Oleh Kelompok 6:
1. Fatimah
(24010210120028)
2. Edtrianasari Pandu Harmonita
(24010210120039)
3. M. Mujahid
(24010210141042)
A. Dasar Teori
Diagram Kontrol Multivariat np
Diagram kontrol multivariat np merupakan diagram kontrol yang menangani proses
variabel multivariat yang bersifat atribut (Lu, 1998). Variabel multivariat adalah pemeriksaan
obyek yang dilakukan pada lebih dari satu karakteristik kualitas, sehingga apabila proses
mempunyai variabel multivariat dan bersifat atribut maka diagram kontrol yang paling cocok
digunakan adalah diagram kontrol multivariat np (Mnp chart).
Grafik pengendali Mnp merupakan grafik pengendali yang menangani proses variabel
multivariat yang bersifat atribut (Lu, 1998). Variabel multivariat adalah pemeriksaan obyek
yang dilakukan pada lebih dari satu karakteristik kualitas, sehingga apabila proses
mempunyai variabel multivariat dan bersifat atribut maka grafik pengendali yang paling
cocok digunakan adalah grafik pengendali Mnp (Mnp chart).
Pada proses yang diamati, dapat diasumsikan bahwa i= 1,2,,m adalah karakteristik
kualitas, pi merupakan probabilitas sebuah item cacat (noncomforming) pada suatu
karakteristik kualitas i. Karakteristik-karakteristik kualitas tersebut mungkin tidak
independen sehingga dinyatakan koefisien korelasi antara karakteristik i dan karakteristik j
yaitu ij. Dengan catatan (Lu, 1998):
maka nilai statistik X pada tiap pengamatan ke-j adalah (Lu, 1998):
j = 1, 2,, k (2)
) j=1,2,...,k
dimana i = 1,, m dan j = 1,, k dengan adalah taksiran vektor proporsi cacat, adalah
banyaknya cacat pada variabel 1 pengamatan ke-j dan n adalah banyaknya sampel tiap
pengamatan ke-j
)
)
]*
) ] [
) ]
]mxm
Dimana :
= nilai taksiran vektor rata-rata cacat
= nilai taksiran dari matriks korelasi
Setelah menaksir proporsi cacat p dan matrik korelasi , maka didapatkan taksiran
untuk mean dan varian dari statistik X sebagai berikut :
Untuk uji hipotesis, Statistik X diplot dari setiap sampel dalam Mnp chart. Jika semua
titik berada dalam batas kontrol maka dapat disimpulkan bahwa proses atribut multivariat
dalam keadaan terkontrol dan batas kontrol percobaan pantas untuk digunakan dalam
pengontrolan produksi selanjutnya.
Identifikasi Sinyal Out-of-Control
Setelah mengetahui titik sampel mana saja yang di luar batas pengendali maka
langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi titik-titik yg out-of-control, hal ini bertujuan
untuk mengetahui titik yang paling besar kontribusinya menyebabkan proses tak terkendali.
Statistik yang digunakan dalam menginterprestasikan sinyal out-of-control dalam
Mnp chart adalah (Lu, 1998):
[
dimana:
Zi = skor statistik
ci = jumlah cacat pada karakteristik kualitas i
= rata-rata proporsi cacat pada karakteristik kualitas i
Nilai
0.0093
0.0149
0.0163
0.0033
0.0145
Berdasarkan nilai tabel 1 didapatkan urutan nilai rata-rata proporsi cacat pada tiap
variabel sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Dari hasil tersebut didapati kesalahan yang mempunyai probabilitas terbesar yakni
kesalahan yang paling terjadi adalah kesalahan pada variabel ke-3.
Menentukan Batas Kontrol
Langkah selanjutnya setelah menghitung nilai parameter yang selanjutnya
dilakukan adalah menghitung batas kontrol sesuai dengan rumus BKA dan BKB di
pemaparan di atas juga menghitung nilai Statistik X nya, sehingga didapat hasil BKA dan
BKB sebagai berikut:
BKA = 515.9437645
BKB = 8.091324841
Axis Title
500
400
statistik X
300
BKA
BKB
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1213 14 1516 17 18 1920
dalam keadaan Out-of-control. Statistik X dari hasil pengamatan ou-of control sebagai
berikut:
Tabel 3. Nilai Statistik X yang out-of-control
Pengamatan
Ke-5
Ke-6
Ke-13
Statistik X
401.7077856
578.7777861
548.7177583
zi(5)
13.99884788
12.69809477
-1.174890675
23.50048355
-26.98978095
zi(6)
zi(13)
24.36836 45.1074
37.27505 37.27505
30.15553 37.98813
40.90825 40.90825
14.53296 -35.2943