Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam merupakan agama yang paling mulia dan sempurna dihadapan Allah
SWT. Proses perkembangan, pertumbuhan, serta penyebaran agama Islam diseluruh
penjuru dunia tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua itu tidak terlepas
dari perjuangan Nabi Muhamamad SAW. Sehingga, perkembangan agama Islam
masih ada sampai sekarang dan berkembang pesat.
Namun, perkembangan itu berbanding terbalik dengan akhlaq kebanyakan orang
Islam sekarang yang semakin lama menjadi menurun. Degradasi akhlaq disebabkan
kurangnya pengetahuan yang mendalam tentang Islam. Kebanyakan orang Islam
sekarang mengaku Islam tetapi tidak disertai dengan pengalamanya. Dengan kata
lain, umat Islam tidak secara kaffah memeluk Islam, tetapi hanya setengah.
Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui Kerangka Dasar Ajaran Islam
karena sebagai orang Islam tentu kita harus mengetahuinya. Sehingga kita tidak akan
disebut dengan Islam KTP saja.

B. Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para
mahasiswa jurusan Teknik Informatika, fakultas Teknik dari Universitas Pamulang
agar nantinya dapat mengetahui Kerangka Dasar Ajaran Islam.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Kerangka Dasar Ajaran Islam


Kerangka adalah gambaran ringkas yang menunjukkan ciri pembeda dari benda atau orang.
Dasar adalah alas suatu benda geometris. Kerangka dasar dapat diartikan sebagai gambaran yang asli
dari suatu benda atau orang Ajaran Islam merupakan ajaran yang sempurna, lengkap dan universal
yang terangkum dalam 3 hal pokok; Akidah, Syariat dan Akhlak. Artinya seluruh ajaran Islam
bermuara pada tiga hal ini. Ajaran Islam ialah sekumpulan pesan ketuhanan yang diterima oleh Nabi
Muhammad SAW untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk perjalanan hidupnya
semenjak lahir sampai mati.
Dengan demikian pengertian kerangka dasar ajaran Islam ialah gambaran asli, garis besar, rute
perjalanan, atau bagian pokok dari pesan ketuhanan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW
kepada manusia. Bagian - bagian pokok ajaran Islam terdiri dari Aqidah, Syariah, dan Akhlaq.
Namun demikian, para pengkaji agama Islam berbeda pendapat dalam menyusun urutan ketiga
bagian pokok ajaran tersebut. Mahmud Syaltout misalnya membagi pokok ajaran Islam menjadi dua,
yaitu Aqidah (kepercayaan) dan Syariah (kewajiban agama sebagai konsekuensi percaya). Akhlak
tidak disinggung secara tersurat karena akhlak merupakan buah dari aqidah dan syariah.

Keyakinan

Rukun Iman

Ibadah

1. Syahadat
2. Sholat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji

Rukun Islam

Syariah
Sistem-Sistem

AL-ISLAM

Aqidah

1. Kepada Allah
2. Kepada Malaikat
3. Kepada Kitab-kitab-Nya
4. Kepada Rasul-Rasul
5. Kepada Hari Akhir
6. Kepada Qadha dan Qadar

Muamalah

Terhadap
Khalik (Allah)

Akhlak

Tasawuf

Ihsan

1. Hukum
2. Pendidikan
3. Politik
4. Ekonomi
5. Keluarga
6. Sosial
7. Budaya
8. Filsafat, dsb.

TarikatTarikat

Manusia

1. Diri Sendiri
2. Keluarga
3. Tetangga
4. Masyarakat

Bukan
Manusia

1. Nabati
2. Hewani
3. Bumi, Air, dsb.

Hidup
Terhadap
Makhluk
Mati

Gambar 1. Bagan Kerangka dasar Ajaran Islam

B. Aqidah
Pengertian Aqidah
Kata Aqidah dalam istilah Islam yang berarti Iman. Semua sistem kepercayaan atau keyakinan
bisa dianggap sebagai salah satu aqidah . Menuru etimologinya, aqidah dalam bahasa Arab berasal
dari kata al-aqdu, yakni ikatan dan tarikan yang kuat. Ia juga berarti pemantapan, penetapan, kaitmengait, tempel - menempel, dan penguatan. Perjanjian dan penegasan sumpah juga disebut aqdu.
Jual - beli pun disebut aqdu, karena ada keterikatan antara penjual dan pembeli dengan aqdu
(transaksi) yang mengikat.
Termasuk juga sebutan aqdu untuk kedua ujung baju, karena keduanya saling terikat. Juga
termasuk sebutan aqdu untuk ikatan kain sarung, karena diikat dengan mantap.
Secara terminologi, aqidah adalah iman yang teguh dan pasti. Aqidah juga dapat
diartikan sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu (yang didengar) dan fitrah.
(Al-Maidah5:15) yang Artinya :
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah SWT dan kitab yang
menerangkannya.

Istilah Aqidah di dalam istilah umum dipakai untuk menyebut keputusan pikiran yang mantap,
benar maupun salah. Jika keputusan pikiran yang mantap itu benar, maka itulah yang disebut Aqidah
yang benar, seperti keyakinan umat Islam tentang ke Esa an Allah. Dan jika salah, maka itulah yang
disebut Aqidah yang batil, seperti keyakinan umat Nasrani bahwa Allah adalah salah satu dari tiga
oknumtuhan ( Trinitas ).

Aqidah Islam
Yaitu, kepercayaan yang mantap kepada Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, para
Rasul-Nya, hari Akhir, qadar yang baik dan yang buruk, serta seluruh muatan AlQuran, Al-Karim
dan As-Sunnah, AshShahihah berupa pokok - pokok agama, perintah-perintah dan berita- beritanya,
serta apa saja yang disepakati oleh generasi Salafush Shalih (ijma), dan kepasrahan total kepada Allah
Taala dalam hal keputusan hukum, perintah, takdir, serta ketundukan kepada Rasulullah dengan cara
mematuhinya, menerima keputusan hukumnya dan mengikutinya.
Obyek Aqidah Menurut Hasan Al-Banna
1. Ilahiyah
2. Nubuwwah
3. Ruhahiyah
4. Samiyyah
Manfaat Aqidah
1. Iman melenyapkan kepercayaan kepada kekuasaan benda
2. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut.
3. Iman menanamkan sikap keyakinan diri dalam menghadapi hidup
4. Iman memberikan ketentraman jiwa
5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik
6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekwen
Kedudukan Aqidah dalam Pokok Ajaran Islam
Aqidah merupakan akar bagi setiap perbuatan manusia. Manusia yang menyatakan tunduk dan
patuh secara sukarela pada kehendak Allah, pasti dampak perbuatanya akan bermanfaat bagi manusia
lain yang ada di sekitarnya.
Apabila akar perbuatan manusia itu kokoh, maka pohon pebuatan manusia itu akan berubah dan
tahan dari berbagai angin cobaan. Sebaliknya apabila akar perbuatan manusia itu rapuh atau bahkan
tanpa akar sama sekali, maka buah perbuatan manusia itu tidak bermakna dan mudah roboh oleh
tiupan godaan angin sepoi-sepoi sekalipun.

C. Syariah
Pengertian Syariah
Syariah secara etimologi berasal dari kata syaru. Yang memiliki arti membuat
jalan, penjelasan, tempat yang didatangi, dan jalan. Adapun secara terminologi,
syariah adalah
maaanzalahullahu li ibaadihi minalahkaami alaa lisaani rusulihil kiraami liyukhrijan naasa
min dayaajiirizh zhalaami ilannuril bi idznihi wayahdiyahum ilash shiraathil mustaqiimi.
Artinya, hukum-hukum (peraturan) yang diturunkan Allah swt.
Melalui rasul - rasulnya yang mulia, untuk manusia, agar mereka keluar dari kegelapan ke dalam
terang, dan mendapatkan petunjuk kejalan yang lurus. Jika ditambah kata Islam di belakangnya,
sehingga menjadi frase Syariah Islam (asy syariatul islaami yaitu), istilah bentukan ini berarti,
maa anzalahullahu liibaadihi minal ahkaami alaa lisaani sayyidinaa muhammadin alaihi
afdhalushshalaati was salaami sawaa-un akaana bil qur-ani am bisunnati rasuulillahi minqaulin au
filin au taqriirin.
Maksudnya, syariah Islam adalah hukum hukum (peraturan peraturan) yang diturunkan
Allah swt. Untuk umat manusia melalui Nabi Muhammad saw. Baik berupa Al-Quran maupun
Sunnah Nabi yang berwujud perkataan, perbuatan, dan ketetapan, atau pengesahan. Terkadang
syariah Islam juga dimaksudkan untuk pengertian Fiqih Islam. Jadi maknanya umum, tetapi
maksudnya untuk suatu pengertian khusus. Ithlaaqulaammi wa yuraadubihil khaashsh (disebut
umum padahal dimaksudkan khusus).
Sebagaimana tersebut dalam firman Allah Taala dalam Q.S. Asy-Syuraa 42:13
yang Artinya :
Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang apa yang telah diwasiatkan kepada
Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah
belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang yang musyrik agama yang kamu
seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada (agama)-Nya orang yang kembali
(kepada-Nya).
Allah SWT berfirman dalam surahAl-Maidah 5:48 yang Artinya :
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.

Pembagian Syariah Islam


Hukum yang diturunkan melalui Nabi Muhammad saw. untuk segenap manusia dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu:
1. Ilmu Tauhid, yaitu hukum atau peraturan-peraturan yang berhubungan dengan dasar - dasar
keyakinan agama Islam, yang tidak boleh diragukan dan harus benar-benar menjadi
keimanan kita. Misalnya, peraturan yang berhubungan dengan Dzatdan Sifat Allah swt.
yang harus iman kepada-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya,malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya, dan iman kepada hari akhir termasuk didalamnya kenikmatan dan siksa, serta
iman kepada qadar baik dan buruk. Ilmutauhid ini dinamakan juga Ilmi Aqidah atau Ilmu
Kalam. Ilmu Akhlak, yaitu peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pendidikan
danpenyempurnaan jiwa. Misalnya, segala peraturan yang mengarah pada perlindungan
keutamaan dan mencegah kejelekan - kejelekan, seperti kita harus berbuat benar,harus
memenuhi janji, harus amanah, dan dilarang berdusta dan berkhianat.
2. Ilmu Fiqih, yaitu peraturan - peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya
dan hubungan manusia dengan sesamanya. Ilmu Fiqih mengandung dua bagian: pertama,
ibadah, yaitu yang menjelaskan tentang hukum-hukum hubungan manusia dengan
Tuhannya. Dan ibadah tidak sah (tidak diterima) kecuali disertai dengan niat. Contoh ibadah
misalnya shalat, zakat, puasa, dan haji. Kedua,muamalat, yaitu bagian yang menjelaskan
tentang hukum-hukum hubungan antaramanusia dengan sesamanya. Ilmu Fiqih dapat juga
disebut Qanun ( undang undang ).
Syariah mempunyai dua jalur, yaitu:
1. Jalur vertikal, ditempuh dengan mengikuti kaidah ibadah murni. Mengenai
ibadah, yaitu cara dan tata manusia berhubungan langsung dengan Tuhan,
tidak boleh ditambah tambah atu dikurangi. Ketentuannya diatur oleh Allah
sendiri dan dijelaskan secara rinci oleh Rasulnya, karena sifatnya yang
tertutup tersebut, dalam ibadah diberlakukan asas umum yaitu pada dasarnya
semua perbuatan dilarang dilakukan, kecuali mengenai perbuatan yang dengan
tegas disuruh Allah seperti dicontohkan Rasulnya. Misalnya Shalat, zakat,
puasa dan haji.

2. Jalur horizontal , ditempuh dengan mengikuti kaidah kaidah muamalah.


Tentang kaidah muamalah, hanya pokok pokoknya saja yang ditentukan
dalam Al-Quran dan hadist. Perinciannya terbuka bagi akal manusia yang
memenuhi syarat untuk berijtihad. Karena sifatnya yang terbuka tersebut,
dalam bidang muamalah berlaku asas umum yaitu pada dasarnya semua
perbuatan boleh dilakukan, kecuali mengenai perbuatan tersebut ada larangan
dalam Al-Quran dan al- Hadits.

Kedudukan Syariah dalam Pokok Ajaran Islam


Kedudukan Syariah dalam ajaran Islam adalah sebagi bukti aqidah. Setiap detik kehidupan
manusia diisi dengan perbuatan-perbuatan. Perbuatan-perbuatan itu dilandasi keyakinan hati akan
tunduk dan patuh secara sukarela pada kehendak Tuhan (Aqidah). Buah dari perbuatan dinamakan
Akhlaq

D. Akhlaq
Pengertian akhlaq
Pengertian akhlaq secara etimologi, berasal dari kata khalaqa yang berarti
mencipta, membuat, atau menjadikan. Akhlaq adalah kata yang berbentuk
mufrad, jamaknya adalah khuluqun, yang berarti perangai, tabiat, adat, atau khalaqun
yangberarti kejadian, buatan, ciptaan.
Dalam Firman Allah S.W.T surat Ar-Rahman 1-4 yang Artinya :
(Tuhan) yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan Al-Quran. Dia
menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara. Secara terminologi, akhlaq
berarti tingkah laku seseorang yang didorong olehsuatu keinginan secara sadar
untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul
Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah ). Akhlak
yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang
tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan hawa nafsu) dan bersifat adil. Jelasnya, ia
merangkumi sifat-sifat seperti berbakti pada keluarga dan negara, hidup bermasyarakat dan
bersilaturahim, berani mempertahankan agama, senantiasa bersyukur dan berterima kasih, sabar dan
rida dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya. Masyarakat dan bangsayang memiliki
akhlak mulia adalah penggerak ke arah pembinaan tamadun dan kejayaan yang diridhoi oleh Allah
Subhanahu Wataala. Seperti kata pepatah seorang penyair Mesir, Syauqi Bei:
"Hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak. Bila akhlaknya telah lenyap, maka lenyap
pulalah bangsa itu".
Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT , akhlak yang baik itu dapat
diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala perintahnya
dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran - ajaran dari sunnah Rasulullah, mencegah
diri kita untuk mendekati yang maruf dan menjauhi yang mungkar.

Seperti firman Allah dalam surat Al - Imran 110 yang artinya :


Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia, menuju kepada yang makruf dan mencegah
yang mungkar dan beriman kepada Allah.
Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub,dengki, sombong,
nifaq (munafik), hasud, suodzaan ( berprasangka buruk ), dan penyakit - penyakit hati yang lainnya,
akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri,
orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni
kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan
kehancuran pada bumi ini.
Sebagai mana firman Allah SubhanahuWataala dalam Surat Ar - Ruum ayat 41 yang berarti:
"Telah timbul berbagai kerusakan dan bencana alam di darat dan dilaut dengan sebab apa
yang telah dilakukan oleb tangan manusia. (Timbulnya yang demikian) karena Allah
hendak merusakan mereka sebagai dari balasan perbuatan - perbuatan buruk yang mereka lakukan,
supaya mereka kembali ( insaf dan bertaubat )".

Kedudukan Akhlaq dalam pokok Ajaran Islam


Kedudukan Akhlaq dalam ajaran Islam adalah hasil, dampak atau buah dari
perbuatan-perbuatan (syariah) yang dilandasi keyakinan hati yang tunduk dan patuh
secara sukarela pada kehendak Allah (Aqidah)

10

E. Hubungan Aqidah, Syariah dan Akhlaq


Ketiga unsur tersebut pada hakekatnya adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan
Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen keyakinan, sedangkan
syariah sebagai sisitem nilai yang berisi pereturan, adapun akhlak adalah system etika yang
menggambarkan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh agama.
Berpegan teguh pada ajaran Allah merupakan perwujudan aqidah. Berpegang teguh kepada
perjanjian manusia merupakan perwujudan Akhlaq. Aktivitas memegang teguh ajaran Allah dan
perjanjian dengan manusia merupakan perwujudan Syariah. Dengan kata lain, perbuatan Syariah
didasari kelurusan Aqidah dan dampaknya adalah Akhlaq (kemanfaatannya akan dirasakan
orang lain).
Islam sebagai agama akhir yang tetap mutakhir, mempunyai sistem sendiri yang
bagian bagiannya saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Intinya adalah tauhid yang berkembang melalui akidah, syariah dan akhlak
melahirkan berbagai aspek ajaran Islam. Yang diberikan agama Islam kepada
manusia adalah:
1. pegangan hidup/akidah
2. jalan hidup/syariah
3. sikap hidup yang mengarahkan perbuatan/akhlak
ketiga tiganya merupakan ilmu Ilahi yang bersifat abadi yang menjadi sumber
insani yang tidak abadi dalam semua disiplin ilmu.

11

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah membahas secara satu per satu bagian dari Kerangka Dasar Ajaran
Islam, dapat disimpulkan bahwa :
1. Aqidah adalah semua sistem kepercayaan atau keyakinan.
2. Syariah adalah sistem norma (kaidah) Illahi yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, mengenai hubungan manusia dengan sesama
manusia dalam kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda dan
alam lingkungan hidupnya.
3. Ilmu akhlaq adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk pada sikap
dan perilaku manusia serta segala sesuatu yang berkenaan dengan sikap
dan perbuatan yang seharusnya diperlihatkan manusia terhadap manusia
lain, dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Sumber akhlaq Islam adalah
Al- Quran dan Al -Hadits.
Hubungan bagian-bagian kerangka dasar ajaran agama Islam adalah aqidah
sebagai sistem kepecayaan yang bermuatan elemen elemen dasar keyakinan yang
menggambarkan sumber dan dan hakikat keberadaan agama. Sementara syariah
sebagai sistem nilai yang berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama.
Sedangkan akhlaq, sebagai sistematika yang menggambarkan arah dan tujuan yang
hendak dicapai agama.

12

B. Saran
1. Tunjukan pada dunia bahwa Islam adalah agama yang paling benar di mata tuhan
dengan cara menjalankan segala ajaran-Nya.
2. Jadilah manusia yang berakhlakul karimah, yang menjunjung tinggi nilai dan
norma agama Islam.
3. Perdalam pengetahuan kita tentang ilmu yang menyangkut Islam.
4. Ikutilah syariah dalam Islam ketika hendak melakukan sesuatu.
5. Selalu menerapkan rukun Iman dan rukun Islam dalam kehidupan sehari-hari.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Aqidah
http://abibakarblog.com/agama/hubungan-antara-aqidah-dan-syariat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam
http://isparmo.blogspt.com/
http://dear.to/abusalma

14

Anda mungkin juga menyukai