Gambaran Epdemiologi Penyakit Kecacingan1
Gambaran Epdemiologi Penyakit Kecacingan1
com
Pendahuluan
Di Indonesia gambaran berbagai
penyakit telah terungkap secara
lengkap misalnya gambaran penyakit
gizi kurang, ispa, diare, kecacingan
dan lain-lain, namun gambaran
penyakit ini antar wilayah satu
dengan
wilayah
yang
lainnya
mempunyai
karakteristik
yang
berbeda-beda.
Sehingga
upaya
pendekatan penanggulangannyapun
berbeda-beda.
Salah satu penyakit yang dapat dikaji
dan memberikan gambaran besarnya
masalah dan upaya penanggulangan
adalah penyakit kecacingan pada
http://www.arali2008.wordpress.com
http://www.arali2008.wordpress.com
Penyakit Kecacingan
Kecacingan merupakan salah satu
mikroorgisme
penyebab penyakit
dari kelompok helminth (cacing),
membesar dan hidup dalam usus
halus manusia, Cacing ini terutama
tumbuh
dan
berkembang
pada
penduduk di daerah yang beriklim
panas dan lembab dengan sanitasi
yang buruk. Terutamanya pada anakanak. Cacing-cacing tersebut adalah
cacing gelang, cacing cambuk dan
cacing tambang dan cacing pita.
Beberapa
hasil
penelitian
menunjukkan penyakit cacingan lebih
banyak menyerang pada anak - anak
sekolah dasar / MI dikarenakan
aktifitas mereka yang lebih banyak
berhubungan dengan tanah. Diantara
cacing tersebut yang terpenting
adalah
cacing
gelang
(Ascaris
lumbricoides),
cacing
tambang
(Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus) dan cacing cambuk /
C.kremi (Trichuris trichiura). Cacing
sebagai hewan parasit tidak saja
mengambil zat-zat gizi dalam usus
anak, tetapi juga merusak dinding
usus
sehingga
mengganggu
penyerapan zat-zat gizi tersebut.
Anak anak yang terinfeksi cacingan
biasanya mengalami : lesu, pucat /
anemia, berat badan menurun, tidak
bergairah, konsentrasi belajar kurang,
kadang disertai batuk batuk.
Secara
keseluruhan
gejala-gejala
kecacingan adalah
Berbadan
kurus
dan
perrtumbuhan
terganggu
(kurang gizi)
http://www.arali2008.wordpress.com
http://www.arali2008.wordpress.com
Telur
menempel di tangan atau kuku
ketika mereka sedang bermain
Ketika makan atau minum, telur
cacing masuk ke dalam mulut
tertelan kemudian orang akan
cacingan
dan
seterusnya
terjadilah infestasi cacing.
2. Anak
buang
air
besar
sembarangan tinja yang
mengandung
telur
cacing
mencemari tanah dikerumuni
lalat lalat hinggap di makanan
atau minuman makanan atau
minuman yang mengandungi
telur cacing masuk melalui
mulut
tertelan
dan
selanjutnya
orang
akan
cacingan infestasi cacingpun
terjadi.
Gambar 1
siklus masuknya penyakit kecacingan pada tubuh manusia
melaui dua cara yaitu Pertama : telur yang infektif masuk
melalui mulut, tertelan kemudian masuk usus besar , beberapa
lama hari kemudian menetas jadi larva lalu menjadi dewasa
dan berkembang biak. Kedua : telur menetas ditanah lalu
http://www.arali2008.wordpress.com
http://www.arali2008.wordpress.com
Klasifikasi Kecacingan
Penyakit kecacingan disebabkan
oleh parasit cacing, dalam tubuh
manusia parasit cacing mempunyai
tubuh yang simestris bilateral dan
tersusun dari banyak sel (multi
seluler). cacing yang penting atau
cacing yang sering menginfeksi
tubuh manusia terdiri atas dua
golongan besar yaitu filum platyhelmithes
dan
filum
nemathelminthes. Filum platy-helmithes
terdiri atas dua kelas yang penting
yaitu
kelas cestoda dan
kelas
trematoda,
sedangkan
filum
nemathehelmithes kelasnya yang
penting adalah nematoda. Cacing
gelang, cacing cambuk, cacing
tambang dan cacing pita adalah
kelas
nematoda
yang
selalu
parasitik pada tubuh manusia dan
menjadikannya
sebagai
tempat
hidup dan berkembang (reservoices
hospes
definitif).
Berikut
ini
perbedaan Cestoda, Trematoda dan
Nematoda
http://www.arali2008.wordpress.com
http://www.arali2008.wordpress.com
Bentuk Tubuh
Sistem
Reproduksi
Kepala
Sistem
Pencernaan
Rongga tubuh
Pita,
bersegmen
Hermafrodit
(monoecius)
Alat isap (+),
kait (+)
Tidak ada
usus (-)
Tidak ada
Silindris, segmen
(-)
Jantan dan betina
(diecious)
Hermafrodit
(monoecius) kecuali
Schistosoma
Alat isap (+)
Kait(-)
Tak sempurna
Anus (-)
Tidak ada
Tabel 2
Hasil Kumulatif Pemeriksaan Laboratorium
Faeces Kecacingan murid SD
di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2006-2007
Tahun
2006
2007
Jumlah
Kumulatif
24
69
Jumlah
murid
diperiks
a
2288
2353
93
4641
Jumla
h SD
Positif
Negatif
783
312
109
5
34.22
13.26
23.5
9
1505
2041
354
6
65.78
86.74
http://www.arali2008.wordpress.com
76.41
Jumla
h
100.00
100.00
100.0
0
5
http://www.arali2008.wordpress.com
Sumber :
Dinkes Polewali Mandar, (2008), Laporan Pemeriksaan Faeces
anak SD di Polewali Mandar
Hasil
kumulatif
pemeriksaan
Laboratorium Faeces kecacingan
murid SD di Kabupaten Polewali
Mandar Tahun 2006-2007 terlihat
jelas penurunan presentase tahun
2006 sebesar 34,22 5 menjadi
13.26 % di tahun 2007. Penurunan
ini karena hasil survei terbatas
yang dilakukan ditahun 2005 yang
memberikan gambaran kecacingan
di kabupaten Polewali Mandar
antara 35-45 % untuk segera di
lakukan intervensi pemberian obat
Tabel 3
Jumlah SD dengan Presentase diatas dan dibawah Ratarata
Kumulatif Kabupaten Polewali Mandar 2006-2007
Presen SD Kecacingan
Jumlah SD
n
> 23,59
28
<23,59
65
Jumlah Kumulatif
93
Sumber : Data Sekunder Terolah
Pata tabel 3. dapat diperlihatkan
dari 93 SD
yang dilakukan
pengambilan sampel faeces untuk
pengujuian
kecacingan,
dibandingkan dengan nilai rata-rata
kecacingan (rerata 23,59%) ada
69,89 (atau 65 SD) mempunyai
presentase kecacingan diatas ratarata, dan hanya 30,11 % (atau 28
SD) yang diatas rata-rata..
%
30.11
69.89
100
Kesimpulan
Artikel ini memberikan gambaran
epidemiologi
pencegahan
dan
penanggulangan
penyakit
kecacingan di Kabupaten Polewali
Mandar selama tiga tahun 20052007
menunjukkan prevalensi
kecacingan pada anak SD telah
mengalami penurunan dari 34 %
ditahun 2006 menjadi 13 % di
http://www.arali2008.wordpress.com
http://www.arali2008.wordpress.com
2004
Universitas
Sumatera Utara
http://www.arali2008.wordpress.com