Anda di halaman 1dari 34

Abses hepar adalah infeksi pada hati yang

disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur,


parasit, maupun nekrosis steril yang
bersumber dari sistem gastrointestinal yang
ditandai dengan adanya proses supurasi
dengan pembentukan pus yang terdiri dari
jaringan hati nekrotik, sel sel inflamasi,
atau sel darah di dalam parennkim hati.

Abses hati piogenic kebanyakan disebabkan oleh


infeksi polimikroba gram negative aerobik dan
anaerobik.e.g; escherichia coli, klebsiella
pneumoniae, bacteroides

Abses hepar amuba adalah infeksi hati akibat


Entamoeba hystolitica atau akibat komplikasi
ekstraintestinal Entamoeba hystolitica yang
menghasilkan bentuk pus.

IDENTITAS PASIEN

Nama

Tn.Y

RM

669060

Umur

33 tahun

Jenis Kelamin Laki - Laki


Tgl Masuk RS

22 Juni 2014

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri Perut Kanan Atas
Anamnesa Terpimpin:
Nyeri dialami sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan
seperti ditusuk tusuk secara terus-menerus, memberat
seiring perubahan posisi dan berkurang jika sedikit
membungkuk.

ANAMNESIS

CONT
Mual (+), muntah (-), demam (-), riwayat demam (+) sejak
2 bulan yang lalu, tidak terus menerus. menggigil (-), sakit
kepala (-), pusing (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-).
BAB: biasa, kuning kecoklatan. Riw. BAB hitam (-). Riw.
Diare (+)
BAK: lancar, warna kuning pekat.

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sebelumnya


Riwayat DM (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat sakit kuning (-)
Riwayat diare (+)
Riwayat minum alkohol (+) selama 20 tahun

Pemeriksaan Fisis
Status Present:
SS/GK/CM
BB = 55 kg, TB = 165 cm, IMT = 19,48 kg/m (normal)
Tanda Vital:
TD = 110/80 mmHg; N= 80x/i ; P = 20x/i, S=37C
Kepala :
Konjungtiva
: Anemia (-)
Sklera
: Ikterus (-)
Bibir
: Sianosis (-)
Mulut :
Tidak ditemukan bercak bercak putih pada rongga mulut
Leher :
Massa tumor (-), Nyeri tekan (-), Pembesaran kelenjar di leher (-)
DVS R-2 cmH2O

Pemeriksaan Fisis
Toraks:
I : Simetris kiri dan kanan, ikut gerak nafas, bentuk normochest
P : Massa tumor (-), Nyeri tekan (-), Vocal fremitus simetris kiri kanan
P : Sonor kedua lapangan paru, batas paru hepar setinggi ICS VI anterior dextra
A : Bunyi pernafasan vasikuler, tidak didapatkan bunyi tambahan
Jantung:
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba di ICS VI linea medioclavikularis sinistra
P : Pekak,batas jantung kesan normal
A : Bunyi jantung I, II murni reguler
Abdomen :
I : Cembung (distended abdomen), ikut gerak nafas, Cullen sign (-)
A : Peristaltik (+) kesan normal
P : Massa tumor (-), Nyeri tekan (+) di regio hipokondrium dextra,
- Hepar teraba 2 jari di bawah arcus costa, konsistensi lunak, permukaan rata, tepi
reguler
P : timpani (+)
Ekstrimitas:
Edema -/-

Diagnosis Sementara

Susp. Abses Hepar Amebik


DD:/ Abses Hepar Piogenik

Penatalaksanaan Awal dan


Rencana Pemeriksaan

Penatalaksanaan Awal
IVFD Asering 20 tpm
Metronidazole 0,5 gr/8 jam/drips
Sistenol 500 mg 3x1
Novalgin 1 amp/12 jam/IV

