Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengalaman Lembaga, terkait penyelenggaraan PKH.


Secara khusus, UPT SMK Negeri 1 Rembang merupakan instansi penuh
dengan potensi SDM yang berkwalitas, sehingga mampu menjadi sekolah baik
(terakreditasi A) pada program teknik bangunan sekaligus dapat memberikan solusi
dalam permasalahan-permasalahan tuna karya. Terbukti dengan ditunjuknya UPT
SMK Negeri 1 Rembang, 2003 – 2004 sebagai tempat pembekalan ketrampilan
pertukangan bagi pelajar klas 3 SMA Negeri 1 Sale Kab Rembang, dan 2004 – 2005
sebagai tempat pembekalan ketrampilan finishing melamine semprot bagi pelajar klas 3
SMA Negeri Sumber Kab. Rembang. Maksud dan tujuannya adalah upaya dini
permasalahan pengangguran terhadap alumni SMA agar ada yang diperbuat jika tidak
lanjut ke Perguruan Tinggi.
Juga menjadi amanah yang dipercayakan kepada SDM SMK Negeri 1 Rembang
beserta murid untuk selalu mewakili Karesidenan Pati dalam mengikuti lomba Promosi
Ketrampilan Siswa (PKS) dan sering menjadi juara tingkat propinsi maupun tingkat
nasional. Semua itu karena di dalam civitas ini terdapat komunitas teknik bangunan
yang terdiri dari para praktisi ilmu atau pun teknologi, ada 2 (orang) bersertifikat uji
kompetensi dan 1 (satu) orang assesor telah tersertifikasi oleh BNSP. Kondisi ini tentu
akan memberikan sebuah ekosistem pendidikan yang baik jika didukung dengan sarana
yang memadahi.
1. Potensi Pendukung Internal
a. Sarana
1) Perlatan Mesin Tetap : (foto-foto terlampir)
 Mesin Ketam Perata : 2 buah
 Mesin Ketam Penebal : 2 buah
 Mesin Gergaji Potong : 2 buah
 Mesin Gergaji Pembelah : 2 buah
 Mesihn Bor Segi empat : 2 buah
 Mesin Bor Segi Empat Hidrolis : 1 buah
 Mesin Bor Statis (Bundar) : 2 buah
 Mesin Bor Horisontal : 1 buah
 Mesin Pelubang Rantai : 1 buah

1
 Mesin Tenoner : 2 buah
 Mesin Shaper : 2 buah
 Mesin Moulding : 1 buah
 Mesin Ekor Burung : 1 buah
 Mesin Jig Saw Berlengan : 2 buah
 Mesin Bubut : 4 buah
2) Peralatan Portable :
 Router : 6 buah
 Planer : 6 buah
 Jig Saw : 2 buah
 Bor Tangan : 2 buah
 Mesin Amplas : 2 buah
 Mesin Lamelo : 2 buah
3) Peralatan Tangan :
 Ketam Tangan, Gergaji Pembelah, Gergaji Potong, Gergaji
Punggung, Pahat Lubang, Pahat Tusuk, Siku, Siku Goyang, Roll
Meter, Mistar Baja, Jangka Sorong, Busur Baja, Palu Besi, Tang,
Kakatua, Obeng, Prusut, Jangka Dalam, Jangka Luar, Kraspen, Drip,
dll serta peralatan Maintenance.
b. Infra Struktur (Sarana prasarana)

Kondisi
No Jenis Ruang Ukuran Jml Fungsi Ruang Ket.
Baik Rusak
1 R Bengkel Kerja Kayu 12 x 25 1 1 Diklat Kerja Kayu
2 R Teori Lantai I Pembelajaran Teori
7x8 1 1
3 R Rapat Guru 4x8 1 1 Meeting dan administrasi
4 Studio Gambar Bang. 8 x 16 1 1 Diklat Rancang Gambar

c. Tenaga Pendidik :
1) Drs. Suwarno : sertifikat assessor
2) Drs. Joni Guamianto : sertifikat uji kompetensi
3) Tulus Widodo : sertifikat uji kompetensi
4) Nandari SSn : sertifikat magang industri

2
d. Pengalaman Manajement Program Bangunan dan Instruktur.
1) Teknik Kerja Kayu adalah sebagai salah satu program keahlian
bangunan di
SMK Negeri 1 Rembang yang terakreditasi A periode 29 September
2007.
2) Para Instruktur, semua sarjana berpengalaman magang di industri dan
sebagian besar memiliki sertifikat uji kompetensi. Para Instruktur setiap
tahun mengarahkan siswa yang trampil dan minat untuk mengikuti
Lomba Promosi Keterampilan Siswa (PKS), dan hasilnya siswa sering
menjuarai lomba tingkat Nasional maupun tingkat Provinsi.

2. Potensi Pendukung Eksternal


Lembaga SMK, yang diwakili oleh seksi Hubungan Industri memiliki
staf Bursa Kerja. Dalam urusan eksternal adalah menjalin hubungan mitra kerja
dengan DUDI sebagai institusi pasangan dalam program Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) maupun penempatan lulusan.
Adapun hubungan mitra kerja dituangkan dalam wujud MOU.

B. Tujuan Pelaksanaan Program PKH :


Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup adalah melatih ketrampilan pemuda
putus sekolah agar memiliki kompetensi khusus yang diperlukan oleh masyarakat
umum/ khususnya DUDI agar mendapat kesempatan bekerja atau menciptakan
lapangan kerja dengan kreatifitasnya. Kompetensi yang diarahkannya adalah :
 pertukangan
 pengrajin handy craft
 ahli finishing melamine semprot dan politur.

3
BAB II
RENCANA AKSI

Pada bab ini akan disampaikan tentang permasalahan – permasalahan yang mungkin
muncul dan strategi-strategi yang akan diambil.

A. SASARAN.
1. Sebagaimana pemahaman umum saat ini, jumlah tenaga kerja yang lebih besar
dari pada lapangan kerja yang ada merupakan masalah umum di Indonesia,
termasuk di wilayah Kecamatan Rembang. Sedangkan alasan yang mendasari
kenapa Kecamatan Rembang yang diambil sebagai sasaran pelatihan adalah
karena sangat minimnya industri di Rembang sehingga potensi pertumbuhan
pengangguran memungkinkan semakin membesar disamping posisi PKH
cukup dekat sehingga akan lebih efektif dan efisien dalam pembinaan.
Mengingat kondisi masyarakat Kecamatan Rembang yang
pragmatis (minim dalam belajar dan mendapatkan hasil riil secepatnya –
instan), maka perlu adanya sistem rekruitmen yang selektif. Sehingga perlu
adanya sebuah komitmen dari peserta didik dan kerjasama instansi
pemerintahan baik desa maupun tingkat kecamatan untuk melakukan
rekruitmen tepat dan terarah. .
2. Jumlah peserta Pelatihan Program Pendidikan Kecakapan Hidup tahun 2008
SMK 1 Rembang adalah 20 (duapuluh) orang.
3. Karakteristik Sasaran peserta diklat adalah pemuda putus sekolah maupun
alumni yang belum mendapatkan lapangan kerja, berdomisili di wilayah
magersari dengan umur berkisar 18 s/d 30 tahun, berbadan sehat, ada minat dan
berdedikasi, tidak pernah terlibat dengan narkoba serta yang semacamnya.
4. Teknik Rekruitmen.
Peserta diharapkan menyerahkan persyaratan :
a. Foto copy KTP yang berlaku
b. Foto copy Ijasah terakhir
c. Foto copy Kartu Keluarga
d. Pas Photo 3 x 4 warna 2 lembar
e. Daftar Riwayat Hidup
f. Sertifikat/ Piagam bagi yang memiliki

4
B. Materi Pelatihan Kecakapan Hidup.
a. Menyajikan hasil rancang gambar perabot kayu dan kerajinan (handy craft)
dalam bentuk gambar kerja dan tabel bahan.
b. Menggambar dalam rangka memberi motifasi kreatifitas rancang model
perabot atau kerajinan (handy craft) sesuai minat pribadi pada kertas
gambar A3.
c. Melaksanakan praktek wood making peaces dalam menyikapi limbah
industri menjadi barang berharga..
d. Melaksanakan pembuatan perabot tempat tidur, sketsel, dan kerajinan kayu
(handy craft) sampai dengan finishing politur dan melamine semprot.

C. Nara Sumber.
1. Drs. Joni Guamianto, memiliki sertifikat Uji Kompetensi.
Pembimbing Siswa, yang mengikuti Lomba Promosi Ketrampilan Siswa (PKS).
Prestasi terwujud jelas dibuktikan dengan seringkali siswa SMK Negeri 1
Rembang menjuarai lomba promosi ketrampilan siswa tingkat Propinsi maupun
tingkat Nasional.
2. Nandari, SSn, bersertifikat magang di Industri dan hasil karya yang dicapai
adalah dalam wujud Perahu Naga yang hasilnya terpampang di depan Pendopo
Kab.Rembang
2. Drs. Suwarno, memiliki sertifikat assesor. Sebagai penguji kompetensi siswa
SMK dan hasil karyanya banyak diminati masyarakat Sekolah.
4. Tulus Widodo, SPd. Memiliki sertifikat uji kompetensi. Sebagai sparing partner
Drs. Suwarno dalam menerima pekerjaan finishing, diakui sebagai penguji
kompetensi siswa SMK. Hasil karyanya juga banyak diminati masyarakat
Sekolah.

D. Strategi Pembelajaran dan Prosentase Pembelajaran.


Strategi pembelajaran dengan menggunakan Hand Out dan Job Sheet
sebagaimana pendidikan formal yang ada di SMK 1 Rembang, sehingga waktu dan
strategi pembelajaran teori dan praktek dapat dipadatkan/ dioptimalkan dengan
perbandingan 30% - Pembelajaran Teori dan 70 % Pembelajaran Praktek.
Kemudian dilanjutkan magang 1 bulan pada DUDI. Selain itu diberikan
pendampingan kepada peserta didik berupa Mesin Bubut dan Mesin Jig Saw untuk

5
mengembangkan materi Wood making peaces serta dibuka forum sharing satu
minggu sekali untuk memecahkan masalah.

6
BAB III
PROGRAM AKSI

A. Lokasi Penyelenggaraan.
Penyelenggaraan di SMK Negeri 1 Rembang, dengan perencanaan ruang
yang akan digunakan diantaranya :
1. Ruang Tamu Kepala SMK 1 Rembang, sebagai tempat pertemuan antar
pimpinan tamu eksternal.
2. Kantor Bursa Kerja (BK) SMK 1 Rembang, sebagai ruang pendaftaran dan
seleksi peserta diklat PKH – ’08.
3. Ruang Instruktur Bengkel Kerja Bangunan, sebagai perencanaan, rapat dan
meeting proses pelaksanaan PKH – ’08.
4. Bengkel Kerja Kayu SMK 1 Rembang, sebagai tempat pelaksanaan praktek
peseserta diklat PKH – ’08.
5. Ruang Teori Bengkel Kerja Kayu Lantai I, sebagai tempat meeting pseserta
diklat (bila diperlukan).
6. Studio Gambar Bangunan, sebagai tempat diklat rancang gambar peserta (bila
diperlukan).

B. Tahapan Pelaksanaan Tahap 1

Minggu Ke 1 - 2
No Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Perencanaan                              
2.   Proses Teori                                
3.  Proses Praktek                                

4. Jadual pelatihan                                
Tahapan
5.  Evaluasi                                

6. Uji teori / praktik                                

7. Uji Kompetensi                                

8.  Pelaporan                                

7
Tahap 2

Minggu Ke 3 - 4
No Uraian 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1. Perencanaan                          
2. Proses Teori                            
3. Proses Praktek                            

4. Jadual pelatihan                            
Tahapan
5. Evaluasi                            
Uji teori /
6. praktik                            
7. Uji Kompetensi                            

8. Pelaporan                            

Tahap 3

Minggu Ke 5 - 6
No Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. Magang di dudi                          
2. Comp. Laporan                            
3. Arsip Data                            

4. Jadual pelatihan                            
5 Uji Kompetensi                            

6. Pelaporan                            

Tahap 4

Minggu Ke 7 - 8
No Uraian 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1. Magang di dudi                          
2. Comp. Laporan                            
3. Arsip Data                            

4. Jadual pelatihan                            
5. Uji Kompetensi                            

6 Pelaporan                            
1. Perencanaan.

8
Perencanaan awal dimulai dari pertemuan rapat 21 April 2008 dan
menghasilkan terbentuknya Struktur Organisasi Panitia Diklat PKH ’08
Adapun Susunan Kepanitian tersebut direncanakan sbb :
2. Kurikulum dan Proses Pembelajaran Teori.
Dasar pembelajaran menggunakan system Competensi Basic Training
Dengan pemikiran bahwa penguasaan kompetensi didapat dari pembelajaran
pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Kurikulum mengggunakan silabus muatan
lokal SMK Negeri 1 Rembang Tentang Teknik Pemanfaatan Limbah Industri
dan Teknik Finishing Perabot (Silabus terlampir).
3. Proses Pembelajaran Praktek.
Pembelajaran Praktek dilaksanakan di bengkel Kerja Kayu program keahlian
Bangunan SMK N 1 Rembang karena disamping ruangan cukup luas,
peralatan untuk mengadakan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMK adalah
lengkap/ memadai.
4. Jadual pembelajaran/ Pelatihan.
Rangkaian kegiatan dirumuskan dalam susunan acara sbb :
Hari Waktu Kegiatan Tempat

Produk Tempat Tidur Semi Bubut dan Tempat Tidur Ganda/ Sorong

Senin, 07.30 – 08.30 Pembukaan R19/R Pertemuan


14/7/08 08.30 – 10.00 Penjelasan latar belakang, R19/R Pertemuan
tujuan, dan materi pelatihan.
10.00 – 12.00 Belajar teknik membaca gam- Studio Gambar
bar benda yg akan diproduksi
12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Belajar membaca gambar tam Studio Gambar
pak & gambar potongan benda
yang akan diproduksi.
Selasa 07.30 – 12.00 Belajar menghitung volume Studio Gambar
15/7/08 bahan yang diperlukan
12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Membuat tabel kebutuhan Studio Gambar
Bahan (cutting list).
Rabu 07.30 – 12.00 Memilih bahan dan memotong Studio Gambar
16/7/08 .sesuai kebutuhan dalam 1 unit
12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Mengetam semua bahan yang Studio Gambar

9
akan dikerjakan.
Kamis 07.30 – 12.00 Melukis sambungan papan Bkl Kerja Kayu
17/7/08 yg akan dikerjakan & menger
jakan konstruksi samb. papan
12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Mengetam semua bahan yang Bkl Kerja Kayu
akan dikerjakan.
Jum’at 07.30 – 11.00 Melukis sambungan papan Bkl Kerja Kayu
18/7/08 yg akan dikerjakan & menger
jakan konstruksi samb. papan
Sabtu 07.30 – 12.00 Melukis konst. rangka perabot Bkl Kerja Kayu
19/7/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Mengerjakan konstruksi baut- Bkl Kerja Kayu
baut knock down, percobaan
perakitan dan control kesikuan.
Senin 07.30 – 12.00 pengeleman & pengekleman Bkl Kerja Kayu
21/7/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Panglus semua rangka perabot Bkl Kerja Kayu
pengamplasan & perapihan.
Selasa 07.30 – 12.00 Panglus semua rangka perabot Bkl Kerja Kayu
22/7/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Panglus semua rangka perabot Bkl Kerja Kayu
,pengamplasan & perapihan. Bkl Kerja Kayu
Pembuatan Handy Craft Jigsaw & Finishing
Rabu 07.30 – 11.00 Memilih bahan dan memotong Bkl Kerja Kayu
23/7/08 sesuai kebutuhan dalam 1 unit
12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Mengetam semua bahan yang Bkl Kerja Kayu
akan dikerjakan
Kamis 07.30 – 12.00 Melukis sambungan papan
24/7/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Melukis sambungan papan Bkl Kerja Kayu
yg akan dikerjakan & menger
jakan konstruksi samb. papan
Jum’at 07.30 – 11.00 Melukis konst. rangka perabot Bkl Kerja Kayu
25/7/08
Sabtu 07.30 – 12.00 Mengerjakan konstruksi rangka Bkl Kerja Kayu
26/7/08 perabot & control kesikuan.
12.00 – 12.30 Istirahat

10
12.30 – 13.30 Melukis konst. rangka perabot Bkl Kerja Kayu
Panglus semua rangka perabot Bkl Kerja Kayu
Senin 07.30 – 12.00 Pengamplasan & perapihan. Bkl Kerja Kayu
28/7/08
Selasa 07.30 – 12.00 Pengamplasan kasar no. 120 Bkl Kerja Kayu
29/7/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Pengamplasan kasar no. 120 Bkl Kerja Kayu
Rabu 07.30 – 11.00 Menggergaji jig handy craft Bkl Kerja Kayu
30/7/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Penyetelan dan perakitan Bkl Kerja Kayu
Kamis 07.30 – 12.00 perakitan pengeleman Bkl Kerja Kayu
31/7/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Membubut handy craft Bkl Kerja Kayu
Jum’at 07.30 – 11.00 Membubut handy craft Bkl Kerja Kayu
01/8/08
Sabtu 07.30 – 12.00 Membubut bentuk pesanan Bkl Kerja Kayu
02/8/08 12.30 – 13.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Membubut bentuk pesanan Bkl Kerja Kayu
Senin 07.30 – 12.00 Pengamplasan benda kerja Bkl Kerja Kayu
03/8/08 Dengan amplas no 240
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 15.00 Pengamplasan halus no. 240 Bkl Kerja Kayu
Selasa 07.30 – 12.00 Pengamplasan sedang no 240 Bkl Finishing
04/8/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Menutup pori dg wood filler Bkl Finishing
Rabu 07.30 – 11.00 Pengamplasan sedang no 240 Bkl Finishing
05/8/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Penyemprotan seanding sealer Bkl Finishing
Kamis 07.00 – 12.00 pengamplasan halus no 400 Bkl Finishing
06/8/08 12.00 – 12.30 Istirahat
12.30 – 13.30 Penyemprotan melamine Lack Bkl Finishing
Jum’at 17.30 – 11.00 Pengamplasan halus no 400 Bkl Finishing
07/8/08
Sabtu 07.30 – 12.00 Penyemprotan melamine Lack Bkl Finishing
08/08/08 (penebalan/ perataan)
12.00 – 12.30 Istirahat Bkl Finishing
12.30 – 13.30 Penyemprotan melamine Lack Bkl Finishing
5. Tahapan Evaluasi.
Evaluasi/ penilaian melalui 4 tahap yakni :

