LATAR BELAKANG
Dengan meningkatnya populasi usia lanjut maka masalah kesehatan (geriatric giant) pada usia lanjut juga meningkat, salah
satunya adalah inkontinensia urin. Data tentang karakteristik inkontinensia urin ini masih terbatas pada daerah-daerah tertentu
sehingga belum bisa mewakili gambaran inkontinensia urin di Indonesia.
TUJUAN
METODE
Data didapat dari wawancara terstruktur dan rekam medis di bagian
penyakit dalam RSMH Palembang antara bulan juni September 2012.
desain penelitian bersifat diskriptif. Kriteria inklusi (usia > 60 tahun) dan
eksklusi (tidak bersedia ikut penelitian)
HASIL
Variabel
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Akut
Persisten
Tidak
Total
3
7
57
67
4,5
10,4
85,1
100
Jenis kelamin
Usia
Pendidikan
Status kawin
4
3
2
IMT
2
1
Merokok
Riwayat partus
normal
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
60 65 tahun
66 70 tahun
71 75 tahun
76 80 tahun
> 80 tahun
Tidak sekolah
Pendidikan dasar (SD-SMP)
Pendidikan lanjut (SLTA)
Pendidikan tinggi
Kawin
Cerai hidup/mati
Tidak kawin
< 19
19 -20
21 23
> 23
Aktif
Pasif
Tidak
Ya
Tidak
Jumlah
(orang)
4
6
2
4
2
1
1
3
5
2
0
7
3
0
7
2
1
0
4
3
3
6
0
Persen
(%)
40
60
20
40
20
10
10
30
50
20
0
70
30
0
70
20
10
0
40
30
30
100
0
PEMBAHASAN
Dari 67 pasien usia lanjut terdapat 10 orang (14,9%) yang inkontinensia urin, terdiri dari inkontinensia akut 3 orang (4,5%) dan
inkontinensia persisten 7 orang (10,4%). Rentang usia lebih banyak terjadi pada 66 70 tahun. Perempuan lebih banyak dari lakilaki (rasio 3:2). Pada status perkawinan terdapat 7 orang yang masih kawin dan 3 orang sudah cerai hidup/mati. Status gizi pasien
usia lanjut kebanyakan kurang yaitu 7 orang (70%) yang IMT nya < 19, sisanya berstatus gizi normal. Semua pasien inkontinensia
urin laki-laki merokok (4 orang), sedangkan perempuan terdapat 3 orang perokok pasif, 3 orang tidak merokok. Semua pasien
inkontinensia urin perempuan pernah mengalami persalinan normal. Terdapat beberapa penyakit penyerta yang berhubungan
dengan inkontinensia urin yaitu OA (40%), ISK (40%), depresi (30%), batuk (20%), DM (20%), gangguan kognitif (20%), BPH
(20%), imobilisasi (20%), gangguan visus (20%), CHF (20%), Osteoporesis (20%), hearing lose (10%), dan stroke (10%).
REFERENSI
SIMPULAN
Inkontinensia usia lanjut lebih banyak
terjadi pada perempuan. Terdapat beberapa
penyakit penyerta yang berhubungan dengan
terjadinya inkontinensia urin, yaitu OA, ISK,
depresi, batuk, DM, gangguan kognitif, BPH,
imobilisasi,
gangguan
visus,
CHF,
osteoporosis, hearing lose, dan stroke.
1.
2.
3.