Anda di halaman 1dari 7

AVES

Nama Anggota:
Fitria Istiqomah Dewi (123204011)
Mega Sulistyo A. (123204023)
Istiqomatul A. Izzah (123204027)
Hafiz Diwaluthfi (123204042)
Nuril Choiriyah (123204239)

SALURAN PENCERNAAN
Saluran pencernaan pada aves merupakan saluran memanjang mulai dari mulut dan berakhir
pada kloaka. Saluran pencernaan burung terdiri dari mulut (berupa paruh), kerongkongan,
tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah (empedal), usus halus, usus besar dan kloaka.

Posisi sistem pencernaan dalam tubuh burung.


Saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
pada burung

MULUT

Tampak empedal tempat terjadinya


pencernaan mekanik

Pada bagian mulut terdapat paruh

dan lidah. Paruh berfungsi untuk mengambil

makanan, sedangkan lidah burung memiliki struktur kaku dan bentuknya runcing dan kecil.
Makanan yang diambil oleh paruh langsung masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke
kerongkongan.
KERONGKONGAN
Kerongkongan merupakan saluran antara rongga mulut dan lambung. Bagian bawahnya
membesar berupa kantong yang disebut tembolok.
TEMBOLOK
Tembolok merupakan pelebaran kerongkongan yang berfungsi menyimpan makanan untuk
sementara, dan sedikit demi sedikit akan disalurkan ke lambung kelenjar.
KELENJAR LAMBUNG
Lambung Kelenjar, yaitu lambung yang terletak di bagian depan. Dilambung kelenjar terjadi
proses kimiawi karena dindingnya mengandung kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah
lambung dan berfungsi mencerna makanan.
EMPEDAL / EMPEDU
Bagian empedal terjadi proses pencernaan makanan secara mekanik karena dindingnya
mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan dengan bantuan batu
kecil atau kerikil. Kemudian batu kerikil ini akan disalurkan ke usus halus bersama dengan
makanan.
USUS HALUS
Organ pencernaan selanjutnya adalah usus halus. Di usus halus terjadi proses kimiawi
karena enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan oleh hati langsung
dialirkan ke dalam usus halus karena burung merpati tidak mempunyai kantong empedu.
USUS BESAR, REKTUM, dan KLOAKA
Kemudian sisa makanan didorong ke usus besar (kolon), lalu ke dalam rektum, dan akhirnya
dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan saluran kelamin.

PROSES PENCERNAAN
1. Proses didalam rongga mulut
Di dalam rongga mulut, pakan dicampur dengan air ludah dan enzim air ludah (Saliva).
Air ludah ini berfungsi sebagai bahan lubrikasi, air ludah juga berfungsi sebagai enzim dalam
proses pencernaan secara enzimatis.
Komposisi air ludah didominasi oleh air yang mengandung 99,00 % air dan 1%
campuran mucin, mineral dan a-amilase. Amilase Saliva mencerna pati (amilum) dan
polisakarida sejenis serta dapat aktif hingga ujung oesophagus.
2. Proses didalam tembolok (Crop)
Tembolok (crop) terdapat didalam tenggorokan bagian akhir, Tenggorokan merupakan
saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Dibagian ini pakan tidak mengalami
proses pencernaan apapun. Pakan hanya melewati saluran ini saja. Pakan dapat lewat dan melalui
bagian ini dengan lancar karena 2 hal yaitu : peristiwa peristaltis dinding saluran oesophagus
serta gaya gravitasi bumi yang membantu menarik pakan masuk menuju organ pencernaan
berikutnya. Ketika pakan memasuki rongga mulut, pakan dapat masuk ke tenggorokan dengan
bantuan lidah kaku yang terdapat pada pangkal (bagian belakang) rongga mulut tersebut.
Tembolok adalah pelebaran oesophagus (tenggorokan). Organ ini merupakan tempat
penampungan, penimbunan, pelunakan dan penyimpanan pakan yang masuk untuk sementara
waktu. Dibagian ini pakan yang dikumpulkan ditampung dan ditimbun sebanyak mungkin dan
selanjutnya mengalami proses perendaman oleh pengaruh cairan yang disekresikan atau
dikeluarkan oleh dinding tembolok sehingga menjadi lebih lunak.
Pelunakan ini sangat penting untuk memudahkan proses pembongkaran fisik pakan dan
memudahkan enzim pencernaan melakukan penetrasi kedalam pakan. Bagi burung, tembolok
merupakan organ yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Kontrol ini pada burung diatur oleh 2
hal yaitu kontrol fisik dan kontrol khemis. Secara fisik, burung akan merasa lapar bila tembolok
kosong dan sebaliknya jika penuh akan merasa kenyang. Secara khemis rasa lapar dipengaruhi
oleh kadar gula (glukosa) dalam darah. Apabila kadar glukosa darah turun hingga dibawah
ambang batas lapar, burung akan mulai merasa lapar, jika burung mulai makan, kadar glukosa
naik hingga mencapai ambang batas kenyang, burung akan merasa nyaman dan menghentikan

aktivitas makannya (karena merasa kenyang). Proses ini terjadi secara alamiah sebagai hadiah
Allah Yang Maha Kuasa bagi makhluk-Nya.
Pada pagi hari, tembolok burung kosong dan burung merasa lapar. Apabila burung
makan, pakan akan langsung dilewatkan dari oesophagus menuju proventrikulus tanpa masuk
tembolok terlebih dahulu. Apabila burung makan terus, pakan yang antri dicerna akan tertahan
dan transit terlebih dahulu ditembolok. Apabila tembolok telah penuh, burung piaraan akan
merasa kenyang secara fisik. Burung akan segera berhenti makan meskipun sebenarnya
kebutuhan energinya belum terpenuhi. Apabila pakan yang dikonsumsi mengandung energi
tinggi maka apabila kebutuhan energinya telah terpenuhi, burung akan merasa kenyang secara
khemis. Burung akan segera berhenti makan meskipun temboloknya belum penuh terisi pakan.
3. Proses didalam Proventrikulus
Lambung (Proventrikulus) yang asam karena pengaruh asam lambung (HCI) akan
menghentikan aktivitas enzim amilase saliva. Tingkat keasaman (pH) pada organ ini berkisar
pada 2,0 yang masuk dalam kriteria sangat asam.
Enzim yang aktif pada proventrikulus adalah pepsin dan renin. Selain kedua enzim
tersebut, diproventrikulus juga disekresikan cairan yang mengandung air, garam an organik,
pepsinogen dan lipase. Pepsinogen melakukan pencernaan protein secara tidak langsung. Lipase
lambung melakukan pencernaan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Di dalam
proventrikulus tidak terjadi pencernaan karbohidrat secara spesifik.
4. Proses didalam Ampela (Gizzard)
Proses pelumatan pakan didalam gizzard dibantu oleh grit. Grit umumnya berupa
kerikil/batu kecil, pecahan kaca, remukan kerang, dll. Grit ini membantu gizzard dalam
melumatkan pakan menjadi partikel - partikel lebih kecil agar permukaan pakan lebih luas dalam
menerima penetrasi enzim - enzim pencernaan.
Proses pelumatan pakan ini sangat penting dalam proses pencernaan pakan. Semakin
banyak bagian pakan yang terkena penetrasi enzim pencernaan maka semakin besar kesempatan
nutrien dalam (ingesta) pakan tercerna menjadi nutrien - nutrien yang siap diserap dan
dipergunakan dalam proses metabolisme.
5. Proses didalam usus halus
Usus halus terdiri atas duodenum (usus 12 jari), jejunum dan ileum. Duodenum
merupakan tempat utama absorbsi nutrien pakan yang telah tercerna. Absorbsi nutrien oleh

duodenum ini dibantu oleh sekresi 4 cairan, yaitu cairan duodenum, cairan empedu, cairan
pankreas dan cairan usus. Fungsi usus adalah melindungi dinding duodenum dari pengaruh
suasana asam dari lambung (proventrikulus).
Cairan (garam) empedu dihasilkan oleh hati, cairan ini mengandung asam empedu dan
zat warna empedu (K+ dan Na+) adalah mengemulsikan lemak, mengaktifkan fungsi lipase
pankreas serta menstabilkan emulsi dengan cara menghidrolisis lemak (menjadi asam lemak dan
glisero).
6. Proses didalam usus besar
Didalam usus besar masih terdapat substansi pakan yang belum / tidak tercerna dan
tidak terabsorbsi oleh usus halus, seperti selulosa dan hemiselulosa. Selulosa dan hemilulosa
tidak terhidrolisis oleh enzim apapun yang dihasilkan burung.
7. Proses didalam sekum dan Kolon
Didalam sekum dan kolon terdapat kegiatan jasad renik, seperti bakteri proteolitik
dengan fungsi utama mencerna protein - protein yang belum tercerna di usus halus seperti
skatole, indole, fenol, asam - asam lemak, H2S, asam - asam amino dll.
Selain pencernaan protein tahap kedua tersebut diatas, didalam sekum juga terjadi
proses hidrolisis selulosa dan hemiselulosa secara sangat terbatas. Selain itu jasad renik yang
terdapat pada sekum juga mensintesis vitamin B (sebagian kecil diabsorbsi). Sintesis vitamin B
ini seakan tidak terlalu penting lagi karena setelah sekum tidak terdapat lagi organ yang secara
signifikan mengabsorbsi nutrien.

HORMON PADA SISTEM PENCERNAAN


a. Hormon insulin
Hormon insulin terletak di pankreas memiliki fungsi :
Mendorong penyerapan gula lewat dinding usus ke dalam darah
Mendorong gula masuk dalam sel
Mendorong proses pembentukan energi
Bila glukosa terlalu banyak dalam darah, insulin mendorong penyimpanan glukosa
(glikogen) di hati (liver) dan sel otot

b. Hormon Glikagon
Hormon glikogen terletak di Hati. Hormon ini memiliki fungsi antara lain :
Saat kadar glukosa dalam darah menurun, glukagon akan melepas glikogen ke dalam
darah
Mempertinggi kadar gula dalam darah
Sensitivitas insulin terhadap keluarnya asam lemak dari jaringan lemak berkurang

ENZIM PADA SISTEM PENCERNAAN


Nama Enzim

Amiase

Terdapat

Dihasilkan

Disekresikan

Aktivitas

Pada:

Oleh

Pada Bagian

Terhadap

Saliva

Saliva

Pati

Maltose

Glandula

Mulut

Maltose

Glukosa

salivary

saliva
Pepsin

Mulut

saliva

saliva
Maltase

Glandula

Hasil Reaksi

Getah perut

Dinding

Proventrikulus Protein

proventrikulus

Proteosa,
polipeptida,
peptida

Lipase perut

Getah perut

Dinding

proventrikulus lemak

proventrikulus
Amylase

Getah

pankreas

pancreas

Tripsin

Getah

dan gliserol

pankreas

duodenum

Pati

Maltose

pankreas

duodenum

Protein (a)

Protein (b),

pancreas
Lipase

Getah

pankreas

pancreas

Asam lemak

asam amino
pankreas

duodenum

lemak

Asam lemak,
gliserol.
Monogliserol

Peptidase

Getah usus

Dinding usus

Usus halus

Protein (b)

Asam amino

Getah usus

Dinding usus

Usus halus

maltosa

Glukosa

usus
Maltase usus

sukrose

Getah usus

Dinding usus

Usus halus

sukrosa

Glukosa

Lactose

Getah usus

Dinding usus

Usus halus

Laktosa

Glukosa dan
fruktosa

CONTOH MAKANAN
Jenis makanan pada burung bermacam-macam tergantung bentuk paruhnya. Seperti itik
dengan paruh bergerigi berguna untuk menyaring ikan dan cacing dari lumpur; elang dengan
paruh tajam, kuat, runcing, dan agak membengkok digunakan untuk mengoyak makanan seperti
daging; pipit dengan paruh pendek, tebal, dan runcing digunakan untuk memecah biji-bijian;
pelatuk dengan paruh runcing agak panjang untuk memahat kayu dan penangkap serangga;
pelikan dengan paruh panjang dan berkantung besar pada bagian bawah untuk menyimpan ikan;
dan ayam dengan paruh pendek, tebal, dan runcing untuk memakan biji-bijian dan cacing.

Anda mungkin juga menyukai