Anda di halaman 1dari 11

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA KOMUNITAS


Tanggal pengkajian : 23 September 2014
I.

IDENTITAS KLIEN
Nama
: Ny. T
Umur
: 74 tahun
Alamat
: Karangpring
Pendidikan
:Agama
: Islam
Status
: Janda
Pekerjaan
: Mencari Kayu
Jenis Kelamin
: perempuan

II.

ALASAN GANGGUAN JIWA


a. Data Primer
Klien berkata Saya tidak mau ngobrol dengan tetangga
b. Data Sekunder
Saudara klien mengatakan klien tidak mau dinasehatin oleh saudara maupun
keponakannya untuk bersih-bersih rumah, Ny. T sering terlihat bicara dan tertawa
sendiri hingga saat ini

III.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG ATAU FAKTOR PRESIPITASI


Klien berkata saya tidak ingin ngobrol dengan tetangga, saya lebih baik tidur

IV.

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? Saudara klien berkata klien sakit jiwa
semenjak 3 tahun kepergian suaminya, klien sering marah dan bicara sendiri sehingga
keluarga memutuskan untuk memasung Ny. T. Pemasungan dilakukan selama 5 tahun.
Dari pelepasan hingga sekarang sudah 10 tahun
2. Pengobatan sebelumnya: Saudara klien mengatakan klien pernah pengobatan ke
kyai
3. a. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang) : tidak
b. pernah ada riwayat NAPZA : tidak
c. Riwayat trauma:
No
Jenis Trauma
Usia
Pelaku
Korban
Saksi
1
Aniaya fisik
25 th
Keluarga Ny. T Tetangga
2
Aniaya seksual
3
Penolakan
4
Kekerasan dalam keluarga
5
Tindakan kriminal
6
Usaha bunuh diri
Jelaskan : Ny. T pernah mengalami gangguan jiwa sehingga pernah dipasung
selama 5 tahun.
Diagnosa Keperawatan: Respon pasca trauma

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien berkata saya dulu pernah punya pengalaman tidak menyenangkan tapi saya
tidak mau bercerita, biar saya saja yang tahu

Diagnosa Keperawatan: Risiko isolasi sosial


RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
5. Anggota keluarga yang gangguan jiwa? Ada
Keluarga klien berkata kakaknya juga sakit jiwa dan dipasung
Diagnosa keperawatan : Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
V.

PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 20 November 2013
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda Vital :
TD = 170/100 mmHg, N = 60 X/menit, S = 36oC, RR = 24X/menit
3. Ukuran:
BB = 58 kg, TB = 168 cm
4. Keluhan fisik :
Klien berkata nyeri di kaki
Diagnosa Keperawatan : gangguan rasa nyaman nyeri

VI.

PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Konsep Diri :
a. Citra tubuh : klien mengatakan saya suka semua .
b. Identitas : klien mengatakan saya perempuan, saya senang jadi perempuan .
c. Peran : Klien mengatakan saya nyari kayu, kalau dirumah saya tidur saja .
d. Ideal diri : klien mengatakan saya tidak punya keinginan .
e. Harga diri: klien mengatakan saya dirasani tetangga .
2. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat
Klien mengatakan tidak ada, kalau ada masalah saya pendam sendiri, saya
kerumah tetangga jika disuruh atau ada perlu, kalau tidak, saya tidak mau kesana
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien mengatakan ikut pengajian.
c. Hambatan dengan orang lain
Klien berkata saya tidak mau ngobrol dengan tetangga, lebih baik tidur
Masalah keperawatan : Risiko isolasi Sosial
3. Spiritual dan Kultural
a.
Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan agama saya islam.
b.
Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan saya sholat di musholla, saya jadi makmum

Masalah Keperawatan : VII.


STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan cukup rapi, terbukti dengan klien mengenakan baju dan
kerudung dengan baik.
Diagnosa Keperawatan: 2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan baik, jika ditanya klien menjawab, kontak mata baik.
Diagnosa Keperawatan: 3. Aktivitas motorik
Hipokinesia. Klien terlihat malas mau beraktivitas terbukti dengan rumahnya yang
tidak dibersihkan.
Diagnosa Keperawatan:
4. Afek dan emosi
a. Afek: Adekuat.
Diagnosa Keperawatan:
Emosi: merasa kesepian
Diagnosa Keperawatan: 5. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, (klien terlihat konsentrasi saat ditanya, jawaban kadang tidak sesuai
pertanyaan, hanya tersenyum, tidak mau menjawab).
Diagnosa keperawatan:
6. Persepsi-sensori
- Apakah ada gangguan: tidak ada
- Halusinasi: keluarga klien berkata kadang berbicara atau tertawa sendiri.
- Ilusi: tidak ada
- Depersonalisasi: Klien berkata saya dirasani tetangga.
- Derealisasi: Klien berkata mengenal orang-orang disini.
Diagnosa Keperawatan : 7. Proses pikir
a. Arus pikir: koheren, klien nampak menjawab pertanyaan meskipun kadang tidak
sesuai dengan pertanyaan perawat.
b. Isi pikir: pikiran isolasi sosial, pikiran rendah diri.
c. Bentuk pikir: Rasional, O: klien sering terdiam saat ditanya, tidak mau
menceritakan masalah yang ada pada dirinya.
Diagnosa Keperawatan : Risiko isolasi sosial
8. Tingkat kesadaran
a. Kualitatif : compos mentis
b. Kuantitatif: GCS 4-5-6
Diagnosa keperawatan: 9. Orientasi

Klien tampak mengetahui tempat, waktu, dan orang. O: klien mampu mengenal
tetangga.
10. Memori
- Jangka panjang: saat perawat bertanya apakah ibu masih ingat saat ini umur
berapa? klien menjawab tidak tahu
- Jangka pendek: saat perawat bertanya kemarin ada apa disini kog rame? klien
menjawab ada orang meninggal
- Saat ini: 11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien kadang-kadang mampu berhitung 1-10.
12. Kemampuan penilaian
Tidak terkaji
13. Daya tilik diri
Klien menyalahkan hal-hal diluar dirinya.
VIII.

MEKANISME KOPING
Adaptif
Bicara dengan orang lain

Maladatif
Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah

reaksi lambat / berlebih

Teknik relaksasi

bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif

Menghindar

Olah raga

Mencederai diri

Lainnya

Lainnya: memendam masalah

Jelaskan: klien mengatakan kalau ada masalah dipendam sendiri.


Diagnosa Keperawatan : Koping individu tidak efektif
IX.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
X.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok : klien mengatakan saya tidak pernah
ngobrol sama orang lain
Masalah berhubungan dengan lingkungan : klien mengatakan saya lebih memilih
tidur
Masalah berhubungan dengan pendidikan : klien mengatakan tidak tahu
Masalah berhubungan dengan pekerjaan : Klien mengatakan mencari kayu
Masalah berhubungan dengan perumahan : rumahnya tidak terdapat kursi, sangat
kotor, tidak tertata rapi.
Masalah berhubungan dengan ekonomi : klien tampak memiliki ekonomi yang
sangat rendah terbukti dengan keadaan rumah yang buruk
Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan : klien mengatakan kalau sakit
beli obat
PENGETAHUAN KURANG TENTANG

- penyakit/ gangguan jiwa


- obat-obatan
XI.

ANALISA DATA

TGL/JAM
PENGELOMPOKAN DATA
MASALAH KEPERAWATAN
26-09DS: Klien berkata Saya tidak mau ngobrol Risiko Isolasi sosial : Menarik
2014
dengan tetangga
diri
Saudara klien mengatakan klien tidak mau
dinasehatin
oleh
saudara
maupun
keponakannya untuk bersih-bersih rumah,
Ny. T sering terlihat bicara dan tertawa
sendiri hingga saat ini
Klien berkata saya kalau memakai kamar
mandi di belakang, saya dirasani, jadi saya
mandi disungai
DO:
Klien tampak tidak
berkomunikasi ketika bertemu dengan
tetangga
Koping individu tidak efektif
DS : Klien berkata saya dulu pernah punya
pengalaman tidak menyenangkan tapi
saya tidak mau bercerita, biar saya saja yang
tahu
Saudara klien mengatakan klien tidak mau
dinasehatin
oleh
saudara
maupun
keponakannya untuk bersih-bersih rumah,
Ny. T sering terlihat bicara dan tertawa
sendiri hingga saat ini
DO :
Klien
tidak
mau
menceritakan masalahnya ke perawat
Klien diam saat ditanya
tentang
masalah
yang
tidak
menyenangkan itu.

XII.
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Isolasi sosial = Menarik diri
2. Koping individu tidak efektif

XIV. POHON MASALAH


Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan
Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi

Effect

Isolasi Sosial
Harga Diri Rendah

Core Problem

Koping Individu Tidak Efektif


XV.

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Koping individu tidak efektif
2. Risiko Isolasi sosial = Menarik diri
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO
1.
2.

TANGGAL/ JAM
26/9/2014, jam 11.00
26/9/2014, jam 11.00

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Koping individu tidak efektif
Risiko Isolasi sosial = Menarik diri

Causa

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tgl
26-112013

No
Dx
1

Keterangan
Dx Keperawatan
Tujuan
Risiko
Isolasi TUM: Klien dapat
sosial = Menarik melakukan
diri
komunikasi dengan
baik
TUK:
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya.
2. Klien dapat
menyebutkan
penyebab menarik
diri
3. Klien dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
dengan orang lain
dan kerugian tidak
berhubungan
dengan orang lain.

Kriteria Evaluasi
1. Setelah 1 kali
interaksi, klien
menunjukkan
ekspresi wajah
bersahabat,
menunjukan rasa
senang, ada kontak
mata, mau
berjabatkan tangan,
mau menyebutkan
nama, mau
menjawab salam,
mau duduk
berdampingan, mau
mengutarakan
masalah yang di
hadapi.
2. Klien dapat
menyebutkan
penyebab menarik
diri.
3. Klien dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubungan dengan
orang lain dan
kerugian tidak

Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya
dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik :
a. Sapa klien dengan ramah baik
verbal maupun non verbal.
b. Perkenalkan diri dengan sopan.
c. Tanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang di sukai
klien.
d. Jelaskan tujuan pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Tunjukan sikap empati dan
menerima klien apa adanya.
g. Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan.
2. Klien dapat menyebutkan
penyebab menarik diri
a. Kaji pengetahuan klien tentang
perilaku menarik diri dan tandatandanya.
b. Beri kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau
bergaul
c. Diskusikan
bersama
klien
tentang perilaku menarik diri,
tanda-tanda serta penyebab
yang muncul

Rasional
TUK 1. Dengan BHSP, akan
mempermudah interaksi antara
perawat dan klien
TUK 2: Penyebab menarik diri dapat
diatasi jika telah diketahui
TUK3: Dengan pengetahuannya
keuntungan berhubungan dengan
orang lain maka risiko iolasi sosial
dapat dicegah.

berhubungan dengan
orang lain

d. Berikan
pujian
terhadap
kemampuan
klien
mengungkapkan perasaannya
3. Klien
dapat
menyebutkan
keuntungan berhubungan dengan
orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
a. Identifikasi bersama klien cara
tindakan yang dilakukan jika
terjadi halusinasi ( tidur, marah,
menyibukkan diri dll)
b. Kaji pengetahuan klien tentang
manfaat
dan
keuntungan
berhubungan dengan orang lain
1) Beri kesempatan kepada
klien untuk mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan prang
lain
2) Diskusikan bersama klien
tentang
manfaat
berhubungan dengan orang
lain
3) Beri reinforcement positif
terhadap
kemampuan
mengungkapkan
perasaan
tentang
keuntungan
berhubungan dengan orang
lain
c. Kaji pengetahuan klien tentang
kerugian
bila
tidak
berhubungan dengan orang lain

d. Beri kesempatan kepada klien


untuk mengungkapkan perasaan
dengan orang lain.
e. Diskusikan
bersama
klien
tentang
kerugian
tidak
berhubungan dengan orang lain.
f. Beri
reinforcement
positif
terhadap
kemampuan
mengungkapkan
perasaan
tentang
kerugian
tidak
berhubungan dengan orang lain.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Tgl & jam
26/9/14

29/9/14

Implementasi
1. Membina hubungan saling percaya
dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik :
a. Menyapa klien dengan ramah
baik verbal maupun non verbal.
b. Memperkenalkan diri dengan
sopan.
c. Menanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang di sukai
klien.
d. Menjelaskan tujuan pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Menunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya.
g. Memberi
perhatian
dan
perhatikan kebutuhan.

Evaluasi
S : Klien menyatakan
bersedia
melakukan
wawancara

2. Menjelaskan penyebab menarik


diri
a. Mengkaji pengetahuan klien
tentang perilaku menarik diri
dan tanda-tandanya.
b. Memberi kesempatan kepada
klien untuk mengungkapkan
perasaan penyebab menarik
diri atau mau bergaul
c. Mendiskusikan bersama klien
tentang perilaku menarik diri,
tanda-tanda serta penyebab
yang muncul
d. Memberikan pujian terhadap
kemampuan
klien
mengungkapkan perasaannya

S : Klien menyatakan tidak


mau
ngobrol
dengan
tetangga
ketika
ada
masalah

3. Menjelaskan
keuntungan
berhubungan dengan orang lain
dan kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.
a. Mengidentifikasi bersama klien
cara tindakan yang dilakukan
jika terjadi halusinasi ( tidur,
marah, menyibukkan diri dll)
b. Mengkaji pengetahuan klien
tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan orang lain
1) Beri kesempatan kepada
klien
untuk
mengungkapkan perasaan
tentang
keuntungan
berhubungan dengan orang
lain
2) Diskusikan bersama klien
tentang
manfaat
berhubungan dengan orang

O : klien kooperatif saat


ditanya meskipun kadang
jawabannya tidak sesuai.
A : Tujuan tercapai
P : Lakukan intervensi
penatalaksanaan terhadap
masalah penyebab isolasi
sosial

O : klien sering diam saat


ditanya tentang masalah
yang tidak menyenangkan.
A : Tujuan belum tercapai
P : Lakukan kembali
intervensi penatalaksanaan
terhadap
masalah
penyebab isolasi sosial

Paraf

c.
d.
e.
f.

lain
3) Beri reinforcement positif
terhadap
kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang
keuntungan
berhubungan dengan orang
lain
Kaji pengetahuan klien tentang
kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
Beri kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan perasaan
dengan orang lain.
Diskusikan
bersama
klien
tentang
kerugian
tidak
berhubungan dengan orang lain.
Beri
reinforcement
positif
terhadap
kemampuan
mengungkapkan
perasaan
tentang
kerugian
tidak
berhubungan dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai