Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PERORANGAN

Tema:
Membangun Karakter Generasi Muda Guna Memajukan
Pembangunan Pertanian di Indonesia

Judul:
Membangun Karakter Generasi Muda yang Memiliki Nasionalisme yang Kuat
Guna Meningkatkan Produktivitas Pertanian Indonesia yang
Lebih Maju dan Berkualitas

Oleh:
Fadhlal Khaliq Surado (G64140015)

Pembimbing:
Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr
Kelas: Senin, 14-15.40 WIB (Q08.1)
Ruang CCR 2.06

Direktorat Pendidikan Tingkat Persiapan Bersama


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukurkita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan rida-Nya saya selaku penulis diberikan nikmat sehat sehingga
dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini yang diberi judul Membangun
Karakter Generasi Muda yang Memiliki Nasionalisme yang Kuat Guna
Meningkatkan

Produktivitas

Pertanian

Indonesia

yang

Lebih

Maju

dan

Berkualitas.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak luput dari pihak-pihak tertentu yang
membantu saya dalam menyusun makalah ini. Untuk itu saya sampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setingi-tingginyaa
kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam
menyusun makalah ini. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr selaku dosen pembimbing makalah
2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan penuh dalam
menyelesaikan makalah ini
3. Komti Q08.1, Farras M. S atas informasi mengenai makalah ini
4. Teman-teman yang membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini
Mudah-mudahan

mereka

yang

telah

membatu

penulis

dalam

menyelesaikan makalah ini diberikan pahala yang berlipat ganda oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Semoga dengan jadinya makalah ini dapat memberikan sesuatu
yang bermanfaat bagi yang penulis khususnya dan menambah pengetahuan bagi
para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, penulis harapkan ada kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.

Bogor, 19 September 2014

Penulis

ABSTRAK
Nasionalisme sebagai paham cinta pada bangsa yaitu Indonesia
merupakan sesuatu yang harus dimiliki dan dijiwai untuk setiap warga negara
terutama generasi muda sebagai generasi penerus, untuk dapat memajukan
bangsa Indonesia. Memajukan bangsa berarti termasuk pula upaya memajukan
pertanian Indonesia agar tercipta suatu kesejahteraan yang merata bagi seluruh
masyarakat. Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan
suatu masukan agar ke depan tercipta generasi muda yang memiliki semangat
nasionalisme, semangat untuk memajukan bangsa, terutama peningkatan mutu
pertanian Indonesia. Dalam perjalanannya, semangat nasionalisme para generasi
muda terlihat mengalami penurunan dengan meningkatnya popularitas budayabudaya asing yang di antara budaya tersebut mencerminkan sifat yang
berlawanan dengan karakter bangsa Indonesia, contohnya adalah budaya dalam
berpakaian budaya dalam bertata krama. Perlu adanya suatu terobosan agar para
generasi muda tidak melupakan tanah kelahirannya karena para generasi muda
tersebut merupakan kunci kemajuan bangsa terutama di bidang pertanian,
sebagai contoh dengan diberikannya suatu pendidikan yang juga tidak harus
melalui lembaga formal, bisa dari keluarga yang mengajarkan pentingnya memiliki
rasa cinta dan bangga terhadap negara sendiri. Untuk itu, guna meningkatkan jiwa
nasionalisme para generasi muda yang juga mau ikut andil dalam pemajuan
pertanian Indonesia perlu adanya suatu program-program yang dilakukan, yaitu
pemberian suatu pendidikan mengenai bangsa Indonesia yang menarik,
penyelenggaraan festival budaya yang meriah dan rutin, dan pengadaan kegiatan
ekstrakulikuler mengenai pertanian di sekolah-sekolah. Maka dari itu, peran serta
seluruh komponen pendukung, baik keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam
menanamkan paham cinta terhadap bangsa kepada para generasi muda sangat
perlu dilakukan agar kelak Indonesia menjadi bangsa yang maju, dalam hal apa
pun termasuk pertanian.
Kata kunci: nasionalisme, karakter bangsa, pemajuan pertanian indonesia, peran
generasi muda.

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................... i


Abstrak ....................................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii

Bab I

PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................. 2
1.3 Pembatasan Masalah ...................................................... 2
1.4 Pengertian-pengertian ..................................................... 2

Bab II

PERMASALAHAN ................................................................. 4
2.1 Permasalahan Umum...................................................... 4
2.2 Permasalahan Khusus .................................................... 5

Bab III

PEMBAHASAN ..................................................................... 6
3.1 Pendekatan Pembahasan Masalah................................. 6
3.2 Uraian Pembahasan........................................................ 8
3.3 Alternatif Konsepsi Masalah ............................................ 13

Bab IV

PENUTUP ............................................................................. 15
4.1 Kesimpulan ..................................................................... 15
4.2 Saran............................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16

iii

Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara agraris. Itu berarti Indonesia memiliki
sektor pertanian yang besar dibanding sektor-sektor lainnya. Sebagian besar
masyarakat di Indonesia bekerja di sektor pertanian. Tidak dipungkiri lagi,
Indonesia merupakan negara terbesar pengekspor beberapa jenis tanaman
hasi pertanian, di antaranya berbagai macam rempah-rempah.
Masyarakat sudah seharusnya mengerti bahwa pertanian bagi Indonesia
itu amatlah penting. Dengan diberkahinya tanah-tanah di Indonesia yang
cocok ditanami berbagai macam tumbuhan, sudah seharusnya dimanfaatkan
dengan maksimal. Tidak hanya orang-orang yang sudah sepuh di bidang
pertanian saja yang berperan. Akan tetapi, generasi muda sebagai generasi
penerus juga harus ikut andil dalam memajukan kualitas pertanian Indonesia.
Pada kenyataannya, generasi muda di Indonesia masih belum paham
betul pentingnya pertanian Indonesia. Kebanyakan para generasi muda
beranggapan terjun ke dunia pertanian tidak akan menghasilkan apa-apa atau
merasa gengsi karena pekerjaan di bidang pertanian dinilai kotor dan identik
dengan kemiskinan. Dan, para generasi muda sekarang banyak yang
mengalami penurunan nilai-nilai moral (degradasi moral) karena dipengaruhi
oleh efek globalisasi di mana budaya-budaya luar yang masuk beberapa di
antaranya sangat bertentangan dengan norma dan nilai-nilai moral bangsa.
Hal tersebut juga menurunkan jiwa-jiwa nasionalisme yaitu sikap cinta pada
tanah air. Jika sikap cinta pada tanah air saja sudah tidak ada, maka tidak
mungkin bangsa ini terutama sektor pertanian Indonesia akan maju. Malah
akan terjadi penurunan jumlah produksi dan dari segi kualitasnya pun akan
menurun.
Oleh karenanya, para generasi muda sebagai generasi penerus bangsa
perlu diberikan suatu pendidikan karakter bangsa yang lebih mendalam
namun menarik yang juga menekankan pentingnya pertanian di Indonesia
sehingga terbentuk suatu karakter bagi para generasi muda yang mempunyai
jiwa nasionalisme yang kuat. Selain tenaga kependidikan, peran dari keluarga,

masyarakat sekitar, dan pemerintah akan menjadi penentu pembentukan


karakter generasi muda yang berjiwa nasionalisme yang kuat.
Melalui pemaparan di atas, pada makalah ini penulis akan membahas
mengenai peran generasi muda dalam pemajuan pertanian Indonesia dan
perlunya mereka diberikan pembentukan karakater yang memiliki jiwa
nasionalisme. Untuk itu makalah ini diberi judul Membangun Karakter
Generasi Muda yang Memiliki Nasionalisme yang Kuat Guna Meningkatkan
Produktivitas Pertanian Indonesia yang Lebih Maju dan Berkualitas.

1.2 Tujuan
Mewujudkan Indonesia di masa yang akan datang menjadi bangsa yang
memiliki kualitas pertanian yang lebih unggul dan inovatif, serta efisien dan
memiliki nilai jual tinggi di dunia internasional.

1.3 Pembatasan Masalah


Dikarenakan luasnya cangkupan dari pengaplikasian nasionalisme,
maka pada makalah ini masalah yang akan dibahas adalah perlunya
pembentukan jiwa nasionalisme para generasi muda yang mau memajukan
bangsanya terutama di bidang pertanian.

1.4 Pengertian-pengertian

Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu
bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta
kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu
bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam
terhadap bangsa itu sendiri.
Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme.
Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus
melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah
suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi
pada zaman ini. Ciri-ciri nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam
beberapa definisi nasionalisme sebagai berikut :

1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah
budaya bersama.
2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik,
keselamatan dan prestise bangsa.
3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme
sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut
sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada
bagian-bagiannya.
4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu
hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.

