Anda di halaman 1dari 6

WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) atau yang biasa disebut BWA

(Broadband Wireless Access) merupakan jaringan wireless yang hanya mencakup klasifikasi jaringan
WMAN (Wireless Metropolitan Area Network) yang memiliki kecepatan transfer rate data per/bit yang
cukup cepat berkisar antara 60-70Mbps dan memiliki jangkauan jarak frekuensi yang mencapai hingga
50 KM. Teknologi jaringan WiMax ini memiliki standar IEEE 802.16, merupakan penggabungan antara
standar WiMax dengan standar ETSI HiperMAN, teknologi jaringan WiMax ini sangat cocok di terapkan
pada daerah desa terpencil yang belum adanya infrastruktur yang menyediakan layanan telekomunikasi
dan sulitnya medan untuk membuat jaringan telekomunikasi yang menggunakan kabel, maka dari itu
teknologi WiMax menjawab semua kesulitan tersebut dengan teknologi wireless yang menggunakan
frekuensi mencakup area yang cukup luas.
Teknologi jaringan WiMax pada dasarnya sama dengan teknologi jaringan Wifi, namun pada
kenyatannya jaringan WiMax berbeda dengan jaringan Wifi hanya pada konsep dan prinsip kerjanya
yang sama, Jaringan WiMax memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan daerah jangkauan yang lebih luas
di bandingkan dengan teknologi jaringan Wifi, WiMax dapat mengirim data dengan kecepatan 70Mbps
sedangkan Wifi hanya dapat mengirim data dengan kecepatan 54Mbps dan frekuensi WiMax dapat
menjangkau area berkisar 30 mil (50 KM) sedangkan frekuensi Wifi hanya menjangkau area 100 feet
(100 M), telah diketahui sebelumnya bahwa peningkatan dan penurunan kecepatan transfer rate data di
tentukan dari area akses yang ditempati, bila mengakses data jauh dari tower frekuensi wireless maka
kecepatan transfer rate data yang kita terima menjadi kurang maksimal, namun sebaliknya bila kita
mengakses data di dekat tower wireless yang kita gunakan maka transfer rate data yang kita terima
akan sangat maksimal.
WiMax telah menetapkan dua frekuensi utama yaitu sebagai berikut:
Fixed WiMax Band 3.5 GHz dan 5.8 Ghz
Mobile WiMax Band 2.3 Ghz, 2.5 Ghz, 3.3 Ghz, dan 3.5 GHz





Spektrum Frekuensi dari Jaringan WiMax
Teknologi jaringan WiMax memiliki dua jenis band frekuensi sistem wireless yaitu sebagai berikut :
Licensed Band: License Otoritas yang membutuhkan adanya operator yang
memperoleh hak untuk menyediakan layanan pada suatu daerah atau area dari regulator.
Unlicensed Band: Kebalikannya dari Licensed Band, yaitu tidak membutuhkan adanya
lisense dan setiap orang bebas menggunakan frekuensi di seluruh area pada daerah tertentu.
sebagai teknologi jaringan yang berbasis pada penggunaan frekuensi, dalam pelaksanaan jaringan
WiMax sangat tergantung pada kesesuaian dan ketersediaan pada spektrum frekuensi.

Jenis Frekuensi WiMax
Non Line of Sight (NLOS): Sama seperti kerja jaringan Wifi, dari sebuah perangkat
gadget yang memiliki antena untuk menghubungkan pada tower frekuensi WiMax yang memiliki
range frekuensi antara 2-11 Ghz seperti layaknya pada jaringan Wifi.
Line of Sight (LOS): Ini berbeda dengan NLOS, perangkat antena parabola yang
mengarah langsung pada tower frekuensi WiMax yang memiliki range frekuensi 66Ghz.
Pemanfaatan Teknologi Wimax
1. Wimax dapat difungsikan sebagai backhaul Wi-Fi, menggantikan koneksi T1 atau DSL dengan
potensi efisiensi yang jauh lebih baik. Bahkan Wimax mampu sekaligus menggantikan jaringan
Wi-Fi di sisi end-user, yaitu difungsikan sebagai hotspot atau wireless dalam rumah pelanggan.
2. Wimax dapat dimanfaatkan sebagai jaringan backbone oleh banyak perusahaan, yang
sebelumnya menggunakan jaringan T1/ E1, kabel atau DSL. Wimax menjanjikan kecepatan dan
efisiensi biaya yang lebih baik.
3. Wimax juga bisa dipakai sebagai jaringan penghubung untuk daerah rural. Selama ini daerah
rural di dukung oleh koneksi satelit dan microwave. Wimax dapat difungsikan sebagai jaringan
alternatif yang lebih efisien.
4. Wimax dapat dioptimalkan untuk mendukung aplikasi triple play, yaitu layanan suara, data dan
televisi dalam satu paket.
5. Mobile Wimax 802.16e dapat digunakan sebagai mobile broadband, yang merupakan kelanjutan
dari jaringan GSM/GPRS/HSxPA atau CDMA20001x/EV-DO/ Rev A-B.
Sejarah Wimax
Pada awal tahun 2000-an, bahkan sampai dengan saat ini kita sudah sangat familiar dengan teknologi
Wi-Fi, diantaranya adalah wireless yang kita gunakan sehari-hari di Laptop. Teknologi Wi-Fi di Laptop ini
merupakan implementasi dari standar IEEE 802.11x, yang sebenarnya telah mengalami perkembangan
dari mulai 802.11a, 802.11b sampai 802.11g. Perkembangan tersebut menghasilkan kecepatan dan
jangkauan yang lebih baik, spektrum frekuensi yang lebih efisien dan sebagainya.
Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) merupakan implementasi standar
IEEE 802.16x, yang notabene adalah pengembangan dari teknologi Wi-FI dengan standar IEEE 802.11.
Wimax dikembangkan oleh Wimax Forum yang dimotori lebih dari 400 vendor global seperti Intel,
Siemens, ZTE, Nokia dan lainnya. Secara umum kita mengenal dua jenis Wimax, yaitu Wimax untuk
jaringan tetap atau disebut Fixed Wimax, dan Wimax untuk jaringan bergerak atau sering disebut Mobile
Wimax.
Teknologi Fixed Wimax mampu mendukung kecepatan transfer data sampai 75 Mbps, dan memiliki
jangkauan sampai jarak 50 km. Sedangkan Mobile Wimax mendukung kecepatan transfer data sampai
15 Mbps dengan jangkauan 20-50 km. Dengan kemampuan inilah, Wimax disebut sebagai jaringan
generasi keempat (4G), meskipun sebetulnya kemampuan ini belum memenuhi standar 4G yang
ditetapkan IMT-Advanced, sehingga teknologi Wimax lebih tetap jika disebut sebagai jaringan 3.9G.
Wimax Forum merekomendasikan 3 alokasi spektrum frekuensi yaitu 2.3, 2.5 dan 3.4 GHz. Di Amerika
(Sprint Nextel) memanfaatkan spektrum 2.5 GHz, di Pakistan (Wateen Telecom) menggunakan 3.5 GHz,
sedangkan kebanyakan Asia menggunakan 2.3 GHz. Indonesia dan India mengalokasikan spektrum
kombinasi yaitu 2.5 dan 3.3 GHz.






Kelebihan Wimax:
1. Jarak jangkau jauh mencapai maksimal 50km dengan jarak jangkau optimal 7-10 km, tidak ada
masalah hidden node. Karena layer PHY pada standar IEEE 802.16d tahan terhadap 10 multi-path delay
spread.
2. Daerah jangkauan dioptimalkan untuk outdoor yang didukung dengan teknologi smart antenna,
modulasi adaptif dan menggunakan topologi jaringan mesh.
3. QoS untuk layanan data, video dengan dukungan Grant/Request MAC dan differential service : E1/T1
untuk pelanggan bisnis data best effort untuk residential.
4. Interoperability perangkat dehingga operator atau peyedia layanan tidak tergantung pada satu
vendor untuk pengadaan perangkat sehingga biaya dan resiko ivertasi dapat lebih rendah atau ditekan.
5. Bandwidth kanal yang fleksibel dari 1.5 MHz sampai 20 MHz untuk spectrum frekuensi berlisensi
maupun spectrum frekuensi yang tidak berlisensi, menggunakan frekuensi reuse dan dimungkinkan
dilakukan perencanaan sel untuk penyediaan layanan komersial.

Kekurangan Wimax:
1. Seperti terjadi dengan negara lain di dunia, maka pemerintah Indonesia pun belum
menentukan frekuensi WiMAX yang akan digunakan. Kemungkinan besar vendor pertama kali
membuat perangkat WiMAX di frekuensi 3,5 GHz. Sedangkan di Indonesia, frekuensi dimaksud
juga digunakan untuk komunikasi satelit. Sehingga diperlukan penentuan range frekuensi yang
tepat agar menguntungkan baik bagi operator, regulator maupun pengguna.
2. Harga peralatan infrastruktur yang masih sangat mahal
3. Teknologinya masih berkembang terus, sehingga bisa salah investasi.
4. Terlalu banyak jenis perangkat yang tidak saling kompatibel.
5. Dibutuhkan pengalaman untuk memasang perangkatnya.




Wimax Di Masa Depan
Teknologi jaringan ini merupakan jaringan yang sangat dibutuhkan di masa depan di Indonesia,
karena memiliki transfer rate hingga 60-70Mbps dan memiliki jangkauan hingga 50 Km. Lebih cepat dan
jauh jangkauannya dari jaringan 3G, walaupun di Indonesia Wimax/4G ini masih dalam tahap
pengembangan dan hanya di kota-kota tertentu yang tersedia seperti Jakarta ada baiknya jaringan ini
lebih cepat dikembangkan karena kebutuhan para pengguna akan semakin meningkat juga dengan
berkembang pesatnya teknologi.
















Konfigurasi Jaringan WiMAX
Konfigurasi jaringan akses Wimax terdiri dari BS (Base Station), Subscriber Station dan transport
site. Base station dihubungkan secara point-to-multipoint untuk melayani pelanggan sampai radius
beberapa puluh kilometer tergantung pada frekuensi. Daya pancar dan sensitifitas penerima.
Elemen jaringan Wimax adalah
SSs (Subscriber Station): Subscriber station atau CPE merupakan perangkat yang berada di pelanggan
dan terdiri dari tiga bagian utama yaitu modem, radio dan antenna. WiMAX receiver dapat terdiri dari
antenna yang terpisah( bagian yang terpisah antara receiver electronics dan antenna ) atau dapat
berupa box sendiri atau PCMCIA card dalam laptop. Akses ke base-station WiMAX hampir sama dengan
mengakses access point dalam jaringan Wi-Fi. Namun masih tingginya biaya instalasi CPE menjadi
kendala karena memerlukan tenaga ahli dalam instalasi CPE untuk sistem BWA.
Base Station (BS): Base station WiMAX base station terdiri dari electronik indoor dan tower WiMAX.
Umumnya satu base-station menjangkau radius 6 mile. Dalam area layanan tersebut dimanapun dapat
mengakses internet secara wireless. WiMAX menggunakan MAC layer (didefinisikan dalam standard),
sebuah interface umum yang membuat jaringan interoperable dan dapat mengalokasikan bandwidth
uplink dan downlink ke pelanggan berdasarkan kebutuhan pada satuan waktu tertentu.
Backhaul: Backhaul lebih ke koneksi dari access point ke provider dan koneksi dari provider ke jaringan
inti. WiMAX telah menggunakan teknologi frekuensi tinggi. Pengoptimalan WiMAX terletak pada jenis
transmitter (beam antena) dan lokasi penggunaannya (dinding, gedung tinggi).

Anda mungkin juga menyukai