Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
: KALKULUS III
TUJUAN
POKOK BAHASAN:
1. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN MATRIKS
Pengantar system persamaan linear, Eliminasi Gaussian, Matriks dan Operasi
matriks, Aturan-aturan ilmu hitung matriks, Matriks elementer dan metode
untuk mencari A-1, Sistem persamaan dan keterbalikkan
2. DETERMINAN
Fungsi Determinan, Menghitung determinan dengan reduksi baris, Sifat-sifat
fungsi determinan, ekspansi ko-faktor; Aturan Cramer.
3. VEKTOR-VEKTOR DI RUANG-2 DAN RUANG-3
Pengantar (Vektor/Geometrik), Norma vector, Hasil kali titik dan kali silang,
Garis dan bidang di ruang-3
4. RUANG-RUANG VEKTOR
Ruang-n Euclidis, Ruang vector umum, Sub ruang dll
PUSTAKA:
1. Anton, Howard, 2000, Dasar-dasar Aljabar Linear, Edisi ke 7
2. Stroud , K.A., Matematika untuk Mahasiswa.
Selamet Riyadi
KALKULUS III
M. VI
HASIL-HASIL MENGENAI SISTEM PERSAMAAN DAN KETERBALIKAN
Pada bagian ini kita akan menyusun hasil yang lebih banyak mengenai sistem
persamaan linear dan keterbalikan matrks. Hal ini akan membawa kita ke suatu
metode yang sama sekali baru untuk menyelesaikan n persamaan dalam n peubah.
Sebuah Teorema Dasar
Teorema 1.4
Setiap sistem persamaan linear bisa tidak mempunyai penyelesaian, tepat satu
penyelesaian, atau tak hingga banyaknya penyelesaian.
Bukti. Jika Ax = b adalah suatu sistem persamaan linear, maka tepat salah satu dari
yang berikut ini adalah benar;
a) sistem tersebut tidak mempunyai penyelesaian
b) sistem tersebut tepat mempunyai satu penyelesaian, atau
c) sistem tersebutmempunyailebih dari satu penyelesaian.
Sejauh ini kita telah mempelajari dua metode untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear: eliminasi Gaussian dan eliminasi Gauss-Jordan. Teorema berikut
memberikan suatu metode baru untuk menyelesaikan sistem persamaan linear
tertentu.
Teorema 2.4
Jika A adalah suatu matriks n x n yang bisa dibalik, maka untuk setiap matriks b, n x
1, sistem persamaan Ax = b tepat mempunyai suatu penyelesaian, yaitu x = A-1 b
Bukti. Karena A(A-1b) = b, maka x = A-1b adalah penyelesaian dari Ab = b. Untuk
Selamet Riyadi
KALKULUS III
Contoh:
x1 + 2x2 + 3x3 = 5
2x1 + 5x2 + 3x3 = 3
x1
+ 8x3 = 17
maka, Ax = b;
1 2 3
A 2 5 3
1 0 8
x1
x x 2
x 3
5
b 3
17
40
13
5
9
3
1
16
5
2
x A 1 b
40
13
5
16
5
2
x1 1,
9
3
1
5
1
3 1
17
2
x2 1,
x3 2
Komentar.
Perhatikan bahwa metode contoh si atas hanya berlaku jika sistem mempunyai
persamaan sebanyak peubahnya(variabel) dan koefisiennya bisa dibalik.
Seringkali seorang harus menyelesaikan sederet sistem
Ax = b1 ,
Ax = b2 ,
Ax = b3 , ,
Ax = bk
x2 A1 b2 ,
x 3 A1 b3 , .... ,
xk A1 bk
Selamet Riyadi
KALKULUS III
bisa diperoleh dengan satu pembalikan matriks dan k pengalian matriks. Akan tetapi,
suatu metode yang lebih efisien adalah membentuk matriks
b1 b2 ...... bk
..(1)
b) x1 + 2x2 + 3x3 = 1
x1
x1
+ 8x3 = 9
+ 8x3 = -
Penyelesaian:
Dua sistem tersebut mempunyai matriks koefisien yang sama. Jika kita
memperbanyak matriks koefisien ini dengan kolom konstanta pada ruas kanan
sistem-sistem ini, kita peroleh
1
2
2
5
3
3
4
5
1
6
6
Dengan mereduksi matriks ini menjadi bentuk baris-eselon terduksi kita peroleh
1
0
2
1
1
a ) x1 1;
x2 0;
x3 1
b) x1 2;
x2 1;
x3 1
Sampai saat ini, untuk menunjukkan bahwa matriks A, n x n dapat dibalik, kita harus
menemukan suatu matriks B, n x n, sedemikian sehingga
AB = I
dan
BA = I
Selamet Riyadi
KALKULUS III
Buktikan!!!
Teorema 5.4
Anggap A adalah matriks tetap mxn. Cari semua matriks b, mx1, sedemikian
sehingga sistem persamaan Ax = b konsisten.
Jika A adalah suatu matriks yang dapat dibalik, maka Teorema 2.4 secara total
menyelesaikan masalah ini dengan menegaskan bahwa untuk setiap matriks b, m x
1, sistem linear Ax = b mempunyai penyelesaian unik x = A-1b. Jika A bukan matriks
bujur sangkar, atau jika A bujur sangkar tetapi tidak dapat dibalik, maka Teorema 2.4
Selamet Riyadi
KALKULUS III
+ x3 = b2
2x1 + x2 + 3x3 = b3
Konsisten ?
Penyelesaian:
1 1 2 b1 b b
1 0 1 b b 32 21b1
2
2 1 3 b3
b1
1 1 2
0 1 1 b b b2
2
1
0 1 1 b3 2b1
b1
1 1 2
0 1 1 b b b 2 b3
1
2
0 1 1 b3 2b1
b2
1 1 1
0 1 1
b1 b2
0 0 0 b3 b2 b1
Sekarang terbukti dari baris ke-tiga pada matriks tersebut bahwa sistem pempunyai
suatu penyelesaian jika dan hanya jika b1, b2, dan b3 memenuhi syarat
b 3 - b2 - b 1 =
atau
b3 = b1 + b2
Untuk menyatakan syarat ini dengan cara lain, Ax = b konsisten, jika dan hanya jika
b adalah suatu matriks berbentuk:
Selamet Riyadi
KALKULUS III
b1
b2
b1 b2
dengan
b1 dan b2 sebarang
Contoh:
Syarat apakah yang harus dipenuhi oleh b1, b2, dan b3 agar sistem persamaan
x1 + x2 + 3x3 = b1
2x1 + 5x2 + 3x3
x1
= b2
+ 8x3 = b3
konsisten?
Penyelesaian :
Matriks yang si perbanyaknya adalah
1
2
2 3 b1
5 3 b2
0 8 b3
1 0 0
0 1 0
0 0 1
40b1
13b1
5b1
16b2
5b2
2b2
9b3
3b3
b3
(2)
Dalam kasus ini tidak ada batasan untuk b1, b2, dan b3, yaitu sistem Ax = b yang
diberikan mempunyai penyelesaian yang unik
x1 40b1 16b2 9b3
x2 13b1 5b2
3b3
x3
5b1 2b2
(3)
b3
Untuk semua b
Komentar.
Selamet Riyadi
KALKULUS III
Karena sistem Ax = b pada contoh di atas adalah konsisten untuk semua b, maka
dari teorema 4.4 kita dapatkan bahwa A dapat dibalik. Kai serahkan kepada
pembaca untuk memeriksa bahwa rumus (3) bisa juga diperoleh
dengan
menghitung x = A-1 b.
Selamet Riyadi
KALKULUS III