Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FISIKA

HUKUM NEWTON II

Kelas : X-MIA-3
Nama kelompok :
Jessie Larisa P

(20)

M. Al Hakim

(24)

Nadya Salsabila Z

(26)

Rafif Muhaimin

(29)

Widi Utami

(38)

Hukum Newton II
Tokoh yang mengemukakan Hukum Newton adalah Isaac
Newton dalam karyanya Philosophi Naturalis Principia Mathematica,
pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687. Newton menggunakan
karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam-macam
benda fisik maupun sistem. Newton membaginya menjadi 3, yaitu
Hukum Newton I, II, III. Sekarang kita akan membahas tentang Hukum
Newton 2.
Hukum kedua Newton dalam bahasa aslinya (latin) berbunyi:
Lex II: Mutationem motus proportionalem esse vi motrici impressae, et
fieri secundum lineam rectam qua vis illa imprimitur.
Diterjemahkan dengan cukup tepat oleh Motte pada tahun 1729
menjadi:
Law II: The alteration of motion is ever proportional to the motive force
impress'd; and is made in the direction of the right line in which that
force is impress'd.
Yang dalam Bahasa Indonesia berarti:
Hukum Kedua: Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap
gaya yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan
garis normal dari titik singgung gaya dan benda.

Hukum Newton II menyatakan bahwa : Percepatan yang dihasilkan


oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus
dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding
terbalik dengan massa benda.
Artinya :
Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama dengan
nol maka benda akan mengalami percepatan. Besar percepatan
sebanding dengan besar gaya total dan berbanding terbalik dengan
massa benda. Arah percepatan sama dengan arah gaya total.
Sehingga diperoleh rumus :

Jika besar percepatan sama dengan nol maka persamaan hukum II


Newton berubah menjadi persamaan hukum I Newton, yang berbunyi
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol maka benda
yang mula-mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mulamula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap. Jadi
hukum I Newton merupakan kasus khusus dari hukum II Newton.
Berdasarkan persamaan di atas disimpulkan bahwa semakin besar gaya,
semakin besar percepatan. Sebaliknya semakin besar massa, semakin
kecil percepatan. Hubungan antara gaya, massa dan percepatan lebih
dipahami setelah kalian melakukan percobaan berkaitan dengan hal ini.

Salah satu percobaan yang dapat dilakukan adalah percobaan


mempercepat kereta dinamika di atas rel menggunakan beban
bermassa yang jatuh bebas. Gunakan ticker timer untuk mengetahui
besar percepatan kereta.
Contoh soal :
1. Tentukan besar dan arah percepatan benda berdasarkan gambar di
bawah!

Penyelesaian :
Diketahui :
Massa (m) = 1 kg
Gaya tarik (F) = 4 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan (a)
Jawab :
2

Besar percepatan = 4 m/s


Arah percepatan = arah resultan
gaya = ke kanan.

2. Suatu benda yang massanya 2 kilogram dipercepat pada 2,5 m/s2.


Berapa resultan gaya yang bekerja pada benda?
Penyelesaian :
Diketahui :
Massa (m)

= 2 kg

Percepatan (a) = 2,5 m/s2


Ditanya : Gaya tarik (F) =?
Jawab
F=ma
= 2 kg. 2,5 m/s2
= 5 kg m/s2 atau 5 N

Anda mungkin juga menyukai