Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN YANG


MENERAPKAN DAN YANG TIDAK MENERAPKAN KEBIJAKAN
LINDUNG NILAI (HEDGING)
Oleh
Tubagus Bobby Fadilla
Perusahaan yang menjalankan usahanya dengan melibatkan pasar modal akan
berusaha melindungi dirinya dari adanya risiko investasi di pasar modal, dan hal
ini dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti
futures/forwards dan options. Instrumen derivatif ini sebagai inovasi baru di pasar
modal yang perannya sangat diperhatikan terutama dalam hal strategi hedging
(lindung nilai) atas transaksi-transaksi keuangan tertentu yang bersifat kontinjen.
Lindung nilai (hedging) adalah praktek umum yang dilakukan perusahaanperusahaan di seluruh dunia yang memiliki hutang dalam mata uang asing
sementara pendapatan diperoleh dari usahanya dalam mata uang lokal. Bagi
perusahaan yang melakukan kebijakan hedging, maka resiko fluktuasi dan
melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing di masa yang akan
datang dapat diantisipasi sehingga kerugian yang dapat timbul dari hal tersebut
dapat dihindari oleh perusahaan, karena beban kerugian yang dapat timbul
tersebut akan mengganggu profitabilitas perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui apakah terdapat perbedaan
yang signifikan perolehan laba/profitabilitas perusahaan yang menerapkan
kebijakan hedging (lindung nilai) dengan perusahaan yang tidak menerapkan
kebijakan hedging atas aktiva dan kewajibannya, dengan mengambil sampel
perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka
diharapkan hasil penelitian dapat memberikan informasi yang memadai mengenai
penerapan kebijakan hedging dan pengaruhnya terhadap perusahaan sehingga
menyebabkan perbedaan profitabilitas antara perusahaan yang menerapkan dan
yang tidak menerapkan kebijakan tersebut.
Kebijakan hedging dengan menggunakan kontrak derivatif memberikan pengaruh
terhadap terhindarnya perusahaan dari kerugian akibat selisih perubahan kurs
mata uang asing. Bagi perusahaan perbankan yang tidak melakukan kebijakan

hedging selama tidak melakukan transaksi keuangan dengan perusahaan di luar


negeri dalam jumlah yang material yang melibatkan mata uang asing maka
profitabilitas perusahaan tidak akan terganggu oleh fluktuasi mata uang asing
yang terjadi. Hal ini juga terkait dengan besaran perubahan kurs mata uang asing
terhadap mata uang rupiah dan seberapa sering rupiah mengalami perubahan kurs
yang tentunya sulit diprediksi oleh perusahaan.
Kata kunci : Instrumen Derivatif, Hedging, Profitabilitas Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai