SK
Direktur
Politeknik
Negeri
Pontianak
nomor:
12
13
DIREKTUR POLNEP
Ketua Jurusan
Ilmu Kelautan dan Perikanan
Teknisi Hatchery
Teknisi Tambak
Operator
Security
Peserta Latih
1. Mahasiswa Praktek / Magang /
PKL / KPA
2. Siswa SMU / SMK
3. Masyarakat / Stakeholder
14
Tabel 2. Nama, Jabatan, Pendidikan Terakhir dan Tugas serta Tanggung Jawab
dari Struktur Organisasi Workshop Budidaya Perikanan Politeknik
Negeri Pontianak.
No
Nama
Jabatan
Ka.
Workshop
Pendidikan
Terakhir
S.1
Perikanan
Suparmin, S.Pi
1. Khairul Huda, A. Md
Teknisi
2. Niki Rio Y, A. Md
3. Nurfahma Dwi Handoyo,
A. Md
D.3
Perikanan
1. M. Azhari
2. Feriwansyah
SMU/ SMK
Security
15
Operator
D.3 / SMK
lapangan secara
berkala kepada
Ka.Workshop/ Jurusan
IKP/Polnep,
d. Kegiatan lainnya yang
dianggap perlu dan
akan diperhitungkan
secara proporsional.
a. Mempersiapkan dan
merawat sarana
pendukung kegiatan
budidaya yang ada.
b. Melaporkan kondisi
lapangan kepada Ka.
Workshop
Nama Alat
Exsavator
Pompa Robin
Pompa celup
Pompa celup air asin
Kincir
Timbangan Digital
Grass Cutter
Sprayer
Tols box
Dongkrak
Skop
Cangkul
Arit
Parang
Spesifikasi
Hitachi 110
EY 20. 3 inchi
2 inchi
6 12 inchi
1 HP tunggal
Duduk 60 kg
Motor fleksible
Manual, SA 17 P3
Tang, Obeng dll
Standart 5 ton
Standar
Standar
Standar
Standar
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
8 buah
7 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
5 buah
2 buah
2 buah
16
15 Penggali
16 Keranjang panen
17 Refraktometer
18 Jala
19 Timbangan gantung
Sumber : Data Lapangan, 2014
Standar
Basket, kapasitas 50 kg
Standar
Atago
Nylon
5 buah
5 buah
1 buah
1 buah
1 buah
b. Sarana Hatchery
Adapun sarana yang digunakan dalam Hatchery diantaranya sebagai
berikut :
Tabel 4. Nama alat yang di gunakan dalam Hatchery
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama Alat
Pompa celup 1 inchi
Pompa air
Pompa air Aquarium
Bak fiber bundar
Bak fiber persegi
Blower
Mikroskop
Blender pakan
Tabung oksigen
Selang
Serok
Waring hitam
13
Waring hijau
Spesifikasi
Submersible standart
Kapasitas 2 ton
Kapasitas 4 ton
Olompus / Electron
Small, 3 kg + Regulator
Putih berserat 10 m
- 1x1x1
- 2x1x1
- 2x2x1
- 6x4x1
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
2 Gulung
6 buah
2 buah
5 buah
3 buah
3 buah
c. Sarana Penunjang
Sarana penunjang di Workshop Budidaya Perikanan Politeknik Negeri
Pontianak di Mempawah.
Tabel 5. Sarana Penunjang
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama alat
Meja kantor
Kursi kantor
Meja makan + kursi
Meja dapur
Kursi mahasiswa
Komputer
Filling cabinet
Papan tulis kecil
Spesifikasi
Standar, kayu
Kursi lipat
Standar, besi
Standar, kayu
Kursi lipat
PC + meja
Standar, 4 laci
Tempel
Jumlah
2 buah
2 buah
1 set
1 buah
30 buah
1 buah
1 buah
2 buah
17
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Plus kaki
Spring bed sorong
Spring bed no 2
Busa
Medium 2 pintu
Small 2 pintu
Standing
Portable sanyo
LPG 12 kg
Automatic maspion
Hot+Cold + galon
Hot+Cold + galon
Small panasonic
LG
LG
Goldsat
Standar Kayu, busa
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
24 buah
4.2 Hasil
4.2.1 Persiapan Wadah
Persiapan wadah pada pendederan ikan bandeng di Workshop Budidaya
Perikanan adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Persiapan Wadah dan Media
No.
1
3
4
Uraian
Jenis wadah
Ukuran : p x l x t
Tinggi air
Warna bak
Kelengkapan
Persiapan
Sumber
Keterangan
Bak beton/semen
4 m x 3 m x 1,35 m
80 cm
Biru
Aerasi, dan Pintu outlet
Pengeringan, penyikatan bak, pembilasan,
pengeringan (penjemuran), dan pengisian
air pada bak.
Air payau
18
Uraian
Asal benih
Panjan rata-rata benih
Jumlah benih
Warna
Keterangan
Bali
2,93 cm
2000 ekor
Putih mengkilat
Ukuran Panjang
(cm)
3,5 cm
3,5 cm
3 cm
2 cm
2,5 cm
3 cm
3,5 cm
2 cm
3,2 cm
3 cm
3,5 cm
3 cm
2 cm
2 cm
3 cm
Jumlah
Ikan
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Ukuran Panjang
(cm)
3,5 cm
2,5 cm
3 cm
3,5 cm
3 cm
2 cm
2,5 cm
3 cm
3,5 cm
3 cm
3,8 cm
3 cm
3,5 cm
2,5 cm
3 cm
Padat tebar =
19
= 0,001333 kg
= 1,33 gr/ekor
Total biomas = 1,33 gr/ekor x total tebar
= 1,33 gr/ekor x 1823 ekor = 2424,59 gr = 2,42 kg
4.2.3 Pengukuran Kualitas air
Didalam proses pemeliharaan, yang dilakukan biasanya adalah pemberian
pakan serta pengukuran kualitas air. Pengukuran kualitas air dilakukan pada saat
kegiatan berlangsung di lapangan selama 10 hari dari tanggal 21 hingga 30 Juni
2014.
Tabel 9. Data Pengukuran Kualitas Air
Parameter Kualitas air
Tanggal
21-06-2014
22-06-2014
23-06-2014
24-06-2014
25-06-2014
26-06-2014
27-06-2014
28-06-2014
29-06-2014
30-06-2014
Salinitas
9 ppt
10 ppt
7 ppt
8 ppt
12 ppt
15 ppt
10 ppt
18 ppt
14 ppt
15 ppt
Suhu
19,2oC
30,3oC
30,2oC
30oC
31oC
31,3oC
31,2oC
30oC
30oC
28oC
pH
7,52
7,4
7
7,26
8
7,25
7,26
7,2
7
8
DO
2,5 mg/L
2,0 mg/L
2,8 mg/L
2,5 mg/L
3,0 mg/L
2,0 mg/L
2,7 mg//L
2,5 mg/L
3 mg/L
2,0 mg/L
Persentase (%)
38%
2%
3%
13%
12%
20
Pemberian pakan pada nener bandeng di bak semen ini dilakukan secara
ad-biditum. Pakan yang diberikan adalah F-999 dengan cara digiling sedikit halus,
agar benih bisa memakan sesuai dengan bukaan mulut ikan/nener bandeng.
Berikut tabel dalam jumlah pakan yang digunakan :
Tabel 11. Jumlah pakan yang digunakan
Tanggal
21-06-2014
24-06-2014
27-06-2014
= 0,062 kg
= 62 gram/hari
Jumlah pemberian pakan untuk 1 kali pemberian :
FCR
= 20,667 gram
=
4.2.5 Pertumbuhan dan Populasi
Pada pertumbuhan dan populasi pemeliharaan budidaya bandeng perlu
dilakukan pengamatan khusus pada bandeng yang dipelihara. Hal itu bertujuan
untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan bandeng yang dipelihara, baik dari
bobot ataupun panjang. Dari kegiatan tersebut data yang dapat diambil adalah
sebagai berikut :
Tabel 12. Data Pertumbuhan dan Populasi
Uraian
Populasi
Berat rata-rata (gram)
0 hari
1823
1,33
Umur ke
10 hari
Satuan
1823
Ekor
1,67
Gram
0,34
25,56
Rumus
W
wt-wo
21
Panjang rata-rata
2,93
Pertumbuhan panjang
mutlak
Pertumbuhan panjang
relative
Survival rate
Mortalitas
4,016
Cm
1,086
L
lt-lo
37,064
Cm
100
100
x 100 %
x 100 %
Ukuran Panjang
Jumlah
Ukuran Panjang
(cm)
Ikan
(cm)
4,5 cm
16
5 cm
3,2 cm
17
4,5 cm
4,3 cm
18
3 cm
5 cm
19
2,9 cm
4 cm
20
4 cm
2,5 cm
21
5 cm
3,2 cm
22
5,2 cm
4 cm
23
5,5 cm
4 cm
24
4,1cm
4,5 cm
25
4,7 cm
3,2 cm
26
3 cm
3,2 cm
27
3,5 cm
3 cm
28
3,8 cm
4,2 cm
29
4,8 cm
4,7 cm
30
4 cm
Jumlah Rata-rata = 120,5 : 30 = 4,016 cm/ekor
= 0,001667 kg
= 1,67 gr/ekor
Total biomas = 1,67 gr/ekor x total tebar
= 1,67 gr/ekor x 1823 ekor = 3044,41 gr = 3,04 kg
22
4.3 Pembahasan
4.3.1 Persiapan wadah
Pada tahapan media pendederan ikan bandeng di bak beton ini, kegiatan
yang dilakukan adalah pencucian, penjemuran dan pengisian air dalam bak beton.
Air yang digunakan adalah air laut yang salinitasnya sudah di sesuaikan. Bak
beton yang akan digunakan adalah berukuran 3 m x 4 m x 1,35 m. Sebelum bak
tersebut digunakan untuk wadah budidaya ikan, terlebih dahulu dibersihkan
dengan cara menyikat semua bagian bak, kemudian dibilas sampai bak terlihat
bersih selanjutnya bak di jemur di bawah sinar matahari. Tujuan dari pencucian
dan penjemuran bak adalah untuk membersihkan bak dan membunuh kuman
penyakit serta patogen yang terdapat/melekat di dalam bak (Khairuman, 2008).
Foto foto kegiatan persiapan wadah dapat dilihat pada.
23
renang dan keadaan fisik tubuh. Warna benih ikan bandeng adalah silver (putih
mengkilat) ke abu-abuan. (Djarijah, 1994). (lampiran: 2).
Pada penebaran benih, jumlah nener yang ditebar sebanyak 1823 ekor dan
jumlah nener yang akan di sampling sebanyak 30 ekor, yang di ambil secara acak
agar dapat mengetahui ukuran berat serta panjang tubuh benih. Setelah diukur,
benih yang akan ditebar sebaiknya di aklimatisasikan terlebih dahulu agar benih
tidak stress dan mendapatkan hasil yang lebih baik nantinya. Pada awal penebaran
jumlah rata-rata panjang benih adalah 2,93 cm/ekor, dan rata-rata berat individu
adalah 1,33 gr/ekor dengan padat tebar 189 ekor/m3.
24
25
populasi ikan yang dipelihara adalah sebanyak 1823 ekor dan hasil dari sampling
ke dua adalah untuk berat benih ikan bandeng mendapatkan pertambahan berat
menjadi 0,05 kg dengan berat rata-rata individu 1,67 gr/ekor.
Pertumbuhan mutlak adalah laju pertumbuhan total ikan, dan hasil dari
perhitungan dengan menggunakan rumus mendapatkan hasil pertumbuhan berat
mutlak 0,34 gram, dengan pertumbuhan panjang mutlak 1,086 cm. Pertumbuhan
relative adalah persentase selama pemeliharaan, dan hasil yang didapat dari
pertumbuhan berat relatif adalah 25,56%, sedangkan pertumbuhan panjang
relative adalah 37,064%. Menurut Murtidjo (2005), laju pertumbuhan berat relatif
yang baik untuk pendederan ikan bandeng adalah 16,675% dan pertumbuhan
panjang relatif 29,05%dari data pertumbuhan dan populasi benih ikan bandeng
ini dapat dikatakan sangat baik dan ideal karena tingkat kelangsungan hidup pada
ikan bandeng ini adalah 100%. Hal ini telah sesuai dengan peryataan
Rukmana(1997), bahwa tingkat kelangsungan hidu yang baik adalah di atas 80%.
26
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan selama kegiatan praktek kerja lapangan II di Workshop
Budidaya Perikanan Polnep, Mempawah sebagai berikut :
1. Persiapan wadah sudah baik, karena sebelum melaksanakan pendederan nener
baik dari segi kesuburan perairan dan kualitas air serta terhindar dari hama dan
penyakit.
2. Dalam penebaran benih sudah dilaksanakan dengan baik karena dalam proses
penebaran benih telah memperhatikan waktu penebaran, padat tebar, dan
ukuran nener yang seragam.
3. Dalam proses pengelolaan pakan sudah berjalan dengan baik, hal ini di dasari
dengan menentukan jumlah pakan, frekuensi, waktu pemberian, serta jenis
pakan yang digunakan dalam proses pendederan nener. Pakan yang diberikan
berupa pakan buatan yaitu pelet F-999. Pelet F-999 sangat cocok untuk proses
pendederan, karena mengandung protein yang tinggi sehingga dapat memicu
percepatan pertumbuhan ikan.
4. Dalam proses pendederan ikan bandeng di Workshop Budidaya Perikanan
Polnep, Mempawah tidak di temukan hama dan penyakit yang menyerang
nener, hal ini merupakan salah satu faktor pendukung nener untuk tumbuh
dengan cepat.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah padat tebar nener harus di
perhitungkan agar kelangsungan hidup nener akan maksimal selain itu pemberian
pakan harus tepat, baik jumlah maupun kualitasnya dan juga pemberian pakan
yang berkualitas akan mempercepat pertumbuhan dan kelangsungan hidup nener.
27
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2002.
http://binaukm.com/2010/04/peluang-usaha-budidaya-ikanbandeng-bag-5/. Akses 26 Desember 2010.
Anonim, 2010. http://teknisbudidaya.blogspot.com/2007/10/budidayabandeng.
html. Akses 26 Desember 2010
Anonymous, 1999. Peluang Pengembangan Investasi Perikanan Propinsi Daerah
Istimewa Aceh. Diskan Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Anonymous,
2001.
http://stupidpolkadot.blogspot.com/2011/02/Budidaya
perikanan9487.html. Akses 22 November 2011
Djarijah, A.S. 1994. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Kanisius.
Djarijah, A.S. 1995. Pakan Alami. Yogyakarta : Kanisius.
Iskandar. 2003. Pembenihan Ikan. Agromedia Pustakan. Jakarta
Khairuman dan Amri. 2008. Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia Pustaka.
Jakarta
Kordi, M. Ghufran H. 2009. Sukses Memproduksi Bandeng Super untuk Umpan,
Ekspor dan Indukan. Yogyakarta : ANDI
Kurniawan, 2010. http://firdausbudidayaperikanan.blogspot.com/2013/07/laporantugas-akhir-teknik-pengelolaan.html. Diakses 22 mei 2014
Liviawaty, 1999. http://stupidpolkadot.blogspot.com/2013/03/laporanpraktikumbiologi. Diakses pada tanggal 22 mei 2014
Marzuki. 2005. Metodologi Riset (Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial).
Yogyakarta: Ekonosia.
Murtidjo, Bambang Agus. 2002. Budidaya dan Pembenihan Bandeng.
Yogyakarta: Kanisius
Prahasta, Arief dan Masturi, Hasanawi. 2009. Agribisnis Bandeng. Bandung : CV.
Pustaka Grafika.
Purnamawati. 2007. Peranan Kualitas Air Terhadap Keberhasilan Budidaya Ikan
di Kolam.Warta Penelitian Perikanan Indonesia. ISSN No. 0852/894.
Volume 8. No. 1.Jakarta.
Rahardjo, Andi. 2009. Potensi Perikanan Budidaya Kalimantan Barat.
http://benihikan.net/kabar/potensi-perikanan-budidaya-kalimantan-barat/.
(Akses 22 Maret 2011).
Rukmana,
1997.
http://kecamatanpedurungan.blogdetik.com/category/carabudidaya-bandeng/page/7. Diakses 27 juni 2014
Sudrajat, A. 2008. Budidaya 23 Komoditas Laut Menguntungkan. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Budidaya Ikan Bandeng. Bandung :
CV. Nuansa Aulias
28