IDENTITAS PASIEN
Nama
Tn.Y
RM
669060
Umur
33 tahun
22 Juni 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri Perut Kanan Atas
Anamnesa Terpimpin:
Nyeri dialami sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan
seperti ditusuk tusuk secara terus-menerus, memberat
seiring perubahan posisi dan berkurang jika sedikit
membungkuk.
ANAMNESIS
CONT
Mual (+), muntah (-), demam (-), riwayat demam (+) sejak
2 bulan yang lalu, tidak terus menerus. menggigil (-), sakit
kepala (-), pusing (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-).
BAB: biasa, kuning kecoklatan. Riw. BAB hitam (-). Riw.
Diare (+)
BAK: lancar, warna kuning pekat.
ANAMNESIS
Pemeriksaan Fisis
Status Present:
SS/GK/CM
BB = 55 kg, TB = 165 cm, IMT = 19,48 kg/m (normal)
Tanda Vital:
TD = 110/80 mmHg; N= 80x/i ; P = 20x/i, S=37C
Kepala :
Konjungtiva
: Anemia (-)
Sklera
: Ikterus (-)
Bibir
: Sianosis (-)
Mulut :
Tidak ditemukan bercak bercak putih pada rongga mulut
Leher :
Massa tumor (-), Nyeri tekan (-), Pembesaran kelenjar di leher (-)
DVS R-2 cmH2O
Pemeriksaan Fisis
Toraks:
I : Simetris kiri dan kanan, ikut gerak nafas, bentuk normochest
P : Massa tumor (-), Nyeri tekan (-), Vocal fremitus simetris kiri kanan
P : Sonor kedua lapangan paru, batas paru hepar setinggi ICS VI anterior dextra
A : Bunyi pernafasan vasikuler, tidak didapatkan bunyi tambahan
Jantung:
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba di ICS VI linea medioclavikularis sinistra
P : Pekak,batas jantung kesan normal
A : Bunyi jantung I, II murni reguler
Abdomen :
I : Cembung (distended abdomen), ikut gerak nafas, Cullen sign (-)
A : Peristaltik (+) kesan normal
P : Massa tumor (-), Nyeri tekan (+) di regio hipokondrium dextra,
- Hepar teraba 2 jari di bawah arcus costa, konsistensi lunak, permukaan rata, tepi
reguler
P : timpani (+)
Ekstrimitas:
Edema -/-
Diagnosis Sementara
Penatalaksanaan Awal
IVFD Asering 20 tpm
Metronidazole 0,5 gr/8 jam/drips
Sistenol 500 mg 3x1
Novalgin 1 amp/12 jam/IV
Rencana Pemeriksaan
AFP
Alkali Fosfatase
22/6/2014
WBC
16,1 x 103
RBC
4,41 x 106
HGB
13,7
HCT
40
PLT
417 x 103
MCV
91
MCH
31
MCHC
34
Neut
Lymph
15,7%
Mono
9,9%
Eo
Baso
LED I/II
0,29%
-
Creatinine
0,7
Ureum
15
25/6/2014
Lab
22/6/2014
25/6/2014
PT
INR
1,17
APTT
ALP
188
SGOT
26
SGPT
37
Total protein
Albumin
Globulin
Cholesterol
AFP
1,72
Bil. Total
0,58
Bil. Direct
0,26
GDS
105
HBsAg
Non Reaktif
Anti HCV
Non Reaktif
Follow Up Hari 1
22 Juni 2014
R/
T : 110/80mmHg
N : 80 x/menit
dialami sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk secara Metronidazole 0,5 gr/ 8jam/
P : 20 x/menit
terus-menerus, memberat seiring perubahan posisi dan berkurang jika sedikit drips
S : 36,80C
membungkuk. Mual (+), muntah (-), demam (-), riwayat demam (+) sejak 2 bulan
yang lalu, tidak terus menerus. menggigil (-), sakit kepala (-), pusing (-), batuk (-),
sesak (-), nyeri dada (-). BAB: biasa, kuning kecoklatan. Riw. BAB hitam (-). Riw. Periksa:
Diare (+) BAK: lancar, warna kuning
AFP
Alkali Fosfatase
O: SS/GC/CM
anemis (-) ikterus (-) sianosis (-)
Paru : BP: vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-,
Cor : BJ I/II murni, regular
Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Hepar teraba 2 jari Bawah Arcus Costa,
permukaan rata, konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+). Lien tidak teraba.
Massa Tumor (-). Nyeri tekan hipokondrium (+).
Ekstremitas: edema -/-,
A: Abses Hepar susp. amoebiasis dd/pyogenik
Follow Up Hari 2
23 Juni 2014
R/
T : 110/80mmHg
Nyeri ulu hati (-), Mual (+), muntah (-) , demam (-), menggigil (-), sakit kepala Metronidazole 0,5 gr/ 8jam/
N : 80 x/menit
(-), pusing (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-).
P : 21x/menit
S : 36,90C
drips
Periksa:
-
CT-scan
tanpa kontras
abdomen
Follow Up Hari 3
24 Juni 2014
R/
T : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
Nyeri ulu hati ( -), Mual (+), muntah (-), demam (-), menggigil (-), sakit Metronidazole 0,5 gr/ 8jam/
P : 20x/menit
kepala (-), pusing (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-).
S : 36,90C
drips
Follow Up Hari 4
25 Juni 2014
R/
T : 100/80mmHg
IVFD
N : 80 x/menit
Nyeri ulu hati (-), Mual (-), muntah (-) , demam (-), menggigil (-), sakit kepala tetes/menit
P : 22 x/menit
(-), pusing (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-).
S : 36,80C
Asering
Metronidazole
8jam/ drips
0,5
20
gr/
Follow Up Hari 5
26 Juni 2014
R/
T : 110/80mmHg
N : 80 x/menit
Mual (-), muntah (-) , demam (-), menggigil (-), sakit kepala (-), pusing (-), batuk Metronidazole 0,5 gr/ 8jam/
P : 21 x/menit
S : 36,50C
(+)
Ekstremitas: edema -/-,
A: Abses Hepar susp. amoebiasis dd/pyogenik
drips
RESUME
RESUME
Pada pemeriksaan fisis didapatkan pasien sakit sedang, gizi cukup,
dan kesadaran composmentis. Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80x/menit dan regular, suhu 36,8 0C, pernapasan 20 x/menit. Tidak
ditemukan ikterus pada pasien ini. Pada pemeriksaan abdomen
didapatkan peristaltik (+) kesan normal, nyeri tekan hipokondrium
kanan (+) hepar teraba 2 jari Bawah Arcus Costa, permukaan rata,
konsistensi lunak, tepi reguler, nyeri tekan (+).
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis. Pada
pemeriksaan radiologi, USG abdomen menunjukkan adanya abses
hepar.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan
penunjang lainnya, maka pasien ini didiagnosis Abses hepar
RESUME
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis. Pada
pemeriksaan radiologi, USG abdomen menunjukkan adanya abses
hepar, dimana , Tampak lesi hipoechoid , batas`tegas, bentuk bulat,
permukaan reguler dengan ukuran 8,33 x 6,76 cm pada lobus dextra.
CT- Scan abdomen tanpa kontras. Hepar membesar dengan densitas
parenkim dalam batas normal. Tepi reguler. Tidak tampak dilatasi
vaskuler. Lesi hipodens bentuk bulat tepi reguler pada lobus dextra.
DISKUSI
Pasien masuk dengan nyeri
perut kanan atas, dimana
penyakit penyakit yang
dapat memberikan keluhan
nyeri perut pada regio
hipokondrium dextra atau
kuadran kanan atas, yaitu:
-Hati
-Kandung Empedu
-Pankreas
-Dll.
Terbentuklah
Abses
Masuk ke saluran
intestinal (dalam
bentuk kista)
Terjadi infark
hepatosit,
sedangkan enzim
proteolitik tadi
mencerna sel sel
parenkim hati
Amoeba kemudian
tersangkut,
menyumbat vena
porta intrahepatik
Tropozoit
terbawa
masuk ke
aliran darah
portal masuk
ke hepar
DISKUSI
Nyeri yang dirasakan oleh pasien diakibatkan peregangan pada capsula glison
yang membungkus hepar. Oleh karena itu, pasien lebih merasa nyaman dengan
posisi membungkuk.
Berdasarkan hasil laboratorium yang ditemukan pada pasien terdapat Leukositosis
sendiri muncul sebagai akibat dari proses infeksi, sebagai salah satu upaya sistem
imun untuk melawan mikroorganisme penyebab infeksi.
Pada pemeriksaan pus, bakteri penyebab seperti Proteus vulgaris, Pseudomonas
aeroginosa bisa ditemukan.Namun, pemeriksaan ini sulit dilakukan karena
pengambilan pus dari hepar akan sangat menyakitkan bagi pasien.
Anamnesis
Demam (remiten/intermiten)
Nyeri perut bagian kanan atas atau
pada epigastrium, nyerinya seperti
ditekan atau tertusuk
Nyeri dada bagian kanan bawah
Mual, muntah
Anoreksia
Berat badan menurun
Perasaan lemah
Kadang batuk
Gejala iritasi diafragma (hiccup)
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Sklera Ikterus
Tampak adanya pembesaran dan gerakan dinding
perut terlambat*
Nyeri tekan*
Hepar teraba dengan pembesarannya, konsistensi
lunak, permukaan rata, tepi reguler
Nyeri*
Bunyi pekak*
*pada kuadran kanan atau kiri atas abdomen tergantung letak absesnya.
DISKUSI
Pengobatan pada pasien dilakukan Terapi yang diberikan berupa pemberian infus
Asering 20 tpm sebagai penyeimbang elektrolit Pada pemberian antibiotik
diberikan Metronidazole 0,5 gr/ 8 jam/ drips karena merupakan obat pilihan untuk
semua infeksi amoeba, pemberian ini dapat membantu kesembuhan 90-95%pasien
tetapi perlu juga diperhatikan keadaan pasien seperti nutrisinya dan tindakan
mengurangi nyeri.membaik dalam 3hari
Penanganan operatif/drainase belum dipertimbangkan karena indikasi drainase
suatu abses hepar, salah satunya yaitu bila respon terhadap medikamentosa setelah
5 hari tidak ada. Pada kasus ini, dapat dikatakan bahwa pasien berespon terhadap
antibiotik yang diberikan karena gejala gejala yang dirasakan oleh pasien, seperti
nyeri perut, berkurang setelah pemberian antibiotik selama + 5 hari.