Cephalgia
Cephalgia
Intrakranial
Sinus Venosus, vena cortikal, arteri basal,
dura bagian anterior, fossa posterior dan
media
Ekstrakranial
Pembuluh darah dan otot kepala
Komponen Orbita
Membran mukosa di nasal dan ruang
paranasal
Telinga bagian luar dan tengah, gigi dan
gusi
Cephalgia Primer
Tension-type Headache
Migraine
Cluster Headache
Cephalgia Sekunder
Manisfestasi
klinis
Migraine
Cluster
Tension
Seperti ditusuk
Tertekan dan
terikat
Keparahan
Sedang - berat
Sangat berat
Ringan sedang
Lokasi
Biasanya
unilateral
Selalu unilateral (
okular, frontal,
temporal )
Bilateral,
biasanya
mengenai kepala
dan leher
Durasi
4- 72 jam
30 menit 3 jam
30 menit 7 hari
Frekuensi
Episodik
2 hari sekali
hingga 8x/hari
Biasanya < 15
hari/bulan
Gejala penyerta
Mual, muntah,
fonofobia,
fotofobia
Lakrimasi, nasal
atau konjungtiva
kongesti dan
rhinorhea
Cephalgia non-neurologi
Penyebab lokal
Sinus
- nyeri terlokalisasi
- lebih buruk di pagi hari
- dipengaruhi oleh postur tubuh
- X-ray : gambaran opaque pada sinus
- terapi : dekongestan, drainase
Okular
Kelainan refraksi kontraksi otot
cephalgia
Menghilang dengan koreksi visus
Dental
Nyeri pada gigi
Maloklusi
Masalah pada TMJ
Penyebab Sistemik
Dapat disertai dengan demam
Dapat menjadi gejala penyerta pada
hipertensi
Gangguan metabolik : hipoglikemia,
hiperkalsemia
Cephalgia akibat obat-obatan
- vasodilatasi : bronkodilator ,
antihistamine
- withdrawal : amfetamine,
benzodiazepine, kafein
Evaluasi Klinis
Evaluasi penyebab sekunder red flags!
RED FLAGS
- Gejala neurologi ( perubahan status mental,
kelemahan, diplopia,papiledema, defisit neurologi
fokal )
- Imunosupresi / kanker
- Meningismus
- Onset cephalgia pada umur > 50 tahun
- Thunderclap headache
- Gejala giant cell arteritis ( gangguan penglihatan,
demam, penurunan BB, nyeri pada temporal )
- Gejala sistemik
- Cephalgia yang memburuk secara progresif
- Mata merah, halo