Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN FIELD VISIT

PRODUCTION & OPERATION MANAGEMENT


PT. Coca Cola Amatil Indonesia

Oleh :
Bryan Philma Stevy

1091001017

Fati Ramadhanti

1091001083

Khaerul Fahry

1081001123

Kristianto Prakoso

1091001130

Tifani Dame Hasany

1091001110

Universitas Bakrie
2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan
untuk menyelesaikan laporan field visit PT. Coca Cola Amatil Indonesia ini.
Ucapan terima kasih yang sebesarnya penulis sampaikan kepada
Bapak Aurino Djamaris selaku dosen mata kuliah Production Operation
Management atas kesediaan dalam membimbing. Semoga seluruh kebaikan
yang telah diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata
perrmohonan maaf yang sedalamnya atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
dalam

penulisan

laporan

ini,

semoga

apa

yang

disampaikan

dapat

bermanfaat bagi orang lain.

Jakarta, 11 Januari 2012


Penulis
I.

PENDAHULUAN

PT. Coca-Cola Amatil Indonesia


a.

SEJARAH COCA COLA :


Minuman ringan (Soft Drink) Coca-Cola diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang

ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada bulan Mei 1886. Ia
mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup yang beraroma segar dan

berwarna karamel, kemudian diaduk bersama air murni. Minuman ini kemudian dikenal dengan
nama Coca-Cola. Pada awalnya penjualan minuman ini dilakukan dengan menempatkan
minuman ringan (Soft Drink) tersebut di dalam guci besar yang diletakkan ditempat-tempat
strategis.Namun adanya peningkatan jumlah pembelian menyebabkan penggunaan guci tersebut
digantikan dengan kemasan botol yang lebih praktis.
The Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G. Chandler di Atlanta, yang
juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola. Perusahaan ini merupakan induk dari semua
perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang Coca-Cola diseluruh Negara didunia
dengan menyediakan bahan baku konsentratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola Company
membangun pabrik sirupnya diluar Atlanta.
Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955), Robert W. Woudruff, merupakan orang
yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman Coca-Cola tersebut dapat dinikmati tidak
hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa di dunia.
Untuk merealisasikan gagasan tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Export
Cooperation, yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman keseluruh pelosok
negeri di dunia dengan cirri mutu, rasa, dan kesegaran yang sama.
Di Indonesia, Coca-Cola mulaidikenal padatahun 1927 melalui De Nederland Indische
Mineral Water Fabrieck yang membotolkan nya untuk pertama kali di Batavia. Selanjutnya
perusahaan tersebut diambil alih oleh pedagang Indonesia dan berubah nama menjadi The
Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) yang berstatus perusahaan nasional.
Padatahun 1971, denganpertambahanusahadan modal, IBL berubah menjadi namabaru
PT Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik pembotolan
modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut meningkatkan kapasitas
pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam produk yang dihasilkan dalam berbagai
ukuran kemasan.
Padatahun 1993 seluruhsaham PT. DBBC diambilaliholeh Coca-Cola Amatil Ltd, suatu
grup perusahaan pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik dan EropaTimur yang
bermarkas di Sydney, Australia. Adanya perpindahan saham tersebut mengakibatkannama PT.
DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun 2000, seluruh

pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia resmi bergabung
menjadi satu dibawah PT. CCAI.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT.
CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman ringan (Soft Drink), sedangkan PT.
CCAID yang bertugas untukmemasarkan dan mempromosikan minuman ringan (Soft Drink)
yang dihasilkan PT. CCAIB. Untuk meningkatkan volume penjualan keseluruh wilayah
Indonesia, maka PT. CCAI mengoperasikan pabrik pembotolan di 10 kota besar Indonesia, yaitu
Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Pandaan, Bali, Makassar, dan
BanjarBaru.
Pada tahun 2002, PT. CCAIB berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
(PT. CCBI) dan PT. CCAID menjadi PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (PT. CCDI). Seluruh
pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia berada dibawah manajemen PT. Coca-Cola Indonesia
(PT. CCI). PT. Coca-Cola Indonesia ini merupakan perwakilan dari The Coca-Cola Company
yang menyuplai bahan baku konsentrat keseluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia dan
menetapkan seluruh standar bahan baku yang digunakan oleh pabrik.

b. SEJARAH PABRIK COCA COLA BOTTLING INDONESIA (PT. CCBI) :


Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman
ringan terkemuka di Indonesia .Coca-Cola memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan CCBI ini memproduksi dan
mendistribusikan produk Coca-Cola kelebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat
penjualan.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaanperusahaanpatungan (joint venture) antara perusahaan perusahaan lokal yang dimiliki oleh

pengusaha-pengusaha

independen

dan

Coca-Cola

Amatil

Limited,

yang

merupakansalahsatuprodusendan distributor terbesarproduk-produk Coca-Cola di dunia.


Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992 . Mitrausaha
CCBI saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini
memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama CCBI di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang
berlokasi di Jakarta.Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat. Saat itu
perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk
distribusi . Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh
Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company .
Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung
menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut
bergabung dalam perusahaan - perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling
Indonesia. Saatini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk Coca-Cola
didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh
Indonesia.

II.

ISI ( MATERI )

a. Manufacturing & Distribution PT. Coca-colaAmatil Indonesia Tbk.


Semua produk yang dijual dan di distribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia
diproduksi di Indonesia yang dimulai dengan pemilihan raw materials dan dilanjutkan dengan
pemprosesan yang melalui berbagai tahap. (Ingredients Preparations, Mixing, Washing, Filling
& Capping, Coding, Inspection, Packaging, dan Loading). Dan saat ini PT. Coca-cola Amatil
Indonesia Tbk. Memiliki10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Produk-produk yang diproduksioleh PT. Coca-colaAmatil Indonesia Tbk. Diantaranya ;

Coca-cola (diet coke,coca-cola zero)


Sprite (sprite,sprite zero)
Fanta (strawberry,vitamin C, fruit punch, orange, blueberry)
Frestea (jasmine, green tea, apel-markisa-lemon)
Minute maid pulpy (orange, omanggo, tropical)
Schweppes carbonat water
Ades mineral water
Powerade isotonic
A&W rootbeer drink

b. Proses Produksi (manufacturing)


Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen diproduksi dan berawal dari
bahan baku dengan pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang
terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-Cola" bahan
2.

baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.


Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar
bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi(workers) pengawasan mutu menguji air

3.

tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.


Pemeriksaan dan pengujian dilanjutkan. Perangkat dengan teknologi canggih membantu
para teknisi memeriksa berbagai segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar

4.

karbon dioksida (Co2), rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.
Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-Cola
ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan
rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat
campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi
tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa

5.

"Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.
Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng
sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun
harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian
diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah botol-botol tersebut siap untuk diisi dengan
minuman ringan paling popular di dunia saat ini.

6.

Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara
tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis

7.

menjamin kadar higienis yang sempurna pula.


Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau
dimasukkan kedalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produkproduk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk
"Coca-Cola" di Indonesia.

c.

CSR (Corporate Social Responsibilty) PT. Coca-colaAmatil Indonesia Tbk.


PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, menerapkan 4 pilar kunci sebagai parameter untuk

menjalankan program - program CSR & Sustainability yang harmonis. 4 pilar kunci tersebut
adalah menjaga dan melestarikan lingkungan, menyediakan beragam pilihan produk kepada
pelanggan kami, mempertahankan budaya kerja yang baik dan nilai-nilai positif di kalangan
karyawan kami dan akhirnya berkontribusi terhadap pembangunans osialdanekonomi
seluruhmasyarakat di mana kami beroperasi. Program-programnyaberupa ;

Environment : Bali Beach Clean-up, Kuta Beach Turtle Conservation, Coke Farm, Eco-

mobile, Coke waterways education centre.


Market Place : ISC Tour, Micro Economic Development.
Workplace : Green Office, Plant visit
Community : Partner Up R.O.L.E (River-Ocean-Land-environment) Foundation, Water for
Life, SanggarMerahPutih, Health Program (Clinics), Disaster Relief.

d. Dokumentasi CSR PT Coca-Cola Amatil Indonesia


*sumberhttp://www.coca-colaamatil.co.id/ina/
(Bali Beach Clean-up)

(Kuta Beach Turtle Conservation)

(Coke Farm)

(Micro Economic Development)

(SanggarMerahPutih)

(Water for Life)

III.

Kesimpulan

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman
ringan terkemuka di Indonesia .Coca-Cola memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
berlisensi dari The Coca-Cola Company.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT. CCAID).
PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman ringan (Soft Drink), sedangkan PT. CCAID
yang bertugas untuk memasarkan dan mempromosikan minuman ringan (Soft Drink) yang
dihasilkan PT. CCAIB. Perusahaan CCBI memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola
kelebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. PT. Coca-cola Amatil
Indonesia Tbk. Memiliki 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. yaitu Medan,
Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Pandaan, Bali, Makassar, danBanjarBaru.
Saatini, jumlah karyawan PT. CCAI sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk Coca-Cola
didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh
Indonesia.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, menerapkan 4 pilar kuncisebagai parameter untuk
menjalankan program-program CSR & Sustainability yang harmonis. 4 pilar kunci tersebut
adalah, environment, work place, community.

IV.

Hal baru yang diperoleh

Kegiatan seperti ini sangat layak sekali untuk sering dilaksanakan, terutama di
perusahaan-perusahaan dengan skala menengah-besar, karena peran pekerja sosial industri,
sangat dibutuhkan khususnya untuk asesmen masalah di dalam maupun di luar perusahaan dan
kaitannya dengan hubungan dengan konsumen dan masyarakat(CSR).
Beberapa ilmu yang kami dapatkan dari sana antara lain :
-

Mengetahui sistem kerja di PT Coca-cola


Mengetahui budaya perusahaan di PT Coca-cola
Mengetahui kebijakan perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan
Mengetahui usaha perusahaan terhadap lingkungan sekitar (CSR)
Mengetahui kegiatan CSR perusahaan terhadap masyarakat sekitar
Pengalaman yang diperoleh dari kunjungan lapangan dan praktik bisnis, hendaknya dapat

dijadikan referensi bagi peserta dalam memperbaiki perencanaan usaha yang disusun dan akan
diimplementasikan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai