Anda di halaman 1dari 20

A.

PENDAHULUAN

Logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan
bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Otak yang mengalami logam
berat,sering memunculkan perilaku yang agresif, antisosial, serta berbagai
tindakan

kekerasan.

Hal

ini

banyak

dilaporkan

pada

intoksikasi

tembaga,cadmium, aluminium serta merkuri (Aschner, M. and J. L. Aschner.


1990)
Ada dua kelompok logam yaitu :
1. Logam Berat
2. Logam Ringan
Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis 5 gr/cm3 atau lebih,
dengan nomor atom 22 sampai dengan 92. (Bondy, S.C., 1988).Sedangkan logam
ringan adalah logm yang mempunyai berat jenis < 5 gr/cm3.
Unsur logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas lebih dari 5 gr/cm3
(Fardiaz, 1992 op.cit Sudarmaji et.al.2006).
Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan kepada logam yang
mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3.Namun, pada kenyataannya,
unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya juga dimasukkan ke dalam
kelompok tersebut.(Made Astawan, 2008).Dengan demikian, yang termasuk ke
dalam kriteria logam berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur.
Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah :
arsen (As),

merkuri (Hg),

kadmium (Cd),

nikel (Ni),

tembaga (Cu),

seng (Zn).

Timbal (Pb),
Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila terakumulasi secara
berlebihan di dalam tubuh.Beberapa di antaranya bersifat membangkitkan kanker
(karsinogen).Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat
tinggi dianggap tidak layak konsumsi.
B. MEKANISME TOKSISITAS
Walaupun mekanisme keracunan merkuri di dalam tubuh belum diketahui dengan
jelas, beberapa hal mengenai daya racun merkuri dapat dijelaskan sebagai berikut
(Fardiaz, 1992):
1. Semua komponen merkuri dalam jumlah cukup, beracun terhadap tubuh.
2. Masing-masing komponen merkuri mempunyai perbedaan karakteristik
dalam daya racun, distribusi, akumulasi, atau pengumpulan, dan waktu
retensinya di dalam tubuh.
3. Transformasi biologi dapat terjadi di dalam lingkungan atau di dalam
tubuh, saat komponen merkuri diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
4. Pengaruh buruk merkuri di dalam tubuh adalah melalui penghambatan
kerja enzim dan kemampuannya untuk berikatan dengan grup yang
mengandung sulfur di dalam molekul enzim dan dinding sel.
5. Kerusakan tubuh yang disebabkan merkuri biasanya bersifat permanen,
dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan.
Mekanisme toksisitas logam berat dapat digambarkan menggunakan diagram
sebagai berikut :

Mekanisme Toksikitas Logam Berat

Timbal bersirkulasi dalam darah setelah diabsorpsi dari usus, terutama


berhubungan dengan sel darah merah (eritrosit).Pertama didistribusikan ke alam
jaringan lunak dan berinkorporasi dalam tulang, gigi dan rambut untuk dideposit
(storage). Timbal 90% dideposit dalam tulang dan sebagian kecil tersimpan dalam
otak, pada tulang timbal dalam bentuk Pb fosfat (Pb3(PO4).
Secara teori selama timbal terikat dalam tulang tidak akan menyebabkan gejala
sakit pada penderita. Tetapi yang berbahaya adalah toksisitas Pb yang diakibatkan
gangguan absorpsi Ca karena terjadi desorpsi Ca dari tulanng yang menyebabkan
penarikan deposit timbal dari tulang tersebut.
C. IMPLIKASI KLINIS AKIBAT TERCEMAR LOGAM BERAT
1.

IMPLIKASI KLINIS KARENA TERCEMAR Pb

Menurut ketentuan WHO, kadar Pb dalam darah manusia yang tidak terpapar oleh
Pb adalah sekitar 10 -25 g/100 ml. Pada penelitian yang dilakukan di industri
proses daur ulang aki bekas, Suwandi (1995) menemukan bahwa kadar Pb udara
di daerah terpapar pada malam hari besarnya sepuluh kali lipat kadar Pb di daerah
tidak terpapar pada malan hari (0,0299 mg/m 3 vs 0,0028 mg/m3), sedangkan
rerata kadar Pb Blood ( Pb -B ) di daerah terpapar 170,44 g/100 ml dan di daerah
tidak terpapar sebesar 45,43 g/100 ml. Juga ditemukan bahwa semakin tinggi
kadar Pb -B, semakin rendah kadar Hb nya.
Pada penelitian mengenai kadar Pb di udara ambien dan hubungan antara kadar
Pb-B dengan IQ anak sekolah, Susanto (1997) menemukan bahwa kadar Pb udara
ambien di daerah penelitian sebesar 0,00103 mg/m3, masih dibawah nilai baku
mutu yang besarnya 0,060 mg/m3. Didapatkan pula bahwa kadar Pb-B anak SD di
kawasan tertib lalu-lintas (sekitar 39,73 ug/100 ml) lebih tinggi dari kadar Pb-B di
luar kawasan tertib lalu lintas (16,30 g/100 ml). Tidak di temukan pula
perbedaan yang bermakna antara IQ anak sekolah SD di kawasan tertib lalu lintas
dan di luar kawasan tertib lalu lintas.
Penelitian yang dilakukan pada tikus mememperlihatkan pengaruh negatif (Rice
dan Gilbert, 1985; Siberged dan Lamon, 1980) timbal yaitu : (1) menghambat
sintesis heme saat kandungan timbal dalam darah sebesar 20-30 g/dL, (2)
mempengaruhi biosintesis heme intraneuronal serta (3) mengganggu sistem saraf
terutama pada pelepasan neurotransmitter seperti : acetilkolin, catecolamin dan
GABA.berdasarkan jurnal Phytotherapy Research , Alzheimer ditandai dengan
penurunan asetilkolin. Bila ada kekurangan asetilkolin, penyakit Alzheimer
menyebabkan membangun protein dalam otak. Para ilmuwan menyebut protein
ini sebagai catatan dan nirkabel. Bila kekurangan GABA maka akan
menimbulkan efek kecemasan pada seseorang
Mukono, et al. (1991) meneliti status kesehatan dan kadar Pb-B karyawan SPBU
(Setasiun Pompa Bensin Umum) di Jawa Timur, menemukan bahwa pemeriksaan
darah lengkap pada karyawan SPBU dengan penjualan bensin kurang dari 8 ribu

liter lebih baik dari karyawan SPBU yang menjual bensin lebih dari 10 ribu liter
per hari. Didapatkan pula bahwa rerata kadar Pb -B karyawan SPBU sebesar
77,59 g/100 ml.
Paparan bahan tercemar Pb dapat menyebabkan gangguan pada organ sebagai
berikut :

Gangguan neurologi (susunan syaraf)

Gangguan terhadap fungsi ginjal .

Gangguan terhadap sistem reproduksi , berupa keguguran, kesakitan dan


kematian janin

Gangguan terhadap sistem hemopoitik .

Keracunan Pb dapat dapat menyebabkan terjadinya anemia akibat penurunan


sintesis globin walaupun tak tampak adanya penurunan kadar zat besi dalam
serum.

Gangguan terhadap sistem syaraf

Efek pencemaran Pb terhadap kerja otak lebih sensitif pada anak-anak


dibandingkan pada orang dewasa. Paparan menahun dengan Pb dapat
menyebabkan lead encephalopathy. Gambaran klinis yang timbul adalah rasa
malas, gampang tersinggung, sakit kepala, tremor, halusinasi, gampang lupa,
sukar konsentrasi dan menurunnya kecerdasan.
2. IMPLIKASI KLINIS AKIBAT TERCEMAR Hg
Penelitian Eto (1999), menyimpulkan bahwa efek keracunan Hg tergantung dari
kepekaan individu dan faktor genetik. Individu yang peka terhadap keracunan Hg
adalah anak dalam kandungan (prenatal), bayi, anak-anak, dan orang tua.Gejala
yang timbul akibat keracunan Hg dapat merupakan gangguan psikologik berupa
rasa cemas dan kadang timbul sifat agresi.

Berhubung sukarnya untuk mendiagnosis kelainan yang disebabkan oleh


keracunan Hg, untuk memudahkan diagnosis para klinisi (Vroom dan Greer,
1972) membuat kriteria sebagai berikut :

Observasi kemunduran fungsi, berupa: kerusakan motorik, abnormalitas


sensorik, kemunduran psikologik dan perilaku, kemunduran neurologik
dan koknitif, kelainan bicara, pendengaran, kemunduran penglihatan dan
kelainan kulit serta gangguan reflek.

Waktu paparan oleh Hg bersifat akut atau kronis.

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh keracunan Hg antara lain :

Minamata Disease , yaitu suatu outbreak keracunan Hg pada penduduk


makan ikan yang terkontaminasi oleh Hg di Minamata Jepang

Pink Disease yang terjadi di Guatemala dan Rusia yang merupakan


outbreak

keracunan

Hg

akibat

mengkonsumsi

padi-padian

yang

terkontaminasi oleh Hg.


Keracunan merkuri dapat pula berpengaruh terhadap fungsi ginjal yaitu terjadinya
proteinuria.Pada karyawan yang terpapar kronis oleh fenil dan alkil merkuri dapat
timbul dermatitis.Selain mempunyai efek pada susunan syaraf, Hg juga dapat
menyebabkan kelainan psikiatri berupa insomnia, nervus, kepala pusing, gampang
lupa, tremor dan depresi.
Pada dasarnya besarnya risiko akibat terpapar oleh Hg, tergantung dari sumber Hg
di lingkungan, tingkat paparan, teknik pengambilan sampel, analisis sampel dan
hubungan dosis -respon.
Mercury disebut extremely toxic karena sangat mudah diserap tubuh, baik lewat
pori-pori kulit, membrane mucosa dan pernafasan. Mercury yang amat sangat
toxic adalah organic mercury yaitu dimetilmercury, metilmercury, dan baru-baru
ini ditemukan bahwa ethyl mercury/thimerosal juga sangat toxic. Organic
mercury disebut sangat toxic karena bisa keluar dari pori-pori saluran darah dan

meracuni sel-sel tubuh dan otak. Di dalam otak thimerosal berubah menjadi
mercury inorganic dan akan menetap untuk jangka waktu yang tidak dapat
ditentukan. Thimerosal sangat berbahaya bila terkena otak fetal dan bayi karena
otak mereka masih sangat ringkih dan berakibat rusaknya struktur pembangunan
neuron. Akibatnya sel otak hancur (necrosis) terutama bagian cortical dan
cerebellar, merusak mitocondria sel, merusak DNA perbaikan sel, mampu masuk
ke DNA neuron, merusak fungsi membran sel, serta menguliti myelin (axonal
demyelinization).
Perbedaan penyebaran metylmercury dan etylmercury adalah etylmercury kadar
terbanyak berada di otak dan hati, sedang metyl mercury kadar terbesar ada di
ginjal dan hati.
Mercury bila masuk ke dalam otak akan berakibat lepasnya myelin dari axon
(lihat gambar berikut)

Courtesy : http://www.educarer.org
Myelin berguna untuk melindungi axon dan mempercepat proses pengiriman
signal listrik pada neurotransmitter. Akibatnya proses synapse (loncatan listrik
dari satu neuron ke neuron lain) bisa berjalan lancar, sehingga neuron mudah
menjalin jaringan dengan neuron lain.

Myelin ini ibarat baju pada manusia. Bila anda pakai baju, anda tentu tidak
sungkan bergandengan tangan dengan teman, bukan? Bayangkan bila anda tidak
pakai baju. Anda tentu tidak berani bergandengan tangan dengan orang lain,
sehingga anda tidak mempunyai jaringan pertemanan (asumsi : tidak ada internet).
Begitu pula dengan myelin. Akibat lepasnya myelin oleh mercury, maka jalinan
pertemanan antar neuron menjadi buyar. Akibatnya otak tidak bisa berfungsi baik.
Selain itu mercury juga merusak mitochondria yang berakibat sel neuron bunuh
diri (apoptosis).
Berikut adalah video tentang proses pelepasan myelin oleh mercury (percobaan
yang dilakukan oleh Universitas Calgary, USA)
Proses myelinasi (pembuatan myelin pada neuron) dimulai sejak bayi berada
dalam rahim, yaitu sejak bayi menstimulasi motorik dan sensoriknya. Proses
myelinasi berjalan sangat cepat saat bayi lahir sampai bayi berusia 2 tahun.
Karena itu 2 tahun pertama adalah masa pertumbuhan bayi disebut saat-saat
paling kritis dan rentan bayi bayi. Proses myelinasi yang berguna untuk
melindungi axon dari paparan logam berat, pada bayi perempuan terjadi lebih
dulu dibandingkan bayi laki-laki. Hal ini disebabkan karena proses kematangan
otak pada anak perempuan terjadi lebih cepat daripada proses kematangan otak
pada anak laki-laki. Itu sebabnya bayi laki-laki lebih rentan terhadap paparan
logam berat dibandingkan bayi perempuan. Akibatnya lebih banyak anak laki-laki
yang kena autism dibanding anak perempuan (1:4 untuk bayi perempuan : bayi
laki-laki). Ini juga yang mengakibatkan anak premature lebih rentan terhadap
autism dibanding anak yang lahir cukup umur. Semakin muda usia anak terpapar
logam berat, semakin berat pula kerusakan yang diakibatkan, semakin berat pula
kasus autismnya.
Sendiri maupun bersama-sama dengan alumunium, mercury mengakibatkan
rusaknya mitochondria, rusaknya myelin, berakibat otak menjadi bengkak

(inflamasi) dan diikuti dengan pengempisan otak. Inflamasi otak adalah penyebab
dari Alzheimer dan autism.
Parahnya lagi, berbeda dengan toxin yang lain, mercury baik organik maupun
inorganik menghambat proses sintesis methionine yang berakibat sel otak tidak
dapat memperbaiki kerusakan sel. Proses sintesis methionine ini sangat penting
dalam proses biokimia di otak. Gunanya untuk membangun sel-sel otak dan
memproduksi glutathione, yaitu antioksidan alami yang diproduksi oleh sel dan
berguna untuk mengeluarkan logam berat.

Angry expression: Microglia in the brain of a 3-year-old with autism (top) show
signs of inflammation, compared with those in the brain of a 4-year-old control
(above). Courtesy : http://www.sfari.org
Dokter Robert Nash, seorang neurologist dan Ketua American Board of Metal
Toxicology mengatakan bahwa efek racun dari mercury sangat luas, meliputi
tidak hanya autism, tetapi juga penyakit Alzheimer, ALS, multiple sclerosis,
penyakit Parkinson, masalah neurodevelopmental, nephrotoxicity dan kanker.

Mercury dinilai sangat berbahaya karena mengurangi kemampuan tubuh dalam


mengeluarkan mercury, yaitu mengurangi kadar glutathione, glutathione
transferasi, metallothionein dan ApoE. Mercury juga menghabiskan kadar vitamin
C, menghambat masuknya thiamine (B1) dan pyridoxine (B6) yang kesemuanya
berguna sebagai antioxidant dan sekresi mercury dari dalam tubuh.
Mercury juga berpengaruh pada system syaraf pusat dan masuk dalam cairan
spinal (tulang belakang) serta masuk di dalam ginjal, yang berakibat kurangnya
kemampuan masing-masing organ. Mercury menghambat tumbuhnya sel-sel otak
(neuron) dan mudah masuk ke janin melalui placenta.
Menurut dr Nash, kerusakan sel-sel otak akibat mercuri diperparah oleh beberapa
factor, yaitu nutrisi makanan yang buruk, penggunaan antibiotic, adanya toxin lain
seperti cadmium dan timbale, serta gen.
Keracunan mercury juga mempengaruhi metabolism tubuh dan berefek pada pada
masalah cardiovascular (jantung). Salah satu pasien Dr Nash terkena penyakit
jantung dan harus transplantasi jantung. Setelah di detox, fungsi jantungnya
membaik dan tidak perlu transplantasi jantung lagi. Ini cocok dengan kenyataan,
tekanan darah suamiku turun dari sekitar 150an menjadi 120an hanya dengan
mendetox mercury. Karena itu, perlu digarisbawahi bahwa TIDAK ADA level
aman untuk mercury.
Mercury digunakan sebagai elemen di thermometer, barometer, lampu
fluorescent, baterai, industry emas, tambal gigi amalgam dan vaksin.
3. Alumunium
Alumunium dikatogorikan toxic karena keberadaannya di neuron otak
mengakibatkan kadar glutamate meningkat secara signifikan. Efek dari kadar
glutamate meningkat, otak menjadi hiperexcited, yang bisa mengakibatkan sel-sel
otak mati muda/bunuh diri/apoptosis.

