Anda di halaman 1dari 93

PENGARUH KREATIVITAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TE

RHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA KELAS II JURUSAN ADMINI
STRASI PERKANTORAN SMKN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2005/2006
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Khusnul Khotimah 3301402080
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 2007

SARI Khusnul Khotimah. 2007. Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Meng
ajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa
Kelas II Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005
/2006. Skripsi. Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Ekonomi. Universit
as Negeri Semarang. Pembimbing I:Drs. Partono. Pembimbing II:Drs. Ade Rustiana,
M.Si. 75 halaman. Kata Kunci : Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar, F
asilitas Belajar, Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Hasil Belajar merupakan
hasil dari usaha belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Hasil belajar sangatlah
penting untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah tercapai secara optimal.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah gu
ru dan fasilitas belajar. Guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kreativ
itas guru dalam proses belajar mengajar (PBM). Guru merupakan salah satu kompone
n pengajar dan memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Kemudian
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa selain guru adalah fasilitas belaja
r. Fasilitas belajar merupakan sarana yang harus dimiliki oleh sekolah, dengan s
arana yang baik akan memperlancar proses pembelajaran dan hasil belajar dapat di
capai secara optimal. Dari kenyataan tersebut penulis tertarik untuk melakukan p
enelitian tentang Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar dan Fa
silitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas II J
urusan Administrasi Perkantoran SMK N 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. Perma
salahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimanakah pengaruh kreat
ivitas guru dalam proses belajar mengajar dan fasilitas belajar terhadap hasil b
elajar mata pelajaran produktif, 2) Adakah pengaruh kreativitas guru dalam prose
s belajar mengajar terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif, 3) Adakah pe
ngaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif, 4) Seb
erapa besar pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dan fasilita
s belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif baik secara parsial ma
upun simultan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui bagaimanakah penga
ruh kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dan fasilitas belajar terhada
p hasil belajar mata pelajaran produktif, 2) mengetahui adakah pengaruh kreativi
tas guru dalam proses belajar mengajar terhadap hasil belajar mata pelajaran pro
duktif, 3) mengetahui adakah pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar m
ata pelajaran produktif, 4) mengetahui seberapa besar pengaruh kreativitas guru
dalam proses belajar mengajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata
pelajaran produktif baik secara parsial maupun simultan. Populasi dalam peneliti
an ini adalah seluruh siswa kelas II jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 2 Se
marang tahun pelajaran 2005/2006 yang berjumlah 119 siswa terbagi dalam 3 (tiga)
kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak dengan menggunakan rumus
Slovin dengan persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan s
ampel adalah 5% viii

sehingga diperoleh sampel sebanyak 92 responden yang tersebar pada 3 (tiga) kela
s yaitu kelas II AP 1, II AP 2, dan II AP 3. Variabel dalam penelitian ini terdi
ri dari kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dan fasilitas belajar seb
agai variabel bebas dan hasil belajar mata pelajaran produktif sebagai variabel
terikat. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis da
ta dengan menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi bergan
da. Hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa variabel kreativitas
guru dalam proses belajar mengajar termasuk dalam kategori kreatif dengan persen
tase sebesar 69,57%, fasilitas belajar dalam kategori lengkap dengan persentase
54,35%, hasil belajar mata pelajaran produktif dalam kategori tuntas dengan pers
entase 63,04%. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kreativitas guru dalam p
roses belajar mengajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar mata
pelajaran produktif sebesar 13,84%, fasilitas belajar berpengaruh secara signif
ikan terhadap mata pelajaran produktif sebesar 6,15%. Secara simultan kreativita
s guru dalam proses belajar mengajar dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap
hasil belajar mata pelajaran produktif sebesar 36,6%. Dari hasil penelitian disi
mpulkan bahwa secara parsial maupun simultan kreativitas guru dalam proses belaj
ar mengajar dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelaja
ran produktif. Dilihat dari kreativitas guru dalam proses belajar mengajar, tern
yata cara guru merencanakan proses belajar mengajar masih kurang oleh karena itu
disarankan guru hendaknya lebih meningkatkan kreativitasnya dalam proses belaja
r mengajar misalnya sebelum pelajaran dimulai Bapak maupun Ibu guru mengadakan p
re test mengenai pelajaran minggu lalu dan mengabsen siswa agar siswanya siap da
lam menerima pelajaran. Dilihat dari fasilitas belajar, ternyata penerangan masi
h kurang mendukung dalam proses belajar mengajar oleh karena itu diharapkan piha
k sekolah memperhatikan juga penerangan baik dikelas maupun diruang-ruang prakte
k agar kegiatan belajar mengajar siswa dapat berjalan dengan lancar. Disamping i
tu juga hendaknya pihak sekolah menyediakan buku-buku yang menunjang untuk pembe
lajaran bagi siswanya dan penyediaan buku diperpustakaan diharapkan seimbang den
gan jumlah siswa yang membutuhkan sehingga hasil belajar mata pelajaran produkti
f siswa dapat dicapai secara optimal.
ix

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................
..................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................
.................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN .....................
................................................ iii PERNYATAAN ................
.............................................................................. i
v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................
.......... v PRAKATA ...........................................................
........................................... vi SARI ............................
................................................................................
.... viii DAFTAR ISI ...........................................................
........................................ x DAFTAR TABEL ........................
................................................................... xiii DAFTAR
GAMBAR .........................................................................
............. xiv DAFTAR LAMPIRAN ..............................................
..................................... xv BAB I PENDAHULUAN .....................
.......................................................... 1 1.1 Latar Belakang
...............................................................................
1 1.2 Permasalahan .............................................................
................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ....................................
....................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian ...............
.......................................................... 7 1.5 Sistematika Pen
ulisan Skripsi ........................................................ 8 BAB II
LANDASAN TEORI PENELITIAN ................................................. 9 2
.1 Tinjauan Hasil Belajar ......................................................
.............. 9 2.1.1 Pengertian Belajar ......................................
........................... 9 2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar ....................
...................................... 10
x

2.1.3 Teori Belajar ............................................................


............. 11 2.1.4 Hasil Belajar ...........................................
.............................. 12 2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil be
lajar .................. 13 2.1.6 Mata pelajaran produktif .....................
................................. 13 2.2 Tinjauan Kreativitas Guru dalam proses
belajar mengajar ............ 14 2.2.1 Pengertian Kreativitas ..................
........................................ 14 2.2.2 Ciri-ciri Kreativitas ........
...................................................... 16 2.2.3 Faktor-faktor ya
ng mempengaruhi kreativitas ..................... 21 2.2.4 Kreativitas guru dala
m proses belajar mengajar .................. 22 2.3 Tinjauan Fasilitas Belajar .
.............................................................. 29 2.3.1 Pengerti
an Fasilitas Belajar .................................................. 29 2.3.2
Ruang Lingkup Fasilitas Belajar .......................................... 30 2
.4 Kerangka Berpikir ...........................................................
............... 32 2.5 Hipotesis Penelitian ....................................
.................................... 34 BAB III METODE PENELITIAN ..............
.................................................... 35 3.1 Populasi Penelitian
.......................................................................... 35 3.
2 Sampel Penelitian ............................................................
................ 35 3.3 Variabel Penelitian ....................................
...................................... 37 3.4 Metode Pengumpulan Data ..........
................................................... 38 3.5 Validitas dan Reliabi
litas ................................................................ 39 3.5.1
Validitas ......................................................................
.......... 39 3.5.2 Reliabilitas ...............................................
............................. 42 3.6 Metode Analisis Data ......................
............................................... 43
xi

3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ...........................................


... 44 3.6.2 Analisis Regresi ..................................................
................. 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................
........... 52 4.1 Gambaran Umum ...............................................
............................ 52 4.1.1 Gambaran Umum Sekolah ....................
............................... 52 4.1.2 Kreativitas Guru dalam proses belajar m
engajar ................. 53 4.1.3 Fasilitas Belajar ...........................
......................................... 54 4.2 Hasil Penelitian ..............
................................................................. 54 4.2.1 Anali
sis Deskriptif ................................................................
54 4.2.2 Uji Prasyarat Analisis Regresi ........................................
...... 62 1. Uji Normalitas ....................................................
.............. 62 2. Uji Linieritas Garis Regresi ..............................
............... 63 3. Uji hipotesis ............................................
........................ 63 4.3 Pembahasan .....................................
............................................... 68 BAB V PENUTUP ...............
.......................................................................... 72 5.
1 Kesimpulan ...................................................................
................. 72 5.2 Saran .................................................
.............................................. 72 DAFTAR PUSTAKA ...............
...................................................................... 74 LAMPIR
AN .............................................................................
....................... 76
xii

PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau se
luruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikuti
p atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Maret 2007
Khusnul Khotimah NIM : 3301402080
iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia uji
an skripsi pada : Hari : Tanggal :
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Partono NIP. 131125942
Drs. Ade Rustiana, M.Si. NIP. 132003070
Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M.Si. NIP. 131286682
ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


Barang siapa ditanya tentang suatu ilmu lalu ia menyembunyikannya, maka di hari
kemudian kelak ia akan dikekang dengan kekang dari api . (HR. Abu Daud dan Tirmid
zi) Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan . (Adh Dhuha 4)
Persembahan : 1. Kedua Orang tuaku (Bapak
Mukhanan dan Ibu Sutipah) yang senantiasa menyayangiku 2. Kakak-kakakku (Khafsah
, Suratman, Mabruri, Prapti, Nazikhah, Sutikno, Subkhan, Saheba Lutfia, Sabar) 3
. Kedua dosen pembimbingku 4. Almamaterku
v

