Analisis Teknikal - Grafis
Analisis Teknikal - Grafis
3.1.
Analisis teknikal adalah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan tren pasar atau sekuritas di masa depan dengan mempelajari grafik dari aksi pasar di masa lalu dengan mempertimbangkan harga pasar instrumen dan minat atas instrumen tersebut (Cahyono, 2001: 9). Analisis teknikal adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang
mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, kontrak berjangka (future contract), indeks dan
beberapa instrumen keuangan lainnya (Wijaya, 2006: 64). Secara singkat, analisis teknikal
dapat dikatakan sebagai analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume
historis (Sulistiawan dan Liliana, 2007: 4).
3.2.
Tiga asumsi atau anggapan dasar yang dipakai dalam analisis teknikal adalah (Sulistiawan dan Liliana, 2007: 5):
1. Market price discounts everything
Pengguna analisis ini percaya bahwa semua peristiwa bisa sangat berpengaruh terhadap
harga saham. Kejadian atau peristiwa tersebut akan tercermin pada harga sahamnya secara seketika. Suatu pasar sekuritas dikatakan akan semakin efisien jika semua informasi
semakin cepat diserap oleh pasar dan tidak ada halangan bagi semua pelaku pasar untuk
mengakses informasi tersebut.
2. Price moves in trend
Prinsip dasar berikutnya dalam penggunaan analisis teknikal adalah bahwa jangan pernah mengambil keputusan transaksi yang melawan tren harga yang sedang berlangsung.
Karena pengguna analisis percaya bahwa semua informasi tercermin pada harga pasar
saham, maka tren tersebut menunjukkan sikap para pelaku pasar atau investor atas suatu harga saham. Pahami tren yang ada terlebih dahulu dan ikuti ke mana tren tersebut
akan bergerak agar bisa memanfaatkan pergerakan harga pasar tersebut untuk meningkatkan hasil investasi.
3.3.
Secara umum, analisis teknikal digolongkan ke dalam beberapa kelas yang dapat
diamati secara lengkap pada diagram Gambar 3.1. di bawah. Penggolongan analisis teknikal
pada 2 kelas utama dibedakan sebagai berikut (Sulistiawan dan Liliana, 2007: 12):
ANALISIS
TEKNIKAL
Analisis Klasik
(Subyektif)
Lines
Studies
Analisis Modern
(Mechanical)
Chart
Pattern
Trend
Following
Indicator
Oscillator
Indicator
Miscellaneous
Indicator
a.
b.
c.
d.
3.4.
PENGERTIAN GRAFIK
Suatu grafik harga dibentuk dari pergerakan harga yang diplot berdasarkan jangka
waktu tertentu. Dalam istilah statistik, grafik dibentuk dari data runtut waktu. Gambar 3.2.
di bawah memperlihatkan contoh grafik harga saham IBM. Dalam grafik tersebut, sumbu
Y (sumbu vertikal) menunjukkan skala harga dan sumbu X (sumbu horisontal) menunjukkan skala waktu. Harga diplot dari kiri ke kanan sepanjang sumbu X di mana plot data
terbaru berada di sisi kanan.
Teknikalis, analis teknikal dan chartits menggunakan grafik untuk menganalisa himpunan sekuritas yang banyak dan meramalkan pergerakan harga di masa yang akan datang.
Istilah sekuritas merujuk pada instrumen keuangan apapun yang bisa dipertukarkan atau
indeks yang bisa dikuantifikasi seperti saham, obligasi, komoditi, futures atau indeks pasar.
Suatu sekuritas dengan data harga lebih dari satu periode waktu dapat digunakan untuk
membuat sebuah grafik untuk analisis.
an yang luas untuk memperoleh perspektif dari data historis harga. Ketika gambaran
umumnya sudah dapat dianalisa, maka grafik harian dapat digunakan untuk melihat
beberapa bulan terakhir.
3.4.2. Bagaimana Grafik Dibentuk?
Bagian ini akan menjelaskan pembuatan grafik garis, bar, candlestick dan grafik point
& figure. Meskipun ada beberapa metode lain yang tersedia, tapi 4 metode berikut ini adalah
metode yang paling populer dalam menjelaskan data harga.
3.4.3. Grafik Garis
Beberapa investor dan trader mempertimbangkan bahwa level penutupan lebih penting dari pada pembukaan, harga tertinggi atau harga terendah. Dengan memperhatikan hanya pada penutupan, perpindahan intraday dapat diabaikan. Grafik garis juga digunakan ketika data pembukaan dan data poin tertinggi dan terendah tidak tersedia. Terkadang dalam
indeks tertentu, perdagangan saham dan harga intraday, hanya tersedia data penutupan.
bawah, sedangkan harga penutupan adalah garis horisontal yang memotong bar vertikal.
Pada grafik harian, setiap bar merepresentasikan harga tertinggi, terendah dan penutupan
pada suatu hari tertentu. Grafik mingguan memiliki bar setiap minggu berdasarkan penutupan pada hari Jumat dan harga tertinggi serta terendah pada minggu tersebut.
Grafik bar efektif untuk menggambarkan data yang sangat banyak. Dengan menggunakan candlestick, 200 poin data akan memenuhi grafik dan terlihat sangat rumit. Grafik
garis tidak tampak sedemikian rumit, tetapi penggambarannya kurang detil (tidak ada range
harga tertinggi-terendahnya). Grafik bar terlihat relatif tipis, hal ini memudahkan pemakai
untuk menambahkan beberapa bar lagi sebelum grafik terlihat lebih rumit. Jika anda tidak
tertarik pada harga pembukaan, maka grafik bar adalah metode yang ideal untuk menganalisis harga penutupan, relatif terhadap harga tertinggi dan terendah. Grafik bar yang di dalamnya terdapat harga pembukaan akan cepat terlihat rumit. Jika anda tertarik pada harga
pembukaan, maka grafik candlestick adalah alternatif yang lebih baik dari pada grafik bar.
3.4.5. Grafik Candlestick
Grafik ini diciptakan di Jepang 300 tahun lalu, tetapi menjadi lebih populer dalam
beberapa tahun terakhir ini. Untuk grafik candlestick, data harga pembukaan, tertinggi, terendah dan penutupan dibutuhkan semuanya. Grafik candlestick harian terdiri dari harga pembukaan, harga tertinggi, terendah, dan harga penutupan harian. Grafik candlestick mingguan
terdiri dari harga pembukaan pada hari Senin, range harga tertinggi-terendah mingguan, dan
harga penutupan di hari Jumat.
Banyak investor dan trader yang menganggap bahwa grafik candlestick lebih mudah
untuk dibaca, terutama pada hubungan antara harga pembukaan dan penutupan. Candlestick berwarna putih (clear) terbentuk ketika harga penutupan lebih tinggi dari pembukaan,
dan candlestick yang berwarna hitam (solid) terbentuk ketika harga penutupan lebih rendah
dari pembukaan. Bagian hitam dan putih yang terbentuk dari harga pembukaan dan penutupan disebut body (white body or black body). Garis yang ada di atas dan bawah disebut bayangan (shadows), dan menunjukkan harga tertinggi dan terendah.
3.4.6. Grafik Point & Figure
Metode grafik yang ditunjukkan di atas, memplot satu poin data pada setiap periode
waktu. Sebanyak apapun pergerakan harga, satu hari atau satu minggu merepresentasikan
satu poin, satu batang, atau satu candlestick yang diplot untuk menandakan pergerakan harga.
Berbeda dengan metode tersebut, grafik point & figure didasarkan pada pergerakan harga,
dan tidak memakan waktu banyak dalam mempertimbangkannya. Terdapat sumbu X pada
grafik ini, tetapi tidak memotong grafik.
3.5.
bullish, bulls, atau beli. Istilah ini digunakan secara umum dalam pasar finansial. Apabila permintaan meningkat maka harga naik dan apabila penawaran meningkat maka harga turun.
Ketika penawaran dan permintaan sama, maka harga bergerak sideways sebagaimana beli dan
jual yang membentuknya untuk mengendalikan.
support dan kian murah, akan membuat pembeli semakin banyak dan semakin sedikit yang
melakukan jual. Ketika harga mencapai level support, dipercayai bahwa permintaan akan
melebihi penawaran dan mencegah penurunan harga di bawah support.
Support tidak selalu bertahan dan sebuah break di bawah sinyal support menunjukkan
bahwa penjualan telah melebihi pembelian. Penurunan di bawah support mengindikasikan
adanya keinginan untuk menjual dan/atau kurangnya keinginan beli. Support breaks dan adanya sinyal baru yang lemah telah mengurangi harapan penjual dan mereka bersedia untuk
menjual bahkan dengan harga lebih rendah. Terlebih lagi, pembeli tidak dapat membeli
hingga harga turun di bawah support atau di bawah harga terendah sebelumnya. Saat support
telah break, garis support lainnya akan muncul pada level yang lebih rendah.
3.5.2. Di Manakah Support Muncul?
Level Support biasanya berada di bawah harga saat ini, namun bertransaksi sekuritas
di dekat atau pada level support adalah hal yang umum terjadi. Analisis teknikal bukanlah
ilmu eksakta dan terkadang sulit untuk menentukan level support yang tepat. Terlebih lagi,
pergerakan harga bisa menjadi volatil dan berada di bawah support. Terkadang tampak tidak
logis untuk mempertimbangkan level support yang break jika harga penutupan berada pada
1/8 di bawah ditentukan sebagai support level. Dengan alasan ini, beberapa trader dan investor membuat area pengamatan yang disebut area support.
Gambar 3.11. Grafik saham Halliburton untuk penentuan Support dan Resistance.
3.5.5.2.
Prinsp lain dari analisis teknikal adalah bahwa support dapat berubah menjadi resistance dan sebaliknya. Apabila harga break di bawah support level, maka level support yang break
dapat berubah menjadi resistance. Support yang break memberi sinyal bahwa kekuatan penawaran menyeimbangkan kekuatan permintaan. Oleh sebab itu, apabila harga berbalik ke
level ini, maka akan terjadi kenaikan penawaran, dan terbentuklah resistance. Perubahan lainnya adalah pembalikan resistance menjadi support. Pada saat harga bergerak naik di atas resistance, hal ini juga memberi sinyal adanya perubahan dalam penawaran dan permintaan. Adanya breakout di atas resistance membuktikan bahwa kekuatan permintaan telah mengalahkan
kekuatan penawaran. Jika harga kembali ke level ini, maka akan terjadi peningkatan permintaan dan ditemukan support baru.
Dalam contoh indeks NASDAQ 100 di bawah, indeks break pada resistance di angka
935 pada bulan Mei 1997 dan diperdagangkan di atas level resistance selama lebih dari sebulan. Level support yang baru dapat ditentukan di atas resistance ini. Indeks semakin naik menjadi 1150, tapi kemudian jatuh ke support di angka 935. Setelah harga berada di support (935)
sebanyak dua kali, maka level ini dipastikan muncul.
Gambar 3.12. Grafik Indeks Nasdaq 100 untuk analisa garis Support Resistance.
Dari contoh grafik saham PeopleSoft di halaman selanjutnya, kita dapat melihat
bahwa support dapat berubah menjadi resistance dan kembali menjadi support. Support pada
PeopleSoft berada di 18 dari bulan Oktober 1998 sampai Januari 1999 (lingkaran hijau),
tetapi break di bawah support pada bulan Maret 1999 sebagai kekuatan beli yang berlebihan.
Ketika saham rebound (lingkaran merah), masih terdapat penawaran yang tinggi pada 18 dan
bertemu resistance dari bulan Juni 1999 sampai bulan Oktober 1999.
Dari manakah overhead supply ini berasal? Permintaan sudah jelas naik sekitar 18 pada
bulan Oktober 1998 sampai Maret 1999 (lingkaran hijau). Oleh sebab itu, terdapat banyak
pembeli saham ini pada kisaran 18. Saat harga turun dari 18 ke 14, kemungkinan pembelipembeli tadi akan terus menahan saham ini. Hal ini menyebabkan a supply overhang (secara
umum disebut resistance) di kisaran 18. Ketika harga rebound ke 18, banyak pembeli yang berada di lingkaran hijau (yang membeli pada kisaran harga 18) mungkin mengambil kesempatan untuk menjual. Ketika penawaran ini sudah jenuh, maka permintaan mulai dapat mengalahkan kekuatan penawaran dan harga bergerak naik diatas resistance pada harga 18.
Gambar 3.13. Grafik saham PeopleSoft untuk analisa garis Support Resistance.
3.5.5.3.
Trading Range
Range transaksi memiliki peranan penting dalam menentukan support dan resistance sebagai titik balik atau sebagai kelanjutan dari suatu pola. Range transaksi adalah sebuah periode waktu di mana harga bergerak dalam range yang relatif ketat. Hal ini memberi sinyal bahwa kekuatan penawaran dan permintaan adalah seimbang. Saat suatu harga breaks out pada
range trading, baik di atas atau di bawahnya, hal ini memberi sinyal bahwa pemenangnya telah
muncul. Sebuah break di atas range transaksi adalah kemenangan untuk pembeli (permintaan) dan break di bawah range transaksi adalah kemenangan untuk penjual (penawaran).
Gambar 3.14. menunjukkan bahwa setelah terjadi peningkatan dari 27 ke 64, saham
WorldCom memasuki range transaksi antara 55 dan 63 selama 5 bulan. Telah terjadi sebuah
break out yang salah pada pertengahan Juni ketika harga saham mulai mencapai puncak di
kisaran harga 62 (lingkaran merah). Peristiwa ini tidak bertahan lama dan sebuah gap turun
terjadi beberapa hari kemudian untuk mementahkan breakout (panah hitam). Kemudian harga saham break support di angka 55 pada bulan Agustus 1999 dan diperdagangkan lebih rendah seharga 50. Ini adalah contoh lain dari support yang berubah menjadi resistance dengan
naiknya harga saham menjadi 55 sebanyak dua kali sebelum harga turun. Peristiwa ini tidak
selalu terjadi, dan dalam hal ini kembalinya harga ke level resistance yang baru memberikan
kesempatan kedua untuk bangkit lagi bagi pemain jangka panjang dan untuk mulai masuk
lagi bagi pemain jangka pendek.
Gambar 3.15. Grafik saham Lucent Technologies untuk analisa trading range.
Pada bulan November/Desember 1999, saham Lucent Technologies membuat
range trading yang menggambarkan pola head and shoulders (lingkaran merah). Ketika harga saham broke support di harga 60, hampir tidak ada waktu untuk keluar. Meskipun ada candlestick
hitam yang panjang, yang mengindikasikan pembukaan di harga 59, namun harga saham jatuh begitu cepat sehingga tidak mungkin untuk keluar di atas harga 44. Pada hindsight, garis
support break dapat digambarkan seperti upward sloping neckline (garis biru), dan support break
akan menjadi 61. Harga ini hanya naik 1 poin dan seorang trader seharusnya melakukan aksi
secepatnya untuk menghindari penurunan yang tajam. Meskipun demikian, harga turun persis on the neckline, dan hal ini harus dipertimbangkan ketika menggambar garis support.