Rencana Pemeriksaan
AFP
Alkali Fosfatase

Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Lab

22/6/2014

WBC

16,1 x 103

RBC

4,41 x 106

HGB

13,7

HCT

40

PLT

417 x 103

MCV

91

MCH

31

MCHC

34

Neut

Lymph

15,7%

Mono

9,9%

Eo
Baso
LED I/II

0,29%
-

Creatinine

0,7

Ureum

15

25/6/2014

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Lab

22/6/2014

25/6/2014

PT

14,1 control 12,4

INR

1,17

APTT

30,8 control 24,8

ALP

188

SGOT

26

SGPT

37

Total protein
Albumin
Globulin
Cholesterol
AFP

1,72

Bil. Total

0,58

Bil. Direct

0,26

GDS

105

HBsAg

Non Reaktif

Anti HCV

Non Reaktif

Hasil USG Abdomen (22 Juni 2014)


- Hepar : ukuran membesar, Tampak lesi hipoechoid ,
batas`tegas, bentuk bulat, permukaan reguler dengan
ukuran 8,33 x 6,76 cm pada lobus dextra.
- GB: dinding tidak menebal, tidak tampak echo SOL.
- Pankreas /; Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal.
Tidak tampak mass/cyst.
- Lien: Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak
tampak mass/cyst.
- Kedua ginjal : Ukuran dan echo parenkim dalam batas
normal. Tidak tampak dilatasi PCS, tidak tampak echo
batu/mass/cyst.
- VU: Dinding dan mukosa regular. Tidak tampak echo
batu/mass/cyst.
Kesan: Abses hepar

Hasil CT-Scan Abdomen tanpa kontras (24 Juni 2014)


- Hepar : membesar dengan densitas parenkim dalam batas
normal. Tepi reguler. Tidak tampak dilatasi vaskuler. Lesi
hipodens bentuk bulat tepi reguler pada lobus dextra.
- GB: Kontraktil
- Pankreas /; Ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal.
Tidak tampak mass/cyst.
- Lien: Ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal. Tidak
tampak mass/cyst.
- Kedua ginjal : Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal.
Tidak tampak dilatasi PCS, tidak tampak echo batu/mass/cyst.
- VU: Dinding dan mukosa regular. Tidak tampak echo
batu/mass/cyst.
Kesan: Abses hepar

Follow Up Hari 1
22 Juni 2014

Perawatan hari ke-1

R/

T : 110/80mmHg

S: nyeri perut kanan atas (+)

IVFD Asering 20 tetes/menit

N : 80 x/menit

dialami sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk secara Metronidazole 0,5 gr/ 8jam/

P : 20 x/menit

terus-menerus, memberat seiring perubahan posisi dan berkurang jika sedikit drips

S : 36,80C

membungkuk. Mual (+), muntah (-), demam (-), riwayat demam (+) sejak 2 bulan
yang lalu, tidak terus menerus. menggigil (-), sakit kepala (-), pusing (-), batuk (-),
sesak (-), nyeri dada (-). BAB: biasa, kuning kecoklatan. Riw. BAB hitam (-). Riw. Periksa:
Diare (+) BAK: lancar, warna kuning

AFP
Alkali Fosfatase

O: SS/GC/CM
anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)
Paru : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,
Cor : BJ I/II murni, regular
Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Hepar teraba 2 jari Bawah Arcus Costa,
permukaan rata, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+). Lien tidak teraba.
Massa Tumor (-). Nyeri tekan hipokondrium (+).
Ekstremitas: edema -/-,
A: Abses Hepar susp. amoebiasis dd/pyogenik

Follow Up Hari 2
23 Juni 2014

Perawatan hari ke-2

R/

S: nyeri perut kanan atas (+)

IVFD Asering 20 tetes/menit

T : 110/80mmHg

Nyeri ulu hati (-), Mual (+), muntah (-) , demam (-), menggigil (-), sakit kepala Metronidazole 0,5 gr/ 8jam/

N : 80 x/menit

(-), pusing (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-).

P : 21x/menit

BAB: biasa, kuning kecoklatan.

S : 36,90C

BAK: lancar, warna kuninf pekat.


O: SS/GC/CM
anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)
Paru : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,
Cor : BJ I/II murni, regular
Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Hepar teraba 2 jari Bawah Arcus Costa,
permukaan rata, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+) Lien tidak teraba
Massa Tumor (-). Nyeri tekan hipokondrium (+)
Ekstremitas: edema -/-,
A: Abses Hepar susp. amoebiasis

drips

Periksa:
-

CT-scan
tanpa kontras

abdomen

Follow Up Hari 3
24 Juni 2014

Perawatan hari ke-3

R/

T : 110/80 mmHg

S: nyeri perut kanan atas (+) berkurang,

IVFD Asering 20 tetes/menit

N : 80 x/menit

Nyeri ulu hati ( -), Mual (+), muntah (-), demam (-), menggigil (-), sakit Metronidazole 0,5 gr/ 8jam/

P : 20x/menit

kepala (-), pusing (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-).