11
a. Proses Kerja 30%
b. Hasil 50%
c. Keselamatan Kerja 10%
d. Laporan Kerja 10%
6. Uji penguasaan teori dan praktek.
Uji teori dan praktek berupa lembar penilaian tersendiri dengan aspek yang
diamati :
a. Kognitif
b. Proses/ prosedur
c. Produk.
7. Uji Kompetensi
Bagi peserta yang mengikuti PKH akan mendapatkan kesempatan
melakukan Uji Kompetensi di bidang ketrampilan dengan keberadaan Tempat
Uji Kompetensi ditempat DUDI dimana peserta didik itu magang.sehingga
akan mempermudah petugas/ team yang akan melaksanakan pengujiannya.
Pelaksanaan ujian akan dilaksanakan per unit kompetensi yang telah dikuasai
oleh peserta uji.
8. Sertifikasi
Peserta pelatihan Program Kecakapan Hidup yang telah menyelesaikan
pelatihan sampai tuntas, maka kepadanya akan mendapatkan sertifikat dari
SMK 1 Rembang sendiri dengan alasan sudah memiliki Asesor Finishing atas
nama Drs. Suwarno (sertifikat terlampir). Penguji kompetensi juga sudah
memiliki Sumber daya yang bersertifikat uji kompetensi atas nama Drs. Joni
Guamianto dan Tulus Widodo, S. Pd (Sertifikat terlampir). Begitu juga
kompetensi perabot atas nama Nandari, S. Sn dan Drs. Joni Guamianto.
(Sertifikat terlampir).
Oleh karena itu pelaksanaan kompetensi teknik pemanfaatan limbah
industri dengan kode kompetensi TPF.MLK.001 s/d 004 dan Teknik
Finishing Perabot dengan Kode Kompetensi TPF.PLK012 dapat dilaksanakan
sendiri dari mulai pelaksanaan kompetensi, uji kompetensi sampai dengan
sertifikasi.

12
BAB IV
RENCANA TINDAK LANJUT

A. PENEMPATAN.
1. Penempatan tenaga kerja adalah bagi yang lulus dan benar-benar kompeten
dalam bidang teknik perkayuan sebagaimana pengamatan dan penilaian oleh
DUDI.
Namun bila ketrampilan tidak memenuhi standar kompetensi, DUDI bersedia
merekruit menjadi tenaga kerja tidak tetap (tenaga kerja borong) yakni apabila
pekerjaan tidak teratasi oleh karyawan tetap.
Kepada karyawan tidak tetap, diberikan kesempatan kepadanya untuk
mengolah limbah kayu yang melimpah untuk dijadikan barang berharga. Tentu
saja tetap merupakan kesempatan berharga bagi seorang tuna karya karena
dapat menerapkan hasil PKH ’08 dari jenis pendidikan Wood Making Peaces
dengan memanfaatkan limbah menuju barang yang berharga sebagai tabungan
modal jika memang mampu berkarya dan berkreasi.
2. Pendampingan dalam hal ini adalah bekal peralatan Mesin Tetap dari jenis
mesin pengolah limbah menjadi barang yang berharga kepada setiap satu
rombongan peserta diklat sebagai milik infentaris bersama peserta diklat (tiap
rombel).
Ada 2 rombel yang masing-masing akan kami bekali :
a. Mesin Bubut beserta seperangkat pahat bubut.
b. Mesin Jigsaw berlengan beserta gergaji jig.
c. Peralatan Tangan lain yang diperlukan (menyesuaikan kondisi keadaan
harga barang yang tidak stabil)
Adapun barang tersebut untuk satu rombel sudah mencapai Rp 4.000.000,-.
Dengan hal demikian, maka modal usaha tidak diperlukan bagi lulusan
peserta diklat jika ingin berproduk karena dengan bekal mesin dan limbah
industri harus dapat kreatif dan tumbuh mengupayakan kebutuhan hidup walau
dari sedikit demi sedikit.

13
B. PEMBINAAN LULUSAN.
Pembinaan digolongkan menjadi 2 macam :
1. Pembinaan rutin, diberlakukan wajib lapor tiap minggu atas perkembangan
usahanya & kendalanya, sebaliknya pengamatan/catatan rutin kepada lulusan
perlu diadakan untuk mengetahui keadaan langsung yang benar-benar nyata/
kelapangn.
2. Pembinaan ulang, jika peserta diklat merasa kurang percaya diri dalam
ketrampilannya yang dimiliki dan ingin memperdalam lagi maka kami selaku
Instruktur tidak keberatan dalam bidang keilmuannya.