Setelah Lucent turun, range transaksi ditentukan di antara 40,5 dan 47,5 untuk hampir
selama 2 bulan (lingkaran hijau). Level resistance pada range transaksi telah ditandai oleh tiga
reaksi di puncak harga pada angka 47,5. Tanda pada level support tidak jelas, tetapi muncul
pada saat harga berada diantara 40 dan 41. Bukti atas tanda tersebut adalah munculnya
minat beli pada kisaran harga 44 pada pertengahan sampai akhir Februari. Perhatikan himpunan bar candlestick dengan bayangan harga menurun yang panjang, atau disebut hammer.
Kemudian pergerakan harga saham membentuk dua gap pada tanggal 24 dan 25 Februari,
dan akhirnya ditutup di atas resistance pada harga 48. Ini adalah indikasi yang jelas dari kemenangan permintaan. Masih ada dua kesempatan (hari) untuk mengambil aksi. Pada hari
ketiga setelah breakout, pergerakan saham membentuk gap naik dan bergerak di atas 56.
3.5.5.4.
Karena teknikal analisis bukanlah ilmu eksakta, maka sangatlah perlu untuk membuat area support dan resistance. Hal ini kontras dengan strategi pemetaan Lucent Technologies,
dan terkadang perbedaan ini adalah letak permasalahannya. Setiap sekuritas punya karakter
masing-masing, dan seharusnya analisis merefleksikan intrik-intrik dari masing-masing
sekuritas. Terkadang level support dan resistance yang tepat adalah hal yang terbaik, dan terkadang area support dan resistance-lah yang lebih baik. Pada umumnya, semakin ketat range-nya
maka semakin tepat pula levelnya. Jika range transaksi kurang dari 2 bulan dan range harga
relatif ketat, maka level support dan resistance yang tepat akan lebih cocok digunakan. Jika
range transaksi lebih dari beberapa bulan dan range harga relatif lebih lebar maka lebih baik
menggunakan area support dan resistance. Ini hanyalah pedoman umum, dan setiap range transaksi seharusnya dinilai berdasarkan kualitasnya.
Kembali ke analisis saham pada Gambar 3.16 di bawah, dapat kita lihat bahwa range
transaksi tertinggi pada bulan November (33 sampai dengan 44) berkembang lebih dari
20% dari sebelumnya, sehingga range harga menjadi relatif lebih lebar. Karena support break
September membentuk level resistance kita yang pertama, maka kita siap untuk membuat
area resistance setelah titik tertinggi November terbentuk, mungkin sekitar awal Desember.
Pada poin ini, kita masih belum yakin apakah range transaksi yang luas akan berkembang.
Titik rendah berikutnya pada bulan Desember, yang lebih tinggi dari kondisi titik terendah
bulan Oktober, membuktikan bahwa range harga telah terbentuk dan kita siap untuk membuat area support. Selama transaksi saham berada di dalam batas area support dan resistance,
kita anggap range transaksi itu valid. Support bisa kita lihat sebagai kesempatan untuk membeli, dan resistance sebagai kesempatan untuk menjual.
Gambar 3.16. Area support dan resistance pada grafik saham Halliburton.
3.6.
GARIS TREN
Analisis Teknikal dibentuk dari asumsi tren harga. Garis tren adalah alat yang penting dalam analisis teknikal, baik untuk melakukan identifikasi maupun konfirmasi. Garis
tren adalah suatu garis lurus yang menghubungkan dua atau lebih poin harga dan kemudian
di masa yang akan datang dapat membentuk garis support atau resistance. Banyak dari prinsipprinsip yang diaplikasikan pada level support dan resistance yang dapat diaplikasikan pula pada
garis tren. Penting bagi anda untuk memahami semua konsep yang disajikan pada bab mengenai support dan resistance sebelum anda melanjutkan ke pembahasan berikutnya.
3.6.1. Garis Tren Naik
Sebuah garis tren naik memiliki slope positif dan ini terbentuk dengan menghubungkan dua atau lebih poin harga terendah. Harga terendah yang kedua harus lebih tinggi dari
yang pertama agar slope-nya positif. Garis tren naik berfungsi sebagai support dan mengindikasikan bahwa permintaan neto (permintaan dikurangi penawaran) adalah meningkat, meskipun terjadi sewaktu harga naik. Suatu harga yang mengalami kenaikan yang dikombinasikan dengan permintaan yang meningkat adalah pembelian yang tinggi (bullish yang tinggi),
dan ini menunjukkan keinginan beli yang kuat dari pembeli. Selama harga berada di atas garis tren, maka tren naik bisa dianggap solid dan intact. Sebuah break di bawah garis tren naik
mengindikasikan permintaan neto telah melemah dan perubahan pada tren dapat terjadi.
dan intact. Sebuah break di atas garis tren turun mengindikasikan bahwa penawaran neto
menurun dan perubahan pada tren dapat terjadi.
3.7.
PEMBUATAN SKALA
Poin tertinggi dan terendah akan membentuk garis yang lebih baik sebagai garis tren
ketika harga-harga ditampilkan dengan skala semi-log. Akan lebih baik lagi apabila garis tren
jangka panjang telah digambarkan atau saat terjadi perubahan yang besar pada harga. Pada
umumnya program grafis memungkinkan pemakai membuat skala aritmatika atau semi-log.
Suatu skala aritmatik menampilkan nilai incremental (5,10,15,20,25,30) terutama ketika membuat sumbu Y. Suatu gerakan harga $10 akan tampak sama dari $10 ke $20 atau dari $100
ke $110. Suatu skala semi-log menampilkan nilai incremental dalam persentase pada sumbu Y.
Gerakan harga dari $10 ke $20 memperoleh pendapatan 100%, dan akan muncul lebih besar lagi dari pada gerakan dari $100 ke $110, yang hanya memperoleh pendapatan 10%.
Gambar 3.19. Perbandingan skala semi-log dan aritmatika pada saham EMC.
Pada kasus saham EMC di Gambar 3.19., terdapat perubahan harga yang besar selama jangka waktu yang panjang. Ketika tidak ada break atas turunnya harga di bawah garis
tren naik pada skala aritmatika, tingkat kenaikan terlihat lebih halus pada skala semi-log.
Saham EMC menggandakan tiga kali dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Pada skala
semi-log, garis tren bergerak ke atas. Pada skala aritmatika, dibutuhkan tiga garis tren untuk
mengimbangi gerak maju yang meningkat.
Gambar 3.20. Perbandingan skala aritmetik dan semi-log pada tren turun.
Pada kasus saham Amazon di Gambar 3.20., terdapat dua break di atas garis tren turun selama harga saham mengalami penurunan pada tahun 2000 dan 2001. Break outs palsu
ini dapat mengarahkan pembelian yang lebih awal selama saham terus mengalami penurunan. Saham ini kehilangan nilainya sejumlah 60% sebanyak tiga kali selama periode 2 tahun.
Skala semi-log merefleksikan kerugian dalam persen, dan garis tren turun tak pernah break.
3.7.1
Validasi
Dibutuhkan dua atau tiga poin untuk menggambar garis tren. Semakin banyak poin
yang digunakan untuk menggambar garis tren maka level support dan resistance yang dibentuk
akan semakin valid. Terkadang sulit untuk menemukan lebih dari 2 poin untuk membuat
sebuah garis tren. Meskipun garis tren adalah aspek yang penting pada analisis teknikal, tidaklah selalu memungkinkan untuk menggambar garis tren pada grafik harga. Terkadang
harga terendah dan tertinggi tidak matching, dan hal ini tidak perlu dipaksakan. Aturan yang
umum pada analisis teknikal adalah bahwa dibutuhkan dua poin untuk menggambar garis
tren dan poin yang ketiga mengkonfirmasikan validitas.
terlalu dekat jaraknya. Jarak yang tepat tergantung pada jangka waktunya, derajat perubahan
harga, dan preferensi masing-masing individu. Jika harga terendah (atau tertinggi) terlalu
dekat jaraknya, maka validitas dari reaksi harga terendah (atau teringgi) akan dipertanyakan.
Jika harga terendah terlalu jauh jaraknya, maka hubungan antara dua poin akan diragukan.
Sebuah garis tren yang ideal memiliki jarak yang relatif antara harga terendah (atau tertinggi). Garis tren yang berada di atas kurva MSFT pada contoh Gambar 3.21. di atas merepresentasikan poin terendah yang memiliki jarak yang baik.
Gambar 3.22. Analisa validitas garis tren pada saham Wal-Mart Stores.
Pada contoh grafik sahamWal-Mart di atas, ditampilkan sebuah grais tren yang valid, dimana poin tertinggi kedua tampak terlalu dekat dengan poin tertinggi yang pertama.
Meskipun demikian, jarak tersebut dapat dikatakan layak untuk menggambar garis tren yang
dimulai pada poin 2 dan berlanjut turun hingga reaksi tinggi di bulan Februari.
3.8.
SUDUT
Andaikata kecuraman sebuah garis tren meningkat, maka validitas dari level support
atau resistance menurun. Satu garis tren yang curam dihasilkan dari sebuah peningkatan (atau
penurunan) yang tajam selama beberapa jangka waktu. Sudut sebuah garis tren yang dibentuk dari gerakan yang tajam tidak memberikan arti pada level support atau resistance. Meskipun garis tren dibentuk dari tiga poin yang tampaknya valid, terkadang sulit untuk menentukan break garis tren atau membuktikan level support dan resistance yang telah ditentukan.
Garis tren untuk saham Yahoo pada Gambar 3.23. telah digunakan sebanyak empat
kali pada periode 5 bulan. Jarak antara poin yang satu dengan lainnya terlihat pas, tapi kecuraman garis trend tidak berkesinambungan, dan harga saham tampaknya tidak akan jatuh di
bawah garis tren. Meskipun demikian upaya untuk menunggu jatuhnya harga atau aksi setelah garis tren break adalah tugas yang berat. Sejumlah data yang ditampilkan dan ukuran grafik dapat mempengaruhi sudut garis tren. Grafik yang pendek dan lebar dimungkinkan memiliki garis tren yang curam dari pada grafik yang panjang dan tajam. Hal tersebut perlu diingat ketika memperkirakan validitas dan kesinambungan dari garis trend.
3.9.
bar garis tren melalui harga terendah, garis akan muncul pada sudut dan harga terendah
lainnya yang matching dengan baik.
menunjukkan bahwa garis tren internal dibentuk dengan mengabaikan tonjolan harga dan
menggunakan cluster harga. Pada bulan Oktober dan November 1998, grafik Coca Cola menunjukkan peak, dimana peak pada bulan November lebih tinggi daripada Oktober (1). Jika
peak pada bulan November digunakan untuk menggambar garis tren, maka slopenya adalah
negatif, dan akan tampak breakout pada bulan Desember 1998 (garis abu-abu). Meskipun
demikian, garis tren yang bisa dibuat adalah garis tren yang terdiri dari dua poin, karena
harga tertinggi bulan Mei-Juni letaknya terlalu berdekatan (panah hitam). Ketika peak pada
bulan Desember 1999 terbentuk (panah hijau), dapat dimungkinkan untuk menggambar
garis tren berdasarkan cluster harga pada sekitar bulan Oktober/November 1998 dan peak
yang terjadi pada bulan Desember 1999 (garis biru). Garis tren ini didasarkan pada tiga sentuhan yang solid, dan secara akurat dapat meramalkan resistance pada bulan Januari 2000
(panah biru).