Kelompok L6
Tutor : dr. Zulkifli SpAn.
1. SKENARIO
2. KLARIFIKASI ISTILAH
3. IDENTIFIKASI MASALAH
4. ANALISIS MASALAH
5. LEARNING ISSUE
6. KERANGKA KONSEP
7. KESIMPULAN
Ny. Luna umur 69 tahun, memiliki riwayat penyakit hipertensi
dan DM tipe 2. Sejak 1,5 tahun yang lalu dia sukar berjalan
karena kelemahan tubuh sebelah kanan. Sejak 1 tahun terakhir
dia sering lupa meletakkan benda, sering ketinggalan belanjaandi
pasar dan sering lupa waktu makan dan mandi. Keluhan sering
lupa waktu makan dan mandi semakin berat. Lalu dia dibawa
oleh keluarganya ke dokter.
Hasil pemeriksaan fisik: GCS 15, tekanan darah 170/100 mmHg,
nadi 82x/menit reguler, pernafasan 20x/menit, temperatur
37,2
o
C.
Hasil pemeriksaan status neurologis: gerakan ekstremitas kanan
menurun, kekuatan ekstremitas kanan 4, refleks fisiologis kanan
meningkat, refleks patologis sebelah kanan (+)
Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS 240 mg/dL, kolesterol
total 160 mg%, TG 120 mg%
Hasil pemeriksaan penunjang: CT scan kepala: infark lakunar di
lobus temporalis kiri
Hasil pemeriksaan kognitif: MMSE 17/30
No. Istilah Definisi
1. Hipertensi Tingginya tekanan darah secara persisten
2. DM tipe 2 Kelainan metabolik yang ditandai dengan kadar
glukosa darah yang tinggi dalam konteks resistensi
insulin dan defisiensi insulin relatif
3. GCS Skala yang dipakai untuk menentukan atau menilai
tingkat kesadaran pasien mulai dari kesadaran
penuh hingga kesadaran koma
4. Infark Lakunar Lakunar stroke/LACI; jenis stroke yang dihasilkan
dari kematian jaringan dari salah satu arteri
penetrasi yang menyediakan darah ke struktur-
struktur dalam otak
5. MMSE Tes neuro-psikiatrik untuk screening fungsi kognitif
umum
6. Lupa Kondisi dimana suatu informasi yang telah disimpan
dalam memori otak jangka panjang hilang
1. Ny. Luna umur 69 tahun, memiliki riwayat penyakit hipertensi
dan DM tipe 2.
2. Sejak 1,5 tahun yang lalu dia sukar berjalan karena kelemahan
tubuh sebelah kanan.
3. Sejak 1 tahun terakhir dia sering lupa meletakkan benda,
sering ketinggalan belanjaandi pasar dan sering lupa waktu
makan dan mandi. Keluhan sering lupa waktu makan dan
mandi semakin berat. (chief complain)
4. Hasil pemeriksaan fisik: GCS 15, tekanan darah 170/100
mmHg, nadi 82x/menit reguler, pernafasan 20x/menit,
temperatur 37,2
o
C.
5. Hasil pemeriksaan status neurologis: gerakan ekstremitas
kanan menurun, kekuatan ekstremitas kanan 4, refleks
fisiologis kanan meningkat, refleks patologis sebelah kanan (+)
6. Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS 240 mg/dL, kolesterol
total 160 mg%, TG 120 mg%
7. Hasil pemeriksaan penunjang: CT scan kepala: infark lakunar di
lobus temporalis kiri
8. Hasil pemeriksaan kognitif: MMSE 17/30
Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin,
riwayat penyakit dengan keluhan sekarang?
Apa etiologi kelemahan tubuh sebelah kanan
pada kasus?
Bagaimana mekanisme kelemahan tubuh sebelah
kanan pada kasus?
Bagaimana hubungan kelemahan tubuh terhadap
keluhan lupa?
Apa etiologi sering lupa?
Mekanisme sering lupa?
Mengapa keluhan semakin berat?
Bagaimana proses mengingat?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil
pemeriksaan fisik?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil
pemeriksaan status neurologis?
Hubungan defisit neurologis dengan dementia?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil
pemeriksaan laboratorium?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil
pemeriksaan penunjang?
Interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil
pemeriksaan Kognitif?
Bagaimana cara pemeriksaan MMSE?
Apa saja pemeriksaan kognitif yang lain?
Neuroanatomy
Fisiologi Fungsi Kognitif
Demensia Vaskuler
Hecker (1998) menyebutkan modalitas dari
kognitif terdiri dari sembilan modalitas:
1. Memori
2. Bahasa
3. Praksis
4. Visuospasial
5. Atensi dan konsentrasi
6. Kalkulasi
7. Mengambil keputusan
8. Reasoning
9. Berpikir abstrak
Luria membagi tiga tingkat dari fungsional
otak.
