LAPORAN KASUS
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. N
Umur
: 52 tahun
JK
: perempuan
RM
: 638993
Tgl MRS
: 14 April 2014
Alamat
No. Hp
: 081342664489
ANAMNESIS
Keluhan utama
trauma pada payudara. Ada riwayat biopsy dengan hasil invasive ductal
carcinoma mammae.
III. PEMERIKSAAN FISIS
Status Generalisata :
Sakit sedang/Gizi cukup (TB : 145 cm, BB : 47 kg, IMT : 22,3)/ Compos
mentis (E4V5M6)
Tanda Vital:
TD
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Pernapasan
: 20x/menit
Suhu aksilla
: 36,6C
Kepala
Mata
Hidung
Bibir
Leher
Inspeksi
Palpasi
Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Status Lokalis
Inspeksi: tidak tampak benjolan, warna sama dengan daerah kulit sekitar.
Palpasi : tidak teraba massa tumor, nyeri tekan (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
: Timpani
Ekstremitas
Inspeksi
Palpasi
: akral hangat
III.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (07-04-14)
HEMATOLOGI
HASIL
NILAI
SATUAN
RUJUKAN
WBC
6,8
4.00 10.0
[10 /uL]
RBC
5,17
4.00 6.00
[10 /uL]
HGB
14,6
12.0 16.0
[g/dL]
HCT
38
37.0 48.0
[%]
PLT
327
150 400
[10 /uL]
BT
200
1-7
Menit
CT
800
4-10
Menit
PT
10,8
10-14
Detik
27
22-30
Detik
160
140
mg/dl
Ur
18
10-50
Mg/dl
Cr
0,63
L(<1,3) P(<1,1)
Mg/dl
SGOT
32
<38
U/L
SGPT
29
<41
U/L
Albumin
3,5
3,5 - 5,0
Gr/dl
3
6
HEMOSTASIS
APTT
KADAR GULA
DARAH
GDS
FUNGSI
GINJAL
FUNGSI HATI
ELEKTROLIT
Natrium
141
136-145
mmol/l
Kalium
4,0
3,5-5,1
mmol/l
Klorida
104
97-111
mmol/l
Kesan :
o Cardiomegaly dengan dilatatio et elongatio aortae (HHD)
o Atherosclerosis aortae
o Tidak tampak tanda-tanda metastasis pada foto thorax ini
IV.
ER / PR NEGATIF/NEGATIF
RESUME
Wanita 52 tahun terdapat benjolan pada mamma sinistra yang
disadari sejak 7 bulan sebelum masuk rumah sakit. Awalnya benjolan
sebesar biji kemiri kemudian membesar seperti telur ayam kampung
dalam waktu 4 bulan terakhir. Benjolan tidak disertai rasa nyeri.
Terjadi retraksi papilla mamma sinistra. Terdapat perubahan warna
kulit pada region mammae sinistra dan sekitarnya (hiperemis), peau de
orange, dan dimpling.
Pasien menikah saat berusia 2 tahun dan telah melahirkan 5 orang
anak. Anak pertama dilahirkan saat pasien berusia 21 tahun. Riwayat
menyusui ada. Haid pertama pada usia 13 tahun, tidak ada riwayat
haid tidak teratur dan mulai mengalami menopause pada kurang lebih
6 bulan yang lalu. Ada riwayat pemakaian alat kontrasepsi berupa
suntik KB selama 6 tahun. Ada riwayat biopsy dengan hasil invasive
ductal carcinoma mammae.
Pada pemeriksaan fisik, status generalis diperoleh pasien dalam
keadaan sakit sedang, gizi cukup, compos mentis. Sedangkan pada
V.
DIAGNOSIS
Carcinoma mammae sinistra
cT4b N0 M0
Stadium IIIb
Status karnofsky 80%
VI.
VII.
RENCANA TERAPI
Kemoterapi
Diskusi
Diagnosis
karsinoma
mamma
ditegakkan
berdasarkan
(3)
) nodul
Tidak teraba massa pada regio axillaris dextra dan sinistra, reegio
supraclavicular dekstra dan sinistra, dan regio infraclavicular dekstra
dan sinistra. Berdasarkan klasifikasi TNM, klinis pada penderita ini:
T4b : Tumor dengan ukuran berapa pun dengan infiltrasi / ekstensi pada
dinding dada atau kulit, terdapat peau dorange.
