Anda di halaman 1dari 2

Nama : Teuku Muhammad Farhan Algifari

NIM : 135120401111003
PRODI : Hubungan Internasional



PRENEGOSIASI

Prenegosiasi merupakan suatu tahapan yang biasanya muncul sebelum negosiasi terjadi. Tahapan ini
bukanlah sebuah tahapan yang wajib ada di setiap negosiasi, namun tahapan ini biasanya menjadi
penentu apakah selanjutnya negosiasi akan berjalan alot atau lebih mudah bahkan menghasilkan
solusi. Pada tahapan prenegosiasi kedua pihak yang akan bernegosiasi bertemu guna membicarakan
beberapa hal terkait negosiasi yang mungkin akan terjadi, mengapa mungkin ? karena pada tahapan
prenegosiasi ini sangat menentukan apakah konflik diantara kedua belah pihak akan dilanjutkan di
negosiasi formal atau tidak, sebab prenegosiasi sendiri merupakan tahapan yang informal.

Tahapan pertama saat prenegosiasi adalah terkait seberapa perlunya konflik/masalah tersebut dibawa
ke negosiasi formal. Pada tahapan ini kedua pihak akan saling meyakinkan terkait pentingnya masalah
tersebut untuk dinegosiasikan serta membicarakan kemungkinan apa saja yang dapat terjadi pada
negosiasi formal nanti baik itu keuntungan yang diterima pihak terkait atau hasil apa yang kira-kira
akan didapatkan masing-masing pihak terkait. Jika dirasa tidak penting oleh salah satu pihak bukan
tidak mungkin negosiasi formal yang telah direncanakan gagal dilaksanakan.

Tahapan yang kedua adalah mengenai agenda apa yang akan dibicarakan oleh masing-masing pihak
pada negosiasi nanti. Jika pada sebelumnya kedua pihak telah memaparkan terkait apa saja yang
kemungkinan dibicarakan, pada tahapan ini akan didiskusikan lebih spesifik apa saja yang akan
dibicarakan pada negosiasi formal.

Tahapan yang terakhir adalah menyetujui prosedur negosiasi. Yang dimaksud prosedur negosiasi
adalah yang pertama seperti apa format negosiasinya, yang kedua adalah tempat negosiasi akan
dilakukan, biasanya tempat yang dipilih adalah tempat yang netral. Yang ketiga adalah terkait
delegasi pada negosiasi kelak, yang terakhir adalah timing, maksudnya adalah tenggat waktu yang
akan ditentukan kedua belah pihak agar negosiasi dapat segera dilakukan agar dapat lebih efektif dan
menghasilkan titik temu untuk penyelesaian sengketa kedua pihak.

Kesimpulan penulis prenegosiasi memang merupakan bukan tahapan yang formal dan wajib dalam
setiap negosiasi, namun prenegosiasi merupakan tahapan yang sangat penting dan harus ada di setiap
negosiasi. Pada tahapan ini dalam pandangan penulis kedua pihak dapat menurunkan tensi yang telah
muncul sebelumnya dan membicarakan masalah diantaranya dengan lebih santai. Meski tidak dapat
dipungkiri bahwa bagaimana prenegosiasi itu berjalan lah yang merupakan esensi dari negosiasi
tersebut. Dalam hal ini penulis merasa respon kedua pihak saat prenegosiasi ini berlangsunglah yang
menentukan arah negosiasi kedepannya. Karena prenegosiasi tidaklah selalu berjalan mulus. Pada
beberapa kasus malah prenegosiasi berjalan begitu rumit sehingga akhirnya tidak didapat
penyelesaian seperti pada kasus negara-negara Arab dengan Israel. Pada kasus tersebut prenegosiasi
tidak kunjung terjadi akibat mesir juga israel tidak mau melakukan tahapan ini hingga pihak terkait
mengeluarkan klarifikasi guna mengurangi resiko negosiasi tersebut. Namun dalam pandangan
penulis Prenegosiasi harus menjadi tahapan yang selalu muncul di setiap wacana negosiasi, karena
dalam pandangan penulis dengan adanya prenegosiasi kemungkinan terselesaikannya suatu masalah
jauh lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai