Anda di halaman 1dari 4

Bid'ah adalah Sesat

1 of 4

Home

http://www.alquran-sunnah.com/artikel/pilihan/setiap-bidah-adalah-sesat

Artikel

Pilihan

Bid'ah Sesat

Dipublikasikan: 30 April 2013


Dibaca: 5616 kali.

,







,


Tidak diragukan lagi bahwa berpegang teguh dengan Al-Kitab dan As-Sunnah adalah kunci
keselamatan dari terjerumusnya kepada bidah dan kesesatan ; Allah Subhanahu wa Taala
berfirman.
Artinya : Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu
dari jalan-Nya. [Al-An'am : 153].
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah menjelaskan hal itu dalam suatu hadits yang
diriwayatkan sahabat Ibnu Masud Radhiyallahu anhu, berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam membuat satu garis untuk kita, lalu bersabda : Ini adalah jalan Allah, kemudian beliau
membuat garis-garis di sebelah kanannya dan disebelah kirinya, lalu bersabda : Dan ini adalah
beberapa jalan di atas setiap jalan tersebut ada syetan yang senantiasa mengajak (manusia) kepada jalan tersebut.
Maka barangsiapa yang berpaling dari Al-Kitab dan As-Sunnah ; pasti akan selalu terbentur oleh jalan-jalan yang sesat dan bidah.
Mengingat pentingnya pembahasan bid'ah ini, maka kami kumpulkan beberapa artikel dari beberapa penulis yang berkaitan dengan bid'ah ini, semoga
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca agar tidak terjebak menjadi 'Ahlul Bid'ah'...

Agama Islam telah Sempurna


Saudaraku yang semoga kita selalu mendapatkan taufik Allah, seringkali kita mendengar kata bid'ah, baik dalam ceramah maupun dalam untaian hadits
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Namun, tidak sedikit di anatara kita belum memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan bidah sehingga
seringkali salah memahami hal ini. Bahkan perkara yang sebenarnya bukan bidah kadang dinyatakan bidah atau sebaliknya.
Tulisan ini -insya Allah- akan sedikit membahas permasalahan bidah dengan tujuan agar kaum muslimin bisa lebih mengenalnya sehingga dapat
mengetahui hakikat sebenarnya. Sekaligus pula tulisan ini akan sedikit menjawab berbagai kerancuan tentang bidah yang timbul beberapa saat yang
lalu di website kita tercinta ini. Sengaja kami membagi tulisan ini menjadi empat bagian. Kami harapkan pembaca dapat membaca tulisan ini secara
sempurna agar tidak muncul keraguan dan salah paham. Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Agama Islam Sudah Sempurna, Tidak Butuh Penambahan dan Pengurangan
Saudaraku, perlu kita ketahui bersama bahwa berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, agama Islam ini telah sempurna sehingga tidak perlu adanya
penambahan atau pengurangan dari ajaran Islam yang telah ada.
Marilah kita renungkan hal ini pada firman Allah Taala,

24-Jan-14 8:54 AM

Bid'ah adalah Sesat

2 of 4

http://www.alquran-sunnah.com/artikel/pilihan/setiap-bidah-adalah-sesat

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. (QS. Al Maidah [5] : 3)
Seorang ahli tafsir terkemuka Ibnu Katsir rahimahullah- berkata tentang ayat ini, "Inilah nikmat Allah azza wa jalla yang terbesar bagi umat ini di mana
Allah telah menyempurnakan agama mereka, sehingga mereka pun tidak lagi membutuhkan agama lain selain agama ini, juga tidak membutuhkan nabi
lain selain nabi mereka Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Oleh karena itu, Allah menjadikan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
sebagai penutup para nabi, dan mengutusnya kepada kalangan jin dan manusia. Maka perkara yang halal adalah yang beliau shallallahu alaihi wa
sallam halalkan dan perkara yang haram adalah yang beliau shallallahu alaihi wa sallam haramkan." (Tafsir Al Quran Al Azhim, pada tafsir surat Al
Maidah ayat 3)
Dua Syarat Diterimanya Amal
Saudaraku yang semoga dirahmati Allah-, seseorang yang hendak beramal hendaklah mengetahui bahwa amalannya bisa diterima oleh Allah jika
memenuhi dua syarat diterimanya amal. Kedua syarat ini telah disebutkan sekaligus dalam sebuah ayat,



Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
Rabbnya dengan sesuatu pun. (QS. Al Kahfi [18] : 110)
Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat ini, Inilah dua rukun diterimanya amal yaitu [1] ikhlas kepada Allah dan [2] mencocoki ajaran Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,




Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak. (HR. Bukhari no. 20 dan
Muslim no. 1718)
Beliau shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,




Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak. (HR. Muslim no. 1718)
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, Hadits ini adalah hadits yang sangat agung mengenai pokok Islam. Hadits ini merupakan timbangan amalan zhohir
(lahir). Sebagaimana hadits innamal amalu bin niyat [sesungguhnya amal tergantung dari niatnya] merupakan timbangan amalan batin. Apabila suatu
amalan diniatkan bukan untuk mengharap wajah Allah, pelakunya tidak akan mendapatkan ganjaran. Begitu pula setiap amalan yang bukan
ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka amalan tersebut tertolak. Segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama yang tidak ada izin dari Allah dan
Rasul-Nya, maka perkara tersebut bukanlah agama sama sekali. (Jamiul Ulum wal Hikam, hal. 77, Darul Hadits Al Qohiroh)
Beliau rahimahullah juga mengatakan, Secara tekstual (mantuq), hadits ini menunjukkan bahwa setiap amal yang tidak ada tuntunan dari syariat maka
amalan tersebut tertolak. Secara inplisit (mafhum), hadits ini menunjukkan bahwa setiap amal yang ada tuntunan dari syariat maka amalan tersebut
tidak tertolak. Jika suatu amalan keluar dari koriodor syariat, maka amalan tersebut tertolak.
Dalam sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam yang bukan ajaran kami mengisyaratkan bahwa setiap amal yang dilakukan hendaknya berada dalam
koridor syariat. Oleh karena itu, syariatlah yang nantinya menjadi hakim bagi setiap amalan apakah amalan tersebut diperintahkan atau dilarang. Jadi,
apabila seseorang melakukan suatu amalan yang masih berada dalam koridor syariat dan mencocokinya, amalan tersebutlah yang diterima.
Sebaliknya, apabila seseorang melakukan suatu amalan keluar dari ketentuan syariat, maka amalan tersebut tertolak. (Jamiul Ulum wal Hikam, hal.
77-78)
Jadi, ingatlah wahai saudaraku. Sebuah amalan dapat diterima jika memenuhi dua syarat ini yaitu harus ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam. Jika salah satu dari dua syarat ini tidak ada, maka amalan tersebut tertolak.
Pengertian Bid'ah
[Definisi Secara Bahasa]
Bidah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat Al Mujam Al Wasith, 1/91, Majma Al Lugoh Al Arobiyah-Asy
Syamilah)
Hal ini sebagaimana dapat dilihat dalam firman Allah Taala,




Allah Pencipta langit dan bumi. (QS. Al Baqarah [2] : 117, Al Anam [6] : 101), maksudnya adalah mencipta (membuat) tanpa ada contoh sebelumnya.
Juga firman-Nya,



Katakanlah: Aku bukanlah yang membuat bidah di antara rasul-rasul. (QS. Al Ahqaf [46] : 9) , maksudnya aku bukanlah Rasul pertama yang diutus
ke dunia ini. (Lihat Lisanul Arob, 8/6, Barnamej Al Muhadits Al Majaniy-Asy Syamilah)
[Definisi Secara Istilah]

24-Jan-14 8:54 AM

Bid'ah adalah Sesat

3 of 4

http://www.alquran-sunnah.com/artikel/pilihan/setiap-bidah-adalah-sesat

Definisi bidah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam Al Itishom. Beliau mengatakan
bahwa bidah adalah :





Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil,

pen
) yang menyerupai syariat (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika

menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Taala.


Definisi di atas adalah untuk definisi bidah yang khusus ibadah dan tidak termasuk di dalamnya adat (tradisi).
Adapun yang memasukkan adat (tradisi) dalam makna bidah, mereka mendefinisikan bahwa bidah adalah



Suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil,

pen
) dan menyerupai syariat (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika melakukan (adat

tersebut) adalah sebagaimana niat ketika menjalani syariat (yaitu untuk mendekatkan diri pada Allah). (Al Itishom, 1/26, Asy Syamilah)
Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau rahimahullah mengatakan,

Bidah adalah itiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma (kesepakatan) salaf. (Majmu Al Fatawa, 18/346, Asy
Syamilah)
Ringkasnya pengertian bidah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini
sebagaimana dikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam Bashoiru Dzawit Tamyiz, 2/231, yang dinukil dari Ilmu Ushul Bida, hal. 26, Dar Ar Royah)
Sebenarnya terjadi perselisihan dalam definisi bidah secara istilah. Ada yang memakai definisi bidah sebagai lawan dari sunnah (ajaran Nabi
shallallahu alaihi wa sallam), sebagaimana yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Asy Syatibi, Ibnu Hajar Al Atsqolani, Ibnu Hajar Al Haitami,
Ibnu Rojab Al Hambali dan Az Zarkasi. Sedangkan pendapat kedua mendefinisikan bidah secara umum, mencakup segala sesuatu yang diada-adakan
setelah masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam baik yang terpuji dan tercela. Pendapat kedua ini dipilih oleh Imam Asy Syafii, Al Izz bin Abdus
Salam, Al Ghozali, Al Qorofi dan Ibnul Atsir. Pendapat yang lebih kuat dari dua kubu ini adalah pendapat pertama karena itulah yang mendekati
kebenaran berdasarkan keumuman dalil yang melarang bidah. Dan penjelasan ini akan lebih diperjelas dalam penjelasan selanjutnya. (Lihat argumen
masing-masing pihak dalam Al Bida Al Hawliyah, Abdullah At Tuwaijiri)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id

Mengapa bidah perlu kita bahas?

Adakah Bid'ah Hasanah?

3 Syarat Disebut Bid'ah

Hukum Bid'ah Bertingkat-tingkat

Benarkah HP dan Pesawat Termasuk Bid'ah

Apakah Pengumpulan Al-Qur'an termasuk Bid'ah?

Yang Penting kan Niatnya baik?

Banyak Kiyai yang Merayakan Maulid Nabi

Membaca Surat Yasin kok Dilarang?

Dampak Buruk Bid'ah

Artikel Terkait Lainya


Prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah - 24/10/2013 04:29

24-Jan-14 8:54 AM

Bid'ah adalah Sesat

4 of 4

http://www.alquran-sunnah.com/artikel/pilihan/setiap-bidah-adalah-sesat

Mengapa Hanya Laki-laki yang Mendapatkan Bidadari di Surga? - 11/06/2013 03:57


10 Jurus Penangkal Sihir, Dengki dan Ain - 25/04/2013 06:34
7 Tanya Jawab Pilihan tentang Aqidah - 25/04/2013 05:05
Pembahasan Lengkap tentang Jenggot - 30/10/2010 03:16
Artikel Sesudahnya
Tujuh Dosa yang Membinasakan - 20/07/2013 15:12
Mengapa Hanya Laki-laki yang Mendapatkan Bidadari di Surga? - 11/06/2013 03:57
Terjemah Matan Kasyfu Syubhat - 10/06/2013 08:09
Artikel Sebelumnya
10 Jurus Penangkal Sihir, Dengki dan Ain - 25/04/2013 06:34
7 Tanya Jawab Pilihan tentang Aqidah - 25/04/2013 05:05
Amalan Manis Berbuah Pahit - 08/04/2013 18:15
Pokok-Pokok Aqidah Salafiyah - 06/12/2012 06:55
Hanya karena Niat, Pahala menjadi Berlipat - 27/07/2012 12:50
Aqidah sunnah bid'ah

24-Jan-14 8:54 AM

Anda mungkin juga menyukai