N0 : Kanker belum menyebar ke limfonodus.
M0 : tidak ada metastase organ jauh.
Untuk membantu menegakkan diagnosis dibutuhkan pemeriksaan
penunjang. Pada karsinoma mamma, pemeriksaan penunjang yang
dibutuhkan adalah mamografi dan USG mamma, foto thoraks, dan
USG abdomen.(1) Pada pasien ini, pemeriksaan penunjang yang
dilakukan adalah Foto Thoraks PA / AP (25 November 2013, kesan:
Cardiomegaly
dengan
dilatatio
et
elongatio
aortae
(HHD),
kesimpulan
infasive
ductal
carcinoma
mammae,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I.
PENDAHULUAN
Karsinoma mammae merupakan salah satu tumor ganas paling sering
ditemukan pada wanita. Kebanyakan pada usia setengah baya dan lansia.
Jarang terjadi pada usia kurang dari 30 tahun, sedangkan yang kurang dari 20
tahun sangat jarang. Belakangan ini insiden karsinoma mammae cenderung
meningkat, sedangkan mortalitas cenderung menurun. Penyebab pasti
meningkatnya insiden belum jelas, ada yang berpendapat berkaitan dengan
meningkatnya taraf hidup dan perubahan pola hidup. Penyebab utama
menurunnya mortalitas karsinoma mammae mencakup intervensi terhadap
faktor risiko karsinoma mammae, meluasnya penapisan masal dengan foto
mammae serta kemajuan terapi karsinoma mammae.1
II. EPIDEMIOLOGI
Lebih dari 25 tahun terakhir, insiden kanker payudara meningkat
secara global, dengan angka kejadian tertinggi ditemukan di negara-negara
barat. Perubahan pola reproduksi, peningkatan modalitas screening,
perubahan pola makan dan kurangnya olahraga menjadi alasan peningkatan
insiden ini.2
Meskipun insiden kanker payudara terus meningkat secara global,
tetapi angka kematian akibat kanker payudara mulai menurun, khususnya
pada negara-negara industri. Pada tahun 2002, insiden kanker payudara pada
wanita sangat bervariasi, di Mozambique terjadi 3,9 kasus per 100.000
wanita, sementara di Amerika Serikat terjadi 101,1 kasus per 100.000 wanita.
Pada tahun 2008, American Cancer Society (ACS) memperkirakan telah
terjadi hampir 1,4 juta kasus kanker payudara invasif baru di dunia.2
10
Sakit
Umum
Daerah
(RSUD)
Dr.
Moewardi
Surakarta
III. DEFINISI
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian
dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali.1 Kanker payudara adalah karsinoma yang
berasal dari duktus atau lobulus payudara.2
IV. ANATOMI
Setiap payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus, beberapa lebih besar
daripada yang lainnya, berada dalam fascia superficial, dimana dihubungkan
secara bebas dengan fascia sebelah dalam. Lobus-lobus ini beserta
duktusnya adalah kesatuan dalam anatomi, bukan kesatuan dalam
bedah.Suatu biopsy payudara bukan suatu lobektomi, dimana pada prosedur
semacam itu, sebagian dari 1 atau lebih lobus diangkat.
Antara fascia superficial dan yang sebelah dalam terdapat ruang
retromammary (submammary) yang mana kaya akan limfatik.
11
12
13
14
vena aksilaris, vena mamaria interna dan vena azigos atau vena
hemizigos.Yang perlu diperhatikan adalah vena interkostales dan pleksus
venosus vertebra saling berhubungan.Pleksus venosus vertebra tidak
memiliki katup sehingga bertekanan rendah, darah di dalam vena vertebra
sebelum bermuara ke vena cava dapat mengalir bolak balik sesuai
perubahan tekanan pada vena tersebut. Oleh karena itu, sel kanker dari
payudara dapat bermetastasis melalui vena interkostal masuk ke sistem
vena vertebral, dan sebelum masuk ke vena kava dapat mengalir ke
segmen superior os femur, pelvis, vertebra, scapula, cranium dan tempat
lain. Secara klinis disebut metastasis sistem vena interkostal- vertebral. 1
15
16
17
bersama
pembuluh
darah
subskapularis,
mempersarafi
m.
subskapularis dan m. teres mayor. Pada operasi radikal umumnya tidak perlu
direseksi, tetapi bila di sekitarnya terdapat kelenjar limfe yang sulit
dibersihkan maka saraf ini dapat dipotong.1
V.
