Tema:
Membangun Karakter Generasi Muda Guna Memajukan
Pembangunan Pertanian di Indonesia
Judul:
Membangun Karakter Generasi Muda yang Memiliki Nasionalisme yang Kuat
Guna Meningkatkan Produktivitas Pertanian Indonesia yang
Lebih Maju dan Berkualitas
Oleh:
Fadhlal Khaliq Surado (G64140015)
Pembimbing:
Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr
Kelas: Senin, 14-15.40 WIB (Q08.1)
Ruang CCR 2.06
KATA PENGANTAR
Puji syukurkita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan rida-Nya saya selaku penulis diberikan nikmat sehat sehingga
dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini yang diberi judul Membangun
Karakter Generasi Muda yang Memiliki Nasionalisme yang Kuat Guna
Meningkatkan
Produktivitas
Pertanian
Indonesia
yang
Lebih
Maju
dan
Berkualitas.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak luput dari pihak-pihak tertentu yang
membantu saya dalam menyusun makalah ini. Untuk itu saya sampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setingi-tingginyaa
kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam
menyusun makalah ini. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr selaku dosen pembimbing makalah
2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan penuh dalam
menyelesaikan makalah ini
3. Komti Q08.1, Farras M. S atas informasi mengenai makalah ini
4. Teman-teman yang membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini
Mudah-mudahan
mereka
yang
telah
membatu
penulis
dalam
menyelesaikan makalah ini diberikan pahala yang berlipat ganda oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Semoga dengan jadinya makalah ini dapat memberikan sesuatu
yang bermanfaat bagi yang penulis khususnya dan menambah pengetahuan bagi
para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, penulis harapkan ada kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Penulis
ABSTRAK
Nasionalisme sebagai paham cinta pada bangsa yaitu Indonesia
merupakan sesuatu yang harus dimiliki dan dijiwai untuk setiap warga negara
terutama generasi muda sebagai generasi penerus, untuk dapat memajukan
bangsa Indonesia. Memajukan bangsa berarti termasuk pula upaya memajukan
pertanian Indonesia agar tercipta suatu kesejahteraan yang merata bagi seluruh
masyarakat. Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan
suatu masukan agar ke depan tercipta generasi muda yang memiliki semangat
nasionalisme, semangat untuk memajukan bangsa, terutama peningkatan mutu
pertanian Indonesia. Dalam perjalanannya, semangat nasionalisme para generasi
muda terlihat mengalami penurunan dengan meningkatnya popularitas budayabudaya asing yang di antara budaya tersebut mencerminkan sifat yang
berlawanan dengan karakter bangsa Indonesia, contohnya adalah budaya dalam
berpakaian budaya dalam bertata krama. Perlu adanya suatu terobosan agar para
generasi muda tidak melupakan tanah kelahirannya karena para generasi muda
tersebut merupakan kunci kemajuan bangsa terutama di bidang pertanian,
sebagai contoh dengan diberikannya suatu pendidikan yang juga tidak harus
melalui lembaga formal, bisa dari keluarga yang mengajarkan pentingnya memiliki
rasa cinta dan bangga terhadap negara sendiri. Untuk itu, guna meningkatkan jiwa
nasionalisme para generasi muda yang juga mau ikut andil dalam pemajuan
pertanian Indonesia perlu adanya suatu program-program yang dilakukan, yaitu
pemberian suatu pendidikan mengenai bangsa Indonesia yang menarik,
penyelenggaraan festival budaya yang meriah dan rutin, dan pengadaan kegiatan
ekstrakulikuler mengenai pertanian di sekolah-sekolah. Maka dari itu, peran serta
seluruh komponen pendukung, baik keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam
menanamkan paham cinta terhadap bangsa kepada para generasi muda sangat
perlu dilakukan agar kelak Indonesia menjadi bangsa yang maju, dalam hal apa
pun termasuk pertanian.
Kata kunci: nasionalisme, karakter bangsa, pemajuan pertanian indonesia, peran
generasi muda.
ii
DAFTAR ISI
Bab I
PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................. 2
1.3 Pembatasan Masalah ...................................................... 2
1.4 Pengertian-pengertian ..................................................... 2
Bab II
PERMASALAHAN ................................................................. 4
2.1 Permasalahan Umum...................................................... 4
2.2 Permasalahan Khusus .................................................... 5
Bab III
PEMBAHASAN ..................................................................... 6
3.1 Pendekatan Pembahasan Masalah................................. 6
3.2 Uraian Pembahasan........................................................ 8
3.3 Alternatif Konsepsi Masalah ............................................ 13
Bab IV
PENUTUP ............................................................................. 15
4.1 Kesimpulan ..................................................................... 15
4.2 Saran............................................................................... 15
iii
Bab I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mewujudkan Indonesia di masa yang akan datang menjadi bangsa yang
memiliki kualitas pertanian yang lebih unggul dan inovatif, serta efisien dan
memiliki nilai jual tinggi di dunia internasional.
1.4 Pengertian-pengertian
Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu
bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta
kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu
bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam
terhadap bangsa itu sendiri.
Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme.
Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus
melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah
suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi
pada zaman ini. Ciri-ciri nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam
beberapa definisi nasionalisme sebagai berikut :
1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah
budaya bersama.
2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik,
keselamatan dan prestise bangsa.
3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme
sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut
sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada
bagian-bagiannya.
4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu
hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.
Karakter
Karakter dapat diartikan sebagai ciri khas yang dimiliki oleh
seseorang, selain itu karakter yang dimiliki oleh seseorang bisa
memberikan gambaran kepada kita tentang kepribadian orang tersebut.
Demikian pula dengan karakter bangsa, Karakter bangsa yang
dimaksudkan adalah keseluruhan sifat yang mencakup perilaku,
kebiasaan, kesukaan, kemampuan, bakat, potensi, nilai-nilai, dan pola
pikir yang dimiliki oleh sekelompok manusia yang mau bersatu, merasa
dirinya bersatu, memiliki kesamaan nasib, asal, keturunan, bahasa, adat
dan sejarah bangsa.
Globalisasi
Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi
yang luas bagi semua bangsa dan masyarakat internasional.dengan
didukung teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak
globalisasi akan sangat luas dan kompleks. Manusia begitu mudah
berhubungan dengan manusia lain di mana pun di dunia ini. Globalisasi
memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan pertahanan.
Aspek positif globalisasi:
1. kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah
manusia dalam berinteraksi.
2. kemajuan
teknologi
komunikasi
dan
informasi
mempercepat
teknologi
komunikasi,
informasi,
dan
transportasi
meningkatkan efisiensi.
Aspek negatif globalisasi:
1. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi
suatu bangsa dan identitas suatu bangsa.
2. Eksploitasi alam dan sumber daya ain akan memuncak karena
kebutuhan yang makin besar.
3. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan
individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
4. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai
karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
Globlasisasi ibarat dua sisi mata uang, yang pertama sebagai
peluang, dan kedua sebagai ancaman. Sebagai peluang, globalisasi
akan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa yaitu dengan
meniru budaya disiplin, kebersihan, tanggung jawab, kerja keras,
menghargai orang lain, jujur, optimis, mandiri, taat aturan, dan
sebagainya. Sebagi ancaman, nilai-nilai yang dibawa peradaban global,
terutama peradaban Barat, memberi dampak buruk bagi sikap dan
perilaku masyarakat Indonesia. (Herimanto & Winarno, 2009)
Bab II
PERMASALAHAN
karakter dari bangsa Indonesia. Dari sinilah muncul suatu permasalahan yang
semakin hari semakin meningkat, yaitu degradasi moral para generasi muda.
Tentulah, sudah menjadi kewajiban bagi orang tua sebagai seseorang
yang paling dekat dengan anaknya untuk mendidik mereka agar dewasa
kelak menjadi pribadi yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat yang sesuai
dengan karakter dari bangsa Indonesia itu sendiri. Jiwa nasionalisme yang
kuat akan menimbulkan suatu rasa cinta pada tanah air. Selain peran dari
orang tua, peran masyarakat setempat dan juga pemerintah juga harusnya
ada. Namun pada kenyataannya hal tersebut masih kurang. Pemerintah juga
masih belum bisa memberikan suatu pendidikan karakter bangsa pada
lembaga pendidikan formal dengan sesuatu yang tidak membosankan.
Jika dibiarkan terus, Indonesia tidak akan bisa menjadi negara yang
maju. Apalagi sebagai negara agraris, Indonesia akan bisa maju dengan
mengembangkan sektor pertaniannya. Namun, amat disayangkan sekali lagi
masih banyak generasi muda sekarang yang meremehkan sektor pertanian
karena dianggap tidak bisa mendapat keuntungan apa-apa. Perlu adanya
perubahan pola pikir mengenai sektor pertanian bahwa sektor pertanian juga
dapat menghasilkan dan dapat membuat produk-produk yang berkualitas.
Bab III
PEMBAHASAN
di
negara
berkembang
akan
terlihat
kesenjangan
kebutuhan
pangan
nasional.
Sedangkan
di
negara
kebutuhan
pangan,
meskipun
sebagian
besar
generasi
muda
dalam
pembangunan
pertanian
Dalam
hal
ini,
bisa
dikaitkan
dengan
upaya
3.2.2 Perlu
Adanya
Peran
dari
Orang
tua,
Masyarakat,
dan
perlu
dikembangkan
dan
dimajukan
sehingga
karena
pada
9
kenyataannya
sekarang
pelajaran
10
3.2.4 Harus
Adanya
Keikutsertaan
Generasi
Muda
dalam
Pembangunan Pertanian
Sejarah mencatat, dalam perjalanan bangsa Indonesia, peran
sektor pertanian di Indonesia begitu besar. Sejak masa penjajahan,
petani sudah dikenal sebagai soko guru revolusi. Dalam era
kemerdekaan, petani dikenali selaku soko guru pembangunan. Oleh
karena itu, sebagai masyarakat Indonesia, sudah seharusnya
menjadi salah seorang yang terlibat dalam meningkatkan pertanian
Indonesia
sehingga
bisa
menyejahterakan
seluruh
lapisan
pengawasan
terhadap
program-program
pertanian
Banyak program pemberdayaan petani ataupun bantuan untuk
petani ternyata tidak dinikmati oleh petani. Disinilah peran
pemuda dapat diberikan untuk menambal lemahnya sistem
pengawasan badan-badan pertanian yang belum terealisasi
secara optimal.
Melakukan
pencerdasan,
pendampingan,
dan
upaya
pemberdayaan petani
Keberadaan pemuda di tengah masyarakat setidaknya dapat
memberikan peluang pemberdayaan bagi masyarakat yang ratarata berpendidikan rendah. Salah satu hal yang dapat diberikan
dalam konteks pencerdasan, pendampingan, dan pemberdayaan
petani adalah dengan turut serta membangun kelembagaan
petani. Pemberdayaan petani merupakan upaya-upaya yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan petani
sehingga secara mandiri mampu mengembangkan diri dan
usahanya secara berkelanjutan. Sasaran pemberdayaan adalah
meningkatnya kemampuan petani (pelaku usaha pertanian)
untuk mengelola usaha dan memanfaatkan akses terhadap
sumberdaya lahan, air, alat dan mesin pertanian, permodalan,
teknologi dan informasi usaha/pasar.
12
petani
menghadapi
sistem
yang
tidak
ataupun
ketidakberdayaan
menghadapi
tengkulak
harapan
untuk
melihat
naiknya
kesejahteraan
petani
Indonesia.
formal
seperti
sekolah
masih
terkesan
13
14
Bab IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Permasalahan yang terjadi pada generasi muda zaman sekarang itu
adalah adanya degradasi moral. Hal ini dikarenakan pengaruh dari
globalisasi yang menyebabkan para anak-anak muda lebih menyukai
budaya-budaya luar yang beberapa di antaranya tidak sesuai dengan nilai
moral karakter bangsa Indonesia. Kenyataan tersebut dapat berdampak
pada jiwa nasionalisme para generasi muda yang semakin lama akan
semakin memudar. Jikalau nasionalisme para generasi muda memudar,
maka bangsa Indonesia bukan lagi bangsa yang berdaulat. Sebagai negara
agraris, jika bukan generasi muda yang turun tangan dalam pengembangan
pemajuan sektor pertanian Indonesia, maka kata agraris hanya akan menjadi
sebuah kata saja. Artinya, sektor pertanian Indonesia akan terus mengalami
penurunan dan lama kelamaan tergusur menjadi sektor lainnya. Jika itu
terjadi, bangsa Indonesia ke depan akan kehilangan jati dirinya. Untuk itulah
diperlukan pendidikan karakter yang dapat meningkatkan jiwa rasa cinta
tanah air sehingga bisa memajukan bangsa Indonesia apalagi di bidang
pertanian.
4.2 Saran
Diharapkan baik pemerintah, masyarakat, dan anggota keluarga dapat
berperan aktif dalam membina generasi muda yang kelak mempunyai jiwa
nasionalisme yang kuat yaitu rasa cinta dan bangga akan tanah air. Dan juga
adanya peran generasi muda dalam bidang pertanian yang juga menjadi
penentu kemajuan bangsa Indonesia nantinya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Generasi
Muda
dalam
Pembangunan
Pertanian
(http://blog.umy.ac.id/riyanalfian/2013/10/24/peran-generasi-muda-dalampembangunan-pertanian/). Diakses pada 20 September 2014 pukul 07.00
WIB
16