Disusun Oleh:
Josua Crystovel
Teuku Omar
M. Syarifuddin
Tita
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris. Berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur
ditanah Indonesia. Seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Setiap daerah mempunyai
bahan makanan pokok masing-masing, sehingga banyak bermunculan tanaman
kacang-kacangan dan biji-bijian di tanah Indonesia. Kacang-kacangan memiliki banyak
nutrisi seperti protein tinggi dan berbagai jenis vitamin. Namun pemanfaatan kacangkacangan belum maksimal. Masyarakat Indonesia masih mengolah kacang-kacangan
sebagi sayuran. Padahal manfaat kacang sangat besar bagi kesehatan manusia. Bijibijian pun menyediakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan.
Bahasan kali ini mengupas sedikit tentang sifat dan karakter dari jenis makanan
yang sering kita konsumsi setiap hari. Bila kita mengetahui sifat dan manfaat dari jenis
makanan yang kita makan, maka sedini mungkin kita dapat mempersiapkan kondisi
kesehatan pada tubuh kita lewat memilih jenis makanan yang cocok bagi diri kita
sendiri. Namun mengingat begitu banyaknya jenis makanan, maka yang kita bahas kali
ini hanya beberapa jenis makanan yang umum kita konsumsi dan temui sehari-hari
yaitu kacang-kacangan dan biji-bijian.
Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies kacang-kacangan
dari famili leguminoceae yang berasal dari Amerika Selatan. Kacang tanah merupakan
sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga
1 kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.
Penggunaan kacang tanah bagi kepentingan manusia cukuplah luas. Kacang
tanah banyak mengandung protein dan karbohidrat. Selain itu, kandungan minyaknya
juga mencapai 50%. Daun tanaman ini termasuk bersirip genap dengan empat anak
daun. Anak daun berbentuk oval dengan panjang 2-4cm. Daun-daun ini akan
berguguran mulai dari bagian bawah, apabila polong sudah cukup tua. Bunga kacang
tanah muncul pada ketiak daun setelah tanaman berumur sekitar 4-6 minggu. Bunga
kacang ini berbentuk kupu kupu dan berwarna kuning.
Untuk dapat mencapai pertumbuhan yang optimal, tanaman ini mempunyai syarat
tumbuh yang harus dipenuhi, syarat tumbuh itu adalah tanah yang gembur dengan pH
antara 6 - 6,5, agak lembab dan drainase baik. Tanah yang berdrainase buruk akan
menyebabkan akar dan polong busuk. Sebaliknya jika terlalu kering pertumbuhan akan
merana dan polong tidak terbentuk. Tanaman ini juga menuntut curah hujan yang ideal
antara 45-200 mm/bulan. Ketinggian tempat yang baik untuk tanaman ini antara 0,5
500 m dpl. Kacang tanah juga menghendaki penyinaran matahari penuh.
Morfologi
1.
2.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Sub kingdom
: Tracheobionta
Super divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogaea L.
Jenis tanaman kacang tanah yang ada di Indonesia ada dua macam yaitu tipe
tegak dan tipe menjalar. Tipe tegak adalah jenis kacang yang tumbuh lurus atau sedikit
miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umurnya genjah atau
berumur pendek. Dan selain itu kemasakan buahnya serempak. Sedangkan tipe
menjalar adalah jenis yang tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang,
buahnya terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah, dan umumnya
berumur panjang.
Keunggulan
No.
Varietas
Umur
(Hari)
Produksi (Ton/Ha)
Lain lain
Banteng
100-110
1,2 - 1,8
Gajah
100-110
1,2 - 1,8
Tahan Layu
Kidang
100-110
1,2 - 1,8
Tahan Layu
Macan
100-110
1,2 - 1,8
Anoa
100-110
1,8-1,9
Tahan Layu
Tahan Layu, Tahan karat
daun dan bercak coklat daun
Tapir
95-100
1,8- 2,0
Tahan Layu
Garuda Biga
85-90
2,25
Tahan Layu
Garuda Dua
85-90
2,3
Bison
90-95
3,6
10
Domba
90-95
3,6
Tahan Layu
Tahan Layu, Tahan karat
daun dan bercak daun tahan
penaungan intensitas 25%
Tahan karat daun dan
bercak daun
teknologi budidaya lebih berkembang. Upaya untuk pengembangan kacang tanah lebih
lanjut dapat ditempuh melalui strategi peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam,
peningkatan efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas
produk, peningkatan nilai tambah, perbaikan akses pasar, perbaikan sistem
permodalan, pengembangan infrastruktur, serta pengaturan tataniaga dan insentif
usaha. Konsumsi per kapita kacang tanah 12 tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa konsumsi per kapita kacang tanah dari
tahun 2003 sampai tahun 2006 mengalami rata-rata peningkatan sebesar 1,85% per
tahun meskipun tahun sebelumnya mengalami penurunan. Rata-rata konsumsi per
kapita kacang tanah selama kurun waktu 12 tahun (tahun 2000-2011) mengalami
fluktuasi atau terjadi ratarata peningkatan sekitar 3,25% per tahun, dengan rata-rata
pertumbuhan penduduk 1,45%. Konsumsi per kapita terendah pada tahun 2011
sebesar 2,70 kg/tahun dan tertinggi pada tahun 2000 sebesar 3,65 kg/tahun.