S : 36,90C

BAB: biasa, kuning


BAK: lancar, warna kuning.
O: SS/GC/CM
anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)
Paru : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,
Cor : BJ I/II murni, regular
Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Hepar teraba 2 jari Bawah Arcus
Costa, permukaan rata, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+) Lien
tidak teraba. Massa Tumor (-) Nyeri Tekan hipokondrium (+)
Ekstremitas: edema -/-,
A: Abses Hepar susp. amoebiasis dd/pyogenik

drips

Follow Up Hari 4
25 Juni 2014

Perawatan hari ke-4

R/

T : 100/80mmHg

S: nyeri perut kanan atas (+) berkurang

IVFD

N : 80 x/menit

Nyeri ulu hati (-), Mual (-), muntah (-) , demam (-), menggigil (-), sakit kepala tetes/menit

P : 22 x/menit

(-), pusing (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-).

S : 36,80C

BAB: biasa, kuning


BAK: lancar, warna kuning.
O: SS/GC/CM
anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)
Paru : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,
Cor : BJ I/II murni, regular
Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Hepar teraba 2 jari Bawah Arcus Costa,
permukaan rata, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+) Lien tidak teraba
Massa Tumor (-) Nyeri Tekan hipokondrium kanan (+)
Ekstremitas: edema -/-,
A: Abses Hepar susp. amoebiasis dd/pyogenik

Asering

Metronidazole
8jam/ drips

0,5

20

gr/

Follow Up Hari 5
26 Juni 2014

Perawatan hari ke-5

R/

T : 110/80mmHg

S: nyeri perut kanan atas (+)

IVFD Asering 20 tetes/menit

N : 80 x/menit

Mual (-), muntah (-) , demam (-), menggigil (-), sakit kepala (-), pusing (-), batuk Metronidazole 0,5 gr/ 8jam/

P : 21 x/menit

(-), sesak (-), nyeri dada (-).

S : 36,50C

BAB: biasa, kuning.


BAK: lancar, warna kuning
O: SS/GC/CM
anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)
DVS R-2 cm H2O
Paru : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,
Cor : BJ I/II murni, regular
Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Hepar teraba 2 jari Bawah Arcus Costa,
permukaan rata, tidak berbenjol-benjol, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri
tekan (+). Lien tidak teraba. Massa Tumor (-). Nyeri Tekan hipokondrium kanan

(+)
Ekstremitas: edema -/-,
A: Abses Hepar susp. amoebiasis dd/pyogenik

drips

RESUME

Pasien laki-laki, 33 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri


perut kanan atas, dialami sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan
seperti ditusuk tusuk secara terus-menerus, memeberat seiring
perubahan posisi dan berkurang jika sedikit membungkuk.
Mual (+). riwayat demam (+) sejak 2 bulan yang lalu, tidak terus
menerus. BAB: biasa, kuning kecoklatan. BAK: lancar, warna
kuning . Riwayat minum minuman beralkohol (+), sejak 20 tahun
yang lalu, berhenti 3 bulan yang lalu. Riwayat merokok (+).

RESUME
Pada pemeriksaan fisis didapatkan pasien sakit sedang, gizi cukup,
dan kesadaran composmentis. Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80x/menit dan regular, suhu 36,8 0C, pernapasan 20 x/menit. Tidak
ditemukan ikterus pada pasien ini. Pada pemeriksaan abdomen
didapatkan peristaltik (+) kesan normal, nyeri tekan hipokondrium
kanan (+) hepar teraba 2 jari Bawah Arcus Costa, permukaan rata,
konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+).
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis. Pada
pemeriksaan radiologi, USG abdomen menunjukkan adanya abses
hepar.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan
penunjang lainnya, maka pasien ini didiagnosis Abses hepar

RESUME
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis. Pada
pemeriksaan radiologi, USG abdomen menunjukkan adanya abses
hepar, dimana , Tampak lesi hipoechoid , batas`tegas, bentuk bulat,
permukaan reguler dengan ukuran 8,33 x 6,76 cm pada lobus dextra.
CT- Scan abdomen tanpa kontras. Hepar membesar dengan densitas
parenkim dalam batas normal. Tepi reguler. Tidak tampak dilatasi
vaskuler. Lesi hipodens bentuk bulat tepi reguler pada lobus dextra.

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan


penunjang lainnya, maka pasien ini didiagnosis Abses hepar

DISKUSI
Pasien masuk dengan nyeri
perut kanan atas, dimana
penyakit penyakit yang
dapat memberikan keluhan
nyeri perut pada regio
hipokondrium dextra atau
kuadran kanan atas, yaitu:
-Hati
-Kandung Empedu
-Pankreas
-Dll.

Patogenesis Abses Hepar Amebik


Penularan melalui
fekal-oral baik
makanan maupun
minuman yang
tercemar kista/
transmisi langsung
pada keadaan
higien perorangan
buruk

Terbentuklah
Abses

Masuk ke saluran
intestinal (dalam
bentuk kista)

Kista pecah, keluar


tropozoit
Dalam usus, tropozoit menyebabkan
ulkus pada mukosa akibat
enzimproteolitik

Terjadi infark
hepatosit,
sedangkan enzim
proteolitik tadi
mencerna sel sel
parenkim hati

Amoeba kemudian
tersangkut,
menyumbat vena
porta intrahepatik

Tropozoit
terbawa
masuk ke
aliran darah
portal masuk
ke hepar

DISKUSI
Nyeri yang dirasakan oleh pasien diakibatkan peregangan pada capsula glison
yang membungkus hepar. Oleh karena itu, pasien lebih merasa nyaman dengan
posisi membungkuk.
Berdasarkan hasil laboratorium yang ditemukan pada pasien terdapat Leukositosis
sendiri muncul sebagai akibat dari proses infeksi, sebagai salah satu upaya sistem
imun untuk melawan mikroorganisme penyebab infeksi.
Pada pemeriksaan pus, bakteri penyebab seperti Proteus vulgaris, Pseudomonas
aeroginosa bisa ditemukan.Namun, pemeriksaan ini sulit dilakukan karena
pengambilan pus dari hepar akan sangat menyakitkan bagi pasien.

Anamnesis

Demam (remiten/intermiten)
Nyeri perut bagian kanan atas atau
pada epigastrium, nyerinya seperti
ditekan atau tertusuk
Nyeri dada bagian kanan bawah
Mual, muntah
Anoreksia
Berat badan menurun
Perasaan lemah
Kadang batuk
Gejala iritasi diafragma (hiccup)

Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi

Sklera Ikterus
Tampak adanya pembesaran dan gerakan dinding
perut terlambat*

Peristaltik (+) kesan normal

Nyeri tekan*
Hepar teraba dengan pembesarannya, konsistensi
lunak, permukaan rata, tepi reguler
Nyeri*
Bunyi pekak*

*pada kuadran kanan atau kiri atas abdomen tergantung letak absesnya.

DISKUSI
Pengobatan pada pasien dilakukan Terapi yang diberikan berupa pemberian infus
Asering 20 tpm sebagai penyeimbang elektrolit Pada pemberian antibiotik
diberikan Metronidazole 0,5 gr/ 8 jam/ drips karena merupakan obat pilihan untuk
semua infeksi amoeba, pemberian ini dapat membantu kesembuhan 90-95%pasien
tetapi perlu juga diperhatikan keadaan pasien seperti nutrisinya dan tindakan
mengurangi nyeri.membaik dalam 3hari
Penanganan operatif/drainase belum dipertimbangkan karena indikasi drainase
suatu abses hepar, salah satunya yaitu bila respon terhadap medikamentosa setelah
5 hari tidak ada. Pada kasus ini, dapat dikatakan bahwa pasien berespon terhadap
antibiotik yang diberikan karena gejala gejala yang dirasakan oleh pasien, seperti
nyeri perut, berkurang setelah pemberian antibiotik selama + 5 hari.

Anda mungkin juga menyukai