panas. Untuk mendinginkan alat ini agar dapat terus bekerja maka disemprotkan air
pendingin. Air yang digunakan adalah air sungai. Sehingga limbah yang dihasilkan dari
stasiun gilingan adalah limbah yang berasal dari proses pendingin tadi dan minyak pelumas
yang menetes karena kebocoran alat serta tumpahan nira.
2. Limbah Udara
Gas buang yang berasal dari cerobong boiler akan dilewatkan ke Wet Scrubber
terlebih dahulu sebelum akhirnya keluar melalui cerobong. Pencemaran gas SO2 dihindari
dengan cara pemasukan gas SO2 kedalam Reaktor Sulfitasi dilakukan menggunakan sistem
hisapan (Induced draft). Hisapan udara dapat diperoleh dengan cara mengalirkan nira
melalui ventury dengan menggunakan pompa sirkulasi. Sistem seperti ini membuat
percampuran (difusi) gas SO2 dalam nira secara relatif berlangsung lebih sempurna dan
pencemaran gas SO2 akibat kebocoran perpipaan dapat dikurangi.
Selain itu juga mengadakan penanaman pohon di sekitar pabrik dan mengadakan
penghijauan sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.
3. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah B3 yang dihasilkan antara lain bahan pelumas/oli bekas, kertas saring dan
residu bekas bahan penjernih larutan nira (PbAcetat), timah hitam (Pb) hasil elektrolisa
filtrat nira. Limbah tersebut dihasilkan dari proses bahan pelumas/oli bekas berasal dari
penggantian oli kendaraan bermotor dan bekas pendingin rol-rol gilingan, Pb-Acetat berasal
dari bahan penjernih penyaringan larutan nira, dan Timah hitam (Pb) berasal dari sisa filtrat
penyaringan larutan nira.
Adapun upaya teknologi bersih lain yang dilakukan perusahaan, antara lain:
1. PG Kebon Agung sangat menjaga kebersihan mengenai produksinya, terutama pada
ruang pengepakan. Sebelum masuk didalam ruang pengepakan, karyawan harus mencuci
tangan terlebih dahulu serta menggunakan masker dan sandal khusus yang disediakan oleh
perusahaan.
2. Pada kolam limbah terdapat proses pemurnian air limbah untuk membuang limbah cair
tersebut ke sungai agar tidak mencemari air sungai.
3. Penyaringan asap pabrik dengan sistem pengikatan elektron. Karbon akan terikat oleh
alat penyaring dan jatuh ke bawah. Karbon tersebut dapat dibuat sebagai bahan campuran
aspal, dan lain sebagainya.
4. Endapan kotoran dari clarifier dicampur dengan bagacillo untuk kemudian ditapis
menggunakan 6 buah vacuum filter menghasilkan limbah padat berupa blotong (filter cake)
yang kemudian dikirim kembali ke kebun sebagai pupuk organik.
Kelebihan: