Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Pembangunan Manusia

ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN


TERHADAP DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN PENINGKATAN
LAPANGAN KERJA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
(Analysis of Influence of Agricultural Development to Income
Distribution and Increasing Work Opportunity in South Sumatra
Province)

M. Yamin
(Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian FP. UNSRI)

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) menganalisis pengaruh PDRB sektor pertanian
terhadap distribusi pendapatan, 2) menganalisis pengaruh PDRB sektor pertanian terhadap
kesempatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Sumatera
Selatan. Data yang dikumpulkan dalam bentuk time series selama 21 tahun, dimulai dari tahun
1985 sampai dengan tahun 2005. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sejarah (history study). Hasil penelitian ini adalah:1) pengaruh PDRB masig-masing sub-sektor
dalam sektor pertanian terhadap distribusi pendapatan masyarakat tidak berpengaruh nyata. 2)
PDRB sub-sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesempatan kerja pada sektor pertanian di Provinsi Sumatera
Selatan.

ABSTRACT
The objectives of this research are 1) to analyze influence of Agricultural PDRB (Gross
Domestic Product) to income ditribution, and 2) to analyze influence of PDRB to increasing work
opportunity. This research was conducted in South Sumatra Province by history study method.
Data was collected in time series secondary data from 1985 until 2005 (21 years). The result
shows that 1) income distribution was influenced by PDRB in every sub-sector (food crops,
plantation, animal husbandry, forestry, and fishery) significantly, and 2) increasing work opportunity
was not influenced by PDRB in every sub-sector significantly

Key words: Agricultural development, Income distribution, work opportunity.

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

60

Jurnal Pembangunan Manusia

dengan

PENDAHULUAN
Latar belakang

terjadinya

transformasi

ekonomi dari negara agraris menjadi

Indonesia merupakan salah satu

negara industri sehingga peran sektor

negara berkembang dengan sektor

pertanian

pertanian

menyebabkan struktur perekonomian,

sebagai

pencarian

sumber

penduduknya,

mata
dengan

Produk

mulai

menurun

Domestik

Bruto

(PDB),
dan

demikian sebagian besar penduduk

pembangunan

ekonomi

menggantungkan

hidupnya

kebijakan

mengarah

sektor pertanian.

Kenyataan yang

terjadi

sektor industri dan jasa.

pada
Fokus

pembangunan ekonomi lebih banyak

di

wilayah

diarahkan pada sektor industri dan

diperuntukkan

sebagai

jasa, bahkan yang berbasis teknologi

penggunaan
lahan

politik

besar

bahwa

Indonesia

pada

dalam

sebagian

lahan

pertanian,

dan

hampir

50

tinggi dan intensif capital.

Namun

persen dari total angkatan kerja

pada tahun 1997/1998 krisis ekonomi

masih menggantungkan kebutuhan

menunjukkan bahwa sektor pertanian

hidupnya

pertanian.

memiliki daya tahan yang cukup

Sektor pertanian memiliki peranan

tinggi terhadap goncangan ekonomi

yang

dibandingkan sektor lain sehingga

pada

sektor

sangat

penting

perekonomian

Indonesia,

dikarenakan

sektor

berfungsi

sebagai

dalam
hal

ini

pertanian
basis

atau

dapat menyelamatkan memerintahan


dan

negara

(Gerard

and

dari
Ruf,

kebangkrutan
2001).

ekonomi.

peristiwa

menuntut

bahwa sektor pertanian harus tetap

kebijakan pemerintah pada sektor

mendapatkan perhatian pemerintah

pertanian

karena memiliki dasar yang kuat

landasan
Keadaan

pembangunan
seperti

ini

disesuaikan

dengan

tersebut

Dari

membuktikan

keadaan dan perkembangan yang

sebagai

terjadi di lapangan dalam mengatasi

nasional (Arifin, 2005; Ellis, 2000).

berbagai persoalan yang menyangkut


kesejahteraan

bangsa

(Tambunan

penopang

perekonomian

Sumatera Selatan merupakan


provinsi yang sekitar 65 persen dari
Kabupaten/Kota ekonominya masih

dalam Setyabudi, 2005).


perhatian

berbasis pertanian, disamping itu

pemerintah mulai diarahkan pada

sektor ini masih terus dituntut untuk

sektor

dapat

Sejak

tahun

industri,

1990

dan

jasa

seiring

berperan

penting

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

dalam
61

Jurnal Pembangunan Manusia

menyumbang

Produk

Domestik

menunjukkan berapa besar output

Regional Bruto (PRDB), perolehan

yang

devisa,

dinyatakan dalam rupiah berdasarkan

penyediaan

pangan

dan

dihasilkan,

dan

bahan baku industri, pengentasan

harga

kemiskinan, penciptaan kesempatan

konstan.

Tingginya

kerja, dan peningkatan pendapatan

daerah

dapat

masyarakat. Pembangunan pertanian

besarnya pendapatan pada wilayah

di

tersebut, namun belum tentu terjadi

Sumatera

Selatan

memiliki

berlaku

biasanya

maupun

harga

PDRB

suatu

mengidentikkan

peranan penting dan strategis dalam

pemerataan

pada

pembangunan nasional dan regional.

masyarakatnya (Todaro, 2000).


Revitalisasi

Peranan sektor pertanian bukan saja

pendapatan

sektor

pertanian

terhadap ketahanan pangan, tetapi

dalam arti luas, mulai dari sub-sektor

juga memberikan andil yang cukup

tanaman

besar terhadap kesempatan kerja,

perkebunan, peternakan, kehutanan,

sumber

serta

perikanan sampai pada basis sumber

Berkaitan

daya alam lainnya diharapkan dapat

pendapatan,

perekonomian regional.

pangan,

dengan hal tersebut, maka hasil

meniciptakan

pembanguan

pendapatan

di

sektor

pertanian

hortikultura,

pemerataan
dan

penyediakan

dapat diukur dari nilai PDRB yang

lapangan

dihasilkan oleh sektor tersebut (Dinas

revitalisasi

Perkebunan, 2005).

mentargetkan akan terjadi penurunan

Peningkatan PDRB terus terjadi


akibat

peningkatan

output

berbagai lapangan usaha.


satu

lapangan

mengalami
adalah

peningkatan

sektor

pertanian,
memberikan

usaha
pertanian.

pada

tahun

kontribusi

dari

pekerjaan.

Dengan

pertanian,

pemerintah

jumlah pengangguran, meningkatkan


distribusi

pendapatan

dan

Salah

mengurangi angka kemiskinan dari

yang

16,6 persen pada tahun 2003 hingga

berarti

7,2

Sektor

Pertumbuhan

2005,
terhadap

dapat

persen

pada

tahun

ekonomi

tercapai

sumber-sumber
modal

bila

2015.

pertanian
kebutuhan

dana

yang

PDRB Sumatera Selatan sebesar 18

merupakan

pembangunan

persen, berada di peringkat ketiga

dapat

setelah sektor pertambangan dan

bersumber dari daerah maupun yang

terpenuhi,

baik

yang

sektor industri pengolahan. PDRB


M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi
Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

62

Jurnal Pembangunan Manusia

bersumber dari pemerintah (Arifin,

Tujuan dan Kegunaan

2005).

Tujuan dari penelitian ini adalah

Prospek pertumbuhan output di


sektor pertanian, dapat berpengaruh

untuk:
1.

Menganalisis pengaruh PDRB

kepada proyeksi kesempatan kerja

sektor

untuk satu periode di masa yang

distribusi pendapatan

akan datang pada sektor tersebut

masyarakat.

maupun sektor lain.


menyebabkan

Kondisi ini

perlunya

campur

tangan dari pemerintah guna menitik


beratkan

program

pembangunan

2.

pertanian

terhadap

Menganalisis pengaruh PDRB


sektor

pertanian

kesempatan

kerja

terhadap
di

Provinsi

Sumatera Selatan

daerah pada sektor pertanian yang


berpotensi untuk dapat menyerap
tenaga kerja lebih banyak. Prioritas
tersebut

diharapkan

dapat

memperluas kesempatan kerja untuk


mengurangi

jumlah

pengangguran

yang cenderung semakin meningkat


seiring dengan peningkatan jumlah
angkatan

kerja,

serta

meningkatkan

untuk

kesejahteraan

masyarakatnya (Tambunan, dalam


Setyabudi, 2005).
Berdasarkan
maka

perlu

permasalahan

uraian

di

dikemukakan

atas,
suatu

yaitu apakah PDRB

pemerataan

pendapatan

dan kesempatan kerja di Provinsi


Sumatera Selatan.

Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilaksanakan di
Provinsi

Sumatera

Selatan.

Data

yang dikumpulkan dalam bentuk time


series selama 21 tahun, dimulai dari
tahun 1985 sampai dengan tahun
2005.
Metode Penelitian

sektor pertanian dapat berpengaruh


terhadap

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam


penelitian ini adalah metode sejarah
(history study), yaitu dengan cara
melihat kembali catatan-catatan atau
laporan-laporan yang berhubungan
dengan

PDRB

sektor

distribusi

pendapatan

kesempatan

kerja

pertanian,

selama

dan
kurun

waktu 21 tahun.

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

63

Jurnal Pembangunan Manusia

Metode Pengolahan Data dan

= Intersep

Analisis

= Koefisien regresi penduga

= Kesalahan pengganggu

Hubungan antara PDRB sektor


pertanian

dengan

distribusi

Subsektor (tanaman

pendapatan dan kesempatan kerja

panga,

dapat dilihat dengan mencari nilai

kehutanan, perikanan)

regresi antara sub-sektor pertanian

Pengujian statistik dilakukan dengan

yang diwakili oleh Produk Domestik

uji

Regional Bruto (PDRB) berdasarkan

mengetahui

harga

konstan

dengan

distribusi

perkebunan,

t-student

penjelas

peternakan,

dimaksudkan
pengaruh

secara

parsial

untuk
variabel

terhadap

pendapatan dan kesempatan kerja

variabel terikat dalam persamaan

sektor pertanian yang ada di Provinsi

regresi penduga (Supranto, 2000).

Sumatera Selatan, model persamaan


yang digunakan yaitu sebagai berikut
HASIL DAN PEMBAHASAN

:
1.

Indikator yang digunakan untuk

Kondisi Ekonomi Makro Bidang

melihat pemerataan atau distribusi


pendapatan

adalah

menggunakan

nilai

Pertanian

dengan
Gini

Provinsi

Sumatera

Selatan

Ratio
1.

sebagai berikut:
GN = + PDRBsub-sektor i + ei

Perkembangan PDRB Provinsi


Sumatera Selatan

dari sektor

Perkembangan dan kemajuan

pertanian diregresikan terhadap

ekonomi Provinsi Sumatera Selatan

PDRB masing-masing sub-sektor

dapat

pertanian,

ekonomi makro.

2. Kesempatan kerja

dengan

model

dilihat

dengan

indikator

Indikator ekonomi

persamaan sebagai berikut :

makro yang sering digunakan untuk

KKsub sektor i pertanian = + PDRBsub-

melihat

kemajuan

wilayah

adalah

sektor i

+ ei

ekonomi

Produk

suatu

Domestik

Dimana :

Regional Bruto (PDRB), pendapatan

KK

pemerintah, jumlah uang beredar,

= Kesempatan Kerja (orang)

PDRB = Produk Domestik Regional

inflasi, keadaan ketenagakerjaan dan

Bruto (Rp)

tingkat pengangguran serta aktivitas


perdagangan

internasional.

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

PDRB
64

Jurnal Pembangunan Manusia

merupakan indikator yang digunakan

Selatan dari tahun 1985 sampai

dalam penelitian ini. Data dari BPS

dengan tahun 2005, dapat dilihat

menunjukkan bahwa perkembangan

pada Gambar 1.

PDRB sektoral Provinsi Sumatera


25

PDRB (TRILIUN RUPIAH)

20

15

10

0
1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991 1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998 1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

TAHUN
PERTANIAN

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

INDUSTRI PENGOLAHAN

LITRIK, GAS DAN AIR BERSIH

BANGUNAN

PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN

PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN

JASA-JASA

Gambar 1. Grafik Perkembangan PDRB Sektoral Provinsi Sumatera Selatan


Tahun 1985-2005
PDRB

Provinsi

Sumatera

Sumatera Selatan, yaitu sebesar 28

Selatan cenderung meningkat setiap

persen.

tahunnya.

PDRB terbentuk dari

bersumber dari sub-sektor migas,

kontribusi sembilan sektor yang ada

sub-sektor non migas dan sub-sektor

di dalamnya.

penggalian.

Empat sektor yang

Pendapatan

sektor

Kontribusi

ini

kedua

kontribusi

terbesar diberikan oleh sektor industri

terbesar adalah sektor pertambangan

pengolahan, yaitu sebesar 22 persen.

dan penggalian, sektor pertanian,

Pembagian

sektor

industri

dan

tahun 2005

sektor

perdagangan,

dan

Gambar 2.

selalu

memberikan

pengolahan,
hotel

PDRB

sektoral

untuk

dapat dilihat pada

restoran.
Data tahun 2005 menunjukan
bahwa

sektor

penggalian

pertambangan

memberikan

dan

kontribusi

tertinggi terhadap PDRB Provinsi


M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi
Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

65

Jurnal Pembangunan Manusia

PERTANIAN
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
4%

7%

3%

18%

INDUSTRI PENGOLAHAN

11%

LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH


BANGUNAN
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN

6%
1%

28%
22%

PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI


KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA
PERUSAHAAN
JASA-JASA

Gambar 2. Grafik Persentase PDRB Sektoral Provinsi Sumatera Selatan Tahun


2005
Sektor
terdiri

dari

industri

pengolahan

sub-sektor

penggalian

dari tahun 1996 sampai 2006 berkisar


antara 0,25 sampai dengan 0,30.

minyak bumi dan gas alam serta sub-

Nilai ini menunjukkan bahwa tidak

sektor

Sektor

terjadi ketimpangan pendapatan yang

sub-

mengkhawatirkan pada provinsi ini.

kontribusi

Nilai gini ratio yang tinggi ditunjukkan

gas

alam

cair.

pertanian

dengan

kelima

sektornya

memberikan

PDRB,

pada tahun 1996 dan 2005 (lihat

merupakan

Lampiran 1). Nilai yang tinggi ini

kontribusi dari sektor listrik, gas dan

terjadi akibat adanya peningkatan

air bersih, sektor bangunan, sektor

jumlah

perdagangan, hotel dan restoran,

berpendapatan tinggi. Nilai indeks

sektor

gini ini masih jauh dari nilai satu,

sebesar

18

persen

sedangkan

sisanya

bagi

pengangkutan

komunikasi,

sektor

dan
keuangan,

dengan

penduduk

kata

lain

yang

distribusi

persewaan dan jasa perusahaan,

pendapatan di Provinsi Sumatera

serta sektor jasa-jasa.

Selatan ini relatif baik.

2.

Distribusi

Pendapatan

dan

Kesempatan Kerja
Menurut BPS perkembangan
nilai indeks gini Sumatera Selatan

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

66

Jurnal Pembangunan Manusia

2.500.000

KESEM PATAN KERJA (O RANG )

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

0
1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
TAHUN
PERTANIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
BANGUNAN DAN KONSTRUKSI
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
JASA-JASA

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN


LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
BANK,LEMB.KEU, SEWA DAN JASA PRSHN

Gambar 3. Grafik Perkembangan Kesempatan Kerja di Provinsi Sumatera


Selatan Tahun 1985-2005

kerja

dari

berasal dari sektor ini. Perubahan

didominasi

oleh

kesempatan kerja sektoral di Provinsi

sektor pertanian dari tahun 1985

Sumatera Selatan dapat dilihat pada

sampai dengan tahun 2005 (lihat

Gambar 3.

Penyerapan
berbagai

tenaga

sektor

Lampiran 2). Peranan sektor dari

Perkembangan

kesempatan

menyerap

kerja sektor pertanian jauh lebih

tenaga kerja lebih dari 50 persen dari

tinggi dari sektor-sektor lainnya. Lima

kesempatan

puluh persen lebih kesemptan kerja

kurun

waktu

tersebut
kerja

yang

ada

di

Provinsi Sumatera Selatan. Sektor

berada

pada

sektor

pertanian pada tahun 2005 dapat

sedangkan

menyerap tenaga kerja sebanyak 63

sisanya terbagi ke delapan sektor

persen dari total kesempatan kerja

yang ada.

empat

puluh

pertanian
persen

Kesempatan kerja dari

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

67

Jurnal Pembangunan Manusia

delapan sektor yang ada ternyata

variabel

didominasi oleh dua sektor, yaitu

kerja total terhadap PDRB memiliki

sektor

dan

nilai R square hanya sebesar 1,90

restoran, dan sektor listrik, gas dan

persen. Nilai ini berarti bahwa variasi

air minum. Kesempatan kerja dari

yang

tahun 1985 sampai tahun 2005 tidak

kesempatan kerja total hanya 1,90

mengalami perubahan yang berarti.

persen yang dipengaruhi oleh variasi

perdagangan,

hotel

bebas

terjadi

yaitu

pada

kesempatan

pertumbuhan

jumlah PDRB yang tercipta pada


Pengaruh

PDRB

Sektor

Pertanian Terhadap Distribusi

PDRB

terhadap

distribusi pendapatan dapat dilihat


melalui uji korelasi antara kedua
variabel. Pengaruh PDRB dilihat dari
sektor pertanian dapat dirumuskan
dalam model berikut :
GN SUMSEL = 0,247 + 5.64E010 PDRBpertanian
Se

(0,13)

(0,0000038)
R2

1,90 persen

Hasil pengujian terhadap model


yang digunakan menunjukkan bahwa
pengaruh PDRB sektor pertanian
terhadap distribusi pendapatan tidak
signifikan dengan taraf uji 30 persen.
Nilai koefisien determinasinya (R2)
menunjukan

dipengaruhi

variabel

lain

yang

terdapat di luar model.

Pendapatan
Pengaruh

sektor pertanian, sedangkan sisanya

bahwa

pengaruh

Pada model ini tidak terdapat


autokorelasi

dengan

nilai

Durbin

Watson sebesar 1,978. Faktor lain di


luar

model

yang

mempengaruhi

distribusi pendapatan adalah tingkat


pendapatan
banyaknya

itu

sendiri

penduduk

dikelompokan

dan

yang

berdasarkan

telah
tingkat

pendapatan.
Pengaruh
pertanian
pendapatan

PDRB

sub-sektor

terhadap

distribusi

dilihat

dengan

melakukan uji korelasi antara kedua


variabel ini. Nilai indeks gini sebagai
variabel terikat dan PDRB dari setiap
sub-sektor sebagai variabel bebas.
Hasil

uji

korelasi

tersebut

menghasilkan lima model persamaan


yang nilainya dapat dilihat pada Tabel
berikut ini :

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

68

Jurnal Pembangunan Manusia

Tabel 1. Hasil Uji Statistik PDRB Sub-Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan
Hasil Uji Statistik
Coef.

Sub-Sektor

R Square

Tanaman

thitung

Keterangan
Regresi

0,028

0,381

0,719

Perkebunan

0,033

0,412

0,697

Peternakan

0,01

0,229

0,828

Kehutanan

0,041

0,463

0,663

Perikanan

0,006

-0,172

0,870

Pangan

Tidak
signifikan
Tidak
signifikan
Tidak
signifikan
Tidak
signifikan
Tidak
signifikan

Sumber : data sekunder telah diolah


Tabel hasil uji statistik di atas
menunjukan

nilai

koefisien

adalah distribusi pendapatan seluruh


masyarakat

Provinsi

Sumatera

determinasi yang kecil, yaitu antara

Selatan. Akibatnya variasi distribusi

0,6

pendpatan tidak dipengaruhi atau

persen

sampai

dengan

4,1

persen. Sama halnya dengan sektor

tidak

pertanian

signifikan oleh PDRB masing-masing

ternyata

secara
kelima

berpengaruh

keseluruhan,

sub-sektor

terhadap

tidak

distribusi

pendapatan pada taraf uji 30 persen,

dapat

dijelaskan

secara

sub-sektor dalam sektor pertanian,


hal ini

terlihat dari nilai koefisien

regresi yang rendah.

dan tidak terdapat autokorelasi pada


model tersebut.

PDRB masing-

masing sub-sektor dalam

sektor

pertanian memiliki nilai yang cukup


kecil dari total PDRB.

Sedangkan

nilai indeks gini yang digunakan


M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi
Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

69

Jurnal Pembangunan Manusia

Pengaruh

PDRB

Sektor

peternakan,

kehutanan

Pertanian terhadap Kesempatan

perikanan

Kerja

kerja sektor pertanian di Provinsi

Model

analisis

pengaruh

PDRB

sub-sektor

pertumbuhan
tanaman

pangan,

terhadap

dan

Sumatera

Selatan

kesempatan
dapat

dilihat

sebagai berikut :

perkebunan,

Tabel 2. Hasil regresi pengaruh PDRB terhadap kesempatan kerja di Provinsi


Sumatera Selatan.
No.
1.

Sub-sektor

Intercept

Tanaman Pangan
1,453

-0,107

1,047***

0,956

(0,040)
-0,208

(0,052)
1,024)***

0,939

(0,047)
-0,149

(0,060)
1,166***

0,981

(0,028)
-0,128

(0,030)
1,089***

0,931

(0,051)
-0,158

(0,068)
1,117***

0,937

(0,049)

(0,066)

2.

Perkebunan
1,962

3.

Peternakan
1,895

4.

Kehutanan
1,870

5.

Perikanan
2,019

Coef. Regresi

Coef. Determinasi

DW

Sumber : data sekunder telah diolah


Persamaan

di

atas

menunjukan
2

persen,

sedangkan

sisanya

bahwa, koefisien determinasi (R )

dijelaskan oleh variabel yang terdapat

untuk

di luar model ini. Permasalahan

masing-masing

sub-sektor

cukup besar, yaitu diatas 0,90. Ini

outokorelasi

berarti bahwa model pertumbuhan

pada data time series telah diatasi

PDRB pada semua sub-sektor dalam

sehingga

sektor pertanian di daerah ini mampu

Durbin Watson pada kondisi yang

menjelaskan kesempatan kerja sektor

aman.

pertanian

sebesar

lebih

dari

yang

biasa

menghasilkan

terdapat
nilai

uji

90

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

70

Jurnal Pembangunan Manusia

Koefisien penduga pada setiap

Adapun

kesimpulan

yang

dapat

sub-sektor menunjukkan nilai sebesar

siambil dari hasil penelitian ini adalah:

lebih kurang antara satu sampai dua,

1. Distribusi pendapatan masyarakat

artinya adalah setiap kenaikan satu

Provinsi Sumatera selatan relatif

sampai dua juta rupiah PDRB, maka

baik dengan indeks gini yang jauh

akan membuka kesempatan kerja

lebih rendah dari satu.

sejumlah satu sampai dua orang


pada

sektor

pertanian.

Setelah

2. Pengaruh PDRB masig-masing


sub-sektor dalam sektor pertanian

dilakukan perhitungan uji t, ternyata t

terhadap

hitung

masyarakat

masing-masing

sub-sektor

lebih besar dari t tabel dengan tingkat


kepercayaan 99%.
menunjukkan

Dari tabel diatas

bahwa

subsektor

ditribusi

pendapatan

tidak

berpengaruh

nyata.
3. PDRB

sub-sektor

tanaman

pangan, perkebunan, peternakan,

peternakan memiliki respon yang

kehutanan,

paling besar terhadap penambahan

memiliki pengaruh yang signifikan

lapangan kerja terhadap kenaikan

terhadap kesempatan kerja pada

PDRB sektor pertanian, sedangkan

sektor

paling

Sumatera Selatan.

kecil

adalah

subsektor

dan

pertanian

perikanan

di

Provinsi

perkebunan. Hal ini dapat dimengerti


karena

peternakan

di

Provinsi

Sumatera Selatan sebagian besar di


usahakan di tingkat rumahtangga dan
usaha

kecil

sehingga

tenaga

kerja

yang

Sedangkan

menyerap

lebih

perkebunan

banya.
banyak

diusahakan oleh perusahaan besar,


sehingga jumlah tenaga kerja yang
dapat diserap lebih sedikit.

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi
Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

71

Jurnal Pembangunan Manusia

Arifin,
Bustanul.
2005.
Pembangunan
Pertanian
Paradigma Kebijakan dan Strategi
Revitalisasi,
PT. Grasindo
Pustaka Utama. Jakarta.

Perencanaan
Bisnis
Ekonomi.
Rineka
Jakarta.

dan
Cipta.

Todaro, 2000,
Pembangunan
Ekonomi
Dunia
Ke
Tiga,
Erlangga. Jakarta.

BPS. 1997. Idikator Sosial Sumatera


Selatan. BPS Provinsi Sumatera
Selatan. Palembang.
BPS. 2005. Sumatera Selatan dalam
Angka 2005/2006. BPS Provinsi
Sumatera
Selatan.
Palembang.

Ellis Frank. 2000. Rural Livelihoods


and Diversity in Developing
Countries. Oxford
University
Press. New York.
Garerd F. and Ruf F.,
2001.
Agriculture in Crisis: People,
Commodities
and
Natural
Resources in Indonesia, 19962000. Curzon Press. Richmond.
UK.
Perkebunan.
2005.
Laporan
Tahunan.
Kantor
Dinas
Perkebunan Provinsi Sumatera
Selatan. Palembang.
Setyabudi, Heru. 2005. Pengaruh
Pertumbuhan PDRB Terhadap
Elastisitas Kesempatan
Kerja di Sumatera Selatan.
Tesis. Program Pascasarjana.
UNSRI. Palembang.
(Tidak dipublikasikan).
Supranto, J.
Peramalan

2000.
Metode
Kuantitatif untuk

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

72

Jurnal Pembangunan Manusia

Lampiran 1. Perkembangan Nilai Gini Ratio Provinsi Sumatera Selatan Tahun


1985-2005 (Per 3 Tahun)
TAHUN
1987
1990
1993
1996
1999
2002
2005

GINI RATIO
0.270
0.260
0.297
0.300
0.260
0.257
0.297
GRAFIK PERKEMBANGAN NILAI GINI RATIO PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 19852005 (PER 3 TAHUN)

0.310

0.300

NILAI GINI RATIO

0.290

0.280

0.270

GINI RATIO

0.260

0.250

0.240

0.230
1987

1990

1993

1996

1999

2002

2005

TAHUN

Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 1985-2005 (data diolah)

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

73
61

Jurnal Pembangunan Manusia

Lampiran 2. Keadaan Penduduk Provinsi Sumatera Selatan


Tahun

1985

5,458,312

2,096,369 3,361,943 2,104,300 1,257,643 96.02

3.98

1986

5,671,615

2,121,831 3,549,784 2,164,600 1,385,184 95.31

4.69

1987

5,783,751

2,147,603 3,636,148 2,180,185 1,455,963 96.64

3.36

1988

6,017,593

2,173,687 3,843,906 2,287,300 1,556,606 94.08

5.92

1989

5,377,569

2,200,088 3,177,481 2,342,071

835,410

93.86

6.14

1990

5,501,482

2,221,167 3,280,315 2,346,963

933,352

94.43

5.57

1991

5,636,970

2,247,567 3,389,403 2,450,254

939,149

90.58

9.42

1992

5,792,992

2,258,375 3,534,617 2,585,863

948,754

94.01

5.99

1993

5,955,095

2,314,150 3,640,945 2,683,683

957,262

97.53

2.47

1994

6,117,198

2,369,925 3,747,273 2,681,057 1,066,216 94.43

5.57

1995

6,280,190

2,336,353 3,943,837 2,735,310 1,208,527 93.20

6.80

1996

6,394,902

2,396,658 3,998,244 2,765,290 1,232,954 94.23

5.77

1997

6,510,014

2,403,253 4,106,761 2,776,144 1,330,617 94.22

5.78

1998

7,511,400

2,454,733 5,056,667 2,810,529 2,246,138 89.91

10.09

1999

7,633,800

2,334,984 5,298,816 3,044,639 2,254,177 91.96

8.04

2000

7,757,300

2,441,193 5,316,107 3,036,601 2,279,506 94.03

5.97

2001

6,343,100

2,567,267 3,775,833 3,243,356

532,477

91.53

8.47

2002

6,430,188

2,523,348 3,906,840 3,297,958

608,882

94.84

5.16

2003

6,518,791

2,589,454 3,929,337 3,386,998

542,339

95.16

4.84

2004

6,646,800

2,620,527 4,026,273 3,478,447

547,826

88.87

11.13

2005

6,755,900

2,651,974 4,103,926 3,572,365

531,561

84.57

15.43

Keterangan :
1. Penduduk
2. Penduduk bukan usia kerja
3. Penduduk usia kerja
4. Angkatan kerja
5. Bukan angkatan kerja
6. Tingkat penyerapan angkatan kerja
7. Tingkat pengangguran
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 1985-2005 (Data Diolah)

M.Yamin : Analisis Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap Distribusi


Pendapatan dan Peningkatan Lapangan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan

74
62

Anda mungkin juga menyukai