FISIOLOGI
Fase perkembangan payudara timbul sebagai hasil efek mamotropik sekresi
hormon ovarium dan hipofisis anterior, dimana payudara mengalami tiga macam
perubahan yang dipengaruhi hormon:1
Perubahan pertama adalah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas, masa fertilisasi, sampai ke klimakterium dan menopouse. Sejak
pubertas pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang di produksi
ovarium dan juga hormon hipofisa telah menyebabkan duktus berkembang
dan timbulnya asinus.
18
VI.
FAKTOR RESIKO
Penyebab secara pasti belum diketahui. Namun resiko untuk menderita
Jenis kelamin
Perempuan adalah faktor risiko utama untuk mengalami kanker
payudara.Laki-laki dapat mengalami kanker payudara, tetapi penyakit
ini sekitar 100 kali lebih umum di kalangan perempuan dibandingkan
laki-laki.Hal ini mungkin karena laki-laki memiliki lebih sedikit
hormon
estrogen
dan
progesteron,
yang
dapat
mencetuskan
Penuaan
Resiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya
usia. Sekitar 1 dari 8 kanker payudara invasif ditemukan pada
perempuandi bawah usia 45 tahun, sementara sekitar 2 dari 3 kanker
payudara invasif ditemukan pada perempuandengan usia 55 tahun atau
lebih.
19
mutasi)
yang
diwarisi
dari
orangtua.BRCA1
dan
20
faktor dapat
mempengaruhi kepadatan
Periode menstruasi
Perempuan yang memiliki lebih banyak siklus menstruasi
karena mengalami menstruasi lebih awal (Sebelum usia 12) dan/atau
terlambat mengalami menopause (setelah usia 55) memiliki risiko
sedikit lebih tinggiuntuk menderita kanker payudara. Peningkatan
risiko mungkin karena paparan yang lebih lama terhadap hormon
estrogen dan progesteron.
21
Memiliki anak
Perempuan yang tidak memiliki anak atau yang memiliki anak
pertama mereka setelah usia 30 memilikirisiko sedikit lebih tinggi
untuk menderita kanker payudara. Mengalami banyak kehamilan dan
hamil pada usia dini menurunkan risiko kanker payudara. Kehamilan
mengurangi jumlah total siklus menstruasi seorang perempuan dalam
kehidupannya, yang mungkin menjadi alasan untuk efek ini.
Keluarga berencana
Penggunaan kontrasepsi oral dalam beberapa waktu terakhir:
Penelitian telah menemukan bahwa perempuan yang menggunakan
kontrasepsi oral (Pil KB) memiliki risiko sedikit lebih besar untuk
terkena kanker payudaradibandingkan perempuan yang tidak pernah
menggunakan
kontrasepsi
oral.
Depot-medroksiprogesteron
22
(penipisan
tulang).Penelitian
sebelumnya
Menyusui
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui mungkin
sedikit menurunkan risiko kanker payudara, terutama jika berlangsung
selama 1 sampai 2 tahun. Tapi ini telah menjadi area yang sulit
untuk diteliti, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat, di
mana jarang terjadi menyusui dalam waktu selama itu.Penjelasan yang
mungkin untuk efek ini adalah bahwa menyusui mengurangi jumlah
siklus menstruasi total dalam kehidupan seorang perempuan (sama
seperti terlambat memulai siklus menstruasi atau mengalami
menopause dini).
Alkohol
Konsumsi alkohol jelas terkait dengan peningkatan risiko
mengalami kanker payudara.Risiko meningkat dengan jumlah alkohol
yang dikonsumsi.Dibandingkan dengan perempuan yang tidak
mengkonsumsi alkohol, perempuan yang mengkonsumsi 1 minuman
beralkohol
sehari
memiliki
sangat
sedikit
peningkatan
23
Aktivitas fisik
Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik
dalam bentuk latihan mengurangi risiko kanker payudara.Pertanyaan
utama adalah berapa banyak latihan yang dibutuhkan. Dalam satu
penelitian dari Womens Health Initiative, jalan cepat minimal 1
sampai 2 jam per minggu mengurangi risiko sebesar 18%. Berjalan
10 jam seminggu mengurangi risiko sedikit lebih banyak. Untuk
mengurangi risiko kanker payudara, American Cancer Society
merekomendasikan aktivitas fisik yang disengaja dalam 45 sampai 60
menit, 5 hari atau lebih dalam seminggu.
24
VII. PATOGENESIS
Prinsip dasar terjadinya karsinogenesis adalah sebagai berikut8:
1. Karsinogenesis berawal dengan adanya suatu kerusakan genetik nonletal.
Kerusakan atau mutasi genetik semacam ini mungkin didapat akibat
pengaruh lingkungan seperti zat kimia, radiasi, virus atau diwariskan dalam
sel germinativum.
2. Tiga kelas gen regulatorik normal, yakni protoonkogen yang mendorong
pertumbuhan, gen penekan kanker (tumor suppressor gene) yang
menghambat pertumbuhan, dan gen yang mengatur kematian sel terencana
(apoptosis) menjadi sasaran utama pada kerusakan genetik.
3. Selain ketiga gen tersebut, ada gen lain yang bekerja memperbaiki
kerusakaan DNA. Gen ini memengaruhi proliferasi atau kelangsungan hidup
sel secara tidak langsung dengan memengaruhi kemampuan organisme
memperbaiki kerusakan non letal di gen lain, termasuk protoonkogen, gen
penekan tumor, dan gen pengendali apoptosis. Kerusakan pada gen yang
memperbaiki DNA dapat memudahkan terjadinya mutasi luas di genom dan
transformasi neoplastik.
25
Sel tumor akan mengikuti aliran darah dan ketika tiba pada jaringan yang
sesuai, sel tumor akan berproliferasi dengan cepat dan sulit untuk dikendalikan.
Setiap sel tumor memiliki kecenderungan untuk bermetastasis ke jaringan
tertentu.Carsinoma mammae cenderung bermetastasis ke tulang (20-60%), loko
regional: kelenjar getah bening regional, payudara kontralateral dan dinding dada
(20-40%), patu-paru atau pleura (15-25%), hati (10-25%), dan otak (5-10%).8
Penyebaran kanker payudara dapat terjadi melalui berbagai jalur, yakni6:
a. Invasi Lokal
Kanker payudara sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar.Tumor
mulanya menjalar dalam duktus, lalu menginvasi dinding duktus dan
sekitarnya, ke anterior mengenai kulit, ke posterior mengenai m. pektoralis
hingga dinding toraks.
b. Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh
darah atau dapat langsung menginvasi masuk ke pembuluh darah melalui
vena kava atau sistem vena interkostal-vertebral, hingga menimbulkan
metastasis hematogen.
c. Metastasis melalui sistem limfe
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar,
tetapi kelenjar limfe mammatia interna juga merupakan jalur penting
metastasis. Menurut observasi klinik patologik, bila tumor terletak di sisi
medial payudara dan kelenjar limfe aksilar positif, angka metastasis kelenjar
limfe mammaria interna adalah 50%, jika kelenjar limfe aksilar negative
maka angka metastasis ke kelenjar mammaeri interna hanya 15%. Hal ini
terjadi
karena
vasa
limfatik
kelenjar
mammae
saling
26
berupa benjolan
Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu
melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau
pada puting susu. Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam
(retraksi),
atau
kecoklat-coklatan sampai
menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange),
mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin
lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan
seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah.
Ciri-ciri lainnya antara lain:
Pendarahan pada puting susu.
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah
besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulangtulang.
Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak
(edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui
kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
Terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit
payudara)
Adanya nodul satelit pada kulit payudara. Terjadi ketika sel kanker
di dalam vasa limfatik subkutis masing-masing membentuk nodul
metastasis, disekitar lesi primer dapat muncul banyak nodul tersebar,
secara klinis disebut tanda satelit.
Kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa
Terdapat model parasternal
Terdapat nodul supraklavikula
Adanya edema lengan
Adanya metastase jauh
27
IX.
STATUS PENAMPILAN
Status penampilan terdiri dari :
a. KARNOFSKY : 0 - 100
b. W H O : 0 4
c. Skala ECOG
a. Status Karnofsky :
Derajat
100%
Tingkat Aktivitas
Mampu
melaksanakan
aktivitas
normal,
tanpa
keluhan/tidakadakelainan.