Tingkat Pertama
Formatio retikularis
Tingkat Kedua
Korteks otak posterior (Zona primer, sekunder ,dan
tersier)
Korteks otak anterior (Zona primer, sekunder ,dan
tersier)
Tingkat Ketiga
Hubungan dengan korteks frontal
Gangguan Bahasa
Gangguan Memori
Gangguan Emosi
Gangguan Visuospasial
Gangguan Kognisi
Definisi
Epidemiologi
Faktor Resiko
Etiologi
Differential Diagnosis
Diagnosis
Manifestasi Klinis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
SKDI
Demensia merupakan sindrom akibat
penyakit otak yang bersifat kronik progresif,
ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif
multiple, termasuk daya ingat (memori),
daya pikir, daya tangkap (komprehensi),
kemampuan belajar, orientasi, kalkulasi,
visuospasial, bahasa dan daya nilai.
Demensia vaskuler adalah demensia yang
disebabkan oleh infark pada pembuluh darah
kecil dan besar.
Demensia vaskular merupakan penyebab
demensia yang kedua tertinggi di Amerika
Serikat dan Eropa, tetapi merupakan
penyebab utama di beberapa bagian di Asia.
Setahun pasca stroke, 25% pasien mengalami
demensia awitan baru.
Demensia vaskular paling sering pada laki-
laki, khususnya pada mereka dengan
hipertensi yang telah ada sebelumnya atau
faktor risiko kardiovaskular lainnya
Insiden meningkat sesuai dengan peningkatan
umur
Usia > 60 tahun (usia lanjut)
riwayat keluarga menderita demensia, dan
adanya penyakit Alzheimer, serebrovaskular
(hipertensi, penyakit jantung), atau diabetes
mellitus atau dislipidemia.
Laki-laki
Pasien dengan diabetes beresiko 2 sampai 6
kali lipat untuk terjadinya stroke thrombotic,
dan penyakit pembuluh darah juga berperan
pada kelainan kognitif pada pasien tersebut.
1. Penyakit Alzheimer
2. Penurunan kognitif akibat usia
3. Depresi
4. Delirium
5. Kehilangan memori
Riwayat dan Gejala Skor
Awitan Mendadak 2
Deteriorasi bertahap 1
Perjalanan klinis fluktuatif 2
Kebingungan malam hari 1
Kepribadian relatif terganggu 1
Depresi 1
Keluhan somatik 1
Emosi 1
Riwayat Hipertensi 1
Riwayat penyakit serebrovaskuler 2
Arterioskelrosis penyerta 1
Kelainan Neurologi fokal 2
Gejala Neurologi fokal 2
CT scan
MRI
Tanda dan Gejala FIsik Tanda dan Gejala Perilaku
Kehilangan memori, pelupa
Lambat berfikir (bradifrenia)
Pusing
Kelemahan fokal atau diskoordinasi
satu atau lebih ekstremitas
Inersia
Langkah abnormal
Konsentrasi berkurang
Perubahan visuospasial
Penurunan tilikan
Defisit pada fungsi eksekutif seperti
kebolehan untuk inisiasi, merencana
dan mengorganisasi
Sering atau Inkontinensia urin dan alvi.
Inkontinensia urin terjadi akibat
kandung kencing yang hiperrefleksi
Perbicaraan tidak jelas
Gangguan bahasa
Depresi
Berhalusinasi
Tidak familiar dengan persekitaran
Berjalan tanpa arah yang jelas
Menangis dan ketawa yang tidak
sesuai. Disfungsi serebral bilateral
menyebabkan inkontinensi emosional
(juga dikenal sebagai afek
pseudobulbar)
Sukar menurut perintah
Bermasalah dalam menguruskan uang
Preventif
Prevensi stroke
Mengendalikan faktor resiko seperti hipertensi
dan DM
Tujuan tatalaksana :
Mencegah terjadinya serangan stroke baru
Menjaga dan memaksimalkan fungsi saat ini
Mengurangi gangguan tingkah laku
Meringankan beban pengasuh
Menunda progresifitas ke tingkat selanjutnya
Non medikamentosa
Memperbaiki memori
Diet
Medikamentosa
Mencegah demensia vaskuler memburuk
Aspirin
Tioclodipine
Clopidogrel bisulfate
Pentoxifylline dan ergoid mesylate (Hydergine)
Memperbaiki fungsi kognitif dan simptom
perilaku
Penyakit cardiovaskular
Mengganggu aktivitas sehari-hari
Pada kasus ini dubia et bonam
SKDI dementia vascular: 2
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan
merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis
klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.
Ny, Luna
Stroke
Merusak small
penetrating artery
Infark Temporal
Gangguan
Neurotransmitter
Asetilkolin menurun
Gangguan Kognitif
(Demensia Vaskuler)
Riwayat DM &
Hipertensi
Gangguan serabut
motoris
Hemiparesis
Dextra
Ny. Luna,69 tahun, mengalami dementia
vaskular et causa stroke lakunar