Anda di halaman 1dari 12

Home

RSS

Search this

Fuadmje's Blog
maju terus PT Menje Jaya bersatu kita raih keberhasilan
Hey there! Thanks for dropping by Fuadmje's Blog! Take a look around and grab the RSS feed
to stay updated. See you around!

CONTOH CONTOH
CORAT-CORET KU
MAKALAH
OLAHRAGA
PENDIDIKAN
PERTANIAN
POLITIK DAN EKONOMI
RELIGION
SAINS
SENI DAN BUDAYA
TEKNOLOGI
TENTANG AKU

KOPLING
Filed under: TEKNOLOGI 3 Komentar
Februari 22, 2012
1.

Komponen-komponen penting Kopling dengan Pegas Diafragma

Nama Komponen :
1. Release Fork (Tuas Pembebas)
2. Fly Wheel (Roda gaya)
3. Release Bearing (Bantalan tekan)
4. Clutch Shaft (Poros kopling)
5. Crank Shaft (Poros engkol)
6. Pilot Bearing (Bantalan pilot)
7. Clutch Plate (Plat kopling)
8. Diaphragm Spring (Pegas diafragma)
9. Pressure Plate (Plat penekan)
10. Pressure Unit (Unit penekan)
Fungsi :
1. Release Fork (Tuas Pembebas) : Memungkinkan pengendara mengkopling dengan pedal
kaki
2. Fly Wheel (Roda gaya) : Memberikan suatu permukaan gesek (kasar) pada plat kopling
3. Release Bearing (Bantalan tekan) :
4. Clutch Shaft (Poros kopling) : Adalah tuas yang memberi gaya bearing pembebas
melawan plat penekan
5. Crank Shaft (Poros engkol)
6. Pilot Bearing (Bantalan pilot) : Mendukung atau menyangga bagian ujung depan dari
poros input transmisi
7. Clutch Plate (Plat kopling) : Piringan gesek yang dipasangkan ke poros input transmisi.
Memuat permukaan gesek(kasar) antara roda gila dengan plat penekan.
8. Diaphragm Spring (Pegas diafragma)
9. Pressure Plate (Plat penekan) : Plat yang ditekan dengan spring(per) memberi gaya plat
kopling melawan roda gila (flywheel)
10. Pressure Unit (Unit penekan)

1.

Bekerjanya pedal terhadap kopling

Apabila pedal diinjak maka gerakan dari pedal akan diteruskan menjadi tarikan(pengontrol
kabel) atau tekanan (pengontrol hidrolik) yang kemudian akan digunakan untuk menggerakkan
tuas pembebas sehingga kopling bisa bekerja.
1. Pengontrol Tipe Kabel

Yaitu suatu sistem penggerak kopling dengan menggunakan kabel sebagai penghantar gerakan
pedal untuk kemudian diteruskan kepada kopling sehingga kopling dapat bekerja.
1. Pengontrol Tipe Hidrolik

Yaitu suatu sistem penggerak kopling dengan menggunakan sistem hidrolik sebagai penghantar
gerakan pedal untuk kemudian diteruskan kepada kopling sehingga kopling dapat bekerja dengan
menggunakan prinsip tekanan fluida.

1.

Cara kerja kopling dengan pegas diafragma

1. Kopling Diafragma belum bekerja


Pada saat pedal kopling tidak diinjak maka pegas penekan diafragma menekan plat penekan
sehingga plat penekan terhubung/tertekan. Kanvas kopling terjepit diantara roda gaya dan plat
penekan, putaran motor dapat dipindahkan ke poros kopling.

2. Kopling Diagfragma bekerja

Pada saat pedal kopling diinjak maka Pegas penekan diafragma mengungkit plat penekan
sehingga plat kopling bebas dari penekanan. Kanvas kopling bebas dari penekan/jepitan, putaran
motor tidak dapat dipindahkan ke poros kopling.

1.

1.

Komponen Kopling Pegas Spiral

Nama komponen :
1. Release Fork (Tuas Pembebas)
2. Fly Wheel (Roda gaya)
3. Release Bearing (Bantalan tekan)

4. Clutch Shaft (Poros kopling)


5. Crank Shaft (Poros engkol)
6. Pilot Bearing (Bantalan pilot)
7. Clutch Plate (Plat kopling)
8. Spiral Spring (Pegas spiral)
9. Pressure Plate (Plat penekan)
10. Pressure Unit (Unit penekan)
Kopling pegas spiral :
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya
dikendaraan kopling dengan pegas coil memiliki kelebihan : penekanannya kuat dan
kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat, tekanan
pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang,
terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi dan komponennya lebih banyak,
sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan
berat yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.
2.
o

2. a.

Urutan Melepas dan Memasang Kopling beserta Plat Kopling

Membuka Kopling dan Plat Kopling


1. Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel
2. Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat
kopling pada tempatnya

3. Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel dengan urutan


menyilang secara bertahap dan merata, sampai tekanan tidak ada tekanan
pegas
4. Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover
dan clutch disc
5. Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover
6. Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
7. Lepaskan clutch cover
8. Lepaskan pegas-pegas penekan
9. Lepaskan pin dan release lever
a.

Memasang Kopling dan Plat Kopling


10.
1. Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan.
2. Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat penekan.
3. Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan dengan posisi
yang tepat.
4. Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutch cover
5. Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan sehingga
pegas penekan tertekan sehingga baut pemegang/ penyetel pressure
lever dapat dipasangkan.
6. Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan center
clutch dan atur posisinya supaya tepat di tengah.
7. Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang
telah kita buat pada saat pembongkaran dan ketepatan knock pin.
8. Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
11. Urutan Melepas Dan Memasang Universal Join dan Propeller Shaft
Melepas Universal Join dan Propeller Shaft

13. 1) Persiapkan peralatan yang dibutuhkan2) Periksalah dengan seksama


keadaan Universal join dan Propeller Shaft baik kondisi maupun letak baut
atau mur pengunci yang akan dilepas
3) Lepaskan Propeller Shaft bagian belakang yang terhubung dengan
Differensial Shaft
4) Setelah baut benar-benar terlepas maka tariklah Propeller Shaft
kebelakang sehingga terlepas dari Transmisi
5) Lepaskan pengunci pada keempat lobang pada masing-masing
Universal Join
6) Lepaskan Universal Join dengan memukul salah satu lubang dengan
alat bantu supaya terlepas dari Propeller Shaft
7) Lakukan seperti pada perintah no 6 diatas pada ke empat lubang pada
masing-masing Universal Join

8) Periksalah keadaan Universal Join


1. Pemasangan Universal Join dan Propeller Shaft
1. Setelah melakukan pemeriksaan pasanglah kembali
Universal Join dengan dipukul pada tiap kakinya
2. Pasanglah pengunci Universal Join supaya Universal Join
tidak terlepas saat kendaraan berjalan
3. Pasanglah Propeller Shaft pada output Transmisi dan
kemudian pada inputan Defferensial Shaft
4. Pasanglah baut pengunci sesuai dengan momen yang
diperlukan.
About these ads

Terkait
CRANK SHAFTIn "TEKNOLOGI"
KLASIFIKASI TURBIN UAPIn "TEKNOLOGI"
DAYA MOTOR In "TEKNOLOGI"
Comments RSS feed

3 Comments:

m.fady
Februari 5, 2013 pukul 9:37
bagus sekali penjelasannya,,
thanks informasinya,,,,
Balas

fuadmje
Februari 27, 2013 pukul 9:37

yupzz gan
Balas

fuadmje
Februari 27, 2013 pukul 9:37
follow za
Balas

Berikan Balasan

PISTON DAN RING


DAYA MOTOR

MENJE

Februari 2012
K J S M S S R
Jan
Mar
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22

Februari 2012
K J S M S S R
23 24 25 26 27 28 29

Friends & links


o
o

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.


Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Halaman

Arsip Bulanan
o
o
o
o
o

Mei 2014
Juni 2013
Desember 2012
November 2012
Mei 2012

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The Motion Theme.
[ Back to top ]
Ikuti

Follow Fuadmje's Blog


Get every new post delivered to your Inbox.
Buat situs dengan WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai