Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.
DEFINISI
Miliaria adalah kelainan kulit setelah banyak berkeringat karena hawa panas
ETIOLOGI
Miliaria terjadi ketika terjadi gangguan kelenjar ekrin, biasanya muncul
akibat udara yang panas dan lembab, atau karena pengaruh pakaian yang tidak
menyerap keringat serta tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat oleh bakteri
yang menimbulkan peradangan dan edema akibat keringat yang tidak keluar dan
diabsorpsi oleh stratum korneum. (4,5)
Ada tiga bentuk miliaria yaitu miliaria kristalina, miliaria rubra dan miliaria
profunda yang mana ketiga-tiganya memiliki etiologi yang sama, tapi memiliki
manifestasi klinik yang berbeda tergantung dimana sumbatan terjadi. Pada
miliaria kristalina keringat dapat keluar sampai stratum korneum, terdapat
vesikula yang dapat pecah akibat trauma obstruksi diantara lapisan stratum
korneum, pada miliaria rubra keringat merembes kedalam epidermis, terlihat
PATOGENESIS
. Miliaria terjadi akibat penyumbatan saluran keringat yang terjadi pada
cuaca panas seperti didaerah tropis atau pada cuaca lembab. Mowad et al
menunjukkan bahwa Staphylococcus epidermidis memproduksi polisakarida
ekstraseluler yaitu zat atau lendir yang bisa menghambat saluran keringat dan
menghambat penghantaran keringat ke permukaan kulit dan apabila didukung
oleh adanya tekanan pada saluran keringat maka dapat menyebabkan pecahnya
kelenjar keringat atau saluran keringat pada tingkatan yang berbeda, keluarnya
keringat ke jaringan yang berdekatan mengakibatkan miliaria.(6)
IV.
GAMBARAN KLINIS
a.
Miliaria kristallina
Pada penyakit ini terlihat vesikel berukuran 1-2 mm terutama pada badan
Miliaria Rubra
Penyakit ini lebih berat dari pada miliaria kristalina, terdapat pada badan
dan tempat-tempat tekanan atau gesekan pakaian. Terlihat papul merah atau papul
vesikular. Ekstrafolikular yang sangat gatal dan pedih, miliaria jenis ini terdapat
pada orang yang tidak biasa pada daerah tropik. Pada gambaran histopatologik
gelembung terjadi pada stratum spinosum sehingga menyebabkan peradangan
pada kulit dan perifer kulit di epidermis.
Miliaria profunda
Bentuk ini agak jarang kecuali di daerah tropis. Kelainan ini biasanya
timbul setelah miliaria rubra, ditandai dengan papul putih, keras, berukuran 1-3
mm. Terutama terdapat di badan dan ekstremitas. Karena letak retensi keringat
lebih dalam maka secara klinis lebih banyak berupa papul dari pada vesikel. Tidak
gatal dan tidak terdapat eritema. Pada gambaran histopatologik tampak saluran
kelenjar keringat yang pecah pada dermis bagian atas dengan atau tanpa infiltrasi
sel radang.
Hal ini hampir selalu mengikuti serangan berulang-ulang dari miliaria rubra,
dan jarang terjadi kecuali di daerah tropis. Lesi mudah dikenal, kulit yang terkena
ditutupi dengan papula 1-3 mm pucat di seluruh bagian yang terkena, terutama
pada tubuh, tapi kadang-kadang juga pada anggota badan. Tidak ada rasa gatal
atau rasa tidak nyaman dari luka.
V.
a.
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif,
disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak,
Kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan
likenifikasi, distribusinya di lipatan. (1)
b.
Folikulitis
kelainan berupa papul atau pustul yang eritematosa dan ditengahnya
terdapat rambut, biasanya multiple dan bila sudah ke profunda akan teraba
infiltrate di subkutan. (1)
c.
Kandidiasis kutis
Pada kandidosis intertriginosa berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik,
basah dan eritematous, lesi dikelilingi oleh satelit berupa vesikel - vesikel dan
pustul - pustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosi,
dengan pinggiran yang kasar yang biasanya berkembang menjadi lesi primer. pada
kandidosis perianal lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipe basah Pada
kandidosis kutis generalisata lesi berupa ekzematoid dengan vesikel - vesikel dan
pustul.(1)
VI.
PENATALAKSANAAN
Pakaian yang tipis dan yang dapat menyerap keringat, menjaga sirkulasi
udara yang baik, bila berkeringat sesering mungkin dibasuh menggunakan handuk
basah, keringkan, baru diberi bedak. Dapat diberikan bedak salisisil 2% dibubuhi
mentol -2%. Losio faberi dapat pula digunakan
Untuk memberikan efek antipruritus dapat ditambahkan mentholanum atau
camphora pada losio faberi. Pada miliaria profunda dapat diberikan losio calamin
dengan atau tanpa mentol 0,25% dapat pula resorsin dalam alkohol. Asam
askorbat oral 500 mg dua kali sehari dapat digunakan untuk mengurangi
keparahan
miliaria,
lotion
calamine
mungkin
dapat
menghilangkan
REFERAT MINI
JUNI 2013
TUBERCULOSIS CUTIS
OLEH :
DEWI APRAHA ASMIN
110 207 12
PEMBIMBING
dr. Elfa Wirdani F
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Oleh :
Rabiatul Adawiah
110 207 132
Pembimbing
dr. Regina Mihardja
2013
10