1. Daya Sesaat
Daya adalah energi persatuan waktu.
.(1)
1. Daya Sesaat
jika v(t) = Vm cos (t +) dan i(t) = Im cos t
...(3)
1. Daya Sesaat
Pada umumnya daya dinyatakan sebagai
dimana :
P
= daya rata-rata = daya real = daya aktif (Watt)
Vm, Im = tegangan, arus maksimum
V, I
= tegangan, arus efektif
cos = pf = faktor daya
= sudut impedansi
= sudut beda fasa antara tegangan dan arus
Rangkaian Listrik II/ Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
3. Daya Reaktif
Selain daya aktif pada beban Z yang dinyatakan pada
.(7)
3. Daya Reaktif
Daya reaktif yang positif dianggap sebagai daya
reaktif yang dikonsumsi oleh Z
Daya reaktif negatif dianggap sebagai daya
reaktif yang dibangkitkan oleh Z.
Jadi induktor L (dengan sudut = 900) dianggap
sebagai konsumen daya reaktif.
.....(8)
S = V I* (9)
dimana S = daya kompleks , daya semu (VA)
P = daya real, daya rata-rata, daya aktif (Watt)
Q = daya reaktif (VAR)
5. Faktor Daya
Selisih sudut antara tegangan dan arus yaitu v i
pf = cos (10)
5. Faktor Daya
Disebut lagging apabila arus lag terhadap
tegangan yang berarti adalah beban induktif
5. Faktor Daya
Jika sudut mendekati 00 atau pf mendekati 1,
rangkaian adalah resistif murni dengan demikian
5. Faktor Daya
Dari persamaan (6) :
P = V I cos
Sehingga dapat dituliskan :
pf = cos = R/Z
.(11)
5. Faktor Daya
Hubungan sudut dengan S dan seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 1 dan 2 sudut faktor
daya adalah :
P = S cos = V I cos
Q = S sin = V I sin
.(12)
p R = v R . iR
Jika vR dan iR digambar sebagai fungsi waktu
akan diperoleh bentuk gelombang daya seperti
pada Gambar 3.
Puncak positif pertama dari kurva daya diperoleh
ketika vR dan iR pada nilai puncak positif.
Puncak kedua dari kurva daya terjadi ketika vR
dan iR pada puncak negatif.
Rangkaian Listrik II/ Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
8. Topik Khusus
8.1 Rangkaian RL
8. Rangkaian RL
8.1.1 Pengaruh Faktor Daya
8. Rangkaian RL
8.1.1 Pengaruh Faktor Daya
Low-Pass Filter
Pada Gambar 13. menunjukkan rangkaian seri RL
yang bertindak sebagai filter .
Gambar 13(a) frekuensi input adalah nol (dc),
untuk sumber dc maka induktor berlaku sebagai
short circuit karena arus konstan akibatnya
tegangan output sama dengan tegangan input.
Gambar 13(b) frekuensi dari tegangan input
dinaikkan menjadi 1 kHz, menyebabkan reaktansi
induktif juga naik menjadi 62.83 .
Untuk tegangan input 10 V, tegangan output
mendekati 8.47 V, dimana dapat pula dihitung
dengan menggunakan pembagi tegangan.
Rangkaian Listrik II/ Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
Low-Pass Filter
Gambar 13(c) frekuensi input dinaikkan menjadi
10 kHz, menyebabkan reaktansi induktif
High-Pass Filter
8.2 Rangkaian RC
8.2.1 Pengaruh Daya Kompleks
8.2 Rangkaian RC
8.2.1 Pengaruh Daya Kompleks
8.2 Rangkaian RC
8.2.1 Pengaruh Daya Kompleks
8.2 Rangkaian RC
8.2.1 Pengaruh Daya Kompleks
8.2 Rangkaian RC
8.2.2 Rangkaian RC sebagai Filter
8.2 Rangkaian RC
8.2.2 Rangkaian RC sebagai Filter
Contoh Soal
1. Lihat Gambar 26, tentukanlah :
arus sesaat yang disuplai oleh sumber ?
Contoh Soal
2. Sebuah beban listrik bekerja pada tegangan 240
V. Beban menyerap daya 8 kW pada faktor daya
Impedansi beban?
Contoh Soal
3.a Sebuah industri kecil memiliki beban pemanas
dengan kapasitas 10 kW, pf = 1 dan beban induktif
berupa motor 20 kVA, pf = 0.7 lagging. Jika
diterapkan pada tegangan 1000 volt dan frekuensi
60Hz, tentukanlah elemen kapasitif yang diperlukan
untuk menaikkan pf =0.95.
3.b Bandingkan hasilnya arus yang ditarik dari
sumber sebelum dan sesudah pemasangan elemen
kapasitif.
Jawab :
Rangkaian Listrik II/ Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
Contoh Soal
Contoh Soal
Contoh Soal
Contoh Soal 4
Dua beban yang diperlihatkan pada gambar 30
dengan perincian : beban 1 menyerap daya 8 kW
Contoh Soal 4
Jawab :
Contoh Soal 4
Contoh Soal 4
Gambar 31. (a) segitiga daya untuk beban 1 (b) segitiga daya
untuk beban 2 (c) penjumlahan dari kedua segitiga daya.
Rangkaian Listrik II/ Ir.Hj. Zaenab Muslimin, MT
Contoh Soal 4
Contoh Soal 4
Contoh Soal 4