DAFTAR TABEL
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
1 Daftar Penyebaran Anggota Populasi ...........................................
... 35 2 Daftar Penyebaran Anggota Sampel ......................................
.......... 37 3 Hasil Uji Validitas ............................................
............................... 40 4 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase ...
........................................ 45 5 Analisis Varians Uji Kelinieran Re
gresi .......................................... 47 6 Distribusi Kreativitas Gur
u Dalam Proses Belajar Mengajar .......... 55 7 Distribusi Cara Guru Dalam Meren
canakan PBM .......................... 56 8 Distribusi Cara Guru Dalam Melaksana
kan PBM .......................... 56 9 Distribusi Cara Guru Dalam Mengadakan Ev
aluasi ........................ 57
Tabel 10 Distribusi Fasilitas Belajar ..........................................
..................... 58 Tabel 11 Distribusi Tempat/Ruang Belajar ..............
....................................... 59 Tabel 12 Distribusi Penerangan ......
................................................................. 59 Tabel 13 Di
stribusi Buku-buku Pegangan ....................................................
... 60 Tabel 14 Distribusi Kelengkapan Peralatan Praktek .......................
................ 61 Tabel 15 Distribusi Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif .
.......................... 61 Tabel 16 Ringkasan Analisis Regresi Berganda .....
......................................... 64
xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Berpikir .....................................................
...................... 34 Gambar 2 Distribusi Bergolong Kreativitas Guru Dalam P
BM ...................... 55 Gambar 3 Distribusi Bergolong Fasilitas Belajar ...
......................................... 58 Gambar 4 Persentase Hasil Belajar M
ata Pelajaran Produktif ........................ 62
xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengantar Angket Penelitian .........................................
............ 76 Lampiran 2 Instrumen Penelitian ................................
.................................. 78 Lampiran 3 Uji Validitas Secara Manual ...
.................................................. 81 Lampiran 4 Uji Reliabilita
s Secara Manual ................................................. 85 Lampiran 5
Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Menggunakan SPSS ...... 87 Lampiran 6 Data
Hasil Penelitian ..............................................................
... 90 Lampiran 7 Analisis Deskriptif Persentase ...............................
................... 96 Lampiran 8 Uji Normalitas dan Uji Linieritas ............
................................. 100 Lampiran 9 Analisis Data dengan Program SP
SS ........................................ 101 Lampiran 10 Analisis Data dengan
Program SPSS ........................................ 102 Lampiran 11 Daftar Re
sponden dan Daftar Nilai ........................................... 104 Lampira
n 12 Surat Ijin Survey Pendahuluan .............................................
..... 106 Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian kepada SMK N 2 Semarang ............
........ 107 Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian kepada DIKNAS Kota Semarang .....
....... 108 Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian dari DIKNAS Kota Semarang ........
.......... 109 Lampiran 16 Surat Keterangan telah melakukan penelitian .........
.................. 110 Lampiran 17 Daftar nama siswa dan daftar nilai siswa ....
.............................. 111
xv

PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaik
annya skripsi ini. Hanya berkat pertolongan dan rahmat-Nya maka penulis mampu me
nyelesaikan penyusunan skipsi ini sebagai salah satu syarat meraih gelar S-1 kep
endidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran, Jurusan Man
ajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Penulis di dalam penyusun
an skripsi ini telah banyak menerima masukan, saran, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak sehingga semakin menambah wawasan dan semangat dalam menyelesaik
an penulisan skripsi ini. Untuk itu, perkenankanlah pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Sudjiono Sa
stroatmojo, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberika
n kesempatan pada penulis untuk menuntut ilmu di instansi yang beliau pimpin. 2.
Drs. Agus Wahyudin, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi yang telah membantu mem
berikan ijin penelitian. 3. Drs. Sugiharto, M.Si sebagai Ketua Jurusan Manajemen
yang telah membantu memberikan ijin penelitian. 4. Drs. Partono sebagai Dosen P
embimbing I yang telah dengan sabar mengarahkan dan membimbing sampai terselesai
nya skripsi ini.
vi

5. Drs. Ade Rustiana, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar m
engarahkan dan membimbing sampai terselesainya skripsi ini. 6. Drs. Marimin, M.P
d sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran sehingga skripsi ini menjadi
lebih baik. 7. Drs. H. Supriyanto sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Semarang
yang telah memberikan ijin penelitian. 8. Drs. Solikhin sebagai Wakil Kepala Sek
olah Bidang Kurikulum yang telah banyak membantu dalam penelitian. 9. Seluruh si
swa kelas 2 Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 2 Semarang yang telah membant
u sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar. 10. Teman-teman Pendidikan A
P 2002 dan sahabat-sahabatku (Harto, Eka, Nawa, Septi, Anas dan Asiyah) yang tel
ah memberikan semangat sehingga skripsi ini bisa selesai. 11. Semua pihak yang t
idak dapat penulis sebutkan. Semoga kebaikan tersebut mendapatkan balasan dari T
uhan Yang Maha Esa.
Penulis
vii

SURAT REKOMENDASI Yang bertanda tangan di bawah ini Dosen Pembimbing Skripsi dar
i mahasiswa : Nama NIM : Khusnul Khotimah : 3301402080
Jurusan/Prodi : Manajemen/Pendidikan Administrasi Perkantoran Judul Skripsi : Pe
ngaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar dan Fasilitas Belajar Terh
adap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Pada Siswa Kelas II Jurusan Administ
rasi Perkantoran SMK N 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. Menerangkan bahwa m
ahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan skripsi dan siap untuk diajukan p
ada sidang skripsi. Demikian surat rekomendasi ini dibuat agar dapat dipergunaka
n sebagaimana mestinya. Semarang, Dosen Pembimbing I Maret 2007
Dosen Pembimbing II
Drs. Partono NIP. 131125942 Mengetahui
Drs. Ade Rustiana, M.Si NIP. 132003070
Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M.Si NIP. 131286682

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007


Khusnul Khotimah 3301402080 Pend. Administrasi Perkantoran 2002

1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan sy
arat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatka
n kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan ada
lah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik setelah diselen
ggarakannya kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yakni bimbingan pe
ngajaran dan latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks i
ni, tujuan pendidikan merupakan komponen sistem pendidikan yang menempati kedudu
kan dan fungsi sentral
(Hamalik,2003:3). Dengan demikian hasil belajar sangatlah penting untuk mengetah
ui apakah tujuan pendidikan sudah tercapai secara optimal Tujuan pendidikan disu
sun secara bertingkat, mulai dari tujuan pendidikan yang sangat luas dan umum sa
mpai ke tujuan pendidikan yang spesifik dan operasional, yaitu (1) Tujuan Pendid
ikan Nasional, (2) Tujuan Institusional, (3) Tujuan Kurikulum, (4) Tujuan Pembel
ajaran. Tujuan pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil belajar siswa mengala
mi perkembangan dan peningkatan. Adapun yang dimaksud dengan belajar adalah suat
u proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Ha
malik, 2003: 36). Sedangkan hasil belajar adalah hasil dari usaha 1

2
belajar yang dilaksanakan siswa. Dalam pendidikan formal selalu diikuti pengukur
an dan penilaian, demikian juga dalam proses kegiatan belajar mengajar, dengan m
engetahui hasil belajar dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang atau
lambat. Laporan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan dan disera
hkan dalam periode tertentu yaitu dalam bentuk raport. Dalam usaha untuk mencapa
i suatu hasil belajar yang optimal dari proses belajar mengajar seorang siswa di
pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang
timbul dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya keadaan fisik, intelegensi,
bakat, minat dan perhatian, keadaan emosi serta disiplin. Sedangkan faktor ekst
ernal yaitu faktor yang timbul dari luar diri siswa diantaranya guru, teman, ora
ng tua, fasilitas belajar dan lain-lain. Salah satu yang mempengaruhi dalam pros
es belajar mengajar adalah guru yang merupakan faktor eksternal sebagai penunjan
g pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini yang dimaksud adalah krea
tivitas guru dalam proses belajar mengajar. Menurut Cece Wijaya (1991:189), sala
h satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah menumbuhkan kreativitas gur
u. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan penting dala
m peningkatan mutu hasil belajar siswanya. Kreativitas diartikan sebagai kemampu
an untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali m
aupun yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang
sudah ada. Bila hal ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkut
an mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang

3
benar-benar baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan
modifikasi dari berbagai strategi yang ada sehingga menghasilkan bentuk baru. Di
samping kreativitas guru dalam proses belajar mengajar, faktor ekstern yang mem
pengaruhi hasil belajar siswa adalah fasilitas belajar. Mutu pendidikan yang dik
embangkan agar tetap baik, maka perlu diadakan dan diciptakan suatu fasilitas ya
ng dapat membantu dan mendorong hasil belajar siswa. Menurut The Liang Gie (2002
:33) untuk belajar yang baik hendaknya tersedia fasilitas belajar yang memadai a
ntara lain tempat belajar, alat, waktu dan lain-lain. Jadi pada prinsipnya fasil
itas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar. Dengan tersedi
anya fasilitas yang memadai diharapkan siswa akan memperoleh hasil yang baik. SM
K Negeri 2 Semarang merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah menengah kej
uruan di Semarang yang berusaha mencetak lulusan yang siap untuk bekerja dan ber
saing dalam dunia kerja. Dalam menghadapi tantangan SMK Negeri 2 Semarang berusa
ha meningkatkan kualitas lulusannya melalui peningkatan hasil belajar terutama m
ata pelajaran produktif. Mata pelajaran produktif adalah segala mata pelajaran y
ang bersifat kejuruan yang dapat membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kej
uruan (Depdikbud, 1999: 3). Di SMK N 2 Semarang terdapat 5 (lima jurusan) yaitu
jurusan akuntansi, administrasi perkantoran, penjualan, usaha jasa pariwisata, d
an kewirausahaan. Mata pelajaran produktif untuk jurusan administrasi perkantora
n diantaranya ialah: mengetik, korespondensi, stenografi, kearsipan, kesekretari
atan dan sebagainya. Mengingat mata pelajaran produktif merupakan kelompok mata

4
diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja ses
uai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) maka sangat perlu dan pe
nting dikuasai oleh siswa. Berdasarkan survey pendahuluan di SMK Negeri 2 Semara
ng diketahui bahwa siswa kelas II jurusan administrasi perkantoran hasil belajar
mata pelajaran produktifnya masih belum optimal, hal ini dapat dilihat dari nil
ai mata pelajaran produktif dari 119 siswa kelas 2 jurusan Administrasi Perkanto
ran yang nilainya masih dibawah nilai standar minimal yaitu 7,5 sebanyak 42 sisw
a tergolong dalam hasil belajar tidak tuntas dan 74 siswa hasil belajarnya sudah
cukup optimal yaitu nilai hasil belajar mata pelajaran produktifnya diatas nila
i standar minimal 7,5. (Sumber : daftar nilai dari wali kelas). Sedangkan kreati
vitas guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan pengamatan dan wawancara ya
ng dilakukan peneliti kepada beberapa siswa kelas 2 jurusan AP ternyata masih ku
rang hal ini dapat dilihat dari beberapa guru yang dalam proses belajar mengajar
masih menggunakan metode-metode mengajar yang monoton dan tidak menggunakan met
ode-metode lain untuk variasi, sedang fasilitas belajar untuk masing-masing mata
pelajaran produktif cukup memadai namun untuk buku-buku yang disediakan diperpu
stakaan masih belum mencukupi sebagai contoh buku kearsipan untuk kelas 2 dengan
jumlah siswa 119 buku yang tersedia hanya 15 buah. Dengan peningkatan kreativit
as guru dalam proses belajar mengajar dan penyediaan fasilitas belajar yang mema
dai diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Kenyataan ini mendor
ong keinginan penulis untuk mengungkapkan lebih lanjut tentang pengaruh kreativi
tas guru dalam proses belajar mengajar dan

5
fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran produktif dengan j
udul Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Dan Fasilitas Belaja
r Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Pada Siswa Kelas II Jurusan Ad
ministrasi Perkantoran SMK N 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006 . 1.2 Permasala
han Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam peneliti
an ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh kreativitas guru dalam p
roses belajar mengajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajar
an produktif siswa kelas II jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semara
ng Tahun Pelajaran 2005/2006? 2. Adakah pengaruh kreativitas guru dalam proses b
elajar mengajar terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II j
urusan administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006?
3. Adakah pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran prod
uktif siswa kelas II jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang Tahu
n Pelajaran 2005/2006? 4. Seberapa besar pengaruh kreativitas guru dalam proses
belajar mengajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran pro
duktif siswa kelas II jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang Tah
un Pelajaran 2005/2006?

6
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bag
aimanakah pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dan fasilitas
belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan a
dministrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. 2. Untu
k mengetahui adakah pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar mengajar terh
adap hasil belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan administrasi
perkantoran SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. 3. Untuk mengetahui
adakah pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran produkt
if siswa kelas II jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang Tahun P
elajaran 2005/2006. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kreativitas guru
dalam proses belajar mengajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata
pelajaran produktif siswa kelas II jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri
2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006.

7
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Sebagai sarana untuk menambah referen
si dan bahan kajian dalam khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan unt
uk penelitian lanjutan mengenai pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar m
engajar dan fasilitas belajar yang belum dikaji dalam penelitian ini. 2. Manfaat
Praktis a). SMK Negeri 2 Semarang Memberikan sumbangan bagi pihak sekolah dalam
usaha meningkatkan hasil belajar siswa dengan memberikan informasi mengenai has
il belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan administrasi perkanto
ran dilihat dari sudut pandang kreativitas guru dalam proses belajar mengajar da
n fasilitas belajar. b). Guru SMK Negeri 2 Semarang Dapat memberikan informasi m
engenai pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dan fasilitas be
lajar terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan adm
inistrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang. c). Siswa SMK Negeri 2 Semarang Dap
at memberikan sumbangan bagi siswa dalam usaha meningkatkan hasil belajar mata p
elajaran produktif dilihat dari sudut pandang kreativitas guru dalam proses bela
jar mengajar dan fasilitas belajar.

8
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika skripsi dibagi menjadi 3 bagian se
bagai berikut: a. Bagian permulaan skripsi Berisi: judul, pengesahan, abstraksi,
motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan lampiran. b
. Bagian isi skripsi BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan terdiri dari latar belakang
masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI PENELITIAN Terdiri a
tas landasan teori, kerangka berfikir penelitian dan hipotesis penelitian. BAB I
II : METODE PENELITIAN Terdiri atas populasi penelitian, sampel penelitian, vari
abel penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : HASI
L PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian dan pe
mbahasan hasil penelitian. BAB V : PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran.
c. Bagian penutup skripsi Berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

9
BAB II LANDASAN TEORI PENELITIAN
2.1 Tinjauan Hasil Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut b
eberapa ahli adalah sebagai berikut: a. TR Mc. Connel (3rd ed: 288) terdapat dal
am Tim Pengembangan MKDK IKIP SEMARANG (1990:27) menyatakan belajar adalah pemod
ifikasian tingkah laku melalui pengalaman dan latihan dalam mengartikan belajar s
ebagai pemodifikasian tingkah laku, atau pengubahan tindak tanduk, seseorang tid
ak hanya melakukan tindakan-tindakan luar yang nampak oleh mata tetapi juga mela
kukan tindakan-tindakan dalam seperti berpikir dan berimajinasi. b. Gagne dalam
Slameto (2003:13) memberikan 2 (dua) definisi yaitu: 1) belajar adalah suatu pro
ses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tin
gkah laku. 2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diper
oleh dari instruksi. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disim
pulkan bahwa belajar dapat diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan s
eseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara
9

10
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkung
annya. 2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto (20
03:27-28) antara lain: a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 1)
dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan min
at dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional 2) belajar harus dapat men
imbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan i
nstruksional 3) belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengem
bangkan kemampuan dan belajar dengan efektif 4) belajar perlu ada interaksi sisw
a dengan lingkungannya
b. Sesuai hakikat belajar 1) belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi
tahap menurut perkembangannya 2) 3) belajar adalah proses organisasi, adaptasi,
eksplorasi dan discovery belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pen
gertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian y
ang diharapkan.

11
c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari 1) belajar bersifat keseluruhan dan
materi harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya. 2) belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. d. Syarat keberhasila
n belajar 1) belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang. 2) repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa. 2.1.3 Teori Belajar Ada b
eberapa teori belajar, diantaranya: a. Teori belajar Gestalt dalam Slameto (2003
:9) yaitu Teori yang menyatakan bahwa dalam belajar yang penting adalah adanya p
enyesuaian pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk memecahkan problem
yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelaj
ari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. b. Teori Conditioning dalam Ngalim
Purwanto (1999:89) yaitu Teori yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses p
erubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang kemudian menimbulkan resp
on dan reaksi. Yang terpenting dalam teori ini adalah latihan-latihan yang konti
nyu.

12
c. Teori Connectinism dalam Ngalim Purwanto (1990:89) yaitu dalam teori ini terd
apat dua proses yaitu: Trial and error (mencoba dan gagal) dan low of effect ber
arti segala tingkah laku yang berakibat suatu keadaan yang memuaskan, yang diing
at dan dipelajari dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan teori-teori di atas, maka y
ang digunakan dalam belajar mata pelajaran produktif adalah gabungan teori Gesta
lt dan teori Conditioning. Memakai teori Gestalt karena mata pelajaran produktif
memerlukan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam. Sedangkan menggunakan teori
conditioning mengingat mata pelajaran produktif sebagian besar adalah praktek s
ehingga memerlukan latihan-latihan yang kontinyu. 2.1.4 Hasil Belajar Dalam Poer
wadarminto (2003: 348) hasil adalah sesuatu diadakan oleh usaha. Jadi hasil bela
jar merupakan hasil yang dicapai setelah seseorang mengadakan suatu kegiatan bel
ajar yang terbentuk dalam bentuk suatu nilai hasil belajar yang diberikan oleh g
uru. Hasil (prestasi) belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika men
gikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah (Tuu 2004: 75).
Hasil belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai, atau angka nilai dari h
asil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan
atau ujian yang ditempuhnya (Tuu, 2004: 75). Yang diungkap dalam penelitian ini a
dalah hasil belajar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan administrasi
perkantoran SMK Negeri 2

13
Semarang yang dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata raport mata pelajaran pro
duktif tahun pelajaran 2005/2006. 2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil be
lajar Menurut Slameto (2003: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar d
apat digolongkan menjadi 2 yaitu: a. Faktor Intern, diantaranya: 1). Faktor Jasm
aniah, diantaranya adalah : faktor kesehatan dan cacat tubuh 2). Faktor Psikolog
is, diantaranya adalah : intelegensi; perhatian; minat; bakat; motif; kematangan
; kesiapan 3). Faktor kelelahan b. Faktor ekstern, diantaranya: 1) Faktor keluar
ga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana ru
mah, keadaan ekonomi keluarga, dan sebagainya. 2) Faktor sekolah, meliputi: meto
de mengajar, kurikulum, disiplin, alat pengajaran, dan sebagainya. 3) Faktor mas
yarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, dan sebagainya. 2
.1.6 Mata Pelajaran Produktif Mata pelajaran di SMK dibedakan menjadi tiga (3) k
elompok yaitu mata pelajaran normatif, mata pelajaran adaptif dan mata pelajaran
produktif. Mata pelajaran produktif inilah yang membedakan SMK dengan SMU. Mata
pelajaran produktif adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali

14
pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan (Depdikbud, 1999: 3). Materi pelajara
n produktif untuk jurusan administrasi perkantoran kelas 2 adalah : 1) memberika
n pelayanan kepada pelanggan; 2) memproses transaksi keuangan; 3) menangani sura
t masuk dan surat keluar; 4) menghasilkan dokumen sederhana; 5) mengaplikasikan
keterampilan dasar; 6) pelatihan dasar bisnis manajemen. 2.2 Tinjauan Kreativita
s Guru Dalam Proses Belajar Mengajar 2.2.1 Pengertian Kreativitas Pengertian kre
ativitas sudah banyak dikemukakan oleh para ahli berdasarkan pandangan yang berb
eda-beda, seperti yang dikemukakan oleh Utami Munandar (1992: 47) menjelaskan pe
ngertian kreativitas dengan mengemukakan beberapa perumusan yang merupakan kesim
pulan para ahli mengenai kreativitas. Pertama, kreativitas adalah kemampuan untu
k membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.
Kedua, kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan b
erdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawab
an terhadap suatu masalah, dimana penekanaannya adalah pada kuantitas, ketepatgu
naan, dan keragaman jawaban (Utami Munandar, 1992: 48). Ketiga secara operasiona
l kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, k
eluwesan (fleksibilitas), dan orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan,
memperkaya, merinci) suatu gagasan.

15
Slameto (2003: 145) menjelaskan bahwa pengertian kreativitas berhubungan dengan
penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggu
nakan sesuatu yang telah ada. Sesuatu yang baru itu mungkin berupa perbuatan ata
u tingkah laku, bangunan, dan lain-lain. Menurut Moreno dalam Slameto (2003: 146
) yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah
diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan se
suatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru ba
gi orang lain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode
mengajar dengan diskusi yang belum pernah ia pakai. Menurut Cece Wijaya dan Tabr
ani Rusyan (1991:189), kreativitas biasanya diartikan sebagai kemampuan untuk me
nciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang
merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada.
Bila konsep ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkutan mungk
in menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar baru dan orisinil (asli
ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan modifikasi dari berbagai strategi ya
ng ada sehingga menghasilkan bentuk baru. Guru adalah tenaga pendidik yang membe
rikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah (Djamarah, 1995: 126). B
erdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kreativitas g
uru adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang

16
baru maupun mengembangkan hal-hal yang sudah ada untuk memberikan sejumlah penge
tahuan kepada anak didik di sekolah. 2.2.2 Ciri-ciri Kreativitas Untuk disebut s
ebagai seorang yang kreatif, maka perlu diketahui tentang ciri-ciri atau karakte
ristik orang yang kreatif. Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat orang ahli
tentang ciri-ciri orang yang kreatif. Menurut Utami Munandar dalam Reni Akbar Ha
wadi dkk. (2001:5-10) menjabarkan ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif sebagai b
erikut: a. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (Aptitude) 1). Keterampilan berp
ikir lancar yaitu (a) mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah
atau pertanyaan, (b) memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai
hal, (c) selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. 2). Keterampilan berpikir lu
wes (Fleksibel) yaitu (a) menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang ber
variasi, (b) dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, (
c) mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, (d) mampu mengubah car
a pendekatan atau cara pemikiran. 3) Keterampilan berpikir rasional yaitu (a) ma
mpu melahirkan ungkapan yang baru dan unik, (b) memikirkan cara yang tidak lazim
untuk mengungkapkan diri, (c) mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazi
m dari bagian-bagian atau unsur-unsur.

17
4) Keterampilan
memperinci
atau
mengelaborasi
yaitu
(a)
mampu
memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, (b) menambahkan atau mem
perinci detil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menari
k. 5) Keterampilan menilai (mengevaluasi) yaitu (a) menentukan patokan penilaian
sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau
suatu tindakan bijaksana, (b) mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang t
erbuka, (c) tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya. b. Cir
i-ciri Afektif (Non-aptitude) 1) Rasa ingin tahu yaitu (a) selalu terdorong untu
k mengetahui lebih banyak, (b) mengajukan banyak pertanyaan, (c) selalu memperha
tikan orang, objek dan situasi, (d) peka dalam pengamatan dan ingin
mengetahui/meneliti. 2) Bersifat imajinatif yaitu (a) mampu memperagakan atau me
mbayangkan hal-hal yang belum pernah terjadi, (b) menggunakan khayalan dan kenya
taan. 3) Merasa tertantang oleh kemajuan yaitu (a) terdorong untuk mengatasi mas
alah yang sulit, (b) merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit, (c) lebi
h tertarik pada tugas-tugas yang sulit. 4) Sifat berani mengambil resiko yaitu (
a) berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar, (b) tidak takut gagal a
tau mendapat kritik,

18
(c) tidak menjadi ragu-ragu karena ketidakjelasan, hal-hal yang tidak konvension
al, atau yang kurang berstruktur. 5) Sifat menghargai yaitu (a) dapat menghargai
bimbingan dan pengarahan dalam hidup, (b) menghargai kemampuan dan bakat-bakat
sendiri yang sedang berkembang. Sedangkan menurut pendapat Sund dalam Slameto (2
003:147-148) menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal mela
lui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut: a. Hasrat keingintahuan yang cukup bes
ar; b. Besikap terbuka terhadap pengalaman baru; c. Panjang akal; d. Keinginan u
ntuk menemukan dan meneliti; e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan su
lit; f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan; g. Memiliki dedikasi
bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas; h. Berpikir fleksibel; i. Menang
gapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak; j. K
emampuan membuat analisis dan sitesis; k. Memiliki semangat bertanya serta menel
iti; l. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik; m. Memililki latar belakang mem
baca yang cukup luas.

19
Menurut Sidneu Parnes, Ruth Noller, M.O. Edwards dalam Reni Akbar Hawadi dkk. (2
001:42) mengemukakan tentang teknik pemecahan masalah secara kreatif melalui 5 (
lima) tahap yaitu : pertama, menemukan fakta (fact finding) dalam tahapan ini di
ajukan pertanyaan-pertanyaan faktual, yang menanyakan tentang apa yang terjadi d
an yang ada sekarang atau di masa lalu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dikelompo
kkan kedalam dua fase, yaitu fase divergen dimana pertanyaan-pertanyaan ditulis
berdasarkan apa yang muncul dari pikiran kita dengan tidak mempersoalkan apakah
pertanyaan tersebut bisa memperoleh data yang relevan atau tidak. Fase konvergen
, dimana pertanyaanpertanyaan faktual diseleksi mana yang penting dan relevan da
n selanjutnya dicari jawaban yang paling tepat. Kedua, menemukan masalah (proble
m finding) dalam tahap ini diajukan banyak kemungkinan pertanyaan kreatif. Perta
nyaan-pertanyaan tersebut diangkat dalam penemuan fakta. Ketiga, menemukan gagas
an (idea finding) dalam tahap ini diinginkan untuk diperoleh alternatif jawaban
sebanyak mungkin untuk pemecahan masalah yang telah ditentukan dalam tahap sebel
umnya yaitu mengumpulkan alternatif jawaban sebanyak-banyaknya dan menyeleksi ja
waban atau gagasan yang paling relevan dan tepat untuk memecahkan masalah. Keemp
at, menemukan jawaban (solution finding) dalam tahap ini disusun kriteria, tolok
ukur, atau persyaratan untuk menentukan jawaban. Melalui pemikiran divergen, to
lok ukur disusun berdasarkan antisipasi terhadap semua kemungkinan yang bakal te
rjadi baik yang bersifat positif maupun negatif sekiranya salah satu gagasan dip
akai dalam

20
pemecahan masalah. Sedangkan berpikir konvergen, alternatif jawaban yang ditemuk
an berdasarkan tolak ukur yang telah disusun diseleksi mana yang lebih tepat dan
relevan atau berisiko paling rendah apabila diangkat sebagai jawaban yang akan
dipakai untuk memecahkan masalah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang
yang kreatif mempunyai suatu motivasi yang tinggi dalam mengenal masalah-masalah
yang bernilai. Mereka dapat memusatkan perhatiannya pada suatu masalah secara a
lamiah dan mengkaitkannya baik secara sadar atau tidak, untuk memecahkannya. Ia
menerima ide yang baru, yang muncul dari dirinya sendiri atau yang dikemukakan o
leh orang lain. Kemudian ia mengkombinasikan pikirannya yang matang dengan intui
sinya secara selektif, sebagai dasar pemecahan yang baik. Ia secara energik ment
erjemahkan idenya melalui tindakan dan mengakibatkan hasil pemecahan masalah yan
g sangat berguna. Ciri-ciri perilaku yang ditemukan pada orang-orang yang member
ikan sumbangan kreatif yang menonjol terhadap masyarakat dikemukakan oleh Munand
ar (1999: 36) sebagai berikut: (1) Berani dalam pendirian/keyakinan; (2) Ingin t
ahu; (3) Mandiri dalam berpikir dan mempertimbangkan; (4) Menyibukkan diri terus
menerus dengan kerjanya; (5) Intuitif; (6) Ulet; (7) Tidak bersedia menerima pe
ndapat dan otoritas begitu saja. Berbagai macam karakteristik diatas jarang seka
li tampak pada seseorang secara keseluruhan, akan tetapi orang-orang yang kreati
f akan lebih banyak memiliki ciri-ciri tersebut. Dari berbagai karakteristik ora
ng yang kreatif dapat

21
disimpulkan bahwa guru yang kreatif cirinya adalah : punya rasa ingin tahu yang
dimanfaatkan semaksimal mungkin, mau bekerja keras, berani, kemampuan intelektua
lnya dimanfaatkan semaksimal mungkin, mandiri, dinamis, penuh inovasi/gagasan da
n daya cipta, bersedia menerima informasi, menghubungkan ide dan pengalaman yang
diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, cenderung menampilkan berbagai alt
ernatif terhadap subyek tertentu. 2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativi
tas Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa kreativitas dapat ditumbuhke
mbangkan melalui suatu proses yang terdiri dari beberapa faktor yang dapat mempe
ngaruhinya. Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan (1991:189-190) kreativitas se
cara umum dipengaruhi kemunculannya oleh adanya berbagai kemampuan yang dimiliki
, sikap dan minat yang positif dan tinggi terhadap bidang pekerjaan yang ditekun
i, serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas. Tumbuhnya kreativitas di kalangan g
uru dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya: a. Iklim kerja yang memungkinkan
para guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas b. Ke
rjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan dalam memecahkan per
masalahan yang dihadapi c. Pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap
setiap upaya yang bersifat positif bagi para guru untuk meningkatkan prestasi be
lajar siswa.

22
d. Perbedaan status yang tidak terlalu tajam di antara personel sekolah sehingga
memungkinkan terjalinnya hubungan manusiawi yang lebih harmonis. e. Pemberian k
epercayaan kepada para guru untuk meningkatkan diri dan mempertunjukkan karya da
n gagasan kreatifnya. f. Menimpakan kewenangan yang cukup besar kepada para guru
dalam melaksanakan tugas dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pelaks
anaan tugas g. Pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalam me
rumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang merupakan bagian dalam merumuskan kebi
jakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan di sekolah yang bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningk
atan hasil belajar. 2.2.4 Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar Mengaja
r adalah suatu perbuatan yang kompleks, disebut kompleks karena dituntut dari gu
ru kemampuan personil, profesional, dan sosial kultural secara terpadu dalam pro
ses belajar mengajar. Dikatakan kompleks karena dituntut dari guru tersebut inte
grasi penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam interaksi siswa. Dik
atakan kompleks karena sekaligus mengandung unsur seni, ilmu, teknologi, pilihan
nilai dan keterampilan dalam proses belajar mengajar.

23
Dalam proses belajar mengajar sesuai dengan perkembangannya guru tidak hanya ber
peran untuk memberikan informasi terhadap siswa, tetapi lebih jauh guru dapat be
rperan sebagai perencana, pengatur dan pendorong siswa agar dapat belajar secara
efektif dan peran berikutnya adalah mengevaluasi dari keseluruhan proses belaja
r mengajar. Jadi dalam situasi dan kondisi bagaimanapun guru dalam mewujudkan pr
oses belajar mengajar tidak terlepas dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan eva
luasi karena guru yang baik harus mampu berperan sebagai planner, organisator, m
otivator dan evaluator. Dari uraian diatas jelas bahwa dalam proses belajar meng
ajar diperlukan guru-guru yang profesional dan paling tidak memiliki tiga kemamp
uan yaitu kemampuan membantu siswa belajar efektif sehingga mampu mencapai hasil
yang optimal, kemampuan menjadi penghubung kebudayaan masyarakat yang aktif dan
kreatif serta fungsional dan pada akhirnya harus memiliki kemampuan menjadi pen
dorong pengembangan organisasi sekolah dan profesi. Dengan kemampuan ini diharap
kan guru lebih kreatif dalam proses belajar mengajarnya. Ada beberapa syarat unt
uk menjadi guru yang kreatif sebagaimana yang dikemukakan oleh munandar (1985:67
) yaitu : 1. profesional, yaitu sudah berpengalaman mengajar, menguasai berbagai
teknik dan model belajar mengajar, bijaksana dan kreatif mencari berbagai cara,
mempunyai kemampuan mengelola kegiatan belajar secara individual dan kelompok,
disamping secara klasikal, mengutamakan standar prestasi

24
yang tinggi dalam setiap kesempatan, menguasai berbagai teknik dan model penelit
ian. 2. memiliki kepribadian, antara lain : bersikap terbuka terhadap hal-hal ba
ru, peka terhadap perkembangan anak, mempunyai pertimbangan luas dan dalam, penu
h perhatian, mempunyai sifat toleransi, mempunyai kreativitas yang tinggi, bersi
kap ingin tahu. 3. menjalin hubungan sosial, antara lain : suka dan pandai berga
ul dengan anak berbakat dengan segala keresahannya dan memahami anak tersebut, d
apat menyesuaikan diri, mudah bergaul dan mampu memahami dengan cepat tingkah la
ku orang lain. Apabila syarat diatas terpenuhi maka sangatlah mungkin ia akan me
njadi guru yang kreatif, sehingga mampu mendorong siswa belajar secara aktif dal
am proses belajar mengajar. Menurut Budi Purwanto (2004:36-41) tahapan dalam keg
iatan belajar mengajar pada dasarnya mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan eval
uasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dal
am merencanakan PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara guru dalam mengada
kan evaluasi. 1. Cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar Seorang gu
ru didalam merencanakan proses belajar mengajar diharapkan mampu berkreasi dalam
hal:

25
a. Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional dengan baik dalam pe
rencanaan proses belajar mengajar, perumusan tujuan pembelajaran merupakan unsur
terpenting, sehingga perlu dituntut kreativitas guru dalam menentukan tujuan-tu
juan yang dipandang memiliki tingkatan yang lebih tinggi. Dibidang kognitif sisw
a diharapkan mampu memahami secara analisa, sintesa, dan mampu mengadakan evalua
si tidak hanya sekedar ingatan atau pemahaman saja. Disamping itu diharapkan dap
at mengembangkan berpikir kritis yang akhirnya digunakan untuk mengembangkan kre
ativitas. b. Memilih buku pendamping bagi siswa selain buku paket yang ada yang
benar-benar berkualitas dalam menunjang materi pelajaran sesuai kurikulum yang b
erlaku. Untuk menentukan buku-buku pendamping diluar buku paket yang diperuntukk
an siswa menuntut kreativitas tersendiri yang tidak sekedar berorientasi kepada
banyaknya buku yang harus dimiliki siswa, melainkan buku yang digunakan benarben
ar mempunyai bobot materi yang menunjang pencapaian kurikulum bahkan mampu menge
mbangkan wawasan bagi siswa dimasa datang. c. Memilih metode mengajar yang baik
yang selalu menyesuaikan dengan materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada.
Metode yang digunakan guru dalam mengajar akan berpengaruh terhadap lancarnya pr
oses belajar mengajar, dan menentukan tercapainya tujuan dengan

26
baik. Untuk itu diusahakan dalam memilih metode yang menuntut kreativitas pengem
bangan nalar siswa dan membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Suatu misal p
enggunaan metode diskusi akan lebih efektif dibanding dengan menggunakan metode
ceramah, karena siswa akan dituntut lebih aktif dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar nantinya. d. Menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menari
k minat siswa. Penggunaan alat peraga atau media pendidikan akan memperlancar te
rcapainya tujuan pembelajaran. Guru diusahakan untuk selalu kreatif dalam mencip
takan media pembelajaran sehingga akan lebih menarik perhatian siswa dalam mengi
kuti proses belajar mengajar. Penggunaan media/alat peraga yang menarik akan mem
bangkitkan motivasi belajar siswa. Diusahakan seorang guru mampu menciptakan ala
t peraga sendiri yang lebih menarik dibandingkan dengan alat peraga yang dibeli
dari toko walaupun bentuknya lebih sederhana. 2. Cara guru dalam pelaksanaan pro
ses belajar mengajar Unsur-unsur yang ada dalam pelaksanaan proses belajar menga
jar adalah bagaimana seorang guru dituntut kreasinya dalam mengadakan persepsi.
Persepsi yang baik akan membawa siswa memasuki materi pokok atau inti pembelajar
an dengan lancar dan jelas. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, bahasan y
ang akan diajarkan dibahas dengan

27
bermacam-macam metode dan teknik mengajar. Guru yang kreatif akan memprioritaska
n metode dan teknik yang mendukung berkembangnya kreativitas. Dalam hal ini pula
, keterampilan bertanya sangat memegang peranan penting. Guru yang kreatif akan
mengutamakan pertanyaan divergen, pertanyaan ini akan membawa para siswa dalam s
uasana belajar aktif. Dalam hal ini guru harus memperhatikan cara-cara mengajark
an kreativitas seperti tidak langsung memberikan penilaian terhadap jawaban sisw
a. Jadi guru melakukan teknik brainstorming. Diskusi dalam belajar kecil memegang
peranan didalam mengembangkan sikap kerjasama dan kemampuan menganalisa jawabanjawaban siswa setelah dikelompokkan dapat merupakan beberapa hipotesa terhadap m
asalah. Selanjutnya guru boleh menggugah inisiatif siswa untuk melakukan eksperi
men. Dalam hal ini ide-ide dari para siswa tetap dihargai meskipun idenya itu ti
dak tepat. Yang penting setiap anak diberi keberanian untuk mengemukakan pendapa
tnya, termasuk didalam hal ini daya
imajinasinya. Seandainya tidak ada satupun cara yang sesuai atau memadai yang di
kemukakan oleh para siswa, maka guru boleh membimbing cara-cara melaksanakan eks
perimennya. Tentu saja guru tersebut harus menguasai seluruh langkah-langkah pel
aksanannya. Dianjurkan supaya guru mengutamakan metode penemuan.
Pendayagunaan alat-alat sederhana atau barang bekas dalam kegiatan belajar. Meng
ajar sangat dianjurkan, guru yang kreatif akan

28
melakukannya, ia dapat memodivikasi atau menciptakan alat sederhana untuk keperl
uan belajar mengajar, sehingga pada prinsipnya guru dalam pelaksanaan proses bel
ajar mengajar dituntut kreativitasnya dalam mengadakan apersepsi, penggunaan tek
nik dan metode pembelajaran sampai pada pemberian teknik bertanya kepada siswa,
agar pelaksanaan proses belajar mengajar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Cara guru dalam mengadakan evaluasi Proses belajar mengajar senantiasa disert
ai oleh pelaksanaan evaluasi. Namun demikian, didalam kegiatan belajar mengajar
seorang guru yang kreatif tidak akan cepat memberi penilaian terhadap ide-ide at
au pertanyaan dan jawaban anak didiknya meskipun kelihatan aneh atau tidak biasa
. Hal ini sangat penting di dalam pelaksanaan diskusi. Kalau dikatakan bahwa unt
uk mengembangkan kreativitas, maka salah satu caranya adalah dengan menggunakan
keterampilan proses dalam arti pengembangan dan penguasaan konsep melalui bagaim
ana belajar konsep, maka dengan sendirinya evaluasi harus ditujukan kepada keter
ampilan proses yang dicapai siswa disamping evaluasi kemampuan penguasaan materi
pelajaran. Adapun kecenderungan melakukan penilaian hanya menggunakan tes pilih
an berganda, ataupun pertanyaan yang hanya menuntut satu jawaban benar, merupaka
n tantangan atau hambatan bagi pengembangan, sehingga perlu kiranya diperlukan p
enilaian seperti yang dikembangkan dalam pelaksanaan kurikulum

29
berbasis kompetensi yaitu penilaian dengan portofolio, dimana mencakup penilaian
dari segi kognitif, penilaian yang menyangkut perilaku siswa (afektif), dan pen
ilaian yang menyangkut keterampilan motorik siswa (psikomotorik), sehingga guru
mempunyai perangkat penilaian yang lengkap dari masing-masing siswa yang nantiny
a akan berbarengan dalam penentuan akhir dari keberhasilan siswa tersebut. 2.3 T
injauan Fasilitas Belajar 2.3.1 Pengertian Fasilitas Belajar Fasilitas adalah sa
rana dan prasarana. Sarana dan prasarana sendiri adalah: Sarana belajar meliputi
semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam pendidikan dis
ekolah misalnya gedung sekolah, ruangan, meja, kursi, alat peraga dan lain-lain.
Sedangkan prasarana merupakan semua komponen yang secara tidak lansung menunjan
g jalannya proses belajar mengajar serta pendidikan sekolah, misalnya jalan menu
ju ke sekolah, halaman sekolah, tata tertib dan lain-lain. Proses belajar mengaj
ar akan semakin sukses jika ditunjang dengan adanya fasililtas belajar atau yang
disebut sarana dan prasarana pendidikan. Menurut Djamarah (1995:92) fasilitas b
elajar merupakan kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. Denga
n adanya fasilitas belajar akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Tim Pe
nyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Depdikbud dalam Arikunto (1988:23), ya
ng dimaksud dengan: Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dala
m proses belajar mengajar yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapai
an tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien.

30
Sedangkan Aswarni Sudjud, Tatang M. Amirin & Sutiman (1988:70) mengemukakan bahw
a : Sarana pendidikan lazim dimaksudkan sebagai fasilitas fisik yang langsung me
ndukung proses pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media pendidikan, pendap
at lain memasukkan meja, kursi belajar, papan tulis dan gedung). Prasarana pendi
dikan dimaksudkan sebagai fasilitas fisik yang tidak langsung mendukung proses b
elajar mengajar (proses pendidikan) yakni:gedung/ruang belajar, meubeler, jalan
menuju sekolah, asrama, kantin dan sebagainya. 2.3.2 Ruang Lingkup Fasilitas Bel
ajar Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belaj
ar siswa, jelaslah bila dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika ditun
jang dengan fasilitas yang memadai dan dalam hal ini akan diuraikan mengenai rua
ng lingkup fasilitas belajar. Ditinjau dari fungsi dan peranannya terhadap pelak
sanaan proses belajar mengajar, Arikunto (1987:10) mengemukakan bahwa sarana pen
didikan atau sarana materiil dibedakan menjadi 3 macam yaitu : 1) Alat Pelajaran
2) Alat Peraga 3) Media Pengajaran. Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui
bahwa fasilitas belajar adalah semua peralatan dan perlengkapan yang secara lan
gsung digunakan dalam proses belajar mengajar yang terdiri dari alat pelajaran,
alat peraga dan media pengajaran/media pendidikan. 1) Alat pelajaran adalah bend
a yang dipergunakan langsung dalam proses belajar mengajar baik itu oleh guru ma
upun siswa. Menurut Arikunto (1987:11-12) alat pelajaran di sekolah dibagi menja
di beberapa bentuk antara lain:

31
(a) Buku-buku
termasuk
didalamnya
buku-buku
yang
ada
diperpustakaan, buku-buku dikelas baik itu sebagai buku pegangan untuk guru maup
un buku pelajaran untuk siswa (b) Alat-alat peraga digunakan oleh guru pada saat
mengajar, baik yang sifatnya tahan lama dan disimpan disekolah maupun yang diad
akan seketika oleh guru pada jam pelajaran (c) Alat-alat praktek, baik itu yang
ada dilaboratorium, bengkel kerja, ataupun ruang-ruang praktek (kearsipan, menge
tik, dan
sebagainya) (d) Alat tulis menulis, seperti papan tulis, penghapus, kapur, kayu
penggaris, dan sebagainya.. 2) Alat peraga adalah segala sesuatu yang dipergunak
an oleh guru untuk memperagakan atau memperjelas pelayanan. (Arikunto,1987:13). A
dapun menurut Anwar Yastin Med (1987:13), yang dikutip oleh Arikunto (1987:13) b
ahwa : Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa p
erbuatan-perbuatan/benda-benda yang mudah memberikan pengertian kepada anak didi
k berturut-turut dari perbuatan yang abstrak sampai kepada benda yang sangat kon
kret. 3) Media pengajaran/pendidikan Menurut Arikunto (1987:14) media pengajaran a
dalah suatu sarana yang digunakan untuk menampilkan pelajaran. Sedangkan menurut
Umar Suwito (1978:13) bahwa media pendidikan adalah sarana pendidikan yang diguna
kan sebagai perantara dalam proses

32
belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencap
ai tujuan pendidikan. Menurut The Liang Gie, (2002:33) dalam bukunya yang berjudu
l Cara Belajar Yang Efisien mengatakan bahwa untuk belajar yang baik hendaknya ter
sedia fasilitas belajar yang memadai antara lain tempat/ruangan belajar, peneran
gan yang cukup, buku-buku pegangan dan kelengkapan peralatan praktek. a. Tempat
atau ruang belajar Salah satu syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya i
alah tersedianya tempat atau ruang belajar. Tempat/ruang belajar inilah yang dig
unakan oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan tempat/ruang
belajar yang memadai dan nyaman untuk belajar maka siswa akan memperolah hasil
belajar yang baik. b. Penerangan Penerangan yang terbaik ialah sinar matahari ka
rena warnanya putih dan sangat intensif. Namun apabila cuaca tidak baik pihak se
kolah juga harus menyediakan penerangan sehingga tidak akan mengganggu proses be
lajar mengajar dikelas. c. Buku-buku pegangan Syarat yang lain dalam kegiatan be
lajar mengajar yaitu buku-buku pegangan. Buku-buku pegangan yang dimaksud disini
adalah buku-buku pelajaran yang dapat menunjang pemahaman siswa dalam menerima
materi yang disampaikan oleh guru. d. Kelengkapan peralatan praktek

33
Selain buku-buku pegangan, peralatan praktek juga penting untuk menunjang kegiat
an belajar mengajar. Belajar tidak dapat dilakukan peralatan praktek yang lengka
p. Menurut Tuu (2004:84) faktor sarana sekolah yang dapat mempengaruhi hasil bela
jar siswa seperti gedung, ruangan, penerangan, meja kursi, buku-buku, alat-alat
praktek dan sebagainya. Dengan sarana sekolah yang memadai akan membantu pencapa
ian hasil belajar yang baik pula. Dengan demikian indikator fasilitas belajar da
lam penelitian ini mengingat fasilitas yang dimaksud disini adalah fasilitas yan
g disediakan oleh pihak sekolah guna menunjang proses belajar mengajar yang nant
inya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah : a. Tempat/ruang bela
jar b. Penerangan c. Buku-buku pegangan d. Kelengkapan peralatan praktek 2.4 Ker
angka Berpikir Hakikat hasil belajar adalah hasil interaksi antara faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil bela
jar siswa adalah kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Secara garis be
sar yang menjadi inidikator dari faktor kreativitas guru adalah cara guru dalam
merencanakan proses belajar mengajar (PBM), cara guru dalam pelaksanaan PBM, dan
cara guru dalam mengevaluasi PBM. Di samping faktor kreativitas guru dalam pros
es belajar mengajar, fasilitas belajar juga berpengaruh terhadap hasil belajar m
ata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan administrasi perkantoran SMK Nege
ri 2 Semarang tahun

34
pelajaran 2005/2006. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai akan menunjang
proses belajar mengajar yang nantinya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Ad
apun yang menjadi indikator dari fasilitas belajar adalah tempat atau ruang bela
jar, penerangan, buku-buku pegangan, dan kelengkapan peralatan praktek. Yang dap
at digambarkan dalam paradigma sebagai berikut: Kreativitas Guru dalam proses be
lajar mengajar (X1) a. Cara guru dalam merencanakan PBM b. Cara guru dalam pelak
sanaan PBM c. Cara guru dalam mengadakan evaluasi . Fasilitas Belajar (X2) a. Te
mpat/ruang belajar b. Penerangan c. Buku-buku pegangan d. Kelengkapan peralatan
praktek
Hasil Belajar mata pelajaran produktif (Y) Nilai rata-rata raport mata pelajaran
produktif
Gambar 1. Kerangka Berpikir 2.5 Hipotesis Penelitian Hipotesis dapat diartikan s
ebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, s
ampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64). Yang menjadi hi
potesis dalam penelitian ini adalah: Ada pengaruh yang signifikan antara kreativi
tas guru dalam proses belajar mengajar dan fasilitas belajar terhadap hasil bela
jar mata pelajaran produktif siswa kelas II jurusan administrasi perkantoran SMK
Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006.

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan subyek penelitia
n (Arikunto, 2002: 108). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua
siswa kelas II Jurusan administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang dengan ju
mlah siswa 119 orang yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1. Daftar
Penyebaran Anggota Populasi Siswa Kelas II Jurusan Administrasi Perkantoran SMK
N 2 Semarang tahun pelajaran 2005/2006 No. 1. 2. 3. Kelas II AP 1 II AP 2 II AP
3 Jumlah (Sumber : Tata Usaha SMK N 2 Semarang) 3.2. Sampel Penelitian Sampel a
dalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.(Arikunto 2002:109). Tekni
k pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik propotional random
sampling mengingat penelitian ini bersifat homogen dilihat dari kelas, jurusan d
an tahun pelajaran sama. Ukuran sampel dari populasi penelitian ini ditentukan d
engan menggunakan rumus Slovin. Dalam pengambilan sampel tersebut persen kelongg
aran ketidaktelitian karena Jumlah siswa 39 orang 40 orang 40 orang 119 orang
35

36
kesalahan pengambilan sampel dapat ditolerir atau yang diinginkan adalah 5% meng
ingat semakin kecil persen kelonggaran ketidaktelitian dalam pengambilan sampel,
maka jumlah sampel akan semakin banyak sehingga akan lebih representatif. Rumus
Slovin adalah sebagai berikut:
n=
N 1 + Ne 2
Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketida
ktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diingink
an yaitu 5%. (Umar, 1999:78) Sampel dalam penelitian ini adalah :
n=
=
N 1 + Ne 2
119 2 1 + 119 (0 .05 ) 119 119 = 1 + 119(0,0025) 1 + (0 , 3 ) 119 = 91,54 (dibul
atkan menjadi 92 orang) 1,3
=
=
sehingga terdapat 92 siswa kemudian disebar pada 3 kelas, yaitu :

37
Tabel 2. Daftar Penyebaran Anggota Sampel Siswa Kelas II Jurusan Administrasi Pe
rkantoran SMK N 2 Semarang tahun pelajaran 2005/2006 No. Kelas Jumlah Siswa Samp
el
1. 2. 3.
II AP 1 II AP 2 II AP 3
Jumlah
39 Orang 40 Orang 40 Orang
30 Orang 31 Orang 31 Orang
92 Orang
Untuk pengambilan sampel diatas menggunakan teknik random sampling yaitu pengamb
ilan sampel dengan cara mengacak jumlah sampel yang ada dengan cara diundi dan s
etiap individu diberi peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel.
3.3. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu pe
nelitian (Arikunto, 2002:99). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi du
a yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan uraian sebagai beriku
t : 1. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab peru
bahan timbulnya variabel terlihat (Sugiyono, 2002:21). Dalam penelitian ini ada
dua variabel bebas, yaitu : a. Variabel bebas satu (X1) adalah Kreativitas Guru
dalam proses belajar mengajar, dengan indikator sebagai berikut :1)Cara guru dal
am

38
merencanakan PBM; 2) Cara guru dalam pelaksanaan PBM; 3) Cara guru dalam mengada
kan evaluasi b. Variabel bebas dua (X2) adalah Fasilitas belajar, dengan indikat
or sebagai berikut :1) Tempat/ruang belajar; 2) Penerangan; 3) Bukubuku pegangan
; 4) Kelengkapan peralatan praktek. 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat ada
lah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel (S
ugiyono, 2002:21). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ma
ta pelajaran produktif dengan melihat nilai rata-rata raport untuk mata pelajara
n produktif.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Metode D
okumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada
barang-barang tertulis (Arikunto, 2002: 28). Metode dokumentasi dalam penelitia
n ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang jumlah siswa kelas II jurusan ad
ministrasi perkantoran SMK N 2 Semarang, nama-nama siswa kelas II jurusan admini
strasi perkantoran SMK N 2 Semarang. 2. Metode Kuesioner atau Angket Kuesioner a
dalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dar
i responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (
Arikunto, 2002: 128). Angket dalam penelitian

39
ini
terdiri
dari
butir-butir
pertanyaan
yang
dipergunakan
untuk
mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel kreativitas guru dalam proses b
elajar mengajar dan fasilitas belajar. Dalam penelitian ini menggunakan angket t
ertutup dan berskala, jawaban telah disediakan sehingga responden tinggal mengis
i dengan tanda checklist () pada kolom yang telah disediakan. Adapun alternatif j
awaban yang digunakan sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) dengan skor 4 Setuju (
S) dengan skor 3 Kurang Setuju (KS) dengan skor 2 Tidak Setuju (TS) dengan skor
1
3.5. Validitas dan Reliabilitas 3.5.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau ke
sahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai valid
itas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validi
tas yang rendah (Arikunto, 2002: 144). Uji validitas terhadap instrumen yang dip
ergunakan dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang dipergunakan terseb
ut dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas
untuk instrumen kreativitas guru dalam PBM (X1), fasilitas belajar

40
(X2) dan hasil belajar mata pelajaran produktif (Y) menggunakan analisis butir d
engan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu:
rxy =
{N X ( X )}{N Y ( Y )}
2 2 2 2
N XY ( X )( Y )
Dimana: rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N X Y : jumlah
responden : skor item : skor total
(Arikunto, 2002: 146) Kemudian hasil rhitung dikonsultasikan dengan rtabel denga
n taraf signifikasi 5%. Jika didapatkan harga rhitung > rtabel, maka butir instr
umen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebaliknya jika harga rhitung < rtabel,
maka dikatakan bahwa instrumen tidak valid (Arikunto, 2002:146). Hasil ujicoba i
nstrumen yang terdiri dari 36 butir soal pada 15 responden adalah sebagai beriku
t:
Tabel 3. Hasil Uji Validitas
No. Soal 1. 2. 3. 4. 5.
rxy 0,781 0,738 0,745 0,637 0,796
rtabel 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid

41
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
27. 28. 29. 30. 31. 32.
0,695 0,642 0,747 0,631 0,806 0,757 0,724 0,707 0,598 0,730 0,678 0,731 0,686 0,
726 0,832 0,640 0,793 0,777 0,771 0,651 0,831 0,850 0,814 0,746 0,841 0,646 0,80
6
0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,
514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,51
4
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Va
lid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Vali
d

42
33. 34. 35. 36.
0,825 0,835 0,820 0,060
0,514 0,514 0,514 0,514
Valid Valid Valid Tidak Valid
Sumber : Data Penelitian, diolah. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat
1 butir soal yang tidak valid, karena harga rhitung < rtabel = 0,514. Untuk but
ir soal yang tidak valid tersebut tidak digunakan untuk pengambilan data penelit
ian, selanjutnya untuk 35 pertanyaan yang lain memiliki harga rhitung > rtabel =
0,514 untuk = 5% deng n n = 15. Deng n demiki n 35 butir so l tersebut dik t k
n v lid d n d p t digun k n untuk peng mbil n d t peneliti n.
3.5.2. Reli bilit s
Reli bilit s menunjukk n p d su tu pengerti n b hw sesu tu instrumen cukup d p
t diperc y untuk digun k n seb g i l t pengumpul d t k ren instrumen terseb
ut sud h b ik. Reli bilit s rtiny d p t diperc y , j di d p t di nd lk n (Arik
unto, 2002: 154). Untuk menguji instrumen digun k n rumus Alph seb g i berikut:
2 k b r11 = 1 t2 k 1
Dim n : r11 k = reli bilit s instrumen = b ny kny butir pert ny n t u b ny kn
y so l

43
b2 t2
= jumlah varian butir = varian total
(Arikunto, 2002: 171) Untuk mencari varian butir digunakan rumu:
b2 =

( X ) X
N N
2
Setelah diperoleh koefiien reliabilita kemudian dikonultaikan dengan harga r
product moment pada taraf ignifikai 5 %. Jika harga r11 > rtabel maka intrum
en dapat dikatakan reliabel dan ebaliknya jika harga r11 < rtabel maka dikataka
n bahwa intrumen terebut tidak reliable. Berdaarkan hail uji reliabilita de
ngan menggunakan rumu alpha diperoleh koefiien reliabilita untuk angket kreat
ivita guru dalam proe belajar mengajar ebear 0,938 dan untuk angket failit
a belajar ebear 0,952. Pada taraf kealahan 5 % dengan n = 15 diperoleh nilai
rtabel = 0,514, karena nilai kedua koefiien terebut lebih bear dari nilai rt
abel maka dapat dinyatakan bahwa angket kreativita guru dalam proe belajar me
ngajar dan failita belajar terebut reliabel dan dapat digunakan.
3.6. Metode Analii Data
Dalam penelitian ini, metode analii data yang diambil untuk mengetahui bagaima
na hubungan atau pengaruh kreativita guru dalam proe belajar

44
mengajar dan failita belajar terhadap hail belajar mata pelajaran produktif a
dalah ebagai berikut :
3.6.1. Analii Dekriptif Perentae
Analii Dekriptif Perentae adalah metode yang digunakan untuk mendekripika
n maingmaing variabel beba yaitu kreativita guru dalam proe belajar menga
jar dan failita belajar. Dalam analii dekriptif ini, perhitungan yang digun
akan untuk mengetahui tingkat perentae kor jawaban dari maingmaing iwa y
ang diambil ebagai ampel dituli dengan rumu ebagai berikut: %= Dimana : n =
Jumlah kor jawaban reponden N = Jumlah kor jawaban ideal % = Tingkat perent
ae (Mohammad Ali, 1987:184) Untuk menentukan kategori atau jeni dekriptif per
entae yang diperoleh dari maingmaing indikator dalam variabel, dari perhitu
ngan dekriptif perentae kemudian ditafirkan ke dalam kalimat. Cara menentuka
n tingkat kriteria adalah ebagai berikut :
n x100% N

45
1.
Menentukan angka perentae tertinggi
kormakimal x100% kor min imal
4 x100% = 100% 4 2. Menentukan angka perentae terendah
kor min imal x100% kormakimal
1 x100% = 25% 4 3. 4. Rentang perentae = 100 % 25 % = 75 % Interval kela per
entae = 75 % : 4 = 18,75 %
Dengan demikian tabel kategori untuk maingmaing variabel yaitu kreativita gu
ru dalam proe belajar mengajar (X1) dan failita belajar (X2) adalah ebagai
berikut :
Tabel 4. Kriteria Analii Dekriptif Perentae No. Interval Kriteria
1. 2. 3. 4.
81,25 % < % kor 100% 62,50 % < % kor 81,25 % 43,75 % < % kor 62,50 % 25,00 %
< % kor 43,75 %
Sangat Baik Baik Kurang Baik Baik
3.6.2. Analii Regrei
Analii regrei dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat menunjukkan
hubungan antar variabel beba dengan variabel terikat. Karena

46
variabel beba ini terdapat 2 prediktor yaitu kreativita guru dalam proe bela
jar mengajar (X1) dan failita belajar (X2) yang berpengaruh terhadap hail bel
ajar mata pelajaran produktif (Y) maka hubungan kedua variabel terebut merupaka
n gari luru (linier) ehingga dalam penelitian ini menggunakan metode analii
regrei linier berganda (yaitu 2 prediktor). Sebelum dilakukan analii regrei
berganda, dilakukan uji peryaratan analii regrei ebagai berikut :
1. Uji Normalita
Sebelum ditentukan uji hipotei terlebih dahulu dilakukan pengujian data atau u
ji kenormalan data. Jika data berditribui normal, maka uji hipotei menggunak
an tatitik parametik, edangkan jika data tidak berditribui normal, maka uji
hipotei menggunakan tatitik non parametik. Untuk uji normalita data, digun
akan rumu Chi Kuadrat (X2). X2 = Dimana : Oi = frekueni obervai pada kela a
tau interval Ei = frekueni yang diharapkan pada kela I didaarkan pada ditrib
ui hipotei, yaitu ditribui normal. k = banyaknya parameter yang dietimai
(Algifari, 2000:32) (Oi Ei ) 2 E i =1 i
k

47
Jika nilai X2 lebih kecil daripada nilai kritinya (X2 tabel;df.N1k; dimana N
adalah banyaknya kela), maka dapat diimpulkan bahwa kealahan
pengganggunya (diturbance ui) kemungkinan beraal dari ditribui hipotei (di
tribui normal).
2. Uji kelinieran Regrei dan Keberartian Regrei Linier
Analii regrei melalui menghitung nilai F dengan bantuan tabel ANAVA.
Tabel 5. Analii Varian untuk uji kelinieran regrei Sumber Varian dk Jk KT F
Total Regrei (a)
n 1
Yi
2
Yi
2
2
2
( Yi) / n
JKreg = JK (b/a) JKre=
( Yi) / n
S
S
2 re
2 reg 2 re
Regrei (b/a)
1 n2
(Yi Yi) =
n2
2
S
(Yi Yi)
Tuna cocok kekeliruan k2 nk JK (TC) JK (E)
2
2 STC =
JK (TC ) k 2 JK ( E ) nk
2 STC Se2
Se2 =

JK (T) = ( Yi 2 ) JK (a) =
( Yi) / n
2

48

( Xi )( Yi) JK (b/a) = b Xi Yi n JK (TC) = JK (S) = JK (E) Dari tabel ANAVA


idapatkan : a. F = S S
2 reg 2 re
untuk uji independen maka hipotei Ho ditolak
jika F>F(1 )(1.n2) b. F =
2 STC untuk menguji tun cocok regresi linier dim n

model regresi Se2

ditol k jik F > F ((1 ) (k2, nk). (Sudj n , 1996:331332).


3.
An lisis Regresi L ngk hl ngk h y ng digun k n d l h seb g i berikut: . Menen
tuk n pers m n regresi g nd Bentuk umum regresi deng n du v ri bel beb s d l
h: Y = + b1 X 1 + b2 X 2 Dim n :

Y
= nil i estim si Y = nil i Y p d perpotong n nt r g ris linier deng n sumbu v
ertik l Y = nil i v ri bel independen X1 d n X2 = slope y ng berhubung n deng n
v ri bel X1 d n X2
X1X2 b1b2

49
b. Penguji n hipotesis peneliti n 1) Peng ruh X1 d n X2 terh d p Y sec r simult
n (uji F) ). Merumusk n hipotesis st tistik (1) H 0 : 1 = 2 = 0 , artinya X1 da
n X2 secara simultan (ersama-sama) tidak erpengaruh signifikan terhadap Y (2)
H 0 : 1 atau 2 0 , artinya X1 dan X2 secara simultan (ersamasama) erpengaruh si
gnifikan terhadap Y ). Rumus yang digunakan F= JK res / (n k 1) JK reg / k
Keterangan: F = harga F gari regrei JKreg JKre = jumlah kuadrat regrei = jum
lah kuadrat reidu
k = jumlah variabel prediktor n = jumlah reponden l = angka kontan (Sudjana, 2
002: 355) c) Kaidah pengambilan keputuan (1) Jika nilai Fhitung > Ftabel maka H
0 ditolak (2) Jika nilai Fhitung < Ftabel maka H0 diterima

50
d) Bearan X1 dan X2 ecara imultan terhadap Y Rumu yang digunakan:
R2 =
Y
JK reg
2 1
(Sudjana, 2002: 383) 2) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ecara parial (uji t) a)
Merumukan hipotei tatitik (1) H 0 : 1 = 0 , i = X1, X2 artinya X1 dan X2 se
cara parsial (sendiri-sendiri) tidak erpengaruh signifikan terhadap Y (2) H 0 :
1 0 , i = X1, X2 artinya X1 dan X2 secara parsial (sendirisendiri) erpengaruh s
ignifikan terhadap Y ) Rumus yang digunakan
t1 = ai Sai
(Sudjana, 2002:388) c) Kaidah pengamilan keputusan (1) Terima Ho, jika thitung
> ttael (2) Tolak Ho, jika thitung < ttael d) Besaran pengaruh X1 dan X2 secar
a parsial terhadap Y Rumusnya adalah seagai erikut:

51
ry1.2 = ry 2.1 =
(1 r )(1 r )
2 y2 2 12
ry1 ry 2 r12
(1 r )(1 r )
2 y1 2 12
ry 2 ry1r12
(Sudjana, 2002: 386) Bearnya kontribui dapat dilihat dari nilai kuadrat dari k
oefiien parial terebut. Untuk membantu proe pengolahan data ecara cepat da
n tepat, maka pengolahan data dilakukan melalui program SPSS (Statitical Produc
t and Service Solution).

52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Pada bab IV ini diuraikan tentang pengaruh kreativita guru d
alam proe belajar mengajar dan failita belajar terhadap hail belajar mata p
elajaran produktif iwa kela II juruan Adminitrai Perkantoran SMK Negeri 2
Semarang tahun pelajaran 2005/2006. Data yang diperoleh meliputi kreativita gur
u dalam proe belajar mengajar dan failita belajar yang diambil dari angket d
an hail belajar yang diambil dari dokumentai. Selanjutnya data yang terkumpul
dianalii dengan menggunakan analii dekriptif untuk menggambarkan maingma
ing variabel, erta analii regrei untuk pengujian hipotei penelitian. 4.1.1
. Gambaran Umum Sekolah SMK Negeri 2 Semarang (dahulu SMEA 1 Semarang) berdiri t
anggal 26 Juni 1951, berdaarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2881/B
III/51 dengan nama SMEA Negeri Semarang. Lokai pertama kali di Jl. Pattimura Se
marang yang ekarang ditempati SMP Negeri 4 Semarang dan SMP Negeri 6 Semarang.
Tahun 1986 SMEA Negeri 1 Semarang menempati dua lokai yaitu di Jl. Plampitan 35
(Gedung Lama) dan di Jl. Dr. Cipto No. 121 A Semarang (Gedung Baru) dan mulai t
ahun pelajaran 1996/1997 eluruh kegiatan
52

53
adminitrai pendidikan dan kegiatan belajar mengajar dipuatkan di Jl. Dr. Cipt
o No. 121 A Semarang. Berdaarkan urat dari Direktorat Dikmenjur Depdikbud Nomo
r : 0421/C.4/T.92 tertanggal Februari 1995 tentang penunjukan lima Sekolah Menen
gah Kejuruan (SMK) ebagai Model Pelakanaan Pendidikan Sitem Ganda (PSG) kerja
ama dengan pemerintah Jerman, SMEA 1 Semarang ditunjuk ebagai alah atu dari
lima SMK di Indoneia dan merupakan atuatunya SMEA di Indoneia yang ditunjuk
untuk melakanakan PSG kerjaama dengan pemerintah Jerman. Penunjukan SMEA 1 Sem
arang ebagai ekolah model merupakan realiai kebijakan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan dalam mewujudkan "keterkaitan dan keepadanan" (Link and Match) a
ntara pendidikan dan tuntutan dunia uaha/indutri dalam upaya meningkatkan mutu
erta keeuaian (relevani) pendidikan dan pelatihan kejuruan. 4.1.2. Kreativi
ta Guru Dalam Proe Belajar Mengajar (PBM) Guru merupakan alah atu faktor ek
tern yang mempengaruhi hail belajar iwa. Upaya guru untuk meningkatkan hail
belajar iwanya yaitu dalam proe belajar mengajar diharapkan guru dapat menc
iptakan uatu trategi mengajar yang cukup efektif ehingga iwa dapat menerima
materi dengan baik. Di SMK Negeri 2 Semarang kreativita guru dalam proe bela
jar mengajar yaitu cara guru dalam merencanakan proe belajar mengajar, cara gu
ru dalam melakanakan proe belajar mengajar dan cara guru dalam mengevaluai 
udah baik. Namun ebagian dari guru di ekolah

54
ini dalam pelakanaan proe belajar mengajar maih menggunakan metode/cara meng
ajar yang maih monoton ehingga menimbulkan kejenuhan/keboanan bagi iwanya.
4.1.3. Failita Belajar Sekolah dalam upaya meningkatkan hail belajar iwanya
alah atunya adalah dengan beruaha menyediakan failita belajar yang memadai
agar proe belajar mengajar di ekolah dapat berjalan dengan lancar ehingga t
ercapai tujuan yang diinginkan. Pihak ekolah dalam hal ini beruaha menyediakan
failita belajar diantaranya : bukubuku, perputakan, ruangruang praktek (rua
ng mengetik, ruang computer, ruang tenogarafi, ruang kearipan dan ebagainya),
ruang kela yang memadai, penerangan yang cukup. (Sumber : Data inventari SMK
Negeri 2 Semarang). 4.2. Hail Penelitian 4.2.1. Analii Dekriptif Analii de
kriptif bertujuan untuk mengetahui tingkat kreativita guru dalam proe belaja
r mengajar, failita belajar dan hail belajar mata pelajaran produktif dapat d
ilihat dari analii dekriptif perentae dan untuk membedakan dekriptif per v
ariabel elain menggunakan tabel juga menggunakan diagram batang ebagai berikut
: 1. Dekriptif Variabel Kreativita Guru Dalam Proe Belajar Mengajar (X1) Va
riabel kreativita guru dalam proe belajar mengajar terdiri dari indikator car
a guru dalam merencanakan PBM; cara guru dalam melakanakan PBM dan cara guru da
lam mengadakan evaluai.

55
Hail penelitian tentang kreativita guru dalam proe belajar mengajar berdaar
kan jawaban angket dari maingmaing iwa diperoleh eperti terangkum pada tab
el berikut ini : Tabel 6. Ditribui Kreativita Guru Dalam Proe Belajar Menga
jar No. Interval Perentae frekueni Kriteria 1. 81,25 % < % kor 100% 28,26 %
26 Sangat Kreatif 2. 62,50 % < % kor 81,25 % 69,57 % 64 Kreatif 3. 43,75 % < %
kor 62,50 % 2,17 % 2 Kurang Kreatif 4. 25,00 % % kor 43,75 % 0,00 % 0 Tidak Kr
eatif Jumlah 100 % 92 Sumber : Data penelitian, diolah. Untuk lebih jelanya gam
baran tentang kreativita guru dalam proe belajar mengajar diajikan ecara gr
afi dengan diagram ebagai berikut :
100% 80% Ditribui (%) 60% 40% 20% 0% Sangat Kreatif Kreatif Kurang Kreatif Tid
ak Kreatif 28,26% 2,17% 69,57%
0,00%
Kategori
Gambar 2. Ditribui Bergolong Kreativita Guru dalam PBM Dari gambar diata dap
at dilihat bahwa kreativita guru dalam proe belajar mengajar ecara umum uda
h kreatif. Hal ini berarti cara guru dalam merencanakan proe belajar mengajar,
cara guru dalam melakanakan proe belajar mengajar maupun cara guru dalam men
gadakan evaluai berdaarkan jawaban dari reponden udah mendukung dalam pencap
aian hail belajar mata pelajaran produktif iwa.

56
Secara lebih rinci gambaran tentang kreativita guru dalam proe belajar mengaj
ar ditinjau dari tiaptiap indikator dapat diajikan ebagai berikut : a) Cara G
uru Dalam Merencanakan PBM Hail penelitian untuk indikator cara guru dalam mere
ncanakan proe belajar mengajar (PBM) berdaarkan jawaban angket dari maingma
ing iwa diperoleh eperti terangkum pada tabel berikut ini : Tabel 7. Ditrib
ui Cara Guru Dalam Merencanakan PBM No. Interval Perentae Frekueni Kriteria
1. 81,25 % < % kor 100% 23,91 % 22 Sangat Kreatif 2. 62,50 % < % kor 81,25 % 6
3,04 % 58 Kreatif 3. 43,75 % < % kor 62,50 % 11,96 % 11 Kurang Kreatif 4. 25,00
% % kor 43,75 % 1,09 % 1 Tidak Kreatif Jumlah 100 % 92 Sumber : Data penelitia
n, diolah. Dari tabel diata dapat terlihat cara guru dalam merencanakan proe
belajar mengajar udah kreatif baik dengan merumukan tujuan pembelajaran yang h
endak dicapai, erta menyiapkan alat peraga yang berkaitan dengan materi yang ak
an diajarkan. Hal ini didukung dengan jawaban reponden yaitu ebanyak 63,04 % m
emilih indikator cara guru dalam merencanakan proe belajar mengajar dalam kate
gori kreatif. b) Cara Guru Dalam Melakanakan PBM Hail penelitian untuk indikat
or cara guru dalam melakanakan proe belajar mengajar (PBM) berdaarkan jawaba
n angket dari maingmaing iwa diperoleh eperti terangkum pada tabel berikut
ini : No. 1. 2. 3. 4. Tabel 8. Ditribui Cara Guru Dalam Melakanakan PBM Inte
rval Perentae Frekueni Kriteria 81,25 % < % kor 100% 40,22 % 37 Sangat Kreat
if 62,50 % < % kor 81,25 % 54,35 % 50 Kreatif 43,75 % < % kor 62,50 % 5,43 % 5
Kurang Kreatif 25,00 % % kor 43,75 % 0,00 % 0 Tidak Kreatif Jumlah 100 % 92 Su
mber : Data penelitian, diolah.

57
Dari tabel diata dapat terlihat cara guru dalam melakanakan proe belajar men
gajar udah kreatif dengan penguaaan materi yang diajarkan dan menjelakan mate
ri kepada iwa dengan memberikan contohcontoh. Hal ini didukung dengan jawaban
reponden yaitu ebanyak 54,35 % memilih indikator cara guru dalam melakanakan
proe belajar mengajar dalam kategori kreatif. c) Cara Guru Dalam Mengadakan E
valuai Hail penelitian untuk indikator cara guru dalam mengadakan evaluai ber
daarkan jawaban angket dari maingmaing iwa diperoleh eperti terangkum pad
a tabel berikut ini : Tabel 9. Ditribui Cara Guru Dalam Mengadakan Evaluai In
terval Perentae Frekueni Kriteria 81,25 % < % kor 100% 52,17 % 48 Sangat Kre
atif 62,50 % < % kor 81,25 % 46,74 % 43 Kreatif 43,75 % < % kor 62,50 % 1,09 %
1 Kurang Kreatif 25,00 % % kor 43,75 % 0,00 % 0 Tidak Kreatif Jumlah 100 % 92
Sumber : Data penelitian, diolah. Dari tabel diata dapat terlihat cara guru dal
am mengadakan evaluai udah kreatif dengan memberikan pekerjaan rumah etelah 
eleai pelajaran dan elalu mengadakan tet etelah eleai atu pokok bahaan.
Hal ini didukung dengan jawaban reponden yaitu ebanyak 52,17 % memilih indikat
or cara guru dalam mengadakan evaluai dalam kategori angat kreatif. 2. Dekrip
tif Variabel Failita Belajar (X2) Variabel failita belajar terdiri dari indi
kator tempat/ruang belajar; penerangan; bukubuku pegangan; kelengkapan peralata
n praktek.
No. 1. 2. 3. 4.

58
Hail penelitian tentang failita belajar berdaarkan jawaban angket dari main
gmaing iwa diperoleh eperti terangkum pada tabel berikut ini : Tabel 10. Di
tribui Failita Belajar No. 1. 2. 3. 4. Interval Perentae 81,25 % < % kor
100% 40,22 % 62,50 % < % kor 81,25 % 54,35 % 43,75 % < % kor 62,50 % 5,43 % 25
,00 % % kor 43,75 % 0,00 % Jumlah 100 % Sumber : Data penelitian, diolah. Freku
eni 37 50 5 0 92 Kriteria Sangat Lengkap Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap
Untuk lebih jelanya gambaran tentang failita belajar diajikan ecara grafi
dengan diagram ebagai berikut :
100% Ditribui (%) 80% 54,35% 60% 40% 20% 0% Sangat Lengkap Lengkap Kurang Leng
kap Tidak Lengkap 5,43% 0,00% 40,22%
Kategori
Gambar 3. Ditribui Bergolong Failita Belajar Dari gambar diata dapat diliha
t bahwa failita belajar ecara umum failita belajar berdaarkan jawaban dari
reponden udah lengkap. Hal ini berarti tempat/ruang belajar, penerangan, buku
buku pegangan dan
kelengkapan peralatan praktek udah lengkap. Secara lebih rinci gambaran tentang
failita belajar ditinjau dari tiaptiap indikator dapat diajikan ebagai ber
ikut :

59
a) Tempat/Ruang Belajar Hail penelitian untuk indikator tempat/ruang belajar be
rdaarkan jawaban angket dari maingmaing iwa diