Anda di halaman 1dari 27

Oleh:

Hanny Djuanita
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Kebumian & Energi
Universitas Trisakti
(Semester Gasal dan Genap 2012/2013)

BAB I. PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan meliputi:
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah (Perumusan Masalah)
3. Batasan Masalah (Ruang Lingkup Penelitian)
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
6. Sistematika Penulisan

LATAR BELAKANG
Latar belakang penelitian pada dasarnya merupakan deskripsi yang
mengarahkan pembaca untuk mengetahui awal mula permasalahan
Memuat alasan pentingnya penelitian tersebut harus dilaksanakan
Mengarahkan pembaca pada akar permasalahan (inti) penelitian
sehingga penyusunannya dimulai dari hal yang bersifat umum dan
mengarah pada hal khusus menyangkut objek penelitian
Intinya : Permasalahan riset dituangkan dalam Latar Belakang

LATAR BELAKANG (lanjutan)


Sumber-sumber permasalahan
Dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Empiris (teramati) atau bersumber pada fenomena/permasalahan seharihari
Masalah dapat diketahui bila:
Terdapat penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa
yang benar-benar terjadi
Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan
dengan kenyataan
Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
Adanya kompetisi
Adanya pengaduan
Tujuan: untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam suatu
kegiatan atau kejadian

LATAR BELAKANG (lanjutan)


2. Buku atau Penelitian sebelumnya (Teoritis)
Bertujuan untuk menguji teori atau menyempurnakan penelitian
sebelumnya
Dapat berupa:
Penyempurnaan
Menyempurnakan penelitian sebelumnya yang dinilai masih
memiliki kekurangan
Verifikasi
Dilakukan bila peneliti kurang yakin akan hasil yang diperoleh dari
penelitian yang dilakukan sebelumnya
Pengembangan
Dilakukan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya sehingga
dapat memperoleh manfaat yang lebih luas

KAJIAN HARGA ENERGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


LATAR BELAKANG
Dewasa ini, listrik merupakan sumber
energi carrier yang sangat diperlukan oleh
masyarakat luas
dalam menjalankan
kehidupannya. Listrik akan menerangi
perumahan dan jalan, menunjang aktifitas
sehari-hari di rumah dan tempat kerja,
menjalankan roda perusahaan hingga
pengembangan ekonomi masyarakat dan
negara.
Penelitian dari Bank Dunia (1997)
menunjukkan
kaitan
erat
antara
kesejahteraan masyarakat dengan ratio
kelistrikan dari berbagai negara. Data PLN
(2004) menginformasikan bahwa ratio
kelistrikan di pedesaan baru mencapai
40%. Untuk mengatasi masalah tersebut,
PLTS merupakan pilihan yang tepat sebagai
alternatif pembangkit listrik di

daerah pedesaan, terutama yang terpencil,


sulit dan belum dijangkau jaringan listrik
PLN.
PLTS sistem tunggal, disebut SHS mulai
diperkenalkan di Indonesia pada awal 1980,
dan sejak itu secara bertahap Pemerintah
menyebarluaskan penggunaan SHS sebagai
listrik pedesaan. Berdasarkan pengamatan
para ahli energi, penggunaan SHS
mengalami berbagai kendala antara lain:
harga SHS yang mahal, harga listrik yang
tidak bersaing dengan listrik konvensional,
kurangnya dukungan pemeliharaan dan
suku cadang, tidak adanya akses kredit ,
kurangnya informasi, hingga kurangnya
dukungan institusi. Berbagai masalah
tersebut mengakibatkan program SHS tidak
berjalan sesuai harapan.

LATAR BELAKANG (LANJUTAN)


Meskipun sampai saat ini, berbagai
Kementrian dan Pemerintah Daerah masih
menjalankan program kelistrikan berbasis
SHS
di
berbagai
daerah,
tetapi
kontribusinya belum berdampak nyata.
Terkait dengan sasaran program SHS yang
ditujukan untuk masyarakat pedesaan, yang
relatif kemampuan ekonominya terbatas
dan informasi tentang SHS juga kurang,
menyebabkan mereka berpendapat bahwa
harga SHS tersebut mahal dibanding
sumber energi lainnya.
Dengan semakin berkembangnya teknologi
solar cell, maka beberapa tahun terakhir ini
harga solar cell semakin turun dan
efisiensinya semakin baik. Disisi lain, harga
minyak yang semakin tinggi mendesak

Pemerintah untuk menerapkan harga pasar


untuk minyak tanah yang selama ini
dipergunakan untuk penerangan.
Dengan demikian amatlah tepat bila
pengkajian harga energi dari SHS
dilakukan untuk mengetahui daya saing
sistem PLTS ini.
Untuk menghitung harga energi SHS
tersebut, dalam penelitian ini digunakan
Metode Life Cycle Cost dan Metode Life
Cycle Saving.

PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan penelitian yang ditulis dalam Latar Belakang harus berupa
narasi sehingga inti permasalahan harus diambil dalam bentuk
perumusan masalah

Permasalahan Secara Umum


Pembatasan
INTI MASALAH

Permasalahan pada umumnya sangat luas dan komplek


Perlu dilakukan pembatasan, agar lebih fokus pada Inti (akar)
permasalahan
Inti permasalahan merupakan substansi dari rumusan masalah

Merupakan ungkapan pertanyaan yang menegaskan masalah yang


menjadi fokus penelitian

PERUMUSAN MASALAH (lanjutan)


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah:
Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda
Contoh perumusan masalah yang jelas:
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari komposisi bahan peledak
terhadap kekuatan ledak pada lapangan X
Contoh perumusan masalah yang tidak jelas:
Sejauh mana pengaruh komposisi bahan peledak terhadap kekuatan
ledak pada lapangan X

PERUMUSAN MASALAH (lanjutan)


Rumusan masalah harus mengungkapkan/menunjukkan adanya variabel
(satu atau lebih, deskriptif, komparatif, asosiatif)
Contoh:
Satu variabel Apakah produksi batubara di PT. X sesuai dengan target?
Deskriptif
Satu variabel Apakah kadar S dari batubara di daerah X lebih rendah
Komparatif
Asosiatif

dari kadar S batubara di Y?


Apakah terdapat pengaruh yang berarti antara komposisi
bahan peledak terhadap besar butiran batuan Y

PERUMUSAN MASALAH (lanjutan)


Rumusan masalah sebaiknya dinyatakan dalam kalimat tanya
Penggunaan kalimat tanya bertujuan untuk memperjelas tahapan
penelitian guna menjawab pertanyaan penelitian
Apabila perumusan masalah tidak ditulis dalam kalimat tanya,
maka rumusan tersebut harus menjelaskan alasan penelitian perlu
dilakukan

contoh: Belum diketahui (perlu diketahui) pengaruh komposisi


bahan peledak terhadap kuat ledak untuk menghasilkan
besar butiran yang diinginkan

CONTOH PERUMUSAN MASALAH


Apakah ada pengaruh yang nyata (signifikan) dari penurunan harga solar cell,
peningkatan efisiensi solar cell, dan kenaikan harga minyak tanah terhadap
harga energi SHS ?
2. Apakah SHS merupakan pembangkit listrik yang cost effektif ?
1.

BENTUK BUKAN KALIMAT TANYA:

Penelitian harga energi SHS perlu dilakukan karena belum diketahuinya


pengaruh dari penurunan harga solar cell, peningkatan efisiensi solar cell, dan
kenaikan harga minyak tanah terhadap harga energi SHS, serta belum
diketahuinya SHS sebagai pilihan pembangkit listrik yang cost effektif.

BATASAN MASALAH (RUANG LINGKUP PENELITIAN)


Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian berisi cakupan dan batasanbatasan dalam penelitian agar menjadi lebih terarah
Yang dikemukakan:
Tempat penelitian
Objek penelitian
Waktu pelaksanaan
Variabel yang diteliti
Metode yang digunakan (untuk pemecahan masalah)

Asumsi-asumsi yang digunakan

CONTOH BATASAN MASALAH


Penelitian dilakukan pada sejumlah rumah tangga yang memiliki SHS di empat desa
Propinsi Lampung. Pemilihan ke empat desa tersebut berdasarkan lokasi kesampaian
dan banyaknya rumah tangga yang mempunyai SHS.
Penelitian dilaksanakan selama dua periode di musim hujan dan musim kemarau,
masing masing selama satu bulan, yaitu bulan Januari dan bulan Desember 2007.
Variabel yang digunakan adalah harga solar cell, harga panel SHS, nilai efisiensi solar cell
dan harga minyak tanah (sebagai variabel bebas), serta harga energi SHS (sebagai
variabel bergantung). Variabel lain seperti indikator ekonomi, BOS SHS dan lainnya
diperoleh dari data sekunder.
Untuk perhitungan harga energi dipergunakan metode Life Cycle Cost dan Life Cycle
Saving serta nilai Net Present Value.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian
Isi tujuan penelitian harus tetap berkaitan dengan perumusan masalah
Antara latar belakang penelitian, perumusan masalah dan tujuan
penelitian harus sesuai

TUJUAN PENELITIAN
1.

Untuk mengetahui harga energi SHS terkait dengan harga solar cell, effisiensi
solar cell dan harga minyak tanah

2. Untuk mengetahui cost effectiveness dari SHS

MANFAAT PENELITIAN
Adalah dampak yang akan diperoleh apabila penelitian dilakukan atau
ketika tujuan tercapai
Manfaat dilihat dari aspek praktis maupun teoritis
Bagian ini akan menyebutkan pihak-pihak yang akan memperoleh
manfaat beserta bentuknya

CONTOH MANFAAT
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh Pemerintah sebagai masukan
kebijakan dalam program energi alternatif PLTS seperti kebijakan di bidang
penelitian dan pengembangan ilmu solar cell, kebijakan di bidang industri
untuk produksi PLTS, kebijakan informasiPLTS secara luas, kebijakan fiskal,
perdagangan dan lainnya
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk kalangan akademisi dalam membantu
mengembangkan dan mensosialisasikan PLTS
Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat untuk masyarakat umum dalam
mengetahui kemampuan PLTS yang berdaya saing terhadap listrik
konvensional.

SISTEMATIKA PENULISAN
Bagian ini menguraikan struktur bab dalam Tugas Akhir dan gambaran
umum setiap bab

BAB II. TINJAUAN UMUM


Bagian

ini

umumnya

menyajikan

hal

yang

berkaitan

dengan

tempat/perusahaan/lokasi penelitian dilaksanakan


Sesuai dengan kepentingan, disajikan juga hal yang berkaitan dengan
keadaan geografi, stratigrafi, litologi, dan lainnya
Bab ini hanya dibatasi dengan hal yang terkait dengan inti permasalahan
saja

BAB III LANDASAN TEORITIS


Landasan Teoritis biasanya berisi tinjauan pustaka dan landasan teori,
artinya disamping mengulas tinjauan teoritis, juga mengulas penelitian
(sebelumnya) empiris yang relevan
Aspek yang diungkapkan adalah hasil hasil penelitian sejenis terdahulu
yang menginspirasi atau melandasi pelaksanaan penelitian ini
Tinjauan teoritis membahas teori yang mendasar dan yang berhubungan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Di dalam landasan teori, penulis
tidak sekadar menampilkan definisi-definisi, tetapi juga objek yang diteliti

beserta variabel-variabel yang akan diteliti serta keterkaitannya (disebut


juga variabel operasional)

BAB III. LANDASAN TEORITIS (lanjutan)


Penulisan Landasan Teoritis dimulai dari hal-hal yang bersifat umum terlebih
dahulu, kemudian mengarah kepada hal-hal yang spesifik
Gunanya untuk mengarahkan pembaca dari belum paham menjadi sangat
paham terhadap obyek yang diteliti
Sumber Kepustakaan harus berasal dari buku (textbook) dan jurnal yang
terkait dengan penelitian
Penulis disarankan tidak mengutip teori dasar yang berasal dari

majalah/jurnal/koran atau laman (homepage) individual yang belum diakui


secara keilmuan/akademis

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN


Bagian ini menguraikan pembahasan metode penelitian, konsepsi dasar,
tahapan-tahapan penelitian, langkah-langkah penyelesaian masalah
Pokok-pokok bahasan yang terkandung dalam metodologi penelitian
mencakup lokasi riset, jenis riset, cara memperoleh data (termasuk teknik
pengambilan sampel), data lain yang diperlukan dan teknik analisis data
Pada prinsipnya, ada 2 hal yang tercakup dalam Metodologi Penelitian:
Tahapan penelitian atau disebut pula Kerangka Penelitian

Pokok-pokok bahasan sejauh mungkin dapat dicantumkan pada


penjelasan Kerangka Penelitian (Alur penelitian)

Langkah-langkah penyelesaian masalah atau disebut juga Prosedur


Kerja yang dilakukan penulis/peneliti saat melakukan penelitian

CONTOH TAHAPAN (ALUR) PENELITIAN


Kajian Harga Energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Kegiatan Lapangan
Pengumpulan Data Primer:
- Data teknis SHS

Pengumpulan Data Sekunder:


- Data indikator ekonomi

- Harga Panel dan BOS


- Pengeluaran BBM

Uji Harga Energi


Metode Life Cycle Cost

Uji Harga Energi


Metode Life Cycle Saving

Performansi Ekonomik
Levelized cost dan Ann. Life Cycle Saving
OUTPUT
Adanya pengaruh yang signifikan dan Cost Effectiveness

CONTOH PROSEDUR KERJA


Prosedur kerja terdiri dari :
1. Pengumpulan data primer dan sekunder:
Pada bagian ini diterangkan bagaimana peneliti/penulis mengumpulkan data
2. Perhitungan Net Present Value:
Pada bagian ini ditulis rumus beserta keterangan dan satuan dari Net Present Value
3.

Perhitungan Harga Energi dng menggunakan Metode Life Cycle Cost:


Pada bagian ini ditulis rumus beserta keterangan dan satuannya

4. Perhitungan Harga Energi dng menggunakan Metode Life Cycle Saving:

Pada bagian ini ditulis rumus beserta keterangan dan satuannya


5.

Uji statistik:
Dijelaskan prosedur pengujiannya

BAB V. PENGOLAHAN DATA, HASIL PENELITIAN,


DAN PEMBAHASAN
Menyajikan deskripsi data yang telah diolah

Bila dalam metodologi belum dicantumkan deskripsi mengenai sampel,


ditulis deskripsi ini disini. Misal jenis sampelnya apa, jumlahnya berapa
dan yang diukur apa saja
Bagian ini memuat pula hasil-hasil yang diperoleh dari hasil deskripsi
data dan cara pencapaiannya/analisisnya
Pembahasan hasil penelitian meliputi antara lain kelebihan dan
kekurangannya
Uraian harus komprehensif, tetapi tetap ringkas dan padu

BAB VI. (VII) PENUTUP


Bab Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan rangkuman hasil yang dicapai dan merupakan
jawaban atas perumusan masalah
Bentuk kesimpulan ada 2 macam:
1. Argumentasi, dapat dibuat dalam bentuk dalil-dalil atau tesis
2. Kesimpulan biasa, cukup disajikan tujuan atau hasil yang umum
Bila kesimpulan-kesimpulan itu menimbulkan konsekwensi atau implikasi,
maka dibuat saran/rekomendasi
Saran menguraikan hal-hal yang perlu diperhatikan berdasarkan
keterbatasan yang ditemukan dan asumi yang dibuat
Ada 2 jenis saran:
1. Saran untuk penyelidikan/penelitian lebih lanjut
2. Saran praktis, yaitu tindakan-tindakan praktis yang perlu dilakukan

Anda mungkin juga menyukai