Anda di halaman 1dari 6

Macam-Macam Posisi Menyusui Bayi yang Benar

ILMU KESEHATAN
Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan
bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, sebaiknya Ibu mulai
menyusui bayinya, karena refleks hisap bayi paling kuat pada jam pertama dan hisapan bayi pada
puting susu ibu akan merangsang pengeluaran hormon prolaktin untuk sekresi dan hormon oksitosi
untuk mengeluarkan ASI dan mempercepat kontraksi uterus. Selain itu kontak dini akan
memperkuat hubungan bayi dan ibu.
Cairan yang pertama kali disekresikan oleh kelenjar payudara disebut kolustrum, dalam kolustrum
konsentrasi imunoglobulin sangat tinggi. Volumenya berkisar 150-300 ml/24jam, yang merupakan
cairan viscous kental dengan warna kekuning- kuningan lebih banyak mengandung antibody yang
dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan, juga merupakan pencahar yang
ideal untuk membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernakan makanan bayi.
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah karena tidak
mengetahuinya cara menyusui yang benar. Oleh sebab itu untuk mencapai keberhasilan menyusui
diperlukan pengetahuan mengenai teknik menyusui. Lalu bagaimana posisi menyusui bayi yang
baru lahir dengan benar? berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan:
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:

Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak
menumpuk.

Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.

Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi

Macam-Macam Posisi Menyusui Bayi yang Benar


Dalam menyusui, terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan
adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Posisi menyusui sambil berdiri yang benar

Posisi menyusui sambil duduk yang benar

Posisi menyusui sambil rebahan yang benar

Posisi menyusui balita pada kondisi normal

Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan

Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah dengan tiduran

Posisi menyusui bayi bila ASI penuh

Posisi Cara menyusui bayi kembar secara bersamaan

Cara menyusui yang benar


1. Tetekkan bayi segera atau selambatnya setengah janin setelah bayi lahir. Mintalah kepada bidan
untuk membantu melakukan hal ini.
2. Biasakan mencuci tangan dengan sabun setiap kali sebelum menetekkan.
3. Perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah putting dan sekitarnya.
4. Ibu duduk atau tiduran / berbaring dengan santai.
5. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi:
- Perut bayi menempel keperut ibu.
- Dagu bayi menempel ke payudara.
- Telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus.
- Mulut bayi terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar putting susu.
6. Cara agar mulut bayi terbuka adalah dengan menyentuhkan puting susu pada bibir atau pipi bayi.
7. Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting dan sebagian besar lingkaran/daerah
gelap sekitar puting susu ke dalam mulut bayi.
8. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.
Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi.

Cara Melepaskan Puting Susu dari Mulut Bayi


Dengan menekan dagu bayi ke arah bawah atau dengan memasukkan jari ibu antara mulut bayi dan
payudara ibu.
Cara Memeras ASI dengan Tangan
Bidan menganjurkan pada Ibu untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu :
1. Duduklah Ibu seenak/senyaman mungkin.
2. Pegang/letakkan cangkir dekat dengan payudara Ibu.
3. Letakkan ibu jari pada payudara diatas puting susu dan areola (bagian lingkaran hitam berwarna
gelap pada payudara) dan jari telunjuk dibawah payudara, juga dibawah puting susu dan areola.
4. Tekan ibu jari dan telunjuk kedalam, kearah dada. Ibu tidak perlu menekan terlalu keras, karena

dapat menghambat aliran air susu.


5. Kemudian tekanlah payudara Ibu kebelakang puting dan areola antara jari telunjuk dan ibu jari.
6. Selanjutnya tekan dan lepaskan, tekan dan lepaskan.
Kegiatan ini tidak boleh menyakiti atau Ibu sampai merasa nyeri.
Pada awalnya, mungkin tidak ada susu yang keluar, tetapi setelah dilakukan penekanan beberapa
kali, ASI akan mulai menetes keluar.
7. Tekan areola dengan cara yang sama dari arah samping, untuk meyakinkan bahwa ASI di tekan
dari
seluruh bagian payudara.
8. Hindari menggosok-gosok payudara atau memelintir puting susu.
9. Peras satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit hingga aliran menjadi pelan; kemudian
lakukan pada payudara yang satu lagi dengan cara yang sama. Kemudian ulangi keduanya. Ibu dapat
menggunakan satu tangan untuk satu payudara dan gantilah bila merasa lelah. Memeras ASI
membutuhkan waktu 20-30 menit. Terutama pada hari-hari pertama, ketika masih sedikit ASI
yang diproduksi.
10. Simpan.

Sumber : Cara Menyusui Yang Benar http://bidanku.com/Cara-Menyusui-YangBenar#ixzz3FWYemWfC

Anda mungkin juga menyukai