14
BAB V
INOVASI YANG DIUNGGULKAN

Dapat menunjukkan kemampuan nalar adalah yang diharapkan muncul


dari peserta diklat atau dalam arti kata kreatif. Karena dalam keadaan iklim dunia usaha
dan dunia industri yang tidak menentu dan sulit dibaca akan kestabilan kejayannya
maka kreatifitas dan selalu dapat berinovasi adalah tuntutan jaman.
Apalagi dunia meubel adalah selalu ada tuntutan kreasi baru dan yang tidak
membosankan. Pada tingkatan yang tinggi, orang yang kreatif dapat menolong dirinya
sendiri dari sempitnya lapangan pekerjaan yakni dengan kemampuannya menunjukkan
nalar dari kreatifitas.
Maka pada pendidikan kecakapan hidup disini pada materi wood making
peaces kami unggulkan walau punya kesan dari bahan yang paling minimalis, namun
dari pembelajaran itu kami berharap awal dari kemauan berpikir untuk selalu
berinovasi pada hal-hal yang selalu baru sebagaimana job yang kami sajikan pada
gambar terlampir.

15
BAB VI
INDIKATOR HASIL

Kompetensi yang diadakan terdiri dari 3 macam kompetensi, yakni :


A. Pertukangan
B. Handy craft.
C. Finishing Perabot.
Indikator keberhasilan yang terbaik tentu saja apabila semua kompetensi
dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan. Namun kami simpulkan indikator peserta
berhasil apabila menguasai 2 ketrampilan yakni handy craft terhadap salah satu
diantara kompetensi pertukangan atau dengan kompetensi ahli finishing perabot.
Adapun maksud tersebut dengan alasan apabila ahli pertukangan yang dilengkapi sifat
kreatif atau ahli finishing yang ditambah punya dasar kreatif akan lebih bersifat
istimewa dalam menghadapi pekerjaannya.
Sedangkan penentuan keberhasilan tentu saja bukan dari hasil akhir saja
namun atas dasar proses pengerjaan dan pengamatan. Pengamatan tersebut tentu saja
sebagaimana prosedur penilain yang telah dibahas dalam bab depan/ uji penguasaan
teori dan praktek, serta uji kompetensi di industri akhir melaksanakan program magang.

16
BAB VII
RENCANA ANGGARAN

17
BAB VIII
PENUTUP

Pendidikan Kecakapan Hidup adalah merupakan suatu upaya yang terpuji


apalagi pelaksanaannya pada masa yang memang sedang terjadi keterpurukan dalam
banyak hal. Kemauan kami melaksanakan yang pertama adalah atas dasar panggilan
sebagai makhluk sosial yang senantiasa saling tolong menolong dan saling
membutuhkan.
Tidak dapat menganggap mudah pelaksanaannya walaupun sarana
peralatan kami mendukung dan instruktur yang memadai karena mungkin harga bahan
yang terkadang bisa berubah diluar perencanaan. Begitu juga dari faktor peserta diklat
yang mungkin tidak memiliki skill yang mendasar pada bidang yang diadakan ini dan
faktor penghambat yang lain.
Namun semua yang terlaksana walau sudah melalui proses pembelajaran
dan pangamatan yang cermat, keberhasilan tidak bisa divonis saat itu juga (dari hasil
penilaian) karena terkadang ketrampilan membutuhkan waktu dan pengalaman. Kami
berharap pihak Satker BP-PNFI senantiasa mengevaluasi pihak-pihak yang
melaksanakan dan menyampaikan kembali kepada kami sebagai bahan perbaikan
dimasa yang akan datang.

18

Anda mungkin juga menyukai