90%
80%
70%
60%
50%
28
40%
30%
20%
10%
Mendekati kematian.
0%
Tingkat Aktivitas
Jelek sekali : tidak dapat bangun & rawat diri sendiri,hanya tiduran
saja.
c. Skala ECOG
Derajat
Tingkat Aktivitas
Mampu merawat diri sendiri tetapi tidak mampu bekerja ringan seharihari (lebih dari 50% jam kerja dan sesuai dengan Karnofsky 50-60)
Tidak mampu berbuat apa-apa hanya tidur atau duduk di tempat tidur,
kursi (Karnofsky 10-20)
29
X.
STADIUM KLINIS
Klasifikasi sistim TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International
Union Against Cancer) atau AJCC (American Joint Committee On Cancer). Pada
sistem TNM ini dinilai tiga faktor utama, yaitu :
Tumor itu sendiri. Seberapa besar ukuran tumornya dan dimana lokasinya
(T, Tumor)
Kelenjar getah bening di sekitar tumor. Apakah tumor telah menyebar
kekelenjar getah bening disekitarnya (N, Node)
Kemungkinan tumor telah menjalar ke organ lain (M, Metastasis)
Ketiga faktor T, N, M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi,
juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada
kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :
T (Tumor size), ukuran tumor
Ukuran tumor (T)
Interpretasi
Tx
T0
Tis
Tmic
T1
Diameter 2 cm
T1a
T1b
Diameter 0,5 1 cm
T1c
Diameter 1 2 cm
T2
T3
Diameter tumor 5 cm
T4
T4a
T4b
T4c
30
T4d
Inflammatory carcinoma
Interpetasi
Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai (misal
sudah diangkat sebelumnya)
N0
N1
N2
N2a
N2b
N3
N3a
N3b
N3c
Interpretasi
Mx
M0
M1
31
Keterangan
Gambar
(T0 N0 M0)
(T1 N0 M0)
getah
bening.
Tumor
IIA
T0 N1 M0 /
pada
payudara,
tetapi
kanker
T1 N1 M0 /
T2 N0 M0)
IIB
T2 N1 M0/
32
T3 N0 M0
IIIA
T0 N2 M0 /
T1 N2 M0 /
T2 N2 M0 /
T3 N1 M0 /
T2 N2 M0
33
IIIB
T4 N0 M0 /
kanker :
T4 N1 M0 /
T4 N2 M0
IIIC
Tiap T N3
M0
IV
Tiap T-
Tiap N -M1
34
XI.
DIAGNOSIS
Untuk sampai kepada diagnosis kanker payudara diperlukan:
1. Anamnesis :
a. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya.
Benjolan
Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
Nipple discharge
Nipple retraksi dan sejak kapan
Krusta pada areola
Kelainan kulit: dimpling, peau dorange, ulserasi, venektasi
Perubahan warna kulit
Benjolan ketiak
Edema lengan
c. Faktor-faktor risiko
Usia penderita
Usia melahirkan anak pertama
Punya anak atau tidak
Riwayat menyusukan
Riwayat menstruasi
menstruasi pertama pada usia berapa
keteraturan siklus menstruasi
35
seorang
dokter
harus
memberi
penjelasan
mengenai
37
Aksila. Sebaiknya dalam posisi duduk karena dalam posisi ini fossa
aksila jatuh ke bawah sehingga mudah untuk diperiksa dan lebih banyak
yang dapat dicapai. Pada pemeriksaan aksila kanan tangan kanan
penderita diletakkan atau dijatuhkan lemas di tangan/bahu kanan
pemeriksa dan aksila diperiksa dengan tangan kiri pemeriksa. Diraba
kelompok KGB mammari eksterna di bagian anterior dan di bawah tepi
m.pektoralis aksila, KGB subskapularis di posterior aksila, KGB sentral
di bagian pusat aksila, dan KGB apikal di ujung atas fossa aksilaris. Pada
38
Supra dan infraklavikula serta leher utama. Supra dan infraklavikula serta
leher bagian bawah dipalpasi dengan cermat dan teliti, lakukan palpasi
dengan gerakan sirkular.Selain payudara dan KGB, organ lain yang ikut
diperiksa adalah paru, tulang, hepar, dan otak untuk mencari metastase
jauh.
histologi
jaringan
merupakan
cara
untuk
40
XII.
PENATALAKSANAAN
Operasi 10
Terdapat beberapa jenis operasi untuk terapi yaitu BCS (breast
conserving surgery), simple mastectomy, modified radical mastectomy,
dan radical mastectomy. Di antara beberapa jenis operasi tersebut metode
41
biasanya
dilakukan
pembedahan
kuratif
dengan
tumor
(lumpektomi
luas
atau
tumorektomi
atau
42
43
pada
histopatologik
pasien
ditemukan
pascamastektomi
metastasis
di
yang
pada
sebuah
pemeriksaan
atau
beberapa
44
Hormonal 8
Dasar dari pemberian terapi hormonal adalah fakta bahwa 30-40%
kanker payudara adalah hormon dependen.
pemberian
obat-obatan
(antiestrogen,
aromatase
inhibitor,
megestrol acetate dan androgen atau estrogen) dilakukan pada pasien predan pascamenopause. Yang tergolong antiestrogen adalah tamoxifen
citrate, toremifene, dan raloxifene tapi raloxifene lebih banyak digunakan
untuk pengobatan osteoporosis. Tamoxifen merupakan modulator selektif
reseptor estrogen (selective estrogen receptor modulator, SERM) yang
menjadi pilihan terapi utama untuk menangani kasus kanker payudara
metastatik pada pasien premenopause.32 Penggunaan obat golongan SERM
bertujuan untuk mendapatkan efek estrogenik yang menguntungkan
(misalnya pada tulang, otak, hepar) tanpa efek yang merugikan di jaringan
lain seperti kelenjar mammae. Tamoxifen berefek antiestrogenik di
kelenjar mammae dan berefek agonis pada tulang dan endometrium.33 Efek
antagonis tamoxifen pada kelenjar mammae terjadi melalui efek inhibitor
competitor yang menduduki reseptor estrogen sehingga dapat menurunkan
transkripsi gen tergantung estrogen (estrogen-dependent genes) dan
menghambat pertumbuhan sel tumor.34 Tamoxifen diabsorbsi dan
45
46
Reseptor hormonal
Risiko tinggi
Premenopause
ER (+) / PR (+)
Ke + Tam / Ov
ER (-) / PR (-)
Ke
ER (+) / PR (+)
Tam + Kemo
ER (-) / PR (-)
Ke
ER (+) / PR (+)
Tam + Kemo
ER (-) / PR (-)
Ke
Postmenopause
Usia tua
Reseptor hormonal
Risiko tinggi
Premenopause
ER (+) / PR (+)
Ke + Tam / Ov
ER (-) / PR (-)
Ke
ER (+) / PR (+)
Ke + Tam
Ke
ER (+) / PR (+)
Tam + Kemo
Ke
Postmenopause
Usia tua
47
Radiasi
kadang
Stadium I
1. Operasi MRM
Stadium dini
Stadium dini
Stadium II
Kuratif
2. Kemoterapi
Adjuvant
Stadium IIIa
Stadium IIIb
3. Terapi hormon
1. Hormonal terapi
Stadium IV
StadiumLanjut
lanjut
Stadium
lokal
Paliatif
2. Neoadjuvant
3. MRM
48
XIV. PROGNOSIS
Prognosis kanker payudara ditentukan oleh:
1.
Staging [TNM}
Semakin dini semakin baik prognosisnya
Stadium I : 5-10 tahun 90-80%
Stadium II : 70-50%
Stadium III : 20-11%
Stadium IV : 7%
Untuk stadium 0 : 96,2%
2.
49
DAFTAR PUSTAKA
1.
Desen W, ed. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008.h. 366-82.
2.
and
Procedures.
2013.
Available
from
http://emedicine.medscape.com/article/1947145-overview#aw2aab6b2b5aa
3.
R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong : Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC,
Jakarta 2010
4.
5.
Jatoi I, Kaufmann M, Petit JY. Atlas of Breast Surgery. Germany :SpringerVerlag Berlin Heidelberg; 2006. p. 10-6
6.
Greene FL, Compton CC, Fritz AG, Shan JP, Winchester DP, eds. American
Joint Committee on Cancer. Chicago : Springer Science+Business Media,
Inc; 2006.p. 219-33.
7.
8.
Karsono
B.
Teknik-teknik
Biologi
Molekular
dan
Selular
pada
50