diberikan pada penderita dapat mencegah sintesis DNA dan mitosis sehingga menghentikan
proliferasi sel kanker.
Sumber : patologi robbins kumar
Derajat
I
B1
T2N0M0
B2
T3N0M0
II
TxN1M0
III
TxNxM1
IV
Gambaran Histopatologi
Kanker terbatas pada
mukosa/submukosa
Kanker mencapai
muskularis
Kanker cenderung
untuk masuk atau
melewati lapisan serosa
Tumor melibatkan
Kelenjar Getah Bening
Regional
Metastasis
Regulasi yaitu :
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1076/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG PENYELENGGARAAN
PENGOBATAN TRADISIONAL MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Senyawa-senyawa oksigen reaktif terjadi akibat proses-proses biologis normal, namun apabila
aktifitas senyawa-senyawa tersebut tak diredam, maka oksigen pembawa kehidupan organisma
aerobik akan berbalik menjadi racun yang me-matikan, dan organisma aerobik sudah lama punah,
mdari muka bumi. Dalam kenyataannya organisma aerobik tetap berjaya, dan saat ini merupakan
organisma yang dominan di muka bumi ini, termasuk manusia. Organisma aerobik dapat bertahan
karena alam menyediakan sarana untuk meredam dampak negatif oksidan, yaitu senyawa-senyawa
anti-oksidan
Dalam pengertian kimia, senyawa-senyawa anti-oksidan adalah senyawa-senyawa pemberi elektron
(electron donors). Namun dalam arti biologis, pengertian anti-oksidan lebih luas, yaitu merupakan
senyawa-senyawa yang dapat meredam dampak negatif oksidan, termasuk enzim-enzim dan proteinprotein pengikat logam.
Dalam meredam dampak negatif oksidan diterapkan strategi dua lapis, yaitu :
1. mencegah terhimpunnya senyawa-senyawa oksidan secara berlebihan.
2. Mencegah reaksi rantai berlanjut.
Bast, A. et al (1991) : Oxidants and Anti-oksidants : State of Art Am.J.Med.,91 Suppl.3C, Paper 3C2S
Celecoxib dan refecoxib yang secara spesifik menghambat COX- 2 menunjukkan efek samping
yang minimal pada saluran cerna dibandingkan diklofenak, naproxen dan ibufrofen. Akan tetapi
efek ini bermakna hanya pada penggunaan jangka pendek selama kurang dari enam bulan. Pada
penggunaan jangka panjang panjang diklofenak masih lebih aman dibanding celecoxib. Namun
sayangnya dari segi kajian farmakologi molekuler diketahui bahwa COX-2 sangat dibutuhkan
dalam menjaga kesehatan jantung. Pada penelitian Shinmura dkk disimpulkan bahwa COX -2
adalah cardioprotective protein, sehingga jika aktifitas COX-2 dihambat akan berakibat semakin
meningkatnya kejadian kardiovaskuler. Selain itu hambatan terhadap aktivitas COX akan
menurunkan produksi vasodilator prostaglandin sehingga tidak ada mediator yang mampu
mengatasi efek vasokonstriktor katekolamin, dimana akibatnya akan meningkatkan tekanan
darah penderita
Goodman ., Gillmans. The Pharmacological Basis of Therapeutics, 8th ed. Millan Publishing
Company,1990; 207-300.