10

Akibat dari hiperexcited neuron, anak jadi hypersensitive. Jadi kalau anak anda
hiperaktif (ADHD), hiperemosional, sensitive terhadap cahaya dan gelap,
sensitive terhadap panas dan dingin, sensitive terhadap suara, touch (raba), bau,
gerakan, mudah tersinggung, mudah panic, phobia, manic depresi, schizophrenia,
kemungkinan besar anak anda keracunan alumunium.
Alumunium juga merusak neuron dengan cara melepas sel protein Tau yang
bertugas mengikat sel-sel microtubule. Akibatnya Axon jadi tercerai berai, dan
tidak bisa melaksanakan tugasnya, yaitu mengirimkan signal dari satu neuron ke
neuron lain. Karenanya otakpun membengkak (inflammation). Inilah yang
memicu terjadinya Autism dan Alzheimer.

Courtesy : http://www.aptamerstream.blogspot.com
Alumunium masuk ke dalam tubuh dari wadah makanan atau panci yang
mengandung alumunium (kalau dipanaskan, unsur alumunium lepas dan masuk ke
dalam makanan/minuman), kaleng alumunium, alumunium foil, deodorant spray
(jangan pakai deodorant spray kalau sedang hamil, yah..), obat-obatan
gastro/maag dan vaksin.
Kesehatan Jiwa
Pada saat ini ada kecenderungan penderita dengan gangguan jiwa jumlahnya
mengalami peningkatan. Data hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SK-RT)
yang dilakukan Badan Litbang Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada
tahun 1995 menunjukkan, diperkirakan terdapat 264 dari 1000 anggota Rumah

11

Tangga menderita gangguan kesehatan jiwa. Dalam kurun waktu enam tahun
terakhir ini , data tersebut dapat dipastikan meningkat karena krisis ekonomi dan
gcjolak-gejolak lainnya diseluruh daerah. Bahkan masalah dunia internasionalpun
akan lkut memicu terjadinya peningkatan tersebut. Studi Bank Dunia (World
Bank) pada tahun 1995 di beberapa Negara menunjukkan bahwa hari-hari
produktif 'yang hilang atau Dissabiliiy Adjusted LifeYears (DALY's) sebesar
8,1% dari Global Burden of Disease, disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa.
Angka ini lebih tinggi dari pada dampak yang disebabkan penyakit
Tuberculosis(7,2%), Kanker(5,8%), Penyakit Jantung (4,4%) maupun Malaria
(2,6%). Tingginya masalah tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang besar dibandingkan
dengan masalah kesehatanlainnya yang ada dimasyarakat. Menurut Undangundang Nomor 23 Tahun 1992 yang dimaksud dengan "Kesehatan" adalah:
"Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis". Atas
dasar definisi Kesehatan tersebut di atas, maka manusia selalu dilihat sebagai satu
kesatuan yang utuh (holistik). dari unsur "badan" (organobiologik), "jiwa" (psikoedukatif) dan sosial (sosio-kultural), yang tidak dititik beratkan pada penyakit
tetapi pada kualitas hidup yang terdiri dan "kesejahteraan" dan produktivitas
sosial ekonomi. Dan definisi tersebut juga tersirat bahwa "Kesehatan Jiwa"
merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari "Kesehatan" dan unsur
utama dalam menunjang kualitas hidup manusia yang utuh. Menurut Undangundang No 3 Tahun 1966 yang dimaksud dengan Kesehatan Jiwa" adalah keadaan
jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebagai unsur kesehatan, yang dalam
penjelasannya disebutkan sebagai berikut: "Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi
yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal
dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain".
Makna

kesehatan

jiwa

mempunyai

sifat-sifat

yang

harmonis

(serasi)

danmemperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam


hubungannya dengan manusia lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa
adalah

bagian

integral

dari

kesehatan

dan

merupakan

kondisi

yang

12

memungkinkan perkembangan fisik, mental dan sosial individu secara optimal,


dan yang selaras dengan perkembangan orang lain. Seseorang yang sehat jiwa
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Merasa senang terhadap dirinya serta


a. Mampu menghadapi situasi
b. Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup
c. Puas dengan kehidupannya sehari-hari
d. Mempunyai harga diri yang wajar
e. Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula
merendahkan
2. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta
a. Mampu mencintai orang lain
b. Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
c. Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda
d. Merasa bagian dari suatu kelompok
e. Tidak "mengakali" orang lain dan juga tidak membiarkan orang lain
"mengakah" dirinya
3. Mampu memenuhi tuntutan hidup serta
a. Menetapkan tujuan hidup yang realistis
b. Mampu mengambil keputusan
c. Mampu menerima tanggungjawab
d. Mampu merancang masa depan
e. Dapat menerima ide dan pengalaman baru
f. Puas dengan pekerjaannya

Untuk mencapai jiwa yang sehat diperlukan usaha dan waktu untuk
mengembangkan dan membinanya.Jiwa yang sehat dikembangkan sejak masa
bayi hingga dewasa, dalam berbagai tahapan perkembangan.Pengaruh lingkungan
terutama keluarga sangat penting dalam membina jiwa yang sehat.

13

Salah satu cara untuk mencapai jiwa yang sehat adalah dengan penilaian diri yaitu
bagaimana seseorang melihat dirinya yang berkaitan erat dengan cara
berpikir,berperan, dan cara bertindak. Penilaian diri seseorang positif apabila
seseorang cenderung:

1. Menemukan kepuasan dalam hidup


2. Membina hubungan yang erat dan sehat
3. Menetapkan tujuan dan mencapainya
4. Menghadapi maju mundurnya kehidupan
5. Mempunyai keyakinan untuk menyelesaikan masalah

Penilaian diri seseorang negatif apabila seseorang cenderung:


1. Merasa hidup ini sulit dikendalikan
2. Merasa stress
3. Menghindari tantangan hidup
4. Memikirkan kegagalan

Beberapa upaya untuk membangun penilaian diri:


1. Seseorang harusjujur terhadap diri sendiri.
2. Berupaya mengenali diri sendiri dan belajar menerima semua kekurangan
dan kelebihannya.
3. Bersedia memperbaiki diri sendiri untuk mengatasi kekurangannya
4. Menetapkan

tujuan

dan

berusaha

mencapainya

dengan

tidak

membandingkan diri sendiri dengan orang lain


5. Selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik sesuai dengan kemampuan,
tetapi tidak boleh terlalu memaksakan diri sendiri.
Apabila seseorang mengalami perubahan maka akan tcrjadi reaksi baik secara
jasmani maupun kejiwaan yang disebut dengan stres. Sebagai contoh misalnya
para karyawan atau manajer merasakan stres apabila ada pekerjaan yang
menumpuk atau jika ada kesulitan dalam hubungan kerja.Stres dapat terjadi pada
setiap orang dan pada setiap waktu, karena stress merupakan bagian dari

14

kehidupan manusia yang tidak dapat dihindarkan.Pada umumnya orang


menyadari adanya stres, namun ada juga yang tidak menyadari hahwa dirinya
mengalami stres. Reaksi seseorang terhadap stres dapat bersifat positif maupun
dapat bersifat
negatif. Reaksi yang bersifat negatif atau merugikan, jika terjadi keluhan atau

gangguan pada orang tersebut. Reaksi bersifat positif, jika menimbulkan dampak
yang

menjadi

pendorong

agar

orang

berusaha.Stres

yang

bersifat

negatif/merugikan dapat terjadi apabila stres terlalu berat atau berlangsung cukup
lama.Faktor yang menyebabkan stres disebut sebagai stresor. Ada beberapa
macam penyebab stres:
1. Stresor fisik/jasmani, antara lain:
Suhu dingin/panas, suara bising, rasa sakit, kelelahan fisik, polusi udara,
tempat tinggal tak memadai dan sebagainya.
2. Stresor psikologik, antara lain: Rasa takut, kesepian, patah hati, marah,
jengkel, cemburu, iri hati
3. Stresor sosial-budaya, antara lain: Hubungan sosial, kesulitan pekerjaan,
menganggur, pensiun, PHK, perpisahan, perceraian, keterasingan, konflik
rumah tangga.

Stres dapat berpengaruh terhadap keadaan jasmani dan kejiwaan seseorang:


1. Reaksi yang bersifat jasmani dapat berupa: Jantung berdebar-debar, otot
tegang, sakit kepala, sakit perut/diare, lelah, gangguan makan, eksim.
2. Reaksi yang bersifat kejiwaan dapat berupa: Sukar konsentrasi, sukar
tidur, cenderung menyalahkan orang lain, cemas, menarik diri ,
menyerang, mudah tersinggung.
3. Pada tahap yang berat stres dapat menimbulkan: Penyakit fisik (misal
tekanan darah tinggi, asma berat, serangan jantung dan sebagainya)

Stres tidak dapat dicegah akan tetapi dapat dikendalikan, berikut ini terdapat 12
langkah pengendalian stres:

15

1. Merencanakan masa depan dengan lebih baik: Belajar hidup tertib dan
teratur dan menggunakan waktu sebaikbaiknya.
2. Menghindari membuat beberapa perubahan besar dalam saat yang
bersamaan: Misalnya pindah rumah, pindah pekerjaan dan sebagainya.
Memberi waktu untuk menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan yang
baru sebelum melangkah lebih lanjut.
3. Menerima diri sendiri sebagaimana adanya
4. Menerima lingkungan sebagaimana adanya
5. Berbuat sesuai kemampuan dan minat
6. Membuat keputusan yang bijaksana
7. Berpikir positif
8. Membicarakan persoalan yang dihadapi dengan orang lain yang dapat
dipercaya
9. Memelihara kesehatan d in sendiri
10. Membina persahabatan dengan orang lain
11. Meluangkan waktu untuk diri sendiri: Jika merasa tegang dan letih perlu
istirahat atau rekreasi
12. Melakukan relaksasi: Melalukan releksasi selama 10-15 menit setiap hari
untuk mengendorkan ketegangan otot yang diakibatkan oleh stress

D. Kesimpulan
Logam berat termasuk bahan berbahaya dan beracun yang biasanya dihasilkan
oleh industri berupa limbah.Logam berat yang lazim terdapat dalam limbah
industri adalah logam timbal (Pb), merkuri (Hg), kadnium (Cd), arsenicum (As),
dan chromium (Cr).Sudarmaji, J.Mukono, Corie I.P., Toksikologi Logam Berat
B3 141 Timbal (Pb) merupakan logam berat dengan konsistens i lunak dan
berwarna hitam. Banyak industri yang menggunakan Pb sebagai bahan baku
misalnya industri battery dan aki serta banyak pula industri yang mengahasilkan
produk yang mengandung Pb misalnya industri cat dan bahan pewarna lainnya.
Logam berat Pb dap at meracuni tubuh manusia baik secara akut maupun kronis.

16

Senyawa Pb organik mempunyai daya racun yang lebih kuat dibandingkan dengan
senyawa Pb anorganik. Senyawa Pb dapat masuk kedalam tubuh manusia dengan
cara melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan makanan maupun kontak
langsung dengan kulit. Masuknya partikel Pb melalui saluran pernafasan adalah
sangat penting dan merupakan jalan masuk kedalam tubuh yang dominan. Pb
yang akut dapat menimbulkan gangguan fisiologis dan efek keracunan yang
kronis pada anak yang sedang mengalamai tumbuh kembang akan menyebabkan
gangguan pertumbuhan fisik dan mental. Logam berat merkuri (Hg) merupakan
cairan yang berwarna putih keperakan dengan titik beku 38,87oC dan titik didih
356,90oC serta berat jenis 13,6 dan berat atom 200,6. Paparan logam berat Hg
terutama methyl mercury dapat meningkatkan kelainan janin dan kematian waktu
lahir serta dapat menyebabkan Fetal MinamataDisease seperti yang terjadi pada
nelayan Jepang di Teluk Minamata.Selain yang tersebut di atas Hg dapat
menyebabkan kerusakan otak, kerusakan syaraf motorik, cerebral palsy, dan
retardasi mental. Paparan di tempat kerja utamanya oleh inorganik mercury pada
pria akan dapat menyebabkan impotensi dan gangguan libido sedangkan pada
wanita akan menyebabkan gangguan menstruasi.

17

DAFTAR PUSTAKA
Bondy, S.C., and Prasad, K.N.(1988). Metal Neurotixcity. Boca Raton, Fla : CRC
Press. Page 347.
Sudarmaji, J.Mukono, Corie I.P., Toksikologi Logam Berat B3 JURNAL
KESEHATAN LINGKUNGAN, VOL. 2, NO. 2 , JANUARI 130 2006:129 -142
Astawan,

Made.

2008.

Bahaya

Logam

Berat

dalam

Makanan,

http://www.bmf.litbang.depkes.go.id. Generated: 26 February, 2011


Anderson,K dan Scoot,R. (1982). Fundamental of Industrial Toxicology.
Michigan: Ann Arbor Science Publisher.
Bernard S, Enayati A, Binstock T, Roger H, Redwood L, McGinnis W(2000).
Autism: A Unique of Mercury Poisoning. ARCResearch Cranford, NJ 07016.

18

Casarett & Doulls.(2001). Toxicology the Basic Science of Poissons.New York:


McGraww-Hill Medical Publishing Division.

Eddie,.S.(2005).Limbah

B3

dan

Kesehatan.

http://www.dinkesjatim.go.id/images/datainfo/200504121503 - LIMBAH%20B3.pdf. 18 Desember 2005

Gayer, RA.(1986). Toxic Effects of Metal.In C.D.Klaasen, M.O.Amdur, and


J.Doul. (Eds). Toxicology the Basic Science of Poisons.3rd ed. New York: Mac
Millan Publishing Co.

Mukono, H.J. (2000). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan . Surabaya:


Airlangga University Press.
Mukono, H.J. (2002). Epidemiologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University
Press.
Mukono J., Koeswadji H., Sugijanto, Laksminiwati E. (1991). Laporan
Penelitian: Status Kesehatan dan Kadar Pb (timah hitam)Darah pada Karyawan
SPBU di Jawa Timur. LembagaPenelitian Universitas Airlangga.
Ringo,HS. and Damon, LE. (1990). Occupational
Aschner, M. and J. L. Aschner. 1990. Mercury neurotoxicity: Mechanismsbloodbrainbiertransport.Neuroscience and Biobehavioral Reviews14:169-176. 25

.Avridson, B.1983. Cadmium toxicityand neuralcelldamage. InNeurobiology


ofthe Trace Elements: Neurotoxicology andNeuropharmacology, vol. 2,ed. I. E.
Dreosti and R.M. Smith, pp. 51-78. Clifton, NJ: HumanaPress.26.

Banks, W. A. and Kastin, A. J. 1989.Aluminum-inducedneurotoxicity:Alterations


in membrane function at the blood-brainbarrier.Neuroscience and Biobehavioral
Reviews13:47-53

19

20

Anda mungkin juga menyukai