Anda di halaman 1dari 9

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


Universitas Mercu Buana

2
MODUL 2

PTM/AAB (2 sks)
2.1. MATERI KULIAH :
Pengertian tentang kapasitas produksi Bulldozer.
2.2. POKOK BAHASAN :

Pengertian tentang kapasitas produksi Bulldozer


Oleh Ir. Nunung Widyaningsih,Pg.Dip.(Eng)
2.3.

BULLDOZER

Kapasitas produksi bulldozer dapat ditentukan oleh beban yang didorong blade. Apabila
bulldozer digunakan untuk menggusur beban (misalnya tanah, pasir dsb) dalam saluran
atau parit dengan tinggi yang sama dengan bladenya, maka blade bulldozer itu akan terisi
penuh menurut panjang dan tingginya.
Meskipun khususnya dibuat dan direncanakan untuk penggusuran tanah, namun sebuah
bulldozer adalah alat yang serba guna di lapangan, terutama di dalam pekerjaan
penggusuran tanah.
Dengan mengetahui kapasitas blade dari bulldozer, maka produksinya dihitung dengan
cara seperti berikut:
2.3.a. Kapasitas Produksi
KP = PMT x FK
KP
= Kapasitas Produksi
PMT = Produksi Maksimum Teoritis
FK
= Faktor Koreksi
2.3.b. Produksi Maksimum Teoritis
PMT = KB x T
KB
T

= Kapasitas Blade
= Jumlah trip per jam

2.3.c. Trip tiap jam

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng.


PERGERAKAN TANAH MEKANIS

Pergerakan Tanah Mekanis/Teknik Sipil/FT/Universitas Mercu Buana/Modul ke 2

T=
Ct

60
Ct

= Cycle time/ waktu siklus (menit)

2.3.d. Cycle Time/ waktu siklus


Ct =
J
F
R
Z

J J
Z
F R

= Jarak kerja (m)


= Kecepatan maju (m/menit)
= Kecepatan mundur (m/menit)
= Waktu tetap untuk pindah transmissi (menit)

Jadi kapasitas produksi bulldozer :


KB x 60 x FK 3
M /Jam
KP = J J
Z
F R

2.3.

Contoh Hitungan

Hitung kapasitas produksi bulldozer dengan data sbb:


Jenis bulldozer D85A-18, material berupa tanah biasa dengan kondisi medan rata dan
kering, dengan jarak gusur 30 meter
Jawab:
Berat total D85A-18 besertakelengkapannya = 24530 kg.
Kapasitas blade = L x H 2 x Blade factor = 3,725 x 1,315 x 1,315 x 0,9 = 5,80 LCM
(Loose Cubic Meters) atau = 5,8 / 1,25 = 4,64 BCM (Bank Cubic Meters).
Berat beban = KB x berat material = 4,64 x 1780 kg = 8259,2 kg
Kecepatan dorong bulldozer = 4,78 km/jam
Koeffisien traksi alat terhadap medan kerja = 0,90
Maka Traksi kritis = Berat total bulldozer x koeffisien traksi
= 24530 x 0,90 = 22,077 kg.
Kecepatan mundur dengan jarak gusur 30 meter maka kecepatanya mundur = 0,85 x 7,7
km/jam = 6,54 km/jam

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng.


PERGERAKAN TANAH MEKANIS

Pergerakan Tanah Mekanis/Teknik Sipil/FT/Universitas Mercu Buana/Modul ke 2

KBx60xFK
Kapasitas Produksi bulldozer = KP = J J
Z
F R

FK :

Effisiensi waktu
= 0,83
Effisiensi kerja
= 0,75
Ketrampilan operator = 0,85
------------------------------------------FK : 0,83 + 0,75 + 0,85
= 0,53
Z = 0,05

4,64 x 60 x 0,53
147,552

243,21 BCM
30
30
0,63
KP =

0,05
79,67 149

2.4.

Ripper.

Bila tanahnya keras (bukan batuan) dan jumlahnya banyak biasanya digunakan sebuah
alat yang disebut ripper. Ripper seperti garu yang dipergunakan oleh pak tani untuk
menggarap sawah. Gigi-gigi ripper sangat kokoh dan kuat sehingga dapat mengadakan
penetrasi ke dalam tanah keras dan mengoyaknya menjadi bongkahan-bongkahan pada
waktu ditarik oleh traktor dll.
Kapasitas Produksi Ripping dengan Multy Shank Ripper adalah sbb:
LK x P x J x 60 x FK 3
M /Jam
J
J
KP =
Z
F R

Keterangan:
KP
= Kapasitas produksi ripping
LK
= Lebar kerja (meter)
P
= Kedalaman penetrasi (meter)
J
= Jarak ripping (meter)
FK
= Faktor koreksi
F
= Kecepatan maju (m/menit)
R
= Kecepatan mundur (m/menit)
Z
= Waktu tetap
2.5.

Contoh hitungan:

Sebuah bulldozer D35A digunakan untuk pekerjaan ripping. Jarak ripping rata-rata 30
meter. Data teknis bulldozer dan ripping adalah sbb:
Attachment yang digunakan adalah Giant ripper
Kedalamaan penetrasi
= 0,30 meter
Konversi material dari bank ke loose
= 1,25
Faktor effesoensi waktu
= 0,83
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng.


PERGERAKAN TANAH MEKANIS

Pergerakan Tanah Mekanis/Teknik Sipil/FT/Universitas Mercu Buana/Modul ke 2

Effisiensi kerja
= 0,75
Effisiensi operator
= 0,80
Berapa produksi ripping dari bulldozer tersebut?
Jawab:
LK
= Lebar kerja = 2 P = 2 x 0,3 = 0,6 meter
P
= Kedalaman penetrasi = 0,3 meter
J
= Jarak kerja = 30 meter
F
= Kecepatan maju gigi 1 terkoreksi = 0,75 x 3,3 = 2,48 km/jam = 41,25 m/menit
R
= Kecepatan mundur gigi 1 terkoreksi = 0,85 x 3,2 = 2,72 km/jam =
45,33m/menit
Z
= Waktu tetap = 0,05 menit
FK
= Faktor koreksi total, terdiri dari :
Effesiensi waktu
= 0,83
Effisiensi kerja
= 0,75
Effisiensi operator
= 0,80
---------------------------------------0,83 x 0,75 x 0,80
= 0,50
0,60 x 0,30 x 30 x 60 x 0,5 162

112,5 m 3 /jam
30
30
1,44
KP =
(LCM) (loose cubic meters)

0,05
41,25 45,33

2.7.

Kapasitas Produksi gabungan Ripping - Dozing

Pada prakteknya pekerjaan ripping merupakan pekerjaan bantuan untuk dozing, terhadap
material yang keras.
Untuk mengetahui kapasitas produksi gabungan ripping-dozing, digunakan rumus sbb:
KP =

TD x TR
M 3 /Jam
TD TR

Keterangan:
TD
= Kapasitas produksi dozing
TR
= Kapasitas produksi ripping

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng.


PERGERAKAN TANAH MEKANIS

Pergerakan Tanah Mekanis/Teknik Sipil/FT/Universitas Mercu Buana/Modul ke 2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng.


PERGERAKAN TANAH MEKANIS

Pergerakan Tanah Mekanis/Teknik Sipil/FT/Universitas Mercu Buana/Modul ke 2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng.


PERGERAKAN TANAH MEKANIS

Pergerakan Tanah Mekanis/Teknik Sipil/FT/Universitas Mercu Buana/Modul ke 2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng.


PERGERAKAN TANAH MEKANIS

Pergerakan Tanah Mekanis/Teknik Sipil/FT/Universitas Mercu Buana/Modul ke 2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng.


PERGERAKAN TANAH MEKANIS

Pergerakan Tanah Mekanis/Teknik Sipil/FT/Universitas Mercu Buana/Modul ke 2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng.


PERGERAKAN TANAH MEKANIS

Anda mungkin juga menyukai