Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIK DASAR LISTRIK

PENGUKURAN DAYA DENGAN METODE 2 WATTMETER


DAN 2 AMPEREMETER

Kelompok : 1 / KE 2C
Nama Pelapor

: Arif Rizky Astrianto (5)

Nama Partner

: 1. Aditya Setya P (1)


2. Afrizal Fajar B (2)
3. Alden Myrza B (3)
4. Alluh Devi P.A (4)
5. Budi Arief Rahman (6)

Tanggal Percobaan

: 17 Oktober 2013

Tanggal Penyerahan : 7 November 2013

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2013

Tujuan

Mahasiswa mampu merangkai rangkaian daya 3 phasa dengan metode 2


wattmeter.
Mahasiswa mampu mengukur besarnya daya yang dihasilkan pada
rangkaian dengan metode 2 wattmeter.
Memahami arti daya serta besaran-besaran yang berpengaruh terhadap daya.

Dasar Teori
Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan,
disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P
pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang
seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan
frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai beda
fase sebesar 120listrik, sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar
60, dan dapat dihubungkan secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, , D).
Cos phi meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui, besarnya faktor
kerja ( power factor ) yang merupakan beda fase antara tegangan dan arus.
Dalam pengertian sehari-hari disebut pengukur Cosinus phi (f ).

Metode 2 watt meter

Metode ini memberikan hasil benar, jika dilakukan pada sistem 3 fasa 3
kawat atau 3 fasa 4 kawat, tetapi kawat nol tidak mengalirkan arus. Metode
2 watt meter dapat juga dilakukan pada sistem 3 fasa 4 kawat dengan kawat
nol mengalirkan arus (beban tak seimbang), tetapi kumparan arus pada watt
meter diambilkan dari trafo arus sebagai pengaman.

Alat-Alat Percobaan
Alat dan Bahan
Wattmeter
Amperemeter
Multimeter
Kabel Banana
Kabel Crocodile
Catu daya
Load Blank

Jumlah
2 Buah
2 Buah
1 Buah
10 Buah
4 Buah
1 Buah
1 Buah

Langkah Kerja
-

Mengukur besar tahanan L1, L2, L3 box pada setiap angka switch nya
Menyusun rangkaian untuk mengukur daya menggunakan 2 wattmeter dan
2 ampere meter
mengukur besarnya daya, dengan memutar switch pada box tahanan
Memutar switch range hingga besarnya daya terbaca
Catat hasil pengukuran

Gambar Rangkaian

Data Percobaan
SWITCH
NUMBER
I

I1(A)

I2(A)

P1(W)

P2(W)

1,6

1,55

460

520

II

2,5

2,85

840

960

III

4,1

4,1

940

1360

Analisa
Pada semua percobaan yang dilakukan , tegangan bolak nalik yang dipakai
memiliki kecenderungan untuk naik turun secara acak. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena :
- Kualitas listrik sumber ( jala jala PLN ) yang kurang stabil atau
fluktuatif

- Rendahnya ketepatan dari alat ukur multimeter yang digunakan dalam


percobaan

Kesimpulan
Dari hasil praktek pengukuran daya 3 phasa dapat diambil kesimpulan
bahwa pengukuran daya 3 phasa dapat dilakukan dengan berbagai metode,
salah satunya dengan metode 2 wattmeter. Nilai daya yang terukur merupakan
penjumlahan dari nilai yang terukur pada setiap wattmeter. Nilai resistor
berbanding terbalik dengan nilai dayanya, semakin besar nilai bebannya, maka
makin kecil nilai daya yang terukur, sesuai dengan persamaan P=

Anda mungkin juga menyukai