1. POTENSI
Tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O.Kuntze) adalah tanaman
perkebunan yang termasuk bahan penyegar. Hasil tanaman berupa pucuk
daun diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan minuman. Mengkonsumsi
teh selain menyegarkan tubuh, ternyata juga memberi manfaat bagi
kesehatan. Senyawa bermanfaat yang dikandung pucuk teh antara lain
adalah polifenol dan flourida. Polifenol bermanfaat sebagai anti kanker
dan fluorida bermanfaat bagi kesehatan gigi (Pambudi, 2000).
Pemenuhan permintaan dari pasar dalam dan luar negeri terhadap
produk tanaman teh Indonesia memerlukan kontinuitas dan peningkatan
produksi teh adalah pemupukan yang dilakukan dengan tetap
mempertahankan bahkan meningkatkan kesuburan tanah. Volume ekspor
daun teh kering Indonesia mengalami peningkatan dari 94 ribu ton pada
tahun 1999 menjadi 97,8 ribu ton tahun 2001. Nilai ekspor teh Indonesia
juga meningkat dari 92 juta US $ pada tahun 1999 menjadi 97 juta US $
tahun 2001 (Badan Pusat Statistik, 2002).
Tanaman teh dipanen secara teratur daun muda atau pucuknya.
Agar pucuk daun yang dihasilkan kontinu dan optimal, maka tanaman teh
terus diperthankan untuk berada dalam fase vegetatif.
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) menjadi topic
yang memperoleh perhatian besar dari pakar lingkungan, pertanian dan
konsumen . Salah satu bentuknya adalah peranian organic yang umumnya
diterapkan di Negara-negara berkembang seperti Korea, Hongkong, Cina,
Thailand, dan Indonesia. Ciri yang menonjol dalam pertanian ini adalah
pemakaian pupuk organik atau substansi-substansi yang mencirikan
produk alamiah.
2. PROSPEK
Teh merupakan salah satu komoditi yang mempunyai peran
strategis dalam perekonomian Indonesia. Industri teh mampu memberikan
kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp 1,2 triliun (0,3% dari
total PDB nonmigas). Komoditi ini juga menyumbang devisa sebesar 110
juta dollar AS setiap tahunnya (ATI, 2000).
Prospek komoditas teh dalam negeri masih cukup cerah, walaupun
tingkat konsumsi teh di Indonesia masih relatif kecil dibandingkan negara
lain yaitu hanya 0,32 kg/tahun/kapita, namun diperkirakan angka ini akan
terus meningkat seiring kesadaran untuk mengkonsumsi minuman yang
sehat juga semakin meningkat. Prospek industri teh di pasar dunia semakin
cerah dengan digalakkannya back to nature terhadap konsumsi makanan
dan minuman di berbagai negara Asia dan Eropa. Namun potensi pasar
ekspor yang terbuka luas ini tidak berarti hanya diperoleh Indonesia saja,
tetapi juga beberapa negara produsen teh dunia lainnya seperti India, Sri
Lanka dan Kenya.
Untuk itu, Indonesia harus aktif mencari peluang ekspor dengan
menembus pasar baru yang potensial seperti negara-negara Timur Tengah
dan Mesir. Produsen teh harus meningkatkan produktivitas dan
mempertahankan mutu agar dapat bersaing dengan produsen teh dunia
yang ada serta produsen baru seperti Vietnam yang mulai menembus pasar
ekspor di berbagai negara. Disamping itu pasar teh dalam negeri cukup
besar meskipun belum digali secara maksimal.
Peluang pasar dalam negeri semakin terbuka, jika diikuti dengan
peningkatan mutu teh dan perluasan jangkauan pemasaran ke daerahdaerah serta melakukan diversifikasi produk oleh industri hilir yang sesuai
dengan selera dan kebiasaan masyarakat setempat. Sebagai bahan
minuman, teh memiliki nilai lebih dibanding minuman lainnya, selain
harganya tidak mahal juga kaya akan mineral dan vitamin. Sehingga saat
ini teh mulai dipromosikan sebagai minuman kesehatan, yang bermanfaat
menekan pertumbuhan kanker, menghindarkan penyakit gangguan darah
dan penyakit degeneratif.
TANAMAN
TEH
DAN
Nama Hama
Gejala serangan
1
Kepik
Cara pengendalian
( Anonymous
b, 2013 )
Cara
kimiawi
dengan
penggunaan insektisida dengan
efek residual rendah
Ulat
penggulung
daun (Homona
coffearia)
menggunakan benang
halus. Serangan terjadi
sepanjang tahun.
Larva yang menetas
Setelah
Ulat
jengkal menetas,larva (ulat)
(ulat
memakan daun teh
kilan)(Hyposid Ulat
jengkal
ra talaca)
( Anonymous
b, 2013 )
menyerang
daun,
pupus daun, dan pentil
teh. Serangan berat
menyebabkan
daun
berlubang dan pucuk
tanaman
gundul,
sehingga
tinggal
tulang daun saja.
baik.
Penggunaan Insektisida
Sintesis. Beberapa jenis
insektisida yang
direkomendasikan untuk
mengendalikan ulat kilan
Ulat
penggulung
pucuk
(Cydia
leucostoma)
( Anonymous sehingga
b, 2013 )
tergulung.
4. DAFTAR PUSTAKA
Intan Ratna Dewi, dalam jurnal PENGARUH KOMBINASI
KONSENTRASI PUPUK HAYATI DENGAN PUPUK ORGANIK CAIR