonate (PPC) dengan menggunakan gabungan dari karbon dioksida dan minyak bumi.
Dengan menambahkan karbon dioksida, minyak bumi yang dibutuhkan untuk pembuatan
plastik berkurang sampai setengahnya.

Pembuatan Plastik dari Jagung
Gula karbohidrat yang terdapat pada jagung dapat digunakan untuk membuat plastik yang
bernama polylactide polymer. Penemuan plastik yang terbuat oleh jagung telah mengurangi
ketergantungan kita terhadap minyak bumi yang tak terbaharui. Plastik yang dibuat dari
jagung ini akan meleleh ketika dipanaskan lebih dari 114C, karena itu plastik yang dibuat
dari minyak bumi masih digunakan sampai saat ini.

Selain jagung, plastik juga dapat dibuat dengan jeruk. Para ilmuwan masih terus mencari
senyawa yang dapat menggantikan minyak bumi dalam proses pembuatan plastik. Semoga
saja di masa depan akan ditemukan bahan pembuat plastik yang dapat diperbaharui sebagai
pengganti minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui. Sampai saat itu tiba, ingat agar selalu
daur ulang plastik.

CARA MEMBUAT RADIO:

1. Bungkus kawat magnet dengan menggunakan tabung cardboard sebanyak 100 - 150 kali
lilitan. Sisakan ujung kawat magnet sehingga bisa digunakan untuk menancapkan
cardboard pada styrofoam
2. Tempelkan kawat magnet dengan kawat antena dan bungkus kedua ujung kabel tersebut
menjadi satu.
3. Kaitkan ujung kawat magnet yang satunya dengan ujung kawat antena bagian ground
dengan tujuan untuk mengurangi listrik statis yang bisa menyebabkan gangguan sinyal
4. Kemudian lem / letakkan tabung cardboard diatas styrofoam
5. Pasangkan klip pada kabel tempat keluarnya suara yang berupa gabungan antara kawat
kabel dan kawat magnet
6. Bungkus ujung kawat kecil bersama dengan kawat magnet dan kawat antena. Kawat kecil
inilah yang menghubungkan kawat magnet dan kabel antena ke transistor radio
7. Panaskan dengan karbon, kawat tembaga sampai menjadi hitam. Hubungkan ujung kabel
klip dan kawat tembaga yang sudah dipanaskan tadi dan letakkan pada styrofoam
8. Amankan kabel ground dari setiap kawat yag masuk ke dalam ground
9. Dengan model radio seperti diatas setidaknya bisa mendengarkan satu stasiun radio lokal

PEMBUATAN KACAMATA

Kegunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari sangatlah besar, salah satunya plastik
digunakan untuk membuat kacamata. Kebetulan banget nihh, beberapa hari lalu Unyil
berkesempatan datang ke pabrik kacamata di daerah Pasar Kemis Tangerang Banten.

Pabrik ini adalah pabrik kacamata satu-satunya di Indonesia lhoo. Tidak hanya membuat
kacamata anak-anak saja, tapi juga kacamata untuk dewasa dan orang tua.
Kacamata anak-anak yang lagi tren sekarang ini pasti Unyilers tahu kan?? Yap kacamata
dengan bagian mata dan kaki yang mempunyai warna berbeda. Bentuknya juga unik dan ada
tambahan aksesorisnya dibagian atas mata.
Jenis plastik yang digunakan untuk membuat kacamata anak-anak berbeda dengan kacamata
untuk orang dewasa. Kalau untuk anak-anak, nama jenis plastiknya adalah Poly Propylene
(PP). Jenis plastik ini lentur sehingga nyaman sekali dipakai untuk anak-anak.
Cara membuat kacamata anak-anak dimulai dengan mencampurkan biji plastik berwarna
putih dengan pigmen warna, Setelah tercampur rata, baru masuk ke mesin injeksi. Biji plastik
akan dipanaskan sampai meleleh. Lalu disuntikkan pada centakan di mesin injeksi. Tunggu
sebentar, bagian mata dan kaki kacamata pun tercetak.
Tinggal pasang aksesoris lucu seperti kupu-kupu pada bagian atas bingkai mata nih. Jangan
lupa satukan mata dan kaki. Terakhir pasang lensa pada bagian mata .
Teman-teman Unyil bisa bergaya deh dengan kacamata trendi warna -warni ini.
Cheeerrssshehehe.

Berbeda dengan kacamata anak yang simple sekali pembuatannya, kacamata orang dewasa
lumayan rumit nih hehehe, Karena jenis plastic yang digunakan yaitu ABS ( Acrylonitrile
Butadiene Styrene) tidak bisa langsung memberikan warna yang kinclong. Jadi harus
melewati tahap penyemprotan.
Setelah melewati tahap pencetakan, kacamata harus digiling dulu. Yap penggilingan
dilakukan untuk menghaluskan dan membuka pori-pori. Jadi pengecatan bisa sempurna
hasilnya.

Ada satu model kacamata yang lagi banyak peminatnya nih. Namanya kacamata terapi.
Warna lensanya hitam dan bolong-bolong lhoo. Tidak ada syarat khusus jumlah
bolongannya, yang penting sejajar.
Dibuat bolong pasti ada alasannya Unyilers. Lensa bolong ini dapat memblokir cahaya yang
tidak diperlukan saat masuk ke mata. Jadi hanya cahaya objek yang dilihat. Jadi lebih fokus
melihat objek. Selain untuk membaca, kacamata terapi ini juga baik digunakan ssat di depan
komputer dan menonton televisi.

PEMBUATAN KACA JENDELA
Prosedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :

1. PELEBURAN
Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki. Tanur periuk
(pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di gunakan secara
menguntungkana untuk membuat kaca khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu
harus di lindungi terhadap hasil pembakaran. Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca
optik dan kaca seni melalui proses cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang
terbuat dari lempung pilihan atau platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana ini tanpa
produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, keculai biola bejana
itu terbuat dari bejana platina.
Dalam tanur tanki (tank furnace), bahan tumpak itu dimuat ke satu ujung suatu
tanki besar yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari blok-blok reflaktor,
di antaranya ada yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar 1350 t.
Kaca itu membentuk kolam di dasar tanur itu, sedang nyala api menjilat berganti darti satu
sisi ke sisi lain. Kaca halusan (fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya
kontinyu. Dalam t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam tanki periuk, dindingnya
mengalami korosi karena kaca panas, kulaitas panas dan umur tanki bergantung pada kualitas
blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di tujukan pada reflaktori tanur kaca.
Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan kaca cair
untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara elektrotermal atau dengan
gas.
Tanur-tanur yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi (regenerative
furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat ruang berisis susunan bata
rongga. Gas nyala setelah memberiakan kalornya pada waktu melalui tanur berisi akca cair,
megalir ke bawah melalui satu perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja
terbuka atau bata rongga (checkerwork). Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas
keluar dari situ , dan isian itu berkisar antara 1500
0
C di dekat pintu keluar. Bersamaan
dengan itu, udara di panaskan dengan melewatkannya melalui ruang regemerasi yang telah
di panaskan sebelumnya dan telah di campur denagn gas bahan bakar yang telah terbakar,
sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di bandingkan dengan jika udara tidak di
panaskan terlebih dahulu). Pada selang waktu yang teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit,
aliran campuran udar bahan bakar, atau siklus itu di balik, dan sekarang masuk tanur dari
ujung yang berlawanan melaui isian yang tealh mendapat pemanasan sebelumnya, kemudian
melalui isian semula, dan mencapai suhu yang lebih tinggi.
Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit demi sedikit
setiap hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya menampung ekspansi. Bila tanur
regenerasi itu sudah di panaskan, suhunya harus di pertahankan sekurang-kurangnya 1200
0
C
setiap waktu. Kebanyakan kalor hilang dari tanur melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil
yang termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya sedikit karena radiasi,
suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang dinding dan
melarutkannya. Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding tanur kadang-kadang di
pasang pipa air pendingin.

Pasir 45,4 gamping 6,8
Soda abu 16 kulet 22,7
Kerak garam 4,5 other 0,5-1,0
Serbuk batu bara 0,2
Tabel 2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan

2. PEMBUATAN BENTUK ATAU PENCETAKAN
Kaca dapat di bentuk dengan mesin atau denagn cetak tangan. Faktor yang terpenting
yang harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa rancang mesin
itu haruslah sedemikian rupa sehingga percetakan barang kaca dapat di selesaikan dalm
tempo beberapa detik saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair
viscos menjadi zat cair yang berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa masalh rancang yang
harus di selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam, dan jarak bebas bantalan merupakan
masalh yang rumit sekali. Keberhasilan mesin cetak kaca merupakan prestasi besar bagi para
insinyur kaca.
Berikut ini akan di bahas jenis-jenismesin pembentuk kaca yang umum yaitu kaca
jendela, kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.
Kaca Jendela
Pada proses fourcault, ruang penarikan di isi penuh dengan kaca dari tanki peleburan.
Kaca itu di tarik secara vertikal dari tanur melalui dibitense denagn suatu mesin penarik.
Dibitense itu terdiri dari sampan refraktonsi yang mempunyai celah di tengahnya. Kaca
mengalir melalui celah ini, pada waktu sampan setengah terbenam, kaca mengalir ke atas
secara kontinyu. Penarikan kaca di mulai dengan menurunkan pemancing dari logam ke gelas
itu di melalui celah, pada waktu bersamaan denagn di turunkannya dibitense, sehingga kaca
mulai mengalir. Kaca itu di tarik ke atas secara kontinyu dalm bentuk pita secepat itu dia
mengalir melalui celah, dan permukaannya di dinginkan denagn gulungan air di dekat itu pita
kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang oleh rol-rol, di lewatkan melalui cerobong
penyangai atau lehr yang panjangnya 7,5 m. Pada waktu keluar dari lehr, kaca itu di potong-
potong menjadi lembaran menurut ukuran yang di kehendaki dan di kirim ke bagian
penggolongan dan pemotongan.
PPG industri es mengoperasikan proses fourcault yang di modifikasi dan
menghasilkan kaca pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn ketebalan
sampai 0,55 cm. Pada proses ini dibitense apung di ganti dengan batangan tarik yang
terbenam, yang mengendalikan dan mengarahkan lembran itu. Setelah di tarik ke atas
sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di dalm lehr penyangai, kaca itu di potong
untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal atau rangkap dua, dilakukan penyangaian kedua di
dalam lehr horizontal standar 36 m.

MEMBUAT ASBAK ROKOK DARI TANAH LIAT



Pada pagi hari di hari minggu saya bangun tidur pukul 05:00 WIB saya mandi dan terus
sholat subuh.
Pada pukul 09 00WIB saya berangkat pergi ke rumah teman . saya hendak main main
Lalu saya teringat tugas dari guru sekolah kami, disuruh buat kerajinan tangan,lalu saya
memberi tau
teman teman, salah satu teman saya yang bernama Dias berkata, saya ada tanah liat
lalu kami pergi ke rumah Dias untuk membuat asbak rokok .
Teman saya ada yang membuat kotak tempat kapur tulis, ikan dan sebagaiya. Pada hari
senin kerajinanya dikumpul. saya membawa asbak rokok yang saya buat, akhirnya saya
memdapat nilai 90, hati saya gembira sekali....
Terimakasi atas dukungan keluarga akhinya saya mendapatkan nilai [90].
Berikut ini adalah bahan-bahan dan cara membuatnya.

bahan-bahan
tanah liat
air secukupnya
alas papan
pisau cutter
cat warna
kuas
cara membuatnya
Siram tanah liat dengan air secukupya hingga lembut dan muda di bentuk
kemudian bentuk tanah liat tersebut dengan cara memukul-mukulkan pada alas papan hingga
tanah liat terbentuk sesuai keinginan kita. kemudian ambil pisau cutter untuk membuat
lubang asbaknya, lsetelah kita rasa asbaknya rapi lasntas dijemur hingga kering, kemudian di
cat. jadi deh asbaknya..

PEMBUATAN SAPU DARI SABUT KELAPA
Sapu ijuk, keset dari kain perca, kelihatannya sepele. Tapi, jika ditekuni, ia bisa mengantar
siapa pun yang bersungguh-sungguh menekuninya untuk menjadi jutawan. Peluang pasar dari
produk ini memang sampai saat ini cukup besar bahkan cenderung mengalami
peningkatan.Yang tidak kalah pentingnya dari produk rumahan ini supaya tetap bisa bertahan
adalah selalu menjaga kualitas/ mutu. Berikut proses pembuatan sapu dari sabut kelapa.
1. Bahan
Sabut / kali kelapa 2 butir
Sebilah bambu atau carang panjang 1 m
Tali / tambang dari sabut kelapa
Besaran kurang lebih 2 3 mm sepanjang 6 m
Sebilah bambu kecil besaran 3 4 mm panjang 20 cm
2. Alat
Kayu pemukul dan batu landasan
Sikat darii kawat (dapat dibuat dengan paku-paku kecil yang ditancapkan pada kayu
dibut seperti sikat
Pisau / parang dan jarum karung
3. Cara Pembuatan
1. Sabut (tepes) dipukul pukul agar daging sabut lepas.
2. Sabut yang telah dipukul-pukul disikat agar serabut yang pendek lepas
3. Serat yang pendek dibuat tali
4. Serat yang panjang diikat dengan tali sabut bagian ujungnya dengan besaran kurang lebih
segenggaman jari telunjuk
5. Tiap 1 buah sapu terdiri dari 4 (empat) akar sabut yang terpisah dan 1 ikat sabut yang
langsung diikatkan pada ujung tangkai sapu
6. Tusukan sebilah bambu kecil pada ikatan sabut diujung tangkai ibaratnya sebagai bahu
(pundak)
7. Tusukan keempat ikatan sabut di bahu kanan dan kiri tangkai masing-masing 2 (dua) ikat
8. Ikatlah ujung sabut bagian atas bahu tangkai
9. Sapu siap digunakan

PROSEDUR PEMBUATAN PULPEN
Prosedur Pembuatan Pulpen adalah sebagai berikut ini :
Langkah ke-1 (Pemilihan Bahan)
Material dipilih dari berbagai sumber. menunjukkan, potongan dan dewan dimensioned dari
Padauk, cabang dari pohon Redwood, dan sepotong distabilkan Kotak Burl Penatua yang
mewakili hanya beberapa sumber bahan. pena ini akan menggunakan pusat cabang Redwood
untuk demonstrasi.
Langkah ke-2 (Bahan Properties)
Ini adalah penampang cabang menunjukkan gubal, kayu luar berwarna terang, dan kayu
batang, kayu bagian dalam merah. Keindahan pena ditentukan oleh interaksi antara dua
elemen.
Langkah ke-3 (Cabang Pemotongan Untuk Jarak)
Langkah awal adalah untuk memotong cabang menjadi dua panjang yang benar
Langkah ke-4 (Cabang Sanding Kasar)
Cabang ini diampelas untuk menghilangkan kulit dan setiap cabang samping menonjol.
Langkah ke-5 (Pusat Pengeboran)
Ukur lubang yang benar adalah hati-hati mengebor ke bawah melalui masing-masing bagian.
Langkah ke-6 (Kuningan Tabung)
Kuningan tabung dimasukkan dengan epoxy ke pusat setiap setengah tubuh pena. Kayu ini
memberikan sebagian besar kekuatan untuk mengubah dan perakitan.
Langkah ke-7 (Berakhir Square)
Alat mengkuadratkan digunakan untuk memotong setiap pena dengan panjang yang benar
tepat dan memberikan titik awal persegi untuk mengubah dan perakitan.
Langkah ke-8 (Majelis Mandrel)
Kedua bagian dipasang ke Mandrel sebagai persiapan untuk berputar. Perhatikan tanda merah
yang digunakan sehingga butir ini kemudian akan dibandingkan untuk perakitan.
Langkah ke-9 (Turning)
Tubuh pena diaktifkan ke ukuran yang benar dan bentuk pada mesin bubut.
Langkah ke-10 (Sanding)
Empat nilai yang berbeda dari amplas yang digunakan untuk pasir dan memoles tubuh pena.
Langkah ke-11 (Pemangkasan)
Tubuh pena cap terpangkas dengan panjang yang benar. Sebuah toleransi 0,008-0,010
diperlukan untuk fit tepat.
Langkah ke- 12 (Wax dan Polandia)
Empat malam yang berbeda dan poles akhir digunakan dalam proses enam langkah untuk
menutup kayu dan membawa keluar kemilau alami.
Langkah ke-13 (Perekatan)
Tubuh pena dikeluarkan dari lonjongan batang.Setiap pena tangan dirakit dengan lem dan
tekan pena untuk memberikan yang sesuai langgeng dan daya tahan.
Langkah ke-14 (Pen Press)
Sebuah pers pena digunakan untuk lem dan tekan temuan logam ke dalam tabung kuningan di
dalam setiap setengah pena untuk cocok ketat dan abadi.
Langkah ke-15 (Test Fit)
Semua potongan tersebut kemudian uji kecocokan dan diampelas dan mengajukan tindakan
yang benar dan gerakan mekanis.
Langkah ke-16 (Majelis Final)
Belahan pena ditekan bersama, pena diuji dan diberi cat akhir.
Langkah ke-17 (Pen Final)

Membuat Sulak atau Kemoceng dari Tali Rafia
Sulak atau Kemoceng merupakan alat manual yang berfungsi untuk membersihkan debu pada benda
dengan cara dikibas-kibaskan. Alat ini biasanya berbahan dasar tali ataupun bulu yang bersifat halus.
Jika berbahan dasar tali, maka bentuk alatnya terdiri dari tangkai dan helai rambut untuk menghapus
debu. Namun, jika berbahan dasar bulu, maka bentuk alatnya terdiri dari tangkai dan daun
pembersih.
A. Bahan-Bahan yang Diperlukan:
1. Tali Rafia secukupnya
2. Batang kayu sepanjang 30-40 Cm
B. Alat-Alat yang Digunakan:
1. Gunting;
2. Cutter/Pemotong;
3. Sisir paku (terbuat dari kayu dan ditancapi paku runcing)
4. Jarum/Peniti
C. Cara Membuatnya:
1. Potong tali Rafia dengan ukuran 20-30 Cm untuk membuat helai rambut (tali pendek);
2. Rentangkan tali Rafia sepanjang 2-3 m (tali panjang) sebagai tali pengikat utama;
3. Ikatan sebanyak mungkin tali Rafia yang sudah dipotong (pendek) dengan bentuk terbagi
dua sama panjang pada rentangan tali pengikat utama;
4. Jika ikatan pada tali pengikat utamanya sudah banyak dan memanjang hingga 2-3 m,
sisir menggunakan sisir paku hingga berbentuk serabut atau helai rambut tipas, kecil, dan halus.
Jika belum mempunyai sisir paku, bisa menggunakan jarum atau peniti untuk menyayat dan
membentuk rafia menjadi serabut halus;
5. Jika sudah halus, potong bagian rambut yang belum rapi menggunakan gunting agar
sama panjang;
6. Setelah rapi, ikatkan dengan kencang melingkar (spiral) pada batang kayu dimulai dari
atas hingga ke bawah (sekitar 3/4 ukuran batang kayu);
7. Sisihkan tempat (1/4 ukuran batang kayu) sebagai pegangan dan hias serta buat tempat
gantungan menggunakan sisa tali Rafia.
Proses Pembuatan Tas Etnik Kelapa
Proses Pengumpulan Bahan Baku Tas
Bahan utama dari tas etnik kelapa adalah tempurung kelapa; orang jawa biasa
menyebutnya sebagai batok. Tempurung-tempurung kelapa ini di dapatkan dari berbagai
daerah lokal kawasan sekitar. Kebanyakan tempurung-tempurung kelapa ini didapatkan dari
pabrik-pabrik gula jawa, dikarenakan tempurung kelapa tidak begitu diperlukan dalam
proses pembuatan gula jawa.
Penggunaan tempurung kelapa untuk bahan baku tas etnik kelapa bukan hanya berarti
mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku yang tidak terpakai, tapi juga bisa di bilang
sebagai recycling atau daur ulang.

Proses Pemotongan Tempurung Kelapa
Tempurung kelapa dipotong sesuai pola yang akan dibuat tas. Pemotongan dilakukan
dengan bantuan mesin yang dikerjakan oleh orang-orang yang sebelumnya sudah di
training terlebih dahulu. Pemotongan batok dilakukan dengan metode dan alat tertentu
sehingga proses produksi lebih cepat dan efisien. Bentuk potongan tempurung pun
bermacam-macam, ada bentuk manik, spiral, segitiga ataupun persegi empat dengan
berbagai macam pola hiasan.

Proses Pemotongan dan Penjahitan Kain
Untuk bagian dalam tas etnik kelapa digunakan kain berwarna coklat agar dapat blending
dengan warna tempurung kelapa yang notabene berwarna coklat. Kain dipotong sesuai
dengan bentuk dalam tas yang akan di buat kemudian dijahit dengan mesin ataupun tangan
untuk disatukan dengan tas.


Proses Desain Pola Tas
Dalam proses design pola tas ini diperlukan kreatifitas dan kejelian yang cukup tinggi,
karena semakin kreatif design suatu tas maka akan semakin bagus pula tas yang akan jadi
nantinya. Dalam proses design ini tempurung kelapa dengan berbagai macam bentuk dan
polanya disusun diatas kain yang sudah dipotong


Proses Peroncean dan Pemasangan Tali Tas
Tali tas etnik kelapa terbuat dari tempurung kelapa yang telah dibentuk bulat kecil-kecil lalu
di ronce atau di pasangkan ke dalam tali panjamg sehingga dapat membentuk pegangan tali
tas baik pegangan tali tas pendek ataupun untuk slempang.


Proses Seleksi Tas Menuju Proses Painting
Tas etnik kelapa yang sudah dibentuk dan dipasangi tali tas diteliti dan diseleksi terlebih
dahulu sebelum menuju proses painting.


Proses Painting dan Clearing
Tas etnik kelapa yang sudah di seleksi mengalami proses clearing dan painting untuk
menambah kesan yang lebih cantik dan menarik.


Proses Pengeringan
Setelah proses painting dan clearing, tas etnik kelapa menuju proses pengeringan. Ini juga
merupakan tahap terakhir/finishing pembuatan tas etnik kelapa sebelum tas siap
dipasarkan ke distributor.

Beberapa Model Tas Etnik Kelapa yang Sudah jadi



CARA MEMBUAT KEMEJA

1.Mengambil ukuran
2.Membuat pola kecil
3.Membuat pola besar
4.Memotong bahan
5.Memindahkan tanda jahitan ke bahan
CARA MENJAHIT KEMEJA
1.Menjahit saku tempel
2.Menjahit tempat kancing
3.Menjahit bahu TM dan TB
4.Memasang lengan dan Menyambung sisi TM dan TB
5.Menjahit bagian bawah
6.Memasang kerah
7.Membuat lubang kancing
PENYELESAIAN:
1.Memasang kancing
2.Meyetrika

Anda mungkin juga menyukai