Karakter
Karakter dapat diartikan sebagai ciri khas yang dimiliki oleh
seseorang, selain itu karakter yang dimiliki oleh seseorang bisa
memberikan gambaran kepada kita tentang kepribadian orang tersebut.
Demikian pula dengan karakter bangsa, Karakter bangsa yang
dimaksudkan adalah keseluruhan sifat yang mencakup perilaku,
kebiasaan, kesukaan, kemampuan, bakat, potensi, nilai-nilai, dan pola
pikir yang dimiliki oleh sekelompok manusia yang mau bersatu, merasa
dirinya bersatu, memiliki kesamaan nasib, asal, keturunan, bahasa, adat
dan sejarah bangsa.

Globalisasi
Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi
yang luas bagi semua bangsa dan masyarakat internasional.dengan
didukung teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak
globalisasi akan sangat luas dan kompleks. Manusia begitu mudah
berhubungan dengan manusia lain di mana pun di dunia ini. Globalisasi
memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan pertahanan.
Aspek positif globalisasi:
1. kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah
manusia dalam berinteraksi.

2. kemajuan

teknologi

komunikasi

dan

informasi

mempercepat

manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.


3. Kemajuan

teknologi

komunikasi,

informasi,

dan

transportasi

meningkatkan efisiensi.
Aspek negatif globalisasi:
1. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi
suatu bangsa dan identitas suatu bangsa.
2. Eksploitasi alam dan sumber daya ain akan memuncak karena
kebutuhan yang makin besar.
3. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan
individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
4. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai
karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
Globlasisasi ibarat dua sisi mata uang, yang pertama sebagai
peluang, dan kedua sebagai ancaman. Sebagai peluang, globalisasi
akan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa yaitu dengan
meniru budaya disiplin, kebersihan, tanggung jawab, kerja keras,
menghargai orang lain, jujur, optimis, mandiri, taat aturan, dan
sebagainya. Sebagi ancaman, nilai-nilai yang dibawa peradaban global,
terutama peradaban Barat, memberi dampak buruk bagi sikap dan
perilaku masyarakat Indonesia. (Herimanto & Winarno, 2009)

Bab II
PERMASALAHAN

2.1 Permasalahan Umum


Seiring dengan perkembangan zaman yang makin cepat dan semakin
maju, semangat nasionalisme para generasi muda mengalami penurunan. Hal
ini dikarenakan pengaruh dari globalisasi yang membuka akses bagi siapa
pun untuk mengetahui segala macam mengenai negara-negara lain. Dari
itulah, generasi muda sekarang banyak yang menyukai berbagai macam
budaya-budaya asing yang beberapa dari budaya tersebut tidak sesuai
dengan nilai-nilai moral bangsa Indonesia. Hal itu tentu bertentangan dengan

karakter dari bangsa Indonesia. Dari sinilah muncul suatu permasalahan yang
semakin hari semakin meningkat, yaitu degradasi moral para generasi muda.
Tentulah, sudah menjadi kewajiban bagi orang tua sebagai seseorang
yang paling dekat dengan anaknya untuk mendidik mereka agar dewasa
kelak menjadi pribadi yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat yang sesuai
dengan karakter dari bangsa Indonesia itu sendiri. Jiwa nasionalisme yang
kuat akan menimbulkan suatu rasa cinta pada tanah air. Selain peran dari
orang tua, peran masyarakat setempat dan juga pemerintah juga harusnya
ada. Namun pada kenyataannya hal tersebut masih kurang. Pemerintah juga
masih belum bisa memberikan suatu pendidikan karakter bangsa pada
lembaga pendidikan formal dengan sesuatu yang tidak membosankan.
Jika dibiarkan terus, Indonesia tidak akan bisa menjadi negara yang
maju. Apalagi sebagai negara agraris, Indonesia akan bisa maju dengan
mengembangkan sektor pertaniannya. Namun, amat disayangkan sekali lagi
masih banyak generasi muda sekarang yang meremehkan sektor pertanian
karena dianggap tidak bisa mendapat keuntungan apa-apa. Perlu adanya
perubahan pola pikir mengenai sektor pertanian bahwa sektor pertanian juga
dapat menghasilkan dan dapat membuat produk-produk yang berkualitas.

2.2 Permasalahan Khusus


Masalah yang menjadi permasalahan khusus pada makalah ini adalah
banyak di antara para generasi muda yang secara sadar maupun tidak, lebih
menyukai negara asing baik dari produk-produknya, semisal makanan yang
berasal dari luar dibanding produk lokal negara sendiri. Padahal sebagai
negara yang memiliki sektor pertanian terbesar, dengan berbagai macam
tanaman yang bisa ditanam, Indonesia seharusnya bisa menghasilkan
produk-produk pangan yang lebih unggul dengan kualitas tinggi yang memiliki
nilai jual tinggi jika dijual ke luar negeri. Kontribusi para generasi muda dalam
memajukan pertanian masih dinilai kurang. Oleh karenanya, sudah menjadi
suatu keharusan bagi para generasi muda untuk menyadari betapa
pentingnya sektor pertanian di Indonesia dan pentingnya berkontribusi, baik
secara langsung maupun tidak dalam mengembangkan dan memajukan
sektor pertanian Indonesia.

Bab III
PEMBAHASAN

3.1 Pendekatan dan Pembahasan Masalah


3.1.1

Adanya Penurunan Moral Generasi Muda yang Disebabkan


Pengaruh Budaya Asing
Di era yang globalisasi ini, terlihat adanya degradasi moral
pada para generasi muda. Hal itu disebabkan pengaruh dari
globalisasi itu sendiri yang memudahkan siapa pun mengakses apa
saja mengenai dunia luar. Salah satunya ialah budaya dari negara
lain. Budaya-budaya tersebut yang masuk sebagian besar tidak
sesuai dengan nilai-nilai moral dan norma bangsa Indonesia. Dari
situlah, generasi muda lebih memilih tren-tren asing dan menyukai
budaya-budayanya. Untuk itu, sebagai negara yang berdaulat,
Indonesia baik pemerintah, masyarakat maupun keluarga harus bisa
memberikan pengajaran pendidikan karakter yang sesuai dengan
nilai-nilai moral dan norma yang ada di Indonesia.
Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang dapat
menumbuhkembangkan karakter positif, serta mengubah watak dari
yang tidak baik menjadi baik. Ki Hajar Dewantara dengan tegas
menyatakan bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran (intellect), dan tubuh anak. Jadi jelaslah, pendidikan
merupakan wahana utama untuk menumbuhkembangkan karakter
yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter.
Pembentukan karakter tersebut juga harus diiringi dengan
penanaman rasa cinta tanah air. Agar selain generasi muda
Indonesia memiliki jati diri yang bermoral juga memiliki jiwa
nasionalisme. Rasa cinta tanah air akan tumbuh dan berkembang
jika setiap warga negara terutama para generasi muda memahami
sejarah perkembangan peradaban bangsa Indonesia yang memiliki
nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki yang berrakar pada nilai-nilai
budaya dan adat istiadat yang tumbuh dan berkembang dari bangsa
Indonesia sendiri sejak zaman purbakala. Rasa cinta tanah air akan
6

menumbuhkan rasa memiliki atas negeri ini dengan segala isinya


dan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia sehingga
masyarakat terutama generasi muda bisa menjadikan negara
Indonesia lebih maju lagi menjadi bangsa yang mandiri dan
berdaulat di tengah-tengah perkembangan dunia.

3.1.2 Pertanian Indonesia Masih Kurang dalam Hal Produktivitas


Apabila diperbandingkan antara pertanian di negara maju dan
pertanian

di

negara

berkembang

akan

terlihat

kesenjangan

produktivitas yang sedemikian besar. Di negara maju, sektor


pertanian telah mencapai taraf efisiensi yang tinggi, di mana
terdapat kapasitas produksi dan keluaran per tenaga kerja yang
tinggi sehingga dengan jumlah petani yang sedikit dapat mencukupi
seluruh

kebutuhan

pangan

nasional.

Sedangkan

di

negara

berkembang, sektor pertanian sebagian besar masih dikelola secara


tradisional. Dari segi efisiensi dan produktivitas, masih dinilai rendah
di mana dalam banyak hal sektor pertanian tidak dapat menopang
keseluruhan

kebutuhan

pangan,

meskipun

sebagian

besar

masyarakat Indonesia terjun ke sektor pertanian.


Sebagai warga negara Indonesia, seharusnya turut serta
untuk memajukan sektor pertanian Indonesia. Apalagi sebagai
negara agraris akan sangat aneh jika kebutuhan pangan nasional
tidak tercukupi dan malah mengimpor dari luar. Perlu adanya peran
tidak hanya orang yang ahli dalam pertanian tapi juga seluruh
masyarakat termasuk para generasi muda untuk meningkatkan
kualitas pertanian Indonesia termasuk cara-cara agar dalam
pengolahannya lebih efisien dan produktif.

3.1.3 Kurangnya Peran Andil Generasi Muda untuk Memajukan


Pertanian Indonesia
Peran

generasi

muda

dalam

pembangunan

pertanian

sangatlah penting untuk meningkatkan pertanian di Indonesia.


Pertanian di Indonesia tiap tahunnya selalu mengalami penurunan.
Oleh karena itu, segala komponen warga negara perlu mendorong
7

anak muda bagaimana agar tertarik dengan sektor pertanian.


Generasi muda sebagai generasi penerus harus mempunyai
motivasi dalam sektor pembangunan pertanian, supaya bisa
memajukan pertanian di Indonesia.
Masalah yang ada pada saat ini ialah kurangnya minat para
generasi muda untuk masuk ke dalam sektor pertanian. Mereka
lebih memilih bidang lain agar tidak dianggap ketinggalan zaman.
Selain itu, mereka merasa bekerja di bidang pertanian tidak akan
menghasilkan keuntungan apa-apa. Masalah utama pada sektor
pertanian saat ini adalah kualitas dan ketersedian sumberdaya
manusia yang tidak memadai, serta banyaknya lahan pertanian yang
disalahgunakan atau kebanyakan sekarang dialihfungsikan menjadi
sektor perindustrian. Oleh karena itu, diperlukan peran generasi
muda agar masalah pembangunan pertanian ini dapat teratasi.
Peran generasi muda tentu sangat mendukung. Bentuk dukungan
selain dengan terjun ke lapangan bisa juga dengan memunculkan
ide-ide kreatif dan inovatif agar pertanian Indonesia akan berjalan
dengan optimal dan efisien.

3.2 Uraian Pembahasan


3.2.1 Penerapan Nilai-nilai Nasionalisme dan Pengaplikasiannya
untuk Pemajuan Pertanian Indonesia
Nasionalisme yang dapat disebut suatu paham cinta pada
bangsa dan negara berkaitan dengan salah satu konsep bela negara.
Dalam UUD 1945 mengamanatkan bahwa Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dakam usaha pertahanan dan keamanan
negara.

Dalam

hal

ini,

bisa

dikaitkan

dengan

upaya

mempertahankan dan memajukan sektor pertanian di Indonesia.


Sebab pada dasarnya sektor pertanian merupakan sektor yang
paling penting bagi negara Indonesia. Berikut adalah penerapan
nilai-nilai nasionalisme:
Bangga menjadi warga negara Indonesia
Memakai produk-produk dalam negeri
Mengapresiasikan budaya nusantara
8

Menaati aturan-aturan yang berlaku


Dalam hal ini, yang akan dibahas lebih lanjut adalah
penerapan dalam memakai produk-produk dalam negeri. Sebagai
warga negara Indonesia, sudah seharusnya lebih membanggakan
produk dalam negeri, terutama produk-produk hasil pertanian.
Produk-produk hasil pertanian Indonesia tidak kalahnya dengan
produk-produk luar lainnya. Jikalau masyarakat Indonesia terutama
generasi muda bisa memberikan kontribusinya dalam mendukung
dan dalam bentuk aksi nyata untuk kemajuan produk-produk hasil
pertanian negeri sendiri, bisa dengan membuka usaha produk
makanan hasil pertanian (agrobisnis), dan lain sebagainya.

3.2.2 Perlu

Adanya

Peran

dari

Orang

tua,

Masyarakat,

dan

Pemerintah Untuk Membangun Generasi Muda yang Berjiwa


Nasionalisme
Untuk menanamkan sikap cinta pada bangsa Indonesia
dalam hal ini nasionalisme pada setiap warga negara, lebih baik
dilakukan saat mereka masih dini. Orang tua sebagai orang terdekat
perlu mendidik anaknya dengan pengajaran moral-moral yang
sesuai dengan karakter bangsa dan memperkenalkannya dengan
budaya-budaya bangsa Indonesia.
Dalam kehidupan bermasyarakat, sudah seharusnya sebagi
warga negara yang baik menunjukkan kepada tunas-tunas bangsa
cara berperilaku yang baik dengan sesama, saling menghargai satu
sama lain. Mereka juga perlu mengajari betapa pentingnya
kekayaan alam yang ada di Indonesia dan sebagai generasi penerus,
mereka harus menjaganya terutama sebagai negara agraris,
pertanian

perlu

dikembangkan

dan

dimajukan

sehingga

menghasilkan produksi tani yang berkualitas.


Begitu pula peran pemerintah dalam pembentukan karakter
generasi muda yang cinta tanah air juga dibutuhkan. Contohnya,
dengan memberikan pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan
pancasila yang menarik untuk dipelajari sehingga tidak bosan untuk
dipelajari

karena

pada
9

kenyataannya

sekarang

pelajaran

kewarganegaraan masih merupakan pelajaran yang terkesan


membosankan.

3.2.3 Pengajaran Pentingnya Sektor Pertanian di Indonesia kepada


Para Generasi Muda
Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional
memegang peranan penting karena bertujuan selain menyediakan
pangan bagi seluruh penduduk, juga merupakan sektor andalan
penyumbang devisa negara dari sektor non migas. Besarnya
kesempatan kerja yang dapat diserap dan besarnya jumlah
penduduk yang masih bergantung pada sektor ini masih perlu terus
ditumbuh kembangkan. Sektor pertanian dengan produksi berbagai
komoditas bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan nasional,
telah mnunjukkan kontribusi yang sangat signifikan. Kebutuhan
pangan akan terus meningkat dalam jumlah, keragaman, dan
mutunya, seiring dengan perkembangan populasi kualitas hidup
masyarakat.
Usaha-usaha yang dilakukan dengan menggunakan hasil
pertanian juga sejatinya memiliki keuntungan yang sangat besar.
Jikalau masyarakat apalagi generasi muda memiliki inovasi-inovasi
atau ide-ide cemerlang bisa membuat suatu produk makanan yang
berkualitas dan juga bernilai jual tinggi. Secara umum, terdapat
empat peran strategis sektor pertanian:

Pertama, sektor pertanian merupakan tumpuan hidup bagi


sebagian besar penduduk Indonesia, karena hampir setengah
dari angkatan kerja di Indonesia bekerja di sektor ini. Hal ini
berarti upaya meningkatkan kesejateraan bagi seluruh rakyat
Indonesia akan lebih efektif dilakukan melalui pembangunan
pertanian.

Kedua, sektor pertanian merupakan penghasil bahan makanan


pokok. Sebagai negara agraris dengan sektor pertanian yang
luas sudah seharusnya negara Indonesia dapat melakukan
swasembada pangan.

10

Ketiga, sektor pertanian masih tetap menempati posisi penting


sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB) atau
pendapatan nasional.

Keempat, sektor pertanian menyumbang devisa yang relatif


besar dan ternyata cukup lentur dalam menghadapi gejolak
moneter dan krisis ekonomi.

3.2.4 Harus

Adanya

Keikutsertaan

Generasi

Muda

dalam

Pembangunan Pertanian
Sejarah mencatat, dalam perjalanan bangsa Indonesia, peran
sektor pertanian di Indonesia begitu besar. Sejak masa penjajahan,
petani sudah dikenal sebagai soko guru revolusi. Dalam era
kemerdekaan, petani dikenali selaku soko guru pembangunan. Oleh
karena itu, sebagai masyarakat Indonesia, sudah seharusnya
menjadi salah seorang yang terlibat dalam meningkatkan pertanian
Indonesia

sehingga

bisa

menyejahterakan

seluruh

lapisan

masyarakat umumnya, dan para petani khususnya. Di sinilah, peran


generasi muda diperlukan.
Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus sadar
bahwa sektor pertanian itu sangat penting. Mereka juga perlu ikut
serta dalam usaha memajukan pertanian di Indonesia baik secara
langsung maupun tidak langsung. Hal-hal yang dapat para generasi
muda lakukan untuk memajukan pembangunan pertanian di
Indonesia adalah sebagai berikut:
Mengambil peran besar dalam proses pembuatan kebijakan
sektor pertanian
Kebijakan-kebijakan pertanian yang dihasilkan oleh Pemerintah
ataupun DPR, perlu mendapat masukan dan pengawalan yang
kritis dan konstrkutif dari para pemuda yang reformis. Pada fase
inilah, para pemuda dapat mengeluarkan gagasan-gagasan
cemerlangnya guna kemajuan petani dan pertanian Indonesia.
Namun demikian, perlu ada pengetahuan dan pemahaman yang
cukup mendalam dan komprensif terkait kondisi riil pertanian
11

dengan segala permasalahannya serta dengan formulasi jalan


keluarnya. Jangan sampai, para pemuda yang memiliki idealisme
dan kekuatan cara berpikir tidak mampu mengoptimalkan apa
yang mereka miliki untuk peka terhadap permasalahan yang
terjadi. Apabila para pemuda memiliki pengetahuan yang
mendalam dan punya data-data empirik, tentunya akan sangat
bermanfaat bagi pembuatan kebijakan di sektor pertanian.
Melakukan

pengawasan

terhadap

program-program

pertanian
Banyak program pemberdayaan petani ataupun bantuan untuk
petani ternyata tidak dinikmati oleh petani. Disinilah peran
pemuda dapat diberikan untuk menambal lemahnya sistem
pengawasan badan-badan pertanian yang belum terealisasi
secara optimal.
Melakukan

pencerdasan,

pendampingan,

dan

upaya

pemberdayaan petani
Keberadaan pemuda di tengah masyarakat setidaknya dapat
memberikan peluang pemberdayaan bagi masyarakat yang ratarata berpendidikan rendah. Salah satu hal yang dapat diberikan
dalam konteks pencerdasan, pendampingan, dan pemberdayaan
petani adalah dengan turut serta membangun kelembagaan
petani. Pemberdayaan petani merupakan upaya-upaya yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan petani
sehingga secara mandiri mampu mengembangkan diri dan
usahanya secara berkelanjutan. Sasaran pemberdayaan adalah
meningkatnya kemampuan petani (pelaku usaha pertanian)
untuk mengelola usaha dan memanfaatkan akses terhadap
sumberdaya lahan, air, alat dan mesin pertanian, permodalan,
teknologi dan informasi usaha/pasar.

12

Memberikan advokasi-advokasi pertanian


Ketidakberdayaan

petani

menghadapi

sistem

yang

tidak

menguntungkan perlu mendapat pendampingan dari para


pemuda. Ketidakberdayaan mereka menghadapi sistem ijon,
rentenir,

ataupun

ketidakberdayaan

menghadapi

tengkulak

ataupun pedagang dapat dijadikan wahana para pemuda untuk


memberikan kontribusinya.
Menjadi SDM pembangunan pertanian
Di zaman sekarang ini, dibutuhkan para pemuda yang memiliki
komitmen untuk terjun membangun sektor pertanian masih.
regenerasi pelaku usaha di bidang pertanian perlu dilakukan,
sehingga di kemudian hari sektor pertanian tidak kekuarangan
pelaku bisnis yang handal. perubahan pertanian tradisional ke
arah pertanian konvensional perlu dilakukan dalam upaya
peningkatan produksi dan efisiensi penggunaan lahan pertanian
yang semakin berkurang.
Apabila para pemuda yang memiliki kekuatan dan semangat
yang tinggi terjun ke dunia pertanian, tentunya negara ini masih
punya

harapan

untuk

melihat

naiknya

kesejahteraan

petani

Indonesia.

3.3 Alternatif Konsepsi yang Diajukan


3.3.1 Program Pendidikan Karakter Bangsa yang Dikemas Menarik
Seperti yang diketahui, pendidikan karakter bangsa di
lembaga-lembaga

formal

seperti

sekolah

masih

terkesan

membosankan. Hal itu dikarenakan pelajaran pendidikan karakter


baik pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan pancasila hanya
berisi materi-materi yang monoton. Untuk itu pendidikan karakter itu
harus dikemas menarik dengan tidak hanya sekadar dibaca dan
diberi tugas oleh guru. Agar pelajaran semakin menarik, perlu
adanya praktik lapang langsung oleh para pelajar. Guru pun juga
menjadi penentu menarik atau tidaknya pelajaran ini. Jika guru

13

memahami betul substansi dan nilai-nilai yang dikandung dalam


pelajaran tersebut dan jika guru tersebut juga bisa menjelaskannya
dengan baik, pastilah pelajaran pendidikan karakter yaitu pendidikan
kewarganegaraan dan pancasila akan dirasakan menarik bagi
siswa-siswa.

