Anda di halaman 1dari 14

KIMIA DASAR

PERTEMUAN KE ..........

Pokok bahasan :
1 . Definisi Larutan
2 . Sifat Larutan
3 . Perhitungan konsentrasi larutan
4. Cara membuat Larutan




Definisi Larutan

Larutan adalah : Campuran homogen atau serba sama
antara 2 zat atau lebih
Zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut (solven) dan zat
yang jumlah nya sedikit disebut zat terlarut (solut, komposisi
zat terlarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi
larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dengan
pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi)
Pelarut biasanya aquades dan pelarutpelarut organik
lainnya
Banyak sedikitnya zat terlarut dalam larutan menentukan
kepekatan larutan, larutan yang banyak mengandung zat
terlarut disebut larutan pekat sedangkan yang mengandung
sedikit zat terlarut disebut larutan encer
Sifat larutan

Sifat Koligatif Larutan
Yaitu sifat yang ditentukan oleh konsentrasi.
Ada 4 hal Sifat Koligatif Larutan yaitu

1. Kenaikan titik didih
2. Penurunan titik beku
3. Tekanan osmotik
4. Penurunan tekanan uap

Keempat hal ini ditentukan oleh konsentrasi atau banyaknya
partikel zat terlarut makin besar konsentrasi makin besar pula
sifat koligatifnya
Sistem konsentrasi larutan

Dalam titrimetri sistem konsentrasi molaritas dan
normalitas digunakan paling sering. Formalitas dan
konsentrasi analitik berguna dalam keadaan-keadaan
pada waktu terjadi disosiasi atau pembentukan
kompleks. Sistem berat-persen biasa digunakan untuk
menyatakan kosentrasi pendekatan dari pereaksi-
pereaksi laboratorium. Untuk larutan-larutan yang
sangat encer cocok digunakan satuan seperjuta atau
seperseribu juta.
Molaritas
Sistem konsentrasi ini didasarkan pada volume larutan dan
dengan demikian cocok untuk digunakan dalam prosedur-
prosedur laboratorium yang volume larutan merupakan
jumlah yang diukur. Batasannya adalah sebagai berikut:

Molaritas = jumlah mol solut per liter larutan atau :
Dengan ketentuan M adalah molaritas, n jumlah mol solut ,
dan v volume larutan dalam liter karena :
dengan ketentuan g adalah gram solut dan BM berat molekul
solut maka :

Persamaan ini dapat diselesaikan untuk gram solut yang
memberikan
g = M x V x BM
Contoh contoh Molaritas sistem konsentrasi

1 . Hitung molaritas larutan yang mengandung 6,00 g NaCl (BM
= 58,44) dalam 200 ml larutan


M = 0,513 mol/liter

2 . Hitung jumlah mol dan jumlah gram KMnO4 ( BM = 158,0 )
dalam
Larutan sebanyak 3,00 liter 0,250 M
M = n/v
n = M x V
= 0,250 mol/liter x 3,00 liter.
= 0,750 mol

g = n x BM
= 0,750 mol/liter x 158,0 g/mol .
= 199 gram
Normalitas
Seperti halnya dengan molaritas dan formalitas, sistem
konsentrasi ini berdasarkan volume larutan. Didefinisikan
sebagai berikut :
Normalitas = jumlah ekivalen solut per liter larutan
Atau
N = ek
V
Dimana:
N = normalitas
ek = jumlah ekivalen
V = volume larutan dalam liter
Karena
ek =

dengan ketentuan g adalah gram solut dan BE berat ekivalen
,maka bearti
N =

Persamaan ini dapat diselesaikan untuk gram solut, yang
memberikan
g = N xV x BE

Hubungan antara Normalitas dengan Molaritas adalah
N = nM

Dengan ketentuan n adalah jumlah mol ion hidrogen (H),
elektron,atau kation univalen yang tersedia atau pereaksi
dengan zat yang bereaksi .
Contoh :
Arsen dapat ditentukan dengan larutan iodium, Reaksi yang
terlibat adalah :


HAsO
2
+ I
2
+ 2H
2
O H
2
AsO
4
+ 2H
+
+ 2I
-


As
2
O
3
murni dapat digunakan untuk standarisasi larutan
iodium.
Sebagai contoh As
2
O
3
murni dengan berat 4,0136 g
dilarutkan dalam 800 ml larutan. Hitung normalitas larutan
dengan anggapan bahwa ia digunakan di dalam reaksi di atas.
Hitung juga molaritas larutan.
Ingat bahwa setiap atom arsen kehilangan dua elektron.
Setiap As
2
O
3
mempunyai dua atom arsen sehingga kehilangan
empat elektron :

As
2
O
3
2HAsO
2
2H
3
AsO
4
+ 4 e

Berat ekivalen As
2
O
3
adalah seperempat dari berat molukelar, Jadi

N = 4,0136 g
197,84/4 g/ek x 0,800 liter

N = 0,1014 ek/liter

N = 4 x M
M = 0,02535 mol/liter
Persen Berat
Sistem ini memperinci jumlah gram solut per 100 g larutan.
Secara matematik hal itu nyatakan sebagai berikut :

P = x 100
Dengan ketentuan P adalah berat persen solut, w jumlah gram solut,
dan w
o
jumlah gram solven .

Contoh perhitungan persen berat dalam konsentrasi :
Contoh 3.
NaOH seberat 0,5 g dilarutkan dalam 45 g air. ( 1 g air kira-kira 1 ml )
Hitung persen berat NaOH di dalam larutan .

P =

x 100
= 10%
Contoh 4.
HCl pekat (BM = 36,5) mempunyai densitas 1,19 g/ml dan
merupakan 37% berat HCl. Berapa mililiter asam pekat tersebut
harus digunakan dan diencerkan dengan air sampai 1,00 liter
untuk membuat larutan dari 0,100 M ?
g HCl yang diperlukan = 1,00 liter x 0,100 mol/liter x 36,5 g/mol
= 3,65
g HCl per ml = 1,19 g /ml x 0,37 = 0,44

Anda mungkin juga menyukai