MANFAAT TANAMAN
Pemanfaatan dalam mengolah hasil kacang tanah akan memberikan nilai tambah
secara ekonomi. Kacang tanah dimanfaatkan untuk bahan pangan, industri, dan pakan.
Kacang tanah mengandung lemak 45% dan protein 27%. Hampir sebagian besar
produksi kacang tanah digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri
pengolahan, seperti bumbu pecel/gado-gado, biskuit, kacang garing/asin, minyak
nabati, saus, selai, susu, dan pakan ternak. Beberapa industry yang menggunakan
bahan baku kacang tanah dapat dikategorikan sebagai industri pangan dan industri
pakan. Peluang pengembangan kacang tanah masih terbuka luas sejalan dengan
berkembangnya pemanfaatan kacang tanah baik untuk konsumsi langsung, industri
pangan olahan, pakan ternak dan industri lainnya yang berbahan baku kacang tanah.
Manfaat Kacang Tanah Bagi Skala Industri
Beberapa kesesuaian varietas kacang tanah untuk bahan pangan didasarkan
pada sifat genetik varietas yang berhubungan dengan sifat fisik dan kimia biji, dan akan
berpengaruh pada kualitas produk misalnya varietas kijang yang mempunyai
kandungan minyak terbesar yaitu 49,9% dari berat daging sehingga dapat digunakan
untuk pembuatan minyak goreng, bahan dasar pembuatan margarine, mayones, salad
dressing, dan mentega putih. Biji kacang tanah digunakan sebagai pembuatan peanut
butter sebanyak 23% sebagai kembang gula, 22% untuk kacang asin dan 4% untuk
disangrai. Dalam skala industri kecil kacang tanah umumnya diolah menjadi :
Minuman seperti bajigur, wedang kacang dan wedang ronde.
Sambal/bumbu seperti bumbu pecel, sambal kering, sambal teri kacang,
bumbu gado-gado, bumbu siomay, bumbu sate, bumbu karedok, bumbu
ketoprak dan sambal mie.
Hasil olahan polong seperti kacang polong sangrai.
Produk olahan biji menjadi produk akhir seperti cookies, kacang oven, kacang
bawang, kacang telur, kacang biji sangrai, kacang goreng mentega, gula
kacang, lanting, kue salju kacang, selai kacang, rempeyek kacang, kacang
atom dan permen.
Dalam skala menengah dan besar pengolahan kacang tanah menjadi berbagai
hasil olahan untuk bahan baku industri seperti tepung kacang tanah, kacang tanah
rendah lemak, tahu kacang tanah, pasta, minyak kacang tanah, susu kacang tanah dan
mentega.
Manfaat Kacang Tanah Bagi Kesehatan Tubuh
Kacang tanah adalah termasuk keluarga legume yang merupakan sumber protein
nabati yang istimewa. Kacang tanah bisa dipanggang, digoreng, direbus, bahkan bisa
9
dimakan mentah. Kacang tanah juga banyak digunakan dalam berbagai produk olahan
makanan. Kacang tanah diketahui kaya akan gizi yang sangat berguna untuk
kesehatan. Berikut beberapa manfaat makan kacang tanah :
a) Membantu Meningkatkan Kesuburan
Kacang mengandung baik jumlah asam folat. Penelitian telah menunjukkan
bahwa wanita yang memiliki asupan harian 400 mikrogram asam folat sebelum dan
selama awal kehamilan mengurangi risiko memiliki bayi lahir dengan cacat tabung saraf
yang serius hingga 70%.
b) Membantu Mengendalikan Gula Darah
Seperempat cangkir kacang tanah dapat memasok tubuh dengan 35% dari nilai
yang dibutuhkan seharihari mangan, mineral yang berperan dalam metabolisme lemak
dan karbohidrat, penyerapan kalsium, dan regulasi gula darah.
c) Membantu Mencegah Batu Empedu
Kacang tanah dapat membantu mencegah batu empedu. Tapi 20 tahun
penelitian telah menunjukkan bahwa makan 1 ons kacang, kacang atau selai kacang
seminggu menurunkan risiko batu empedu berkembang sebesar 25%.
d) Membantu Mengurangi Depresi
Kacang tanah merupakan sumber yang baik triptofan, suatu asam amino
esensial yang penting untuk produksi serotonin, salah satu bahan kimia otak kunci yang
terlibat dalam regulasi suasana hati. Ketika depresi terjadi, penurunan jumlah serotonin
dapat dilepaskan dari sel-sel saraf di otak. Triptofan dapat meningkatkan efek
antidepresan serotonin itu bila ada peningkatan jumlah serotonin dalam darah.
e) Menyehatkan Otak
Kacang tanah mengandung vitamin B3 atau niacin yang diketahui membantu
meningkatkan memori otak. Niacin juga berperan mengurangi resiko penyakit
Alzheimer.
KENDALA
Aspek Teknologi
Kendala dalam pengembangan komoditi kacang tanah adalah tenaga peneliti
terbatas dan belum optimalnya diseminasi/ promosi. Jumlah peneliti terbatas sehingga
potensi untuk mengembangkan teknologi unggul belum dapat diterapkan di setiap
sentra produksi kacang tanah. Pada saat ini pemerintah masih memfokuskan pada
komoditi padi, jagung dan kedelai. Diseminasi/ promosi yang belum optimal
menyebabkan tingkat adopsi teknologi rendah sehingga varietas unggul baru dan
teknologi budidaya kacang tanah kurang dapat diterapkan petani. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesenjangan hasil produksi kacang tanah di tingkat petani dengan
10
potensi hasil genetic kacang tanah masih tinggi. Potensi hasil varietas unggul dengan
budidaya anjuran dapat mencapai 1,6 3 ton/ha, sedang rata-rata produktivitas di
tingkat petani hanya 1,28 ton/ha. Dampak dari kendala tersebut menyebabkan
usahatani kacang tanah belum dapat mencapai produksi yang maksimal.
Aspek Perbenihan
Kendala aspek perbenihan kacang tanah antara lain: (1) industri benih kacang
tanah belum berkembang dengan baik, (2) kurangnya perhatian terhadap penangkar
benih kacang tanah, (3) ketersediaan benih unggul baru ditingkat petani masih terbatas
dan 4) petani lebih cenderung membuat benih sendiri/tidak bersertifikat.
Aspek Sistem Produksi
Kendala dalam aspek sistem produksi meliputi : (1) ketersediaan sarana produksi
yang makin terbatas, (2) sistem penyuluhan kurang optimal, dan (3) akses petani
terhadap sumber modal terbatas. Ketersediaan benih varietas unggul baru masih
sangat terbatas, sehingga produktivitas hasil kacang tanah masih rendah. Sampai saat
ini penggunaan varietas unggul baru dan penggunaan benih masih rendah. Benih
bersertifikat merupakan jaminan pemerintah untuk menyediakan benih bermutu, namun
hingga kini belum banyak petani yang menggunakan benih bersertifikat. Hal ini
disebabkan jumlah penangkar yang masih sangat terbatas, proses sertifikasi kacang
tanah yang rumit dan keuntungan menjadi penangkar benih kacang tanah sangat kecil
dibandingkan bukan petani penangkar.
Selain benih bermutu, pupuk dan pestisida makin mahal, sehingga makin tidak
terjangkau oleh petani. Pada era otonomi daerah, penyuluh kurang berfungsi
sebagaimana tugas pokoknya, sehingga penyuluh beralih profesi menjadi bukan
penyuluh. Selain itu, jumlah penyuluh semakin berkurang (pensiun), pembinaan
penyuluh untuk mengakses teknologi baru kurang mendapat perhatian, serta sarana
dan prasarana penyuluhan banyak berubah fungsi. Hal ini merupakan salah satu
penyebab tidak sampainya informasi teknologi kepada petani. Akses petani terhadap
sumber modal terbatas. Umumnya petani kacang tanah adalah petani miskin yang
kekurangan modal. Modal petani terbatas padahal usahatani kacang tanah sangat
menguntungkan.
Aspek Panen Dan Pascapanen
Kendala dalam aspek panen dan pascapanen adalah: (1) kehilangan hasil tinggi,
(2) penerapan teknologi panen dan pascapanen belum memadai, dan (3) modal untuk
membeli alsintan sangat terbatas. Selain itu, ancaman eksternalnya adalah: (1) belum
ada insentif harga yang memadai bagi produk bermutu, (2) makin meningkatnya biaya
operasional alsintan, dan (3) tenaga kerja pengolah relatif terbatas. Kehilangan hasil
kacang tanah pada saat panen maupun prosesing masih cukup besar.
11
Sistem panen yang dijemur di lapangan tanpa lantai jemur dan alas menyebabkan
biji tercecer cukup banyak dan menyebabkan kehilangan hasil cukup tinggi. Penerapan
teknologi panen dan pascapanen belum memadai, umumnya petani melakukan
pemanenan dan prosesing masih dengan cara tradisional. Pemakaian alat mesin untuk
panen dan pengeringan, sebagian besar petani belum menggunakan. Keterbatasan
modal, menyebabkan petani kacang tanah tidak mampu untuk membeli alat mesin. Hal
ini menyebabkan kehilangan hasil panen cukup besar.
TANTANGAN
Aspek Teknologi
Masih terdapat kesenjangan hasil antara petani dan hasil penelitian yang sesuai
dengan potensi genetik, lahan, efisiensi penggunaan sarana produksi. Sehingga masih
ada peluang untuk meningkatkan produksi melalui peningkatan produktivitas kacang
tanah. Tuntutan alih teknologi untuk mengatasi kesenjangan hasil sangat diperlukan.
Peran aktif BPTP dan penyuluh untuk mengakses teknologi dari balai penelitian perlu
ditingkatkan. Revitalisasi penyuluhan diharapkan dapat menjadi jembatan dalam upaya
meningkatkan arus teknologi dari balai penelitian kepada pengguna atau petani. Untuk
mewujudkan tujuan mempercepat alih teknologi diperlukan kerja sama yang baik antara
peneliti, penyuluh dengan kelompok tani. Kerja sama dengan swasta sangat diperlukan,
peran swasta sebagai mitra yang dapat memberikan jaminan harga yang layak pada
saat harga jatuh.
Aspek Perbenihan
Peluang pengembangan pemanfaatan benih kacang tanah bermutu terbuka lebar,
karena hingga kini penggunaan benih bersertifikat masih rendah. Upaya
pengembangan pemanfaatan benih bermutu ditempuh melalui : (1) peningkataan
kemampuan penangkar benih unggul, (2) peningkatan pembinaan penangkar benih di
daerah sentra produksi kacang tanah, dan (3) peningkatan produksi benih sumber dan
penyebaran varietas unggul baru kacang tanah di daerah sentra produksi. Untuk
membangun penyebaran benih varietas unggul diperlukan penguatan SDM dan fasilitas
untuk memproduksi benih sumber. Meningkatnya kemampuan SDM yang terkait dalam
produksi benih penjenis (BS), benih dasar (BD), benih pokok (BP), dan benih sebar
(BR). diharapkan dapat meningkatkan produksi benih dan dapat didisribusikan ke
daerah sentra produksi. Akselerasi produksi dan distribusi benih sumber varietas
unggul tanaman kacang tanah dilakukan dengan pelatihan pengenalan varietas melalui
sosialisasi varietas dan pembekalan teknik produksi benih kepada penangkar di daerah
yang melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait. Untuk itu diperlukan
peningkatan kemahiran petugas dalam sistem produksi benih sumber kacang tanah
melalui pelatihan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. Direktorat Kredit, BPR dan UMKM. Pola Pembiayaan Usaha Kecil
(PPUK), Budidaya Kacang Tanah.
Badan Pusat Statistik. 2011. Luas Lahan Menurut Penggunaan. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Tanaman Pangan. Angka Tetap Tahun 2012 dan
Angka Ramalan I Tahun 2013. Jakarta. Badan Ketahanan Pangan. Departemen
Pertanian. 2011. Neraca Bahan Makanan Indonesia.
13
Buletin Analisis Perkembangan Harga Komoditas Pertanian, Pusat data dan Sistem
Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian 2011 Dr. T. Adisarwanto. Meningkatkan
Produksi Kacang Tanah.
Harsono, A., T. Adisarwanto, dan N. Saleh. 1993. Keragaan teknologi budi daya kacang
tanah di lahan kering. Pada Buletin
AgroBio 4(2):62-68. Perbaikan Teknologi Produksi Kacang Tanah di Indonesia. Balai
Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor
Kasryno, F., E. Pasandaran, Erwidodo, A.M. Fagi, T. Pranaji, dan IW. Rusastra. 2002.
Pemikiran mengenai visi pembangunan pertanian Indonesia 2020 dan implikasinya bagi
penelitian dan pengembangan pertanian. Makalah Raker Badan Litbang Pertanian
tanggal 11 Juni 2002 di Bogor.
Menteri Pertanian. 2000. Memposisikan pertanian sebagai poros penggerak
perekonomian nasional. Penajaman Kebijakan dan Program Pembangunan 2000-2004.
Departemen Pertanian, Jakarta. 67 hlm.
Saragih, Bungaran. 2001. Kumpulan Pemikiran Agribisnis, Paradigma Baru
Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Penerbit Yayasan Mulia Persada
Indonesia. Bogor
14