Anda di halaman 1dari 22

Perkembangan teknologi pada masa kini berkembang dengan pesatnya seiring dengan ilmu

pengetahuan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia semakin meningkat pula. Dengan
semakin meningkatnya kebutuhan manusia dibidang indutri yang merupakan sector sentral dalam
pemenuhan kebutuhan manusia dituntut bergerak untuk semakin kuantitatif dalam pemenuhan
kebutuhan tersebut.
bidang mekanik dan permesinan secara tidak langsung juga dituntut untuk beekembang pula untuk
mengimbangi dunia industry yang semakin maju. Hal ini tidak lepas dari tujuan utama yaitu
menghasilkan barang berkualitas seefisien mungkin untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Salah satu bentuk peningkatan kualitas ialah rekayasa material bahan untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan Dari suatu material. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan material agar sesuai
dengan kinerja mesin yang diharapkan.
Karena itu perlu diadakannya pengujian terhadap material agar diketahui karakter masing masing
material serta metode apa yang akan dilakukan ubtuk memperlakuakn material agar didapat material
yang sesuai harapn.
Tujuan dari pengujian juga mengetahui perlakuan yang digunakan untuk menghilangkan keburukan
material yang dipakai.

Dalam proses pengujian bahan ada dua macam jika ditinjau berdasarkan sifat dari pengujian tersebut
yaitu:
A. Pengujian Destruktif
Sesuai dengan namanya pengujian ini bersifta merusak bahan yang diuji sehingga bahan yang diuji
akan rusak atau cacat. Bahan yang diuji adalah bahan yang telah memenuhi bentuk dan jenis secara
internasional .
umumnya ada beberapa pengujian destruktif yaitu:
-

Pengujian Kekerasan

Pengujian ini dilakukan dengan dua pertimbanagn yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu
material baru dan melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu.
Berdasarkan pemakaianya dibagi menjadi:
1.

Pengujian kekerasan dengan penekanan(indentation test)

Pengujian ini dilakukan merupakan pengujian kekerasan terha-dap bahan logam dimana dalam
menentukan kekerasaannya deilakukan dengan cara menganalisis indentasi atau bekas penekanan pada
benda uji sebagai reaksi dari pembebanan tekan
2.

Pengujian kekerasan dengan goresan(sratch test)

Merupakan pengujian kekerasan terhadap benda (logam) dimana dalam menentukan kekerasannya
dilakukan dengan mencari perban-dingan dari bahan yang menjadi standart. Contohnya adalah
pengujian metode MOHS
3.

Pengujian kekerasan dengan cara dinamik(dynamic test)

Merupakan pengujian kekerasan dengan mengukur tinggi pantu-lan dari bola baja atau
intan(hammer)yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu
-

Pengujian Tarik

Pengujian ini merupakan proses pengujian yang biasa dilakukan karena pengujian tarik dapat
menunjukkan perilaku bahan selama proses pembebanan. Pada uji tarik , benda uji diberi beban gaya
tarik , yang bertambah secara kontinyu, bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan terhadap
perpanjangan yang dialami benda uji.
-

Pengujian lengkung

Pengujian ini merupakan salah satu pengujian sifat mekanik bahan yang diletakkan terhadap specimen
dan bahan, baik bahan yang akan digunakan pada kontraksi atau komponen yang akan menerima
pembebanan terhadap suatu bahan pada satu titik tengah dari bahan yang ditahan diatas dua tumpuan
-

Uji impact

Uji impact dilakukan untuk menentukan kekuatan material sebagai sebuah metode uji impct digunakan
dalam dunia industry khususnya uji impact charpy dan uji impact izod. Dasar pengujian ini adalah
penyerapan energy potensial dari pendulum beban yang mengayun dari suatu ketinggian tertentu dan
menumbuk material uji sehingga terjadi deformasi.
-

Uji struktur

Uji struktur mempelajari struktur material logam untuk keperluan pengujian material logam dipotongpotong kemudian potongan diletakkan dibawah dan dikikisdengan material alat penggores yang sesuai.
Untuk pemeriaksaan =nya dilakuakan dengan alat pembesar ataupun mikroskop elektronik.
-

Pengujian dengan larutan ETSA

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memeperjelas batas butir yang ada pada suatu material karena
larutan etsa akan memeberi warna tambahan pada batas butir. Namun larutan ini dapat merusak batas
butir tersebut.
B.

Pengujian non-destruktif

Pengujian ini tidak merusak dan merupakan bagian dari pengujian bahan. Berainana dengan pengujian
destruktif pengujian nendstruktif terdiri dari:
-

Penetrant testing

Yaitu pengujian yang digunakan untuk melihat keretakan dan perositas dari suatu bahan. Pengujian
dengan penetrant terdiri dari 4 tahap yaitu pembersihan awal, pemberian penetrant, pembersihan
penetrant, dan pemberian developer. Pengujian ini memiliki keuntungan yaitu murah dan cepat
dilaksanakan.

Magnetic particle testing

Pengujian yang juga biasa disebut dengan pengujian menggu-nakan partikel magnetic ini digunakan
untuk diskontinuitas yang ada dipermukaan dan dekat permukaan. Pengujian ini dapat kita lakukan untuk melihat keretakan permukaan pada semua logam induk maupun ion, laminasi fusi yang tidak
sempurna, undercut, dan subsurface crack. Jika dibandingkan dengan uji penetrant, pengujian ini
dilakuakn untuk diskontinuitas yang lebih dalam.

Ultrasonic testing

Pengujian ini menggunakan metode gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Keuntungan dari
pengujian ini yaitu dapat dilakukan pada semua bahan dan lebih dalam jika dibandingkan dengan uji
magnetic dan uji penetrasi karena menggunakan pantulan gelombang.

Radiography

Yaitu pengujian dengan menggunakan x-ray untuk mendapatkan gambar dari material. Prinsipnya sama
denagn penggunaan pada tubuh material hanya saja menggunakan gelombang yang lebih pendek.
-eddy currentmemiliki prisnsip dasar yang hamper sama dengan teknik medan magnet tetapi disini
medan listrik yang dipancarkan adalah arus bolak-balik. Prisnsipnya hamper sama denggan impedensi
.

Eddy Current

Memiliki prinsip dasar yang hampir sama dengan teknik medan magnet tetapi disini medan listrik yang
dipancarkan dari arus bolak balik. Prinsipnya hampir sama dengan impedansi.

Sifat Mekanik Logam


Sifat mekanik logam merupakan sifat yang menyatakan kamampuan suatu logam dalam menerima
suatu beban atau gaya tanpa mengalami kerusakan pada logam tersebut. Sifat-sifat mekanik logam
antara lain:
1.

Kekuatan (strength)

Yaitu kemampuan material logam dalam menerima gaya berupa tegangan tanpa mengalami patah. Ada
beberapa jenis kekuatan tergantung jenis bahan yang dipakai diantaranya: kekuatan tekan, tarik, kerja
dan geser.
2.

Kekerasan(hardness)

Yaitu kemampuan material logam dalam menerima gaya berupa penetrasi.pengikisan dan pergeseran
sifat ini berhubungan dengan sifat ketahanan aus.
3.

Kekakuan(stiffness)

Kemampuan material dalam mempertahankan bentuk setelah mendapat gaya dari arah tertentu.
4.

Ketangguhan(toughtness)

Merupakan sifat yang menyatakan kemampuan bahan dalam menyerap gayayang diberikan.
5.

Kelenturan(elasticity)

Menyatakan kemempuan material kembali kebentuk asal setelah gaya dihilangkan. Hal ini terjadi
sebelum masuk wilayah plastis.
6.

Plastisitas(plasticity)

Kemampuan bahan dalam mengalami sjumlah deformasi permanen sebelum terjadi patah, hal ini
setelah masuk wilayah plastis.

7.

Mulur (creep)

Meyatakan kecenderunngan logam mengalami deformasi plastis apabila diberi gaya dalam jangka waktu
tertentu.

8.

Kelelahan(fatigue)

Merupakan kemampuan material dalam menahan beban secara terus menerus


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sifat material
1.

Ukuran Butir.

Ukuran butir mempengaruhi faktor kekerasan , keuletan, kege-tasan material, semakin kecil
material semakin keras dan getas material, semakin besar butiran material makin ulet material.
2.

Tegangan Dalam

Tegangan dalam merupakan tegangan yang ada pada material karena desakan antar butiran material
untuk memperkeras material hendaknya memperbesar tegangan dalam material
3.

Heat Treatment

Perlakuan panas berfungsi mendapatkan struktur Kristal dan fasa material yang diinginkan baik untuk
mengeraskan maupun mengu-letkan material.
4.

Unsur paduan

Penambahan unsur paduan ialah untuk menutupi kekurangan suatu material dengan sifat yang dimiliki
oleh unsur paduan, dian-taranya unsur paduan yang biasa dipakai adalah:
a.

Karbon (C)

Karbon berfungsi untuk mengeraskan material


b.

Silicon(Si)

Berfungsi untuk menambah keuletan material


c.

Nikel(Ni)

Meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus

d.

Crommium(cr)

Meningkatkan kekerasan dan ketahanan korosi


e.

Molybdenum(Mb)

Meningkatkan kekuatan dalam


f.

Vanadium (Vn)

Fungsinya menaikkan kekerasan dan kekuatan baja, bila dicampur Cr menjadi baja tahan aus.
g.

Cobalt(Co)

Fungsinya meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus.


h.

Boron(Br)

Fungsinya menaikkan kekerasan bila kadar karbon kurang 0,6% dapat menyebabkan rapuh
i.

Titanium(Ti)

Fungsinya sebagai deoksidasi elektrik dalam menambah partum-buhan butiran, serta meningkatkan
kekerasan baja.
5.

Cacat pada material

Cacat pada material berpengaruh pada sifat sifat mekanik dari material. Jenis-jenis dari cacat
diantaranya: cacat titik, cacat garis, dislokasi, twinning dll.

Perlakuan Panas
Proses pemanasan dan pendinginana yang terkontrol dengan maksud mengubah sifat fisik dan mekanik
dari spesimen (baja)
Macam-macam pelakuan panas:

1. Hardening
Perlakuan panas yang bertujuan untuk memperoleh kekerasan maksimum logam baja. Untuk baja
eutectoid dipanaskan sampai (20oC-30oC) diatas AC3dan untuk hypoeutectoid dan hyper
eutectoid sampai (20oC-30oC) diatas AC, kemudian didinginkan secara cepat didalam air
atau komponen kimia bentuk dan dimensinya, kecepatan pendinginan harus sesuai agar terjadi
transformasi yang sempurna dari austenite menjadi martensit. Kekerasan maksimum yang dicapai
tergantung dari kadar karbon, semakin tinggi kadar karbon, semakin tinggi kekerasan yang didapat.

2. Anealling
Perlakuan panas yang digunakan untuk meningkatkan keuletan , menghilangkan tegangan dalam,
menghaluskan permukaan butir, meningkatkan sifat mampu mesin. Prosesnya adalah dengan
memanaskan material sampai suhu tertentu lalu didinginkan perlahan dalam dapur pemanas atau dalam
ruang terisolasi.
a. Full anealling
Adalah satu proses anil yang mampu digunakan untuk meningkatkan keuletan. Jenis baja yang
digunakan pada proses ini adalah baja hypereutectoid dan baja karbon rendah . proses panasnya pada
temperature sekitar AC3+(20oC+30oC) dan AC2 + (20oC+30oC)
Sedangkan untuk rata-ratapendinginan dibawah (500oC-600oc) adalah(50-100oC) perjam untuk baja
karbon dan (20oC-60oC) untuk baja
b. Bright anealling
Dalam beberapa kasus pencerahan permukaan komponen sangat penting pada proses seperti ini. Proses
pemanasan dilakukan dihadapan media inert sehingga mencegah oksidasi permukaan logam. Secara
umum bahan yang digunakan untuk menyediakan lingkungan lembam di seluruh bagian baik argon atsu
nitrogen, selain mengurangi tindakan media sebagai perisai pelindung disekitar objek . dalam proses ini
mempertahankan warna permukaan.
c. Box annealing
Proses anil dapat disebut dengan berbagai nama seperti anil hitam, anil panas. Dalam proses menjaga
baja yang akan dikeraskan dalam nedia tertutup membawa proses anil . Ling-kungan dari bahan baja
yang ditutupi dengan chip, besi cor, pasir dan arang, proses anil akhir adalah sama dengan anil penuh,
tetapi satu-satunya perbedaan adalah sarana yang digunakan untuk proses ini. Latar belakang dan
proses ini adalah untuk mencegah oksidasi dari logam baja.
d.

Isothermal Anealling

Proses ini disebut siklus anealling . dalam proses ini , material dipanaskan sampai diatas suhu A3 dan
kemudian didinginkan secara lambat . keuntungan dari proses ini adalah:
1.

Tingkat homogenitas tinggi

2.

Sifat mampu mesinnya tinggi

Secara umum proses isothermal anealling ini digunakan untuk karbon menengah dan rendah . proses ini
bahkan digunakan untuk baja paduan agar sifat mampu mesinnya meningkat. Peningkatan dalam
machinability adalah karena pembentukan struktur sphorozoid.

e.

Spheraidized Anealling

Jika baja berisi gelembung-gelembung cementit, dalam matrik ferit itu sudah disebut benda yang bulat
atau padat, secara umum, mikro ini dibentuk oleh beberapa cara yaitu:
1.

Hardening dengan suhu ringan

2.

Dilakukan dengan suhu dibawah A1

f.

Subkritis Anealling

Dalam proses ini baja dipanaskan hingga suhu dibawah suhu kritisnya. Secara umum prosesnya
dilakukan untuk:
1. Mengurangi tegangan dalam
2. Memperbaiki struktur butir
3. Meningkatkan kekuatan material
Anealling jenis ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu:
1. Strees reliefing anealling
2. Proses krstalisasi
3. Anealling luber mediato

g.

Strees Reliefing Anealling

Dalam proses ini, baja dipanaskan hingga mencapai suhu 525oC, yaitu tepat dibawah temperature
rekristalisasi, jadi dengan proses pemanasan ini tidak terjadi perubahan dalam struktur mikro baja
dimana suhunya ditahan 2-3 jam dan kemudian didinginkan melalui media pendinginana udara. Karena
tidak terjadi perubahan struktur mikro. Proses ini tidak mempengaruhi kekerasan dan keuletan bahan.
Proses ini mengurangi deformasi material.
h.

Rekristalisasi anealling

Baja dipanaskan hingga temperatur A1, yaitu sekitar 625-659oC. Selama proses pemanasan cementit
mengubah steroid hingga kemam-puan material untuk menjadi ductile diperoleh. Proses ini juga
mengurangi tegangan dalam.
3. Normalizing

Perlakuan panas yang dilakukan untuk memperhalus struktur butiran yang mengalami pemanasan
berlabihan (overheated). Menghilangkan tegangan dalam, meningkatkan kemampuan permesinana dan
memeperbaiki sifat mekanik material, prosesnya dengan pemanasan sama (30oC-50oC) diatas AC3 dan
didinginkan pada udara sampai temperatur ruang. Pendinginan disini lebih cepat disbanding full
anealling sehingga pearlite yang terbentuk lebih halus dank eras disbanding yang diperoleh anealling.
Normalizing juga menghasilkan struktur kimia yang lebih homogen sehingga akan memberikan respon
yang lebih baik terhadap proses pengerasan (hardening) karena itu baja yang dikeraskan perlu
dinormalizing terlabih dahulu. Pada normalizing hendaknya tidak dilakukan pemanasan yang telalu
tinggi karena butir Kristal austenite yang akan terjadi terlalu besar sehingga pendinginan lambat dan
diperoleh butri-butir pearlite atau ferit kasar dan mengakibatkan berkurangnya keuletan dan
ketangguhan.
4. Tempering
Digunakan untuk mengurangi tegangan sisa, melunakan bahan setelah dihardening dan meningkatkan
keuletan, hal ini karena baja yang dikeraskan dengan pembentukan martensit biasanya sangat getas
sehingga tidak cukup untuk berbagai pemakaian. Pembentukan martensite juga meninggalkan tegangan
sisa yang sangat tinggi dan kurang menguntungkan. Karena itu biasanya setelah pengerasan diikuti
tempering. Prosesnya adalah dengan memanasakan baja sampai diatas suhu kritis, ditahan kemudian
didinginkan dengan kecepatan tinggi untuk menghasilkan martensit, kemudian untuk melunakkan
martensit dengan mengubah strukturnya menjadi besi karbid dan ferit.

Macam-macam tempering yaitu


a.

Martempering

Merupakan perbaikan dari prosedur quenching dan digunakan untuk mengurangi distorsi dan cracking
selama pendinginan. Jadi pendinginan akhir yang dihasilkan martensit temper.

b.

Austempering

Tujuannya adalah meningkatkan ductility, ketahanan impact dan mengurangi distorsi struktutral yang
dihasilkan adalah bainit, austempering adalah proses perlakuan panas yang dikembangkan langsung dari
diagram trnsformasi isothermal untuk memperoleh struktur yang seluruhnya bainit. Pendinginan
dilakukan dengan quenching sampai temperature diatas Ms dan dibiarkan demikian sampai
transformasi menjadi bainit selesai.

Proses perlakuan panas ada 3 tahap uji:


-

Heating

Proses perlakuan panas pada suhu tertentu dan dalam waktu tertentu untuk mencapai struktur
tertentu.
-

Holding

Proses perlakuan panas dengan suhu tetap yang telah diterapkan dan dalam waktu tertentu agar
memperoleh struktur atom yang seragam
-

Colling

Proses pendinginan yang dilakukan agar struktur atom yang diinginkan tetap

b.

Perlakuan panas kimiawi

1.

Carburizing

Suatu proses penjenuhan lapisan permukaan baja dengan karbon baja yang diikuti dengan hardening
akan mendapatkan kekerasan permukaan yang sangat tinggi sedangkan bagian tengahnya tetap lunak.
a.

Pack carburizing

Prosesnya material dimasukan dalam kotak yang berisi medium kimia aktif pada kotak tersebut
dipanaskan sampai 900o-950oC waktu total ditentukan kedalaman kekerasan yang rendah dicapai.
b.

Paste carburizing

Medium kimia yang digunakan berbentuk pasata prosesnya yaitu bagian yang dikeraskan ditutup
dengan pasta, dengan ketebalan 3-4mm kemudian dikeringkan dan dimasukkan dalam kotak, prosesnya
dilakukan pada suhu 900o-950oC
2.

Nitriding

Proses ini merupakan proses penjenuhan permukaan baja dengan nitrogen yaitu dengan cara
melakukan holding dalam waktu yang agak lama pada temperature 480o-650oC dalam lingkungan
amoniak(NH3) macam-macamnya:

a.

Straight nitriding

Digunakan untuk meningkatkan kekerasan, ketahanan gesek dan fatigue.


b.

Anti corrotion nitriding.

Bahan yang digunakan biasanya besi tuang dan baja paduan. Derajat kelaruatn yang dapat dicapai
adalah 30o-70oC
3.

Colorizing

Proses ini merupakan proses pelapisan baja dengan pemanasan alumunium bubuk dalam ruang
tertutup. Untuk alumunium paduan pada permukaan baja dan untuk lapisan pelindung terhadap
oksidasi dilakukan pada suhu 800o-1000oC
Kelebihan colorizing:
a.
Penambahan alumunium pada baja karbon untuk alumunium pada baja karbon untuk ketahanan
korosi yang juga mem-perbaiki sifat mekanik baja agar kebih baik.
b.

Carburizing tidak menghasilkan racun.

4.

Cyaniding

Proses ini merupakan proses penjenuhan permukaan baja dengan unsur karbon dan nitrogen, bertujuan
untuk meningkatkan kekerasan, ketahanan gesek dan kelelahan , bila proses ini dilakukan diudara
disebut denagn karbon nitriding.
Macamnya:
a.

High temperature liquid cyaniding

b.

High temperature gas cyaniding

c.

Low temperature liquid cyaniding

d.

Low temperature gas cyaniding

e.

Low temperature solid cyaniding

5.

Sulphating

perlakuan panas yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan bagian-bagian mesin maupun alat-alat
tertentu dari bahan HSS dengan jalan penjenuhan permukaan sulfur.

C.

Perlakuan Panas Permukaan

1.

Flame hardening

prosesnya dengan pemanasan cepat permukaan baja diatas temperature kritisnya dengan
menggunakan gas oksigen etilen, selanjutnya diikuti dengan pendinginan.
2.

Induction surface hardening.

Pemanasan yang digunakan dengan menggunakan arus listrik frekuensi tinggi. Logam yang berbentuk
silindris diletakkan pada indicator ini jadi pemanasan permukaan dipengaruhi frekuensi dan waktu
pemanasan. Pendinginan dengan penyemprotan air setelah proses pemanasan selesai.

Keterangan diagram Fe-Fe3C :


0,008%C : batas kelarutan minimum karbon pada ferit pada temperature kamar
0,025%C : batas kelarutan maksimum karbon pada ferit padatemperatur 723oC
0,083%C : titik eutectoid
2%C

: batas kelarutan pada besi delta pada temperature 1130oC

4,3%C

: titik eutectoid

18%C

: batas kelarutan pada besi delta pada temperature 1439oC

Garis A0

:garis temperature dimana terjadi transformasi magnetic dari sementit

Garis A1

: garis temperature dimana terjadi austenite (gamma) menjadi ferrit dalam pendinginan

Garis A2

: garis termperatur dimana terjadi transformasi magnetic pada ferit

Garis A3 : garis temperature dimana terjadi perubahan ferit menjadi austenite(gamma) pada
pemanasan
Garis A

: garis yang menunjukan kandungan karbon dan transformasi baja hypoeutectoid

Garis E

: garis yang menunjukan transformasi baja eutectoid

Garis B

: garis yang menunjukkan kandungan karbon dari baja transformasi baja hypoeutectoid

Garis liquidus: garis yang menunjukan awal dari proses pendinginan(pembekuan)


Garis solidus: garis yang menunjukan batas antara austenite solid dan austenite liquid.
A. Transformasi pada diagram fasa Fe-Fe3C
Diagram kesetimbangan fasa Fe-Fe3C adalah alat penting untuk memahami struktur mikro dan sifat-sifat
baja karbon. Suatu jenis logam paduan besi (Fe) dan karbon (C). diagram fasa Fe-Fe3C juga merupakan
dasar pembuatan baja dan besi cor dalam pembuatan logam. Karbon larut didalam besi dalam bentuk
larutan padat(solid solution) hingga 0,05% berat pada temperature ruangan. Pada kadar karbon lebih
dari 0,055 akan terbentuk endapan karbon dalam bentuk hard intermetallic stoichiomater
compound(Fe3C)yang lebih dikenal sebagai cementi atau karbid. Dari diagram fasa tersebut dapat
diperoleh informasi-informasi penting lain antara lain:
1.

Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperature yang berbeda dengan pendinginan lambat.

2. Temperature pembekuan dan daerah daerah pembekuan paduan Fe-C bisa dilakukan pendinginan
lambat
3.

Temperature cair masing-masing paduan

4.

Batas-batas kelarutan atau atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa tertentu.

5.

Reaksi reaksi metalurgi yang terbentuk.

Besi merupakan salah satu logam yang memiliki sifat allotropi, sifat allotropi dimiliki besi sendiri ada 3
yaitu:
1.

Delta iron()mampu melarutkan karbon max 0,1% pada 1500oC

2.

Gamma iron()mampu melarutkan karbon max 2% pada 1130oC

3.

Alpha iron() mampu melarutkan karbon max 0,025% pada 723oC

Transformasi allotropic pada besi, Fe(), Fe() dan Fe() terjadi secara difusi sehingga membutuhkan
waktu tertentu pada temperature konstan Karena reaksi mengeluarkan panas laten.

Diagram fasa besi karbon.


Dalam kondisi cair karbon dapat larut dalam besi. Dalam kondisi padat besi dan karbon dapat
membentuk:
Larutan padat (solid solution)
Senyawaw interstitial(interstitial compound)
Eitectid mixture : campuran antara ferrite () dan cementit (Fe3C)
Grafit : karbon bebas , tidak membentuk larutan ataupun berikatan membentuk senyawa Fe
Beberapa istilah dalam diagram kesetimbangan Fe-Fe3C dan fasa-fasa yang terdapat didalamnya akan
dijelaskan dibawah ini. Berikut adalah batas-batas temperatue kritis pada diagram Fe-Fe3C
A1 adalah temperature reaksi eutectoid yaitu prubahan fasa menjadi + Fe3C(pearlit) untuk
baja hypo eutectoid
A2 adalah titik currit ( pada temperature 769oC) dimana sifat magnetic besi berubah dari
feromagnetik menjadi para magnetic.
A3 adalah temperature transformasi dari fasa menjadi fasa (ferit) yang ditandai pula naiknya
batas kelarutan karbon seeiring dengan turunnya temperature
ACM adalah temperature transformasi dari fasa mendai Fe3C (cementit) yang ditandai pula
dengan penurunan batas kelarutan karbon seiring dengan turunnya temperature .
A13 adalah termeratur transformasi menjadi + Fe3C(pearlite) untuk baja eutectoid
Diagram fasa ini juga disebut dengan diagram kesetimbangan. Pada diagram ini juga ditunjukan
perubahan. Perubahan fasa yang terjadi pada campuran besi karbon sebagai berikut
1.

Fertit :

Larutan padat karbon yang memiliki struktur Kristal BCC(Body Cen-tered Cubic )
o Stabil dibawah suhu 98oC
o Tidak dapat dikeraskan karena kandungan karbonnya sedikit, kandungan karbonya maksimum
0,0255 yaitu pada suhu kritis.
o Lunak liat dan tahan karat
o BHN = 60-100
2.

Austenite:

Larutan padat karbon yang memiliki struktur Kristal FCC (Face Centered Cubic ) sifat- sifat austenite

oStabil disuhu sekitr 1350oC


oDapat dikeraskan dengan 2% karbon
oDapat deitempa dimana tegangan tariknya sekitar 50000 psi
oSpesifik volumenya rendah dibandingkan mikrostruktur lain
oLunak non magnetis marliable tidak ductile
oBHN=170 - 200
3.

Cementit :

Senyawa besi dan karbon 6,67% disebut juga karbida besi. Sifat-sifat cementit
oStabil dibawah 150oC
oBHN = 820
oRapuh magnetis
oCampuran sementit dan austenite didebut ledeburit
oCampuran sementit dan pearlite disebut perlit
4.

Martensite :

Larutan padat karbon dan besi terbentuk dari pendinginan yang sangat cepat(quenching ) dari austenite
system Kristal BCT(Body centered tetragonal)
Sifat sifat martensit:
oStabil dibawah suhu 1500oC
oKeras rapuh magnetis
oKandungan karbin > 0,2%
oKonduktor panas dan listrik yang lemah
oBHN = 850 700
5.

Ledeburit:

Disebut juga besi eutectoid dengan kandungan karbon 0,3% terjadi dibawah suhu 723oC
Sifat-sifat ledeburit :
oRapuh

oKeras
oGetas
oBHN :700
6.

Pearlite :

Baja eutectoid yang tersusun atas dua fasa yaitu ferit dan cementit dengan kandungan karbon 0,83%
Sifat-sifat pearlite
oKeras
oTidak tahan karat
oBHN 160-200
7.

Besi Delta
Terjadi pada suhu 1400oC -1500oC, kandungan karbonnya0,1%,

Sifat-sifatnya :
oLunak
oDapat ditempa
8.

Trosslite:

Campuran ferit dan karbida dibentuk pada pemanasan martensit padasuhu 250-400oC atau pendinginan
lambat dari austenite stabil diatas suhu 400oc sifatnya:
oMagnetic
oTidak kuat
oUlet
9.

Karbide:

Campuran metana antara ferrite dan sementil dengan proses pembentukan martesit pada suhu 250oc400oc dengan pendinginan yang lambat sifatnya:
oulet
oSedikit lebih kuat dan lebih keras dari trooslite magnetic

Trasformasi baja hypoeutectoid


Pada baja jenis ini apabila suhu dinaikan maka akan menjadi austenite lalu bila didinginkan lagi maka
kosentrasi akan semakin jenuh . jadihasil akhir dari pendinginan transformasi baja hypoeutectoid adalah
ferite dan pearlite

Transformasi baja eutectoid


Pada baja jenis ini besi ferrite dapat berubah menjadi austerit pada suhu terendah yaitu 723 o C1333oC. Fase ferrite setelah dinaikan suhunya dapat berubah fase menjadi ferit dan menjadi perlit bila
didinginkan . jadi hasil akhir dari pendinginingan transformasi baja eutectoid adalah perlit.

Transformasi baja hypereutectoid


Pada transformasi ini batas butir yang terbentuk apabila diinginkan adalah cemeutites semakin dingin
maka kosentrasi dibatas butir semakin bertambah dan bila dibawah suhu austenite maka terbentuk pula
perlite. Sehingga hasil akhir dari pendinginan transformasi baja hypoercelitectoid adalah pearlite.

Tabel 1.1 Perubahan Fasa


Kondisi
pembentukan

Stabil
pada Ciri-ciri fisik
suhu(oC)

Brinnel
hardness
number

Struktur

Definisi

Austenite

Larutan
padat Pemanasan
Diatas ACm,AC
antara karbon dan diatas
suhu
unsur lain pada kritis
besi dengan kadar
karbo 2%

Lunak
non 170-200
magnetic
dapat ditempa,
ulet
tahan
listrik tegangan
tinggi

Ferrite

Larutan
padat Pendinginan
Dibawah A3
antara karbon dan lambat larutan
unsur
dan
unsur lain
padat

Keras, rapuh 60-100


non magnetis
sampai suhu
210oC
dan
magnetis
diatas
suhu
210oC

Sementit

Kombinasi
kimai
daei
besi
dan
karbon dari karbida
mengandung 6,67
karbon

Keras, rapuh 820


non magnetis
sampai suhu
210oC
dan
magnetis
diatas
suhu
210oC

Pearlite

Campuran antara Terbentuk


pada
cementit dan ferit
kerusakan
austenite

Martensit

Larutan
padat
antara karbon dan
unsur lain pada
distorsi
berkisicampuran
yang
tersebar
antara ferit dan

Pendinginan
Dibawah
lambat larutan 723oC
unsur
dan
padat

Dibawah 150

Terbentuk
+/- 400
pada
pendinginan
garis
yang
sangat konstan
pada austenite
diatas
suhu

Lebih kuat dan 160-200


keras dari ferit
tapi lebih ulet
dan magnetis
Konduktivitas
650-700
magnet, panas,
dan
listrik
rapuh,
kekerasan
bergantung
kandungan

karbida

kritis

karbon

Trooslite

Larutan
padat
antara karbon dan
unsur lain pada
distorsi
berkisi
campuran
yang
tersebar
antara
ferit dan karbida

Terbentuk
Hingga 500
pada martensit
pada
250400oC
atau
pendinginan
lambat

Keras agak ulet Lebih


magnetik
kerastrooslite

Sarbite

Campuran merata Pada austenite Hingga Ac


antara ferit dan terbentuk
pada
sementit
pengerasan
mastensit pada
suhu
350o400oC
atau
pendinginan
austenite
sangat lambat

Dirangkum dari mata kuliah ilmu dan teknik material


Fe3C dibagi menjadi
1.

Terkandung karbon 0,008% disebut besi murni

2.

Kandungan karbon 0,008%-0,83% disebut baja hypoeutectoid

3.

Kandungan karbon 0,83% disebut baja eurtectoid

4.

Kandungan karbon 0,83%-2% disebut baja hyper euctoid

5.

Kandungan karbon > 2% disebuut besi cor

C.

Reaksi yang terjadi pada diagram Fe-Fe3C

Ulet
dan 270-300
kenyal sedikit
lebih keras dan
kuat
disbanding
trooslite
magnetik

1. Reaksi peritektit, terjadi pada temperature 1495oC dimana logam cair (liquid) dengan kandungan
0,53% bergabung dengan delta iron () kandungan 0,09% bertranformasi jadi austenite() dengan
kandungan 0,17% delta iron() adalah fasa padat pada temperature tinggi dan kurang berarti untuk
proses perlakuan panas yang berlangsung pada temperature rendah
o liquid (=0,53%) + delta () (C=0,09%) austenit ()(C=0,17%)
2. Reaksi eutektik reaksi ini terjadi pada temperature 1148oC , dlam hal ini logam cair dengan
kandungan 4,3%C membentuk austenite ()dengan 2%C dan senyawa sementit (Fe3C) yang
mengandung 6,67%C
o liquid (C=4,3%) austenite () (C=2,11%) + Fe3C(C6,67%)
3. Reaksi eutectid. Reaksi ini berlangsung pada temperature 723oC, austenite V padat dengan
kandungan 0,8%C menghasilkan ferit () dengan kandungan 0,025%C
o austenite () (C=0,8%) ferrit () (C=0,025%)=Fe3C (C=6,67%)
o reaksi ini merupakan fasa padat yang mempunyai peran cukup penting pada proses perlakun panas
baja karbon
D. Solid Solution
Solid sollution adalah larutan padat yang terdiri dari dua atau lebih jenis atom yang berkombinasi dalam
satu jenis space lattice.
Solid tidak terjadi pada sutau temperatur tertentu, biasanya pembekuaan terjadi pada suatu range
temperatur tertentu .pembekuan biasanya terjadi bers-amaan dengan penurunan temperatur.
Ada 3 kondisi larutan :
1.

Larutan Tak Jenuh (unsaturated)

Bila jumlah solute yang terlarut mesih lebih sedikit disbanding solvent pada temperature dan tekanan
tertentu.

2.

Larutan jenuh (saturated)

Bila solute yang terlarut tepat mencapai batas kelarutan dalam solvent
3.

Larutan lewat jenuh (supersaturated)

Bila solute yang terlarut melewati batas kelarutan dalam solvent. Pada temperature dan tekanan
tertentu, larutan ini dalam konsidi tidak setimbang. Dalam waktu lama atau dengan penambahan sedikit

saja energy cenderung akan menjadi stabil dengan terjadinya pengendapan sehingga menjadi larutan
jenuh.
Solid solution ada dua macam yaitu.
1.

Subtitusion solid solution

Pada larutan ini atom solute akan mengisi tempat atom solvent pada struktur lattice solvent.

2.

Interstitial solid solution

Pada larutan ini atom solute yang kecil menyisip dirongga atom pada struktur lattice dari solvent.

1.2.5. Diagram Pendinginan Besi Murni

Kalau besi dalam keadaan lebar didinginkan mula-mula pada suhu konstan 1530oC akan terbentuk
Kristal besi dengan tata ruang besi , kalau besi telah membeku ini didinginkan terus pada suhu konstan
yaitu 1400oC akan terbentuk Kristal besi berubah menjadi J dengan struktur ruang FCC biladilanjutkan
terjadi perubahan pada temperature konstan yaitu 910oC. Besi J sekarang berubah menjadi J dengan
struktur FCC
Tabel 1.2 pendinginan besi murni
Suhu oC

Bentuk Kristal

Panjang besi

Nama besi

1535-1590

BCC

a=2,93

1390-910

FCC

a=3,65

910-768

BCC

a=2,9

768-suhu ruang

BCC

a=2,87

Dirangkum dari materi kuliah ilmu dan teknik material

Anda mungkin juga menyukai