M. Yamin
(Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian FP. UNSRI)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) menganalisis pengaruh PDRB sektor pertanian
terhadap distribusi pendapatan, 2) menganalisis pengaruh PDRB sektor pertanian terhadap
kesempatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Sumatera
Selatan. Data yang dikumpulkan dalam bentuk time series selama 21 tahun, dimulai dari tahun
1985 sampai dengan tahun 2005. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sejarah (history study). Hasil penelitian ini adalah:1) pengaruh PDRB masig-masing sub-sektor
dalam sektor pertanian terhadap distribusi pendapatan masyarakat tidak berpengaruh nyata. 2)
PDRB sub-sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesempatan kerja pada sektor pertanian di Provinsi Sumatera
Selatan.
ABSTRACT
The objectives of this research are 1) to analyze influence of Agricultural PDRB (Gross
Domestic Product) to income ditribution, and 2) to analyze influence of PDRB to increasing work
opportunity. This research was conducted in South Sumatra Province by history study method.
Data was collected in time series secondary data from 1985 until 2005 (21 years). The result
shows that 1) income distribution was influenced by PDRB in every sub-sector (food crops,
plantation, animal husbandry, forestry, and fishery) significantly, and 2) increasing work opportunity
was not influenced by PDRB in every sub-sector significantly
60
dengan
PENDAHULUAN
Latar belakang
terjadinya
transformasi
pertanian
pertanian
sebagai
pencarian
sumber
penduduknya,
mata
dengan
Produk
mulai
menurun
Domestik
Bruto
(PDB),
dan
pembangunan
ekonomi
menggantungkan
hidupnya
kebijakan
mengarah
sektor pertanian.
Kenyataan yang
terjadi
pada
Fokus
di
wilayah
diperuntukkan
sebagai
penggunaan
lahan
politik
besar
bahwa
Indonesia
pada
dalam
sebagian
lahan
pertanian,
dan
hampir
50
Namun
hidupnya
pertanian.
yang
pada
sektor
sangat
penting
perekonomian
Indonesia,
dikarenakan
sektor
berfungsi
sebagai
dalam
hal
ini
pertanian
basis
atau
negara
(Gerard
and
dari
Ruf,
kebangkrutan
2001).
ekonomi.
peristiwa
menuntut
pertanian
landasan
Keadaan
pembangunan
seperti
ini
disesuaikan
dengan
tersebut
Dari
membuktikan
sebagai
bangsa
(Tambunan
penopang
perekonomian
sektor
dapat
Sejak
tahun
industri,
1990
dan
jasa
seiring
berperan
penting
dalam
61
menyumbang
Produk
Domestik
yang
devisa,
penyediaan
pangan
dan
dihasilkan,
dan
harga
konstan.
Tingginya
daerah
dapat
di
Sumatera
Selatan
memiliki
berlaku
biasanya
maupun
harga
PDRB
suatu
mengidentikkan
pemerataan
pada
pendapatan
sektor
pertanian
tanaman
sumber
serta
Berkaitan
pendapatan,
perekonomian regional.
pangan,
meniciptakan
pembanguan
pendapatan
di
sektor
pertanian
hortikultura,
pemerataan
dan
penyediakan
lapangan
revitalisasi
Perkebunan, 2005).
peningkatan
output
lapangan
mengalami
adalah
peningkatan
sektor
pertanian,
memberikan
usaha
pertanian.
pada
tahun
kontribusi
dari
pekerjaan.
Dengan
pertanian,
pemerintah
pendapatan
dan
Salah
yang
berarti
7,2
Sektor
Pertumbuhan
2005,
terhadap
dapat
persen
pada
tahun
ekonomi
tercapai
sumber-sumber
modal
bila
2015.
pertanian
kebutuhan
dana
yang
merupakan
pembangunan
dapat
terpenuhi,
baik
yang
62
2005).
untuk:
1.
sektor
distribusi pendapatan
masyarakat.
Kondisi ini
perlunya
campur
program
pembangunan
2.
pertanian
terhadap
pertanian
kesempatan
kerja
terhadap
di
Provinsi
Sumatera Selatan
diharapkan
dapat
jumlah
pengangguran
kerja,
serta
meningkatkan
untuk
kesejahteraan
perlu
permasalahan
uraian
di
dikemukakan
atas,
suatu
pemerataan
pendapatan
Sumatera
Selatan.
Data
METODOLOGI PENELITIAN
PDRB
sektor
distribusi
pendapatan
kesempatan
kerja
pertanian,
selama
dan
kurun
waktu 21 tahun.
63
= Intersep
Analisis
= Kesalahan pengganggu
dengan
distribusi
Subsektor (tanaman
panga,
kehutanan, perikanan)
uji
mengetahui
harga
konstan
dengan
distribusi
perkebunan,
t-student
penjelas
peternakan,
dimaksudkan
pengaruh
secara
parsial
untuk
variabel
terhadap
:
1.
adalah
menggunakan
nilai
Pertanian
dengan
Gini
Provinsi
Sumatera
Selatan
Ratio
1.
sebagai berikut:
GN = + PDRBsub-sektor i + ei
dari sektor
dapat
pertanian,
ekonomi makro.
2. Kesempatan kerja
dengan
model
dilihat
dengan
indikator
Indikator ekonomi
melihat
kemajuan
wilayah
adalah
sektor i
+ ei
ekonomi
Produk
suatu
Domestik
Dimana :
KK
Bruto (Rp)
internasional.
PDRB
64
pada Gambar 1.
20
15
10
0
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991 1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998 1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
TAHUN
PERTANIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
BANGUNAN
JASA-JASA
Provinsi
Sumatera
persen.
tahunnya.
di dalamnya.
penggalian.
Pendapatan
sektor
Kontribusi
ini
kedua
kontribusi
Pembagian
sektor
industri
dan
tahun 2005
sektor
perdagangan,
dan
Gambar 2.
selalu
memberikan
pengolahan,
hotel
PDRB
sektoral
untuk
restoran.
Data tahun 2005 menunjukan
bahwa
sektor
penggalian
pertambangan
memberikan
dan
kontribusi
65
PERTANIAN
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
4%
7%
3%
18%
INDUSTRI PENGOLAHAN
11%
6%
1%
28%
22%
dari
industri
pengolahan
sub-sektor
penggalian
sektor
Sektor
sub-
kontribusi
gas
alam
cair.
pertanian
dengan
kelima
sektornya
memberikan
PDRB,
merupakan
jumlah
sektor
sebesar
18
persen
sedangkan
sisanya
bagi
pengangkutan
komunikasi,
sektor
dan
keuangan,
dengan
penduduk
kata
lain
yang
distribusi
2.
Distribusi
Pendapatan
dan
Kesempatan Kerja
Menurut BPS perkembangan
nilai indeks gini Sumatera Selatan
66
2.500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
0
1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
TAHUN
PERTANIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
BANGUNAN DAN KONSTRUKSI
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
JASA-JASA
kerja
dari
didominasi
oleh
Gambar 3.
Penyerapan
berbagai
tenaga
sektor
Perkembangan
kesempatan
menyerap
kesempatan
kurun
waktu
tersebut
kerja
yang
ada
di
berada
pada
sektor
sedangkan
yang ada.
empat
puluh
pertanian
persen
67
variabel
sektor
dan
yang
perdagangan,
hotel
bebas
terjadi
yaitu
pada
kesempatan
pertumbuhan
PDRB
Sektor
PDRB
terhadap
(0,13)
(0,0000038)
R2
1,90 persen
dipengaruhi
variabel
lain
yang
Pendapatan
Pengaruh
bahwa
pengaruh
dengan
nilai
Durbin
model
yang
mempengaruhi
itu
sendiri
penduduk
dikelompokan
dan
yang
berdasarkan
telah
tingkat
pendapatan.
Pengaruh
pertanian
pendapatan
PDRB
sub-sektor
terhadap
distribusi
dilihat
dengan
uji
korelasi
tersebut
68
Sub-Sektor
R Square
Tanaman
thitung
Keterangan
Regresi
0,028
0,381
0,719
Perkebunan
0,033
0,412
0,697
Peternakan
0,01
0,229
0,828
Kehutanan
0,041
0,463
0,663
Perikanan
0,006
-0,172
0,870
Pangan
Tidak
signifikan
Tidak
signifikan
Tidak
signifikan
Tidak
signifikan
Tidak
signifikan
nilai
koefisien
Provinsi
Sumatera
0,6
persen
sampai
dengan
4,1
tidak
pertanian
ternyata
secara
kelima
berpengaruh
keseluruhan,
sub-sektor
terhadap
tidak
distribusi
dapat
dijelaskan
secara
PDRB masing-
sektor
Sedangkan
69
Pengaruh
PDRB
Sektor
peternakan,
kehutanan
perikanan
Kerja
Model
analisis
pengaruh
PDRB
sub-sektor
pertumbuhan
tanaman
pangan,
terhadap
dan
Sumatera
Selatan
kesempatan
dapat
dilihat
sebagai berikut :
perkebunan,
Sub-sektor
Intercept
Tanaman Pangan
1,453
-0,107
1,047***
0,956
(0,040)
-0,208
(0,052)
1,024)***
0,939
(0,047)
-0,149
(0,060)
1,166***
0,981
(0,028)
-0,128
(0,030)
1,089***
0,931
(0,051)
-0,158
(0,068)
1,117***
0,937
(0,049)
(0,066)
2.
Perkebunan
1,962
3.
Peternakan
1,895
4.
Kehutanan
1,870
5.
Perikanan
2,019
Coef. Regresi
Coef. Determinasi
DW
di
atas
menunjukan
2
persen,
sedangkan
sisanya
untuk
masing-masing
sub-sektor
outokorelasi
sehingga
aman.
pertanian
sebesar
lebih
dari
yang
biasa
menghasilkan
terdapat
nilai
uji
90
70
Adapun
kesimpulan
yang
dapat
sektor
pertanian.
Setelah
terhadap
hitung
masyarakat
masing-masing
sub-sektor
bahwa
subsektor
ditribusi
pendapatan
tidak
berpengaruh
nyata.
3. PDRB
sub-sektor
tanaman
kehutanan,
sektor
paling
Sumatera Selatan.
kecil
adalah
subsektor
dan
pertanian
perikanan
di
Provinsi
peternakan
di
Provinsi
kecil
sehingga
tenaga
kerja
yang
Sedangkan
menyerap
lebih
perkebunan
banya.
banyak
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi
Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan
71
Arifin,
Bustanul.
2005.
Pembangunan
Pertanian
Paradigma Kebijakan dan Strategi
Revitalisasi,
PT. Grasindo
Pustaka Utama. Jakarta.
Perencanaan
Bisnis
Ekonomi.
Rineka
Jakarta.
dan
Cipta.
Todaro, 2000,
Pembangunan
Ekonomi
Dunia
Ke
Tiga,
Erlangga. Jakarta.
2000.
Metode
Kuantitatif untuk
72
GINI RATIO
0.270
0.260
0.297
0.300
0.260
0.257
0.297
GRAFIK PERKEMBANGAN NILAI GINI RATIO PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 19852005 (PER 3 TAHUN)
0.310
0.300
0.290
0.280
0.270
GINI RATIO
0.260
0.250
0.240
0.230
1987
1990
1993
1996
1999
2002
2005
TAHUN
73
61
1985
5,458,312
3.98
1986
5,671,615
4.69
1987
5,783,751
3.36
1988
6,017,593
5.92
1989
5,377,569
835,410
93.86
6.14
1990
5,501,482
933,352
94.43
5.57
1991
5,636,970
939,149
90.58
9.42
1992
5,792,992
948,754
94.01
5.99
1993
5,955,095
957,262
97.53
2.47
1994
6,117,198
5.57
1995
6,280,190
6.80
1996
6,394,902
5.77
1997
6,510,014
5.78
1998
7,511,400
10.09
1999
7,633,800
8.04
2000
7,757,300
5.97
2001
6,343,100
532,477
91.53
8.47
2002
6,430,188
608,882
94.84
5.16
2003
6,518,791
542,339
95.16
4.84
2004
6,646,800
547,826
88.87
11.13
2005
6,755,900
531,561
84.57
15.43
Keterangan :
1. Penduduk
2. Penduduk bukan usia kerja
3. Penduduk usia kerja
4. Angkatan kerja
5. Bukan angkatan kerja
6. Tingkat penyerapan angkatan kerja
7. Tingkat pengangguran
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 1985-2005 (Data Diolah)
74
62