3.3.2 Program Pengenalan Kebudayaan Indonesia (Festival Budaya)


Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama para
generasi muda, diperlukan suatu acara pengenalan budaya-budaya
yang ada di Indonesia. Program ini bisa diselenggarakan baik oleh
pemerintah atau warga sekitar. Program ini sebaik-baiknya dikemas
dengan acara-acara yang menarik dan menghibur serta tidak
monoton agar anak-anak muda bisa tertarik untuk mengenal apalagi
mempelajarinya. Dari program ini, diharapkan bisa menumbuhkan
dan menguatkan jiwa nasionalisme para generasi muda yang
rmemiliki rasa cinta kepada tanah air.

3.3.3 Program Pengadaan Kegiatan Ekstrakulikuler Pertanian


Untuk dapat memajukan pertanian di Indonesia, peran
generasi muda sangatlah diperlukan. Untuk dapat menumbuhkan
semangat para generasi muda agar kelak bisa menjadi pelopor
pemajuan pertanian Indonesia perlu ada suatu kegiatan yang
berbasis pada pengenalan pertanian dalam artian luas. Program ini
dapat berupa suatu kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolahsekolah.Tujuan dari program ini tidak lain adalah mengenalkan dan
menjelaskan pentingnya pertanian, menjelaskan tentang potensi
pertanian, dan mempraktekkan langsung metode pertanian yang
mungkin dapat dilakukan oleh siswa baik dari SD, SMP, maupun
SMA.

14

Bab IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Permasalahan yang terjadi pada generasi muda zaman sekarang itu
adalah adanya degradasi moral. Hal ini dikarenakan pengaruh dari
globalisasi yang menyebabkan para anak-anak muda lebih menyukai
budaya-budaya luar yang beberapa di antaranya tidak sesuai dengan nilai
moral karakter bangsa Indonesia. Kenyataan tersebut dapat berdampak
pada jiwa nasionalisme para generasi muda yang semakin lama akan
semakin memudar. Jikalau nasionalisme para generasi muda memudar,
maka bangsa Indonesia bukan lagi bangsa yang berdaulat. Sebagai negara
agraris, jika bukan generasi muda yang turun tangan dalam pengembangan
pemajuan sektor pertanian Indonesia, maka kata agraris hanya akan menjadi
sebuah kata saja. Artinya, sektor pertanian Indonesia akan terus mengalami
penurunan dan lama kelamaan tergusur menjadi sektor lainnya. Jika itu
terjadi, bangsa Indonesia ke depan akan kehilangan jati dirinya. Untuk itulah
diperlukan pendidikan karakter yang dapat meningkatkan jiwa rasa cinta
tanah air sehingga bisa memajukan bangsa Indonesia apalagi di bidang
pertanian.

4.2 Saran
Diharapkan baik pemerintah, masyarakat, dan anggota keluarga dapat
berperan aktif dalam membina generasi muda yang kelak mempunyai jiwa
nasionalisme yang kuat yaitu rasa cinta dan bangga akan tanah air. Dan juga
adanya peran generasi muda dalam bidang pertanian yang juga menjadi
penentu kemajuan bangsa Indonesia nantinya.

15

DAFTAR PUSTAKA

Cinta Indonesia (http://www.anneahira.com/cinta-indonesia.htm). Diakses pada 20


September 2014 pukul 10.00 WIB
Herimanto dan Winarno. 2009. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Pengertian
Nasionalisme
(http://pancasila.weebly.com/pengertiannasionalisme.html). Diakses pada 20 September 2014 pukul 07.00 WIB.
Peran

Generasi
Muda
dalam
Pembangunan
Pertanian
(http://blog.umy.ac.id/riyanalfian/2013/10/24/peran-generasi-muda-dalampembangunan-pertanian/). Diakses pada 20 September 2014 pukul 07.00
WIB

Rahmawatiningsih, Ayu, Et. Al. 2010. Pemberian Ekstrakulikuler Pertanian di


Desa Gunaksa Kabupaten Klungkung, Bali. Makalah. Fakultas Pertanian.
Universitas Udayana. Bali
Rangkuti, Adil P. 2007. Membangun Kesadaran Bela Negara. Bogor: IPB Press
Sastraatmadja, Entang. 2006. Petani di Tanah Merdeka. Bogor: Petani Center HA
IPB
Solahuddin, Soleh. 2009. Pertanian: Harapan Masa Depan Bangsa. Bogor: IPB
Press
Warisan yang Terlupakan (http://www.balairungpress.com/2011/09/warisan-yangterlupakan/). Diakses pada 20 September 2014 pukul 12.00 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai