OLEH :
1. M.ROMADHON CAHYO UTOMO
2. SENDY RIZKYTIANTO
3. M.HARIS PERMANA
4. ANUGRAH PRADANA
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014/2015
Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan parameter hasil untuk
dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan. Proses pengukuran kinerja
seringkali membutuhkan penggunaan bukti statistik untuk menentukan tingkat kemajuan
suatu organisasi dalam meraih tujuannya. Tujuan mendasar di balik dilakukannya
pengukuran adalah untuk meningkatkan kinerja secara umum.
PRINSIP PENGUKURAN KINERJA
Pekerjaan yang tidak diukur atau dinilai tidak dapat dikelola karena darinya tidak ada
informasi yang bersifat obyektif untuk menentukan nilainya
Keluaran kinerja yang diharapkan harus ditetapkan untuk seluruh kerja yang diukur
Mendefinisikan kinerja dalam artian hasil kerja semacam apa yang diinginkan adalah
cara manajer dan pengawas untuk membuat penugasan kerja dari mereka menjadi
operasional
Pelaporan yang kerap memungkinkan adanya tindakan korektif yang segera dan tepat
waktu
Tindakan korektif yang tepat waktu begitu dibutuhkan untuk manajemen kendali yang
efektif
perspektif balanced scorecard yang seimbang dan terkait secara kausal dari hilir ke hulu.
Setelah menjabarkan visi, misi dan strategi perusahaan maka akan dilakukan pembentukan
balanced scorecard dimana terdiri dari mendefinisikan strategy objective perusahaan
kedalam 4 perspektif. Dari strategy objective ini akan didefinisikan critical success factor
dan KPI dan dari strategy objective juga dapat ditentukan hubungan sebab akibat masingmasing strategy objective (strategy map). Agar target kerja perusahaan dapat dicapai maka
perlu dilakukan langkah antisipasi untuk mengetahui kejadian-kejadian yang dapat
menggagalkan target kerja (risiko). Langkah antisipasi dilakukan dengan mengidentifikasi
risiko dan menerapkan langkah-langkah antisipasinya.
Mengetahui kinerja PT. Pos Indonesia (Persero) dengan menggunakan metode
Balanced Scorecard , mengetahui risiko-risiko yang dapat menggagalkan target-target kinerja
dan mengetahui langkah antisipasi yang harus diterapkan di PT. Pos Indonesia (Persero)
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian tugas akhir ini adalah Didapatkan rancangan
pengukuran kinerja perusahaan berupa konsep yang mudah dipahami untuk mengukur kinerja
secara periodik sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan dan pengendalian
terhadap pencapaian kinerja selain itu perusahaan dapat mengetahui risiko yang dapat
menggagalkan target kerja dan dapat dilakukan antisipasi
PT. Pos Indonesia (persero) merupakan salah satu BUMN di Indonesia yang mengelolah jasa
hantaran pos nasional dimana perusahaan ini berbasis pada manusia dan sangat padat karya.
Kegiatan usaha dari PT. Pos Indonesia mencakup empat aktifitas inti yaitu collecting,
processing, transporting dan delivery untuk menangani tiga core business-nya yaitu, layanan
komunikasi, logistik dan keuangan. Untuk menjalankan proses bisnisnya perusahaan
didukung oleh teknologi berbasis information and communication technology (ICT) sehingga
proses alur kerja pos mulai dari collecting, processing, transporting dan delivery akan
terhubung secara virtual melalui jaringan track dan trace serta dapat diakses langsung oleh
masyarakat pemakai jasa pos melalui jaringan internet. Selama ini pengukuran kinerja
perusahaan hanya dilihat dari faktor financial. Dimana apabila target perusahaan mengenai
keuangan telah tercapai pada satu periode maka kinerja dari perusahaan telah dikatakan baik
atau sukses. Tetapi perusahaan tidak melihat kinerja perusahaan dari aspek yang lain.
Misalnya dari pelanggan, telah diketahui sebelumnya bahwa kepuasan pelanggan merupakan
prioritas utama dalam menjalankan proses bisnisnya, tetapi bila perusahaan tidak melakukan
pengukuran kinerja perusahaan dari aspek pelanggan bagaimana perusahaan mengetahui
tingkat kepuasan pelanggan.
Setelah diketahui KPI tiap Strategy Objective maka dapat ditentukan tingkat kepentingan
(pembobotan) dari tiap perspektif dan masing-masing KPI. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh masing-masing indikator terhadap pencapaian kinerja perusahaan.
Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode AHP dimana data yang diperoleh
melalui pengisian kuesioner yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Setelah responden
melakukan pengisian kuesioner maka dilakukan pengolahan data dengan menggunakan
bantuan Software Expert Choice 2000. Berikut adalah bobot tingkat kepentingan tiap
perspektif dan tiap KPI:
Indikator tingkat kepentingan yang telah diperoleh dapat digunakan untuk menentukan
pencapaian kinerja perusahaan melalui scoring system dan Traffic Light System .Pada sistem
pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard yang telah disebutkan diatas
memberikan gambaran berupa strategy map atau peta strategi. Dimana hal ini merupakan
gambaran strategi terintegrasi yang dilakukan oleh SBU Pos Express untuk masingmasing
perspektif (perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif internal proses bisnis dan
perspektif pembelajaran dan tumbuh). Key performance indicator (KPI) pada perspektif
proses bisnis internal dan perspektif learning and growth merupakan indikator yang harus
diperhatikan oleh perusahaan saat ini karena hal ini menyangkut peningkatan produktivitas
karyawan.
Apabila
produktivitas
karyawan
meningkat
maka
perusahaan
dapat
mempertahankan pelanggan yang ada dan menarik pelanggan baru sehingga perusahaan
dapat meningkatkan pendapatan yang telah ditargetkan.
Pencapaian Kinerja
Pencapaian kinerja perspektif dapat diketahui dengan cara membandingkan kinerja
pencapaian perspektif dengan kinerja target realistis perspektif. Hal ini digunakan untuk
mencari sejauh mana pencapaian kinerja tiap perspektif. Sedangkan Kinerja target realistis
merupakan hasil perkalian antara jumlah bobot perspektif dengan 100%. Tingkat pencapaian
target dapat dilihat pada tabel berikut:
Pada tabel diatas pencapaian semua perspektif terhadap target telah diatas 50% bahkan pada
perspektif financial dan customer tingkat pencapaiannya telah melebihi kinerja target
realistis. Secara keseluruhan kinerja SBU Pos Express pada tahun 2009 adalah 98.06%. hasil
ini diperoleh dari penjumlahan tiap-tiap perpektif.
Kesimpulan :
Secara keseluruhan performance tiap-tiap perspektif pada perusahaan sudah cukup baik
bahkan pencapaian kinerja pada perspektif financial dan customer telah melebihi target yang
telah ditentukan sedangkan perspektif yang lain masih memerlukan perbaikan. Improvement
yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki performance pada proses bisnis internal
sehingga jumlah pelanggan yang komplain dapat lebih diminimalisasi, lebih mengoptimalkan
resources sehingga tidak ada karyawan yang delay dan mendisiplinkan karyawan pada
bagian pelayanan dan pada bagian pengolahan sehingga pelanggaran yang dilakukan oleh
karyawan dapat lebih diminimalisasi.