PENDAHULUAN
A. Pengertian Hukum Pidana
Hukum pidana materil yang berarti isi atau substansi hukum pidana itu. Disini hukum
pidana bermakna abstrak atau dalam keadaan diam.
Hukum pidana formil atau hukum acara pidana bersifat nyata dan konkrit.Disini kita lihat
hukum pidana dalam keadaan bergerak,atau dijalankan atau berada dalam suatu proses.
Oleh karena itu disebut juga hukum acara pidana.
Van Bemmelen merumuskan sebagai berikut:
Ilmu hukum acara pidana mempelajari peraturan-peraturan yang diciptakan oleh
negara, karena adanya dugaan terjadi pelanggaran undang-undang pidana.
Nyatalah bahwa hukum pidana (Materil) sebagai substansi yang dijalankan dengan katakatakarena adanya dugaan terjadi pelanggaran undang-undang pidana.
Moeljatno, seorang ahli sarjana hukum pidana indonesia bahwa hukum pidana Formil
adalah hukum pidana sebagian dari pada keseluruhan hukum yang berlaku di suatu
negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk:
BAB II
PENJELASAN
SEJARAH HUKUM PIDANA INDONESIA
A. ZAMAN VOC
Di daerah Cirebon berlaku papakeum cirebon yang mendapat pengaruh VOC. Pada tahun
1848 dibentuk lagi Intermaire strafbepalingen. Barulah pada tahun 1866 berlakulah dua
KUHP di Indonesia:
1. Het Wetboek van Strafrecht voor Europeanen (stbl.1866 Nomor 55) yang berlaku bagi
golongan eropa mulai 1 januari 1867.kemudian dengan Ordonasi tanggal 6 mei 1872
berlaku KUHP untuk golongan Bumiputra dan timur asing.
2. Het Wetboek van Strafrecht voor Inlands en daarmede gelijkgestelde( Stbl.1872 Nomor
85), mulai berlaku 1 januari 1873.
D. Zaman Kermedekaan
Ditentukan di dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 terse3but bahwa hukum pidana
yang berlaku sekarang (mulai 1946) pada tanggal 8 Maret 1942 dengan berbagai perubahan
dan penambahan yang disesuaikan dengan keadaan Negara Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia dengan nama Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch Indie di ubah menjadi
Wetboek van Stafrecht yang dapat disebut kitab Undang-undanhg Hukum Pidana (KUHP).