Model risiko audit umunya dinyatakan sebagai berikut :
PDR = AAR IR x CR di mana : PDR : planned detection risk (risiko deteksi terencana) AAR : acceptable audit risk (risiko akseptibilitas audit) IR : inheren risk (risiko inheren) CR : control risk (risiko pengendalian) Salah satu keadaan dimana auditor harus merevisi komponen model risiko audit tersebut adalah misalnya 1. apabila terjadi peningkatan pada kerentanan pada terjadinya kecurangan dengan asumsi mengabaikan pengendalian intern, serta menyimpulkan bahwa terdapat suatu kecenderungan yang tinggi atas keberadaan sejumlah salah saji, maka risiko inheren akan ditingkatkan. Sehingga berpengaruh pada menurunnya risiko deteksi terencana dan bukti audit yasng direncanakan meningkat. 2. Apabila terjadi penurunan pada kualitas dan efektivitas sistem pengendalian intern yang dimiliki klien, maka control risk akan meningkat. Ini berpengaruh pada menurunnya risiko deteksi terencana dan bukti audit direncanakan yang meningkat. 3. Apabila tingkat keyakinan auditor rendah bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji, maka risiko aksepbilitas audit akan meningkat. Ini berpengaruh pada meningkatnya risiko audit dn bukti audit yang direncanakan yang rendah.