Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
UMUM
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan
oleh masyarakat dan merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian.
Mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik
diakibatkan faktor alam, maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan
sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi
kebutuhasn lalulintas yang makin tinggi. Di dalam proses perencanaan sebagai
pedoman untuk pelaksanaan perlu diperhatikan fakor-faktor, seperti
kenyamanan, keamanan, lingkungan serta faktor lain yang mendukung
perencanaan lebih matang dan terencana.
1.2. Tujuan
Tujuan pekerjaan ini adalah Perencanaan Jalan Dari Poros Loa Lepu Menuju
Jalan RSUD Kec. Tenggarong di Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi
Kalimantan Timur untuk paket seperti dalam daftar di bawah ini :
1.3. Lingkup Pekerjaan
a. Melaksanakan perencanaan teknis peningkatan jalan dan jembatan lengkap.
(Jenis pekerjaan ditetapkan dalam Lampiran MATRIK KEGIATAN)
b. Tahapan kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan Perencanaan Perencanaan
Jalan Dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD Kec. Tenggarong Seberang
mencakup kegiatan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Persiapan Desain
Survey Pendahuluan
Pengukuran Topografi
Inventarisasi Geometrik Jalan dan Jembatan
Survey Kondisi Jembatan
Penyelidikan Tanah (DPC, SPT, Sondir, Boring)
Penyelidikan Hidrologi / Hidraulik
Survey UKL/UPL
Perencanaan Teknis
Penggambaran
Perkiraan Harga Sendiri
Dokumen Lelang
Pembuatan Laporan
1.4. Pelaporan
Semua kegiatan harus dibuat laporan lengkap sesuai dengan Matrik Kegiatan
serta Matrik Tenaga Ahli.
BAB II
PERSIAPAN DESAIN
1
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
2.1. Tujuan
Pekerjaan Persiapan Desain bertujuan mempersiapkan bahan dasar perencanaan
sebelum ke lapangan melaksanakan survey Pendahuluan antara lain :
a. Mempersiapkan data-data awal;
b. Membuat Desain Sementara dari data-data awal untuk dipakai sebagai panduan
Survey Pendahuluan / Recon di lapangan.
2.2. Lingkup Pekerjaan
Secara Team kegiatan pekerjaan ini dipandu oleh seorang Highway Engineer,
Bridge Engineer dan didampingi oleh Geoteknik Engineer, Geodetic Engineer, serta
Hidrologi Engineer, Environment Engineer, dalam pelaksanaannya antara lain :
a. Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan dan jembatan yang akan
didesain.
b. Mempersiapkan peta-peta dasar.
c. Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta, serta menarik beberapa
Altenative rencana As jalan / Alinemen Horizontal dengan dilakukan
pengecekan Alinemen Vertikal sesuai dengan kondisi medan yang memenuhi
Standar Perencanaan Geometrik Jalan dan dibahas bersama-sama dengan
Geoteknik Eng, Geodetic Eng, Hydraulic Eng dan Ahli Lingkungan.
d. Membuat Estimasi panjang jalan, jumlah dan panjang jembatan, box culvert /
gorong-gorong dan bangunan pelengkap jalan lainnya yang mungkin akan
terdapat pada rute jalan tersebut.
e. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait di pusat maupun di
daerah termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan / upah untuk di
sekitar lokasi proyek terutama pada proyek yang sedang berjalan.
f. Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan dengan
wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan / jembatan yang akan
direncanakan.
2.3. Persyaratan
Hasil Persiapan Desain harus dipersentasikan untuk mendapat Persetujuan (dari
team Assistensi) dan bila perlu mengadakan perbaikan-perbaikan / saran-saran yang
nantinya akan dipakai sebagai panduan kegiatan selanjutnya.
BAB III
SURVEY PENDAHULUAN
3.1. Tujuan
Survey Pendahuluan atau Reconnaisance Survey adalah survey yang dilakukan
pada awal pekerjaan di lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data
2
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
awal sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan teknis dan untuk bahan
pekerjaan selanjutnya.
Survey ini diharapkan mampu memberikan saran dan bahan pertimbangan terhadap
survey detail lanjutan diantaranya, survey topografi, survey geologi dan geoteknik,
survey bahan quarry, survey hidrologi / hidrolik, jenis konstruksi serta metode
pelaksanaan, maka hasil dari kegiatan survey pendahuluan harus dibuat laporan
sebagai data awal perencanaan.
3.2. Lingkup Pekerjaan
Survey Pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain yang sudah
disetujui sebagai panduan pelaksanaan survey recon di lapangan yang meliputi
kegiatan :
3.2.1
Studi Literatur
Pada tahapan ini Team harus mengumpulkan data pendukung perencanaan
baik data sekunder misalnya data laporan Studi Kelayakan (FS), laporan
Studi Amdal, laporan-laporan lain yang berkaitan dengan wilayah yang
dipengaruhi / mempengaruhi jalan / jembatan yang direncanakan.
3.2.2
3.2.3
3.2.4
Menentukan awal proyek (STA 0+000) dan akhir proyek yang tepat
menetapkan perkiraan koridor pengukuran untuk menentukan titik awal
dan akhir proyek dan menetapkan koridor pengukuran untuk
mendapatkan data yang cukup dalam merencanakan geometric.
Pada peninjauan titik awal dan titik akhir pekerjaan, diwajibkan
mengambil data sejauh 200 m sebelum titik awal dan 200 m setelah
titik akhir pekerjaan seperti disajikan dalam Gambar 1 beikut :
3
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
a(a=200 meter)
Rencana Trase Jalan
Koridor Pengambilan data
3.
4.
5.
6.
7.
3.2.5
Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkiraan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final desain.
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
3.2.7
Recon Jembatan
1. Mengidentifikasi kondisi existing jembatan, dengan pengamatan secara
visual atau menentukan jenis pengujian dengan peralatan yang sesuai.
2. Menentukan jenis dan metode-metode penanganan yang sesuai
3. Menetapkan lokasi / posisi jembatan untuk penggantian jembatan
pembangunan jembatan baru / duplikasi jembatan, setelah berdiskusi
dengan Highway Engineer berdasarkan pengamatan lapangan.
4. Menetapkan perkiraan elevasi, jenis dan susunan / konfigurasi bentang
jembatan serta teknik pelaksanaan atau ereksinya.
5. Menetapkan jenis soil investigation yang diperlukan.
3.2.8
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
BAB IV
PENGUKURAN TOPOGRAFI
4.1 Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data
koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan
jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi
dengan skala : 1 : 1000, yang akan digunakan untuk perencanaan geometric
jalan, serta 1 : 500 untuk perenacanaan jembatan dan penanggulangan longsoran.
4.2 Lingkup Pekerjaan
4.2.1
Pemasangan patok-patok
- Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukurran 10x10x75 cm
atau pipa paralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dan
diatasnya dipasang neut dari baut, ditempatkan pada tempat yang aman,
mudah terlihat. Patok BM dipasang setiap 1 (satu) km dan pada setiap
lokasi rencana jembatan dipasang minimal 3, masing-masing 1 (satu)
pasang di setiap sisi sungai / alur dan 1 (buah) disekitar sungai yang
posisinya aman dari gerusan air sungai.
-
Untuk setiap titik polygon dan sifat datar harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus dengan diameter sekitar 5 cm, panjang sekurangkurangnya 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan
diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih nampak diberi
nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus, perlu
ditambahkan patok Bantu.
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
4.2.2
Sisi polygon atau jarak antar titik polygon maksimum 100 meter, diukur
dengan meteran atau dengan alat ukur titik secara optis ataupun
elektronis.
4.2.3
4.2.4
Pengukuran Situasi
8
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
4.2.5
Kondisi
- Datar, landai dan lurus
- Pegunungan
- Tikungan
Lebar Koridor
(m)
75 + 75
75 + 75
50 (luar) + 100
(dalam)
50
25
Interval
(m)
Jembatan /
Longsoran
25
25
25
25
Interval
(m)
Jalan Baru
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
4.3 Persyaratan
4.3.1 Pemeriksaan dan koreksi Alat Ukur
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus
diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Theodolite :
- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
- Sumbu II tegak lurus sumbu I
- Garis bidik tegak lurus sumbu II
- Kesalahan kolimasi horozontal = 0
- Kesalahan indeks vertikal = 0
b.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalam
laporan.
4.3.2 Ketelitian dan Pengukuran
Ketelitian untuk pengukuran polygon adalah sebagai berikut :
a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10 kali akar jumlah titik
polygon dari pengamatan matahari pertama dan kedua.
b. Kesalahan azimuth pengontrol titik lebih dari 5.
4.3.3 Perhitungan Matahari
-
Perhitungan Koordinat
Perhitungan koordinat polygon dibuat setiap seksi, antara pengamatan
matahari yang satu dengan pengamatan berikutnya. Koreksi sudut tidak
10
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan
panjang kaki sudut (kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yng
lebih besar), dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan.
Perhitungan Sifat Datar
Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian 0,5
mm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar
perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya.
4.3.4 Penggambaran
-
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang melintang
harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi
dengan interval garis ketinggian (kontur) 1 (satu) meter.
BAB V
INVENTARISASI JALAN DAN JEMBATAN
5.1 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data secara umum mengenai
kondisi perkerasan maupun kondisi jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang
ditinjau.
5.2 Lingkup Pekerjaan
5.2.1
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
2) Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Lasbutag, Penetrasi
Macadam, dll.
3) Nilai kekasaran jalan yang dapat diperoleh dari hasil survey NAASRA
Roughness Meter (IRI), atau ditentukan secara visual (RCI) dengan
ketentuan skala sebagai berikut : (hanya untuk peningkatan jalan).
RCI
8 10
Kondisi Visual
Sangat rata
68
67
Baik
56
34
23
Rusak berat
12
aspal
4) Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran
samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak
pagar / bangunan pendukung / tebing kepinggir perkerasan.
5) Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi
yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.
6) Data yang diperoleh dicatat di dalam format Inventarisasi Jalan
(Highway Geometric Inventory), per 200 meter.
7) Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometric jalan minimal 1 (satu)
buah foto per 200 meter.
8) Foto ditempatkan pada format yang standard, dengan mencantumkan halhal yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan
foto dan tinggi petugas yang memegang nomor Sta.
5.2.2
Inventarisasi Jembatan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai existing
jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.
Informsi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai berikut :
12
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
13
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
6.2.2
6.3 Persyaratan
Untuk pelaksanaan Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan alat DCP
(Dynamic Cone Penetrometer) proses pengambilan data harus mengacu pada format
standar.
BAB VII
SURVEY GEOTEKNIK
7.1 Tujuan
Tujuan Penyelidikan Geoteknik dalam pekerjaan ini adalah untuk memberikan
informasi mengenai stabilisasi tanah, menentukan jenis dan karakteristik tanah
untuk keperluan bahan jalan dan struktur serta mengidentifikasi lokasi sumber
bahan termasuk perkiraan kuantitasnya.
7.2 Lingkup Pekerjaan
7.2.1 Penyelidikan Geoteknik
Kegiatan penyelidikan Geoteknik meliputi :
7.2.1.1 Pengambilan contoh tanah dari sumur uji
Pengambilan contoh tanah dari sumur uji 25 40 kg untuk setiap contoh
tanah. Setiap contoh tanah harus diberi identitas yang jelas (nomor sumur
uji, lokasi, kedalamannya. Penggalian sumur uji dilakukan pada setiap jenis
satuan tanah yang berbeda atau maksimum 5 km bila jenis tanah sama,
dengan kedalaman 1 2 m. Setiap sumur uji yang digali dan contoh tanah
yang diambil harus difoto. Dalam foto harus terlihat jelas identitas nomor
sumur uji, dan lokasi. Ukuran test pit panjang 1,5 m (Utara-Selatan) lebar
1,0 m, Log sumur uji digambarkan dalam dalam 4 bidang, dengan deskripsi
yang lengkap dan 1 kolom untuk unit satuan batuan.
7.2.1.2 Pengambilan contoh tanah tak terganggu
Pengambilan contoh tanah tak terganggu dilakukan dengan cara bor tangan
menggunakan tabung contoh tanah (Split Tube untuk tanah keras atau
Piston Tube untuk tanah lunak). Setiap contoh tanah harus diberi identitas
yang jelas (nomor bor tangan, lokasi, kedalaman). Pemboran tangan
dilakukan pada setiap lokasi yang diperkirakan akan ditimbun (untuk
perhitungan penurunan) dengan ketinggan timbunan lebih dari 4 meter dan
pada setiap lokasi yang diperkirakan akan digali (untuk perhitungan
stabilitas lereng) dengan kedalaman galian lebih dari 6 meter, dengan
interval sekurang-kurangnya 100 meter dan / atau setiap perubahan jenis
14
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
7.3 Persyaratan
7.3.1 Pengujian Lapangan
Metode pekerjaan lapangan lainnya harus sesuai dengan persyaratan seperti
yang dijelaskan pada table 1 berikut :
No.
Pengujian
1. Resistivy
Acuan
ASTM G57-78
2.
3.
Stand pipe
ASTM D1586-94
Keterangan
Pada daerah
rencana jembatan,
harus mencapai
kedalaman lapisan
keras.
AASHTO T2252-84
PENGUJIAN
SIFAT INDEKS
Kadar air
Batas susut
Batas plastic
Batas cair
Analisa Saringan
Berat jenis
Berat isi
Chloride Content
Carbonate Content
Sulphate Content
SIFAT KUAT GESER TANAH
ACUAN
ASTM D221692
ASTM D427-93
ASTM D4318-93
SK-SNI M-07-1989-F
SNI 03-3423-1994-F
ASTM D 854-92
SNI-1742-1989
K.H. Head, Vol. 1, 1984
K.H. Head, Vol.1, 1984
K.H. Head, Vol.1, 1984
1.
Direct Shear
SNI 03-2813-1992
2.
Swelling
KEPADATAN
Pemadatan
SIFAT KELULUSAN
ASTM D 4546-90
Permeabilities
1
1.
17
KETERANGAN
- Fresh Condition
- Oven dried 1000C
Gunakan Wet methode
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
BAB VIII
SURVEY HIDROLOGI / HIDRAULIKA
8.1 Tujuan
Tujuan Survey Hidrologi dan Hidraulika yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini
adalah untuk mengumpulkan data hidrologi dan data karakter/perilaku aliran air pada
bangunan air yang ada (sekitar jembatan maupun jalan), guna keperluan analisis
hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan
drainase dan bangunan pengaman terhadap gerusan, river training (pengaruh arus)
yang diperlukan.
8.2 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan survey hidrologi dan hidrolika ini meliputi :
a. Mengumpulkan data curah hujan dan banjir tahunan pada daerah tangkapan
(catchment area) dari Badan Meteorologi dan Geofisika dan / atau instansi terkait
di kota terdekat dari lokasi perencanaan.
b. Mengumpulkan data bangunan pengaman seperti gorong-gorong, jembatan,
selokan yang meliputi : lokasi, dimensi, kondisi tinggi muka air banjir.
c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan
tinggi muka air banjir rencana dengan metode yang sesuai.
d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan
dalam proses perencanaan yang aman.
e. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan
f. Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan / jembatan termasuk pengaruhnya
akibat adanya bangunan air.
g. Merencanakan bangunan pengaman jalan/jembatan terhadap gerusan samping
atau horizontal dan vertical.
8.3 Persyaratan
Proses analisa perhitungan harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
No. : 03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No. : 03-1724-1989
SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan
di Sungai).
BAB IX
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) DAN UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
18
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
9.1 Tujuan
Tujuan dari studi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) adalah :
a. Mengidentifikasikan komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak
lingkungan.
b. Mengidentifikasikan komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena
dampak sebagai akibat adanya proyek peningkatan / pembangunan jalan.
c. Memprediksi dan mengevaluasi besarnya dampak lingkungan yang terjadi.
d. Merumuskan saran tindak lanjut yang dapat dilaksanakan oleh proyek atau
instansi lain yang terkait guna mengurangi dampak negatif atau meningkatkan
dampak positif, yang dijabarkan dalam rumusan umum Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL dan UPL).
9.2 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini adalah :
9.2.1
Data Sekunder
Mengumpulkan semua laporan yang berkaitan dengan masalah lingkungan,
antara lain dokumen AMDAL (ANDAL, RKL dan RPL) dan / atau
UKL/UPL serta laporan Studi Kelayakan untuk ruas jalan yang akan
direncanakan.
9.2.2
Kajian Data
Mengkaji ulang dokumen-dokumen tersebut diatas untuk mengidentifikasi
sampai sejauh mana pengaruh akibat adanya kegiatan proyek
pembangunan / peningkatan jalan terhadap dampak lingkungan sekitarnya.
9.2.3
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
kegiatan
pemeliharaan
dan
b. Komponen Biologi
Komponen biologi yang ditelaah adalah flora dan fauna termasuk yang
langka dan dilindungi serta biota binaan.
20
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
9.2.5
Sumber Dampak
Komponen Lingkungan yang terkena dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Upaya Pemantauan Lingkungan
9.3 Persyaratan
9.3.1
21
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
BAB X
PERENCANAAN TEKNIS
10.1 Tujuan
Tujuan dari Perencanaan Teknis ini adalah untuk merencanakan baik geometrik,
perkerasan, jembatan, box culvert/gorong-gorong, struktur bangunan pelengkap,
sampai dengan penyiapan dokumen pelelangan, sehingga menghasilkan suatu
perencanaan yang sempurna, ekonomis, serta ramah terhadap lingkungan.
10.2 Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan ini tercakup dalam kegiatan ini :
a. Merencanakan geometrik jalan dan jembatan dengan memperhatikan stabilitas
lereng,
b. Merencanakan jenis serta tebal perkerasan,
c. Merencanakan bangunan atas dan bawah jembatan (bentang jembatan kurang
dari 20m),
d. Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman jalan,
e. Menyiapkan dokumen lelang.
10.3 Persyaratan
10.3.1 Perencanaan Geometrik
1. Standar geometric jalan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Tata
Cara Perencanaan Geometrik untuk Jalan Antar Kota No. 038/BM/1997
dan Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan (Bina Marga
Maret 1992).
2. Perencanaan Drainase
Dalam perencanaan drainase harus mengacu pada Standar Perencanaan
Drainase Permukaan Jalan SNI No. 03-3424-1994
3. Keselamatan Lalu lintas
Dalam perencanaan harus mempertimbangkan aspek keselamatan
pengguna jalan, baik selama pelaksanaan pekerjaan maupun paska
konstruksi. Perencana harus menjamin bahwa semua elemen yang
direncanakan memenuhi persyarataan desain yang ditetapkan dan sesuai
dengan kondisi lingkungan setempat.
22
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
Fk
Na x w xH
Dimana : Na
C
H
w
Fk
=
=
=
=
=
Angka Stabilitas (Na) didapat dengan memplot nilai sudut geser dalam
tanah ( ) dengan sudut lereng desain ( ) ke dalam grafik Taylor (terlampir).
Factor lereng (F) digunakan asumsi :
FK>1,251
lereng aman
FK=1,251
lereng dalam keseimbangan
FK<1,251
lereng tidak aman
10.3.3 Stabilitas Badan Jalan
Kondisi stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur geologi yang
ada, jenis dan karakteristik batuan, dan kondisi lereng.
23
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
Pengkajian stabilitas badan jalan harus mencakup 3 (tiga) hal, yaitu gerakan
tanah atau longsoran yang sudah ada di lapangan, perkiraan longsoran yang
mungkin terjadi (hasil analisis) akibat jenis, arah dan struktur lapisan
batuan, dan longsoran yang dapat terjadi akibat pembangunan jalan. Untuk
ketiga hal diatas harus diindetifikasi jenis gerakan, faktor penyebabnya, dan
usaha-usaha penanggulangannya.
10.3.4 Perencanaan Perkerasan
1. Standar
2. Analisis Lalu lintas
3. Pemilihan Jenis Bahan Material
10.3.5 Perencanaan Struktur Jembatan (bentang jembatan < 20m)
Rujukan yang dipakai untuk perencanaan struktur jembatan baik bangunan
atas dan bawah dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya, SKBI No.
1.2.28, UDC : 624.042 : 624.2,
b. BRIDGE Design Code and Manual (BMS92)
10.3.6 Perencanaan Bangunan Pelengkap dan Pengaman Jalan
Salah satu rujukan yang dipakai untuk perencanaan bangunan pelengkap
dan pengaman jalan dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan Undangundang Lalu lintas No. 14 Tahun 1992.
b. Standar Box Culvert (Bipran) 1992.
c. Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan (Subdit PSP 2002).
10.3.7 Penggambaran
1. Rancangan (Draft) Perencanaan Teknis
Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiap
Detail perencanaan dan mengajukannya kepada Pengguna Jasa untuk
diperiksa dan disetujui.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya
antara lain :
a. Alinyemen Horizontal (Plan) digambar diatas peta situasi skala 1 :
1000 untuk jalan dan 1 : 500 untuk jembatan dengan interval garis
tinggi 1.0 meter dan dilengkapi dengan data yang dibutuhkan.
b. Alinyemen Vertikal (Profile) digambar dengan skala vertical 1 : 1000
untuk jalan dan 1 : 500 untuk jembatan dan skala vertical 1 : 100
yang mencakup data yang dibutuhkan.
c. Potongan melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA
(interval 50 meter), namun pada segmen khusus harus dibuat dengan
interval lebih rapat. Gambar potongan melintang dibuat dengan skala
horizontal 1 : 100 dan skala vertical 1 : 50. Dalam gambar potongan
melintang harus mencakup :
24
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
d.
e.
f.
g.
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
Spesifikasi
1. Spesifikasi harus mengacu pada spesifikasi yang berlaku di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.
2. Bila diperlukan, tim harus menyusun spesifikasi khusus untuk mata
pembayaran yang tidak tercakup dalam spesifikasi tersebut diatas.
3. Penomoran untuk mata pembayaran yang baru harus disetujui oleh
Pengguna Jasa.
BAB XI
KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN
11.1 Tujuan
Tujuan dibuat ketentuan mengenai keahlian yang diperlukan, adalah untuk
mendapatkan hasil pekerjaan perencanaan yang optimal dan sesuai dengan standar
yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian
Pekerjaan Umum.
11.2 Tugas dan Fungsi Tenaga Ahli
11.2.1
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
11.2.2
11.2.3
11.2.4
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
Assisten Geoteknik :
Persyaratan minimal :
-
11.2.5
11.2.6
11.2.7
Ahli Lingkungan
Tenaga ahli lingkungan adalah melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pengumpulan data, analisis dan menyusun rekomendasi
28
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
Ahli Kontrak
Tugas ahli kontrak adalah menyiapkan dokumen pelalangan pekerjaan
fisik konstruksi jalan dan jembatan.
Persyaratan minimal :
-
: 1 (satu) orang.
: 2 (dua) orang.
: 1 (satu) orang.
: 1 (satu) orang.
: 1 (satu) orang.
: 1 (satu) orang.
: 1 (satu) orang.
: 1 (satu) orang.
: 1 (satu) orang.
: 1 (satu) orang.
: 1 (satu) orang.
BAB XII
PELAPORAN
12.1 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data perencanaan serta sebagai bahan
pelaksanaan, setiap tenaga ahli diwajibkan untuk membuat laporan secara detail dan
lengkap.
12.2 Laporan Pendahuluan
Laporan yang harus dibuat :
29
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
A. Laporan Administrasi :
1. Laporan Pendahuluan berupa ringkasan yang berisi metodologi dan rencana
kerja, yang dapat berfungsi sebagai umpan balik/feed back untuk perbaikan.
2. Laporan Survey Pendahuluan
Laporan dibuat selengkap-lengkapnya yang berisi seluruh kegiatan pada
survey pendahuluan yang memuat :
a. Foto dokumentasi,
b. Data lapangan sebagai bahan untuk survey berikutnya,
c. Analisa bahan untuk perencanaan,
d. Laporan teknis.
3. Laporan Bulanan
Berupa ringkasan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan, total
kemajuan kegiatan, dan keterlambatan yang terjadi serta sebab-sebabnya.
Selanjutnya juga memberikan saran-saran untuk mengatasinya dan tindakan
yang telah dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut di atas. Termasuk
semua kajian ulang yang diperlukan dan rencana kerja bulan berikutnya.
4. Laporan Akhir (Final Report)
Berupa rangkuman kegiatan yang telah dilakukan, berisi uraian pelaksanaan
survey pendahuluan, pengolahan data, perhitungan perencanaan beserta
rumus-rumus dan asumsi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
B. Laporan Teknis :
1. Laporan Perencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket pekerjaan-pekerjaan
masing-masing laporan berisi :
- Daftar isi
- Peta lokasi proyek
- Daftar bangunan lengkap.
- Uraian yang berisi data perencanaan beserta perhitungan struktur
bagunan bawah beserta pondasinya, drinase, jalan dan lain-lain.
- Gambar rencana dibuat pada kertas kalkir ukuran A1, untuk kemudian
diperkecil menjadi A3.
2. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya
Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap
item pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan
biaya. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya ini dipisahkan sesuai dengan
pekerjaan yang dilaksanakan dengan isi sebagai berikut :
- Daftar isi
- Peta lokasi proyek
- Daftar bangunan pelengkap/jembatan
- Perhitungan perkiraan kuantitas
- Analisa biaya
- Perkiraan biaya
30
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
Data proyek,
Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek
terhadap kota besar terdekat pos pencatat curah hujan,
Analisis / perhitungan,
Penentuan dimensi dan jenis bangunan air,
Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan.
Foto dokumentasi
Data Lapangan
Perhitungan
Laporan teknis
KAK Perencanaan Jalan dari Poros Loa Lepu Menuju Jalan RSUD
Kec. Tenggarong Seberang
1.
2.
3.
4.
Foto dokumentasi
Data lapangan
Perhitungan
Laporan Teknis (hanya perkiraan peningkatan jalan)
Data lapangan
Perhitungan
Usulan penanganan sementara
Laporan Teknis
11. Seluruh pelaporan ini diserahkan kepada Pengguna Jasa selain dalam
bentuk hardcopy, juga dalam bentuk digital, yaitu Soft Copy ke HardDisk
Eksternal 1 Terra Byte.
12.3
Penutup
Hal-hal teknis yang belum tercakup dalam KAK ini akan disampaikan dalam acara rapat
penjelasan (aanwijzing) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak
pekerjaan. Demikian KAK Perencanaan Jalan dari Loa Lepu Menuju Jalan RSUD Kec.
Tenggarong di Kabupaten Kutai Kartanegara ini dibuat sebagai acuan dasar dalam
pelaksanaan pekerjaan oleh konsultan.
Tenggarong,
Nopember 2011
Menetapkan & Mengesahkan,
Kuasa Pengguna Anggaran
33