Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS RESIKO PADA PEMBANGUNAN THE

MANHATTAN SQUARE JAKARTA


M.Ganesha.A.P (19310892)
Teknik Sipil 2010, ganesha0769@gmail.com

Abstrak
Proyek pembangunan The Manhattan Square tidak luput dari resiko yang
dihadapi, baik yang memperlambat usia proyek atau mempercepat usia proyek.
Umumnya resiko yang telah terjadi pada proyek The Manhattan Square
menyebabkan kerugian pada proyek tersebut. Banyaknya kemungkinan resiko
yang akan terjadi pada sisa waktu proyek pembangunan The Manhattan Square
juga diperkirakan dapat membuat kerugian lebih besar. Perubahan desain pada 2
lantai paling atas dan perubahan denah lantai pada lantai 9 dan 10 membuat
proyek ini menjadi lebih lama. Perubahan harga material akibat perubahan nilai
tukar Rupiah juga membuat proyek ini mendapatkan kerugian yang lebih besar.
Berdasarkan hasil analisis, respon resiko terbaik adalah proses persetujuan
variation order harus dilakukan dengan cara saling menguntungkan pada pihak
kontraktor dan owner.
1.

Pendahuluan

Proyek pembangunan apartemen The Manhattan Square adalah proyek yang


berlokasi di Jl. TB. Simatupang Kav. 1S Cilandak, Jakarta Selatan. Proyek ini
berjeniskan kontrak Lump Sump Fixed Price dengan waktu total pelaksanaan
1576 hari serta masa pemeliharaan 365 hari. Saat ini progress proyek sudah
memasuki pembangunan lantai 4 dari total 10 lantai. Pemilik apartemen The
Manhattan Square adalah The Manhattan Property, perusahaan asing asal New
York. Oleh karena itu pembayaran dilakukan dengan menggunakan mata uang
Dollar Amerika dan sangat bergantung dengan perubahan nilai tukar Rupiah.

2.

Kajian Pustaka

Resiko adalah kejadian ketidak pastian atau situasi ketidak pastian jika itu terjadi
akan mengakibatkan, mempengaruhi tujuan dari proyek (APM, 1997). Resiko
adalah probabilitas suatu hasil atau outcome yang berbeda dengan diharapkan
(Darmawati, 2004). Resiko adalah efek kumulatif dari pada kemungkinankemungkinan adanya ketidak pastian yang akan berdampak positif atau negative
terhadap sasaran proyek (Aziz, 1999).
3.

Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan termasuk dalam penelitian deskriptif atau


memberikan gambaran terhadap resiko yang terjadi pada proyek. Penelitian ini
diolah berdasarkan studi kepustakaan dan analisis perbandingan waktu dan biaya.
4.

Hasil dan Pembahasan

Setelah dilakukan analisis terhadap resiko yang akan mungkin terjadi, maka
didapatkan hasil identifikasi resiko sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Perubahan desain konstruksi


Perubahan harga material
Perubahan nilai tukar Rupiah
Pengadaan material yang terlambat
Gangguan cuaca
Kecelakaan tenaga kerja
Rusaknya peralatan kerja

Dari identifikasi resiko yang didapatkan maka dilakukan Risk Register terhadap
setiap resiko yang mungkin terjadi. Berikut ini adalah Risk Register yang terjadi :

No.

Jenis Resiko

Penyebab

Respon

1.

Perubahan Desain
Konstruksi

Permintaan dari
owner

Proses persetujuan variation


order harus dilakukan dengan
cara saling menguntungkan

Perubahan Harga
Material
Perubahan Nilai
Tukar Rupiah
Pengadaan material
yang terlambat

Jumlah yang sedikit


di pasaran
Krisis keuangan
nasional

5.

Gangguan cuaca

Cuaca buruk

6.

Kecelakaan kerja

7.

Rusaknya Peralatan
Kerja

2.
3.
4.

5.

Sulitnya material

Pekerja menyalahi
prosedur
Peralatan kerja
yang tidak dirawat

Melebihkan jumlah pesanan


material

Hasil
Kualitas dan waktu
proyek tetap terjaga
dengan bertambahnya
laba
Laba terjaga dan tidak
kekurangan material

Menggunakan cadangan biaya

Laba tetap terjaga

Melebihkan jumlah pesanan


material
Melakukan kegiatan lain yang
tidak terpengaruh cuaca

Waktu pekerjaan tepat


waktu
Waktu pekerjaan tepat
waktu
Peningkatan jumlah
petugas K3
Waktu pekerjaan tepat
waktu

Memperketat pengawasan K3
Perawatan terhadap peralatan
kerja

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terdapat 7 item resiko dengan


perubahan desain konstruksi adalah resiko yang paling berpengaruh terhadap
proyek. Perubahan desain tersebut adalah perubahan fungsi lantai 9 dan 10 dari
ruang utilitas diubah menjadi Restaurant dan area terbuka

umum. Serta

perubahan nilai tukar rupiah yang berpengaruh terhadap pembayaran proyek.


Penanganan respon resiko terbaik adalah proses persetujuan variation order pada
saat melakukan kesepakatan kerja, agar perubahan desain dan perubahan nilai
tukar Rupiah yang diminta atau terjadi tidak menjadi beban kepada pihak
kontraktor

Anda mungkin juga menyukai