Anda di halaman 1dari 1

HIGINE DAN SANITASI BAKSO

Salah satu makanan tradisional bangsa Indonesia adalah bakso yang terbuat dari sagu
yang disukai oleh masyarakat baik dikalangan masyarakat kelas tinggi, menengah maupun
kalangan bawah. Bakso mempunyai harga yang relatif murah, sehingga dapat terjangkau oleh
masyarakat. Umumnya bakso ini dicampur dengan daging 6sapi untuk menambah kelezatan,
flavour dan mengandung nilai gizi yang tinggi dan protein yang lengkap bagi tubuh manusia.
Didalam pembuatan bakso pada produksi rumahan ini tingkat higienis nya belum
memenuhi standar tingkat kebersihan sebagai tempat produksi makanan. Syarat-syarat dalam
melakukan produksi suatu bahan pangan adalah bebas dari kontaminasi mikroorganisme baik
dari bahan pembuatan, tempat pembuatan, sampai alat-alat yang akan digunakan.
Pada tahap penggilingan dan pengadonan tidak terdapat tindakan pencegahan
bahaya karena tidak ada perlakuan khusus setelah penggilingan maupun pengadonan bakso
sehingga sangat rentan terkontaminasi oleh mikrobia. Pada tahap ini dapat pula terjadi
dekomposisi bahan karena produk ini mengandung protein daging yang cukup tinggi.
Tahap pembulatan juga tidak ada pencegahan terhadap bahaya dan pada tahap ini
merupakan tahap yang sangat rentan terhadap kontaminan karena proses pembulatannya
menggunakan tangan dan sendok dengan sedikit bantuan air. Kondisi tangan yang tidak
aseptis akan menyebabkan kontaminan mudah menempel pada tangan lalu ke adonan yang
akan dibulatkan. Akan tetapi, pada tahap ini akan dapat dicegah dengan proses perebusan
yang walaupun tidak menggunakan suhu yang tinggi tetapi dapat mengurangi pertumbuhan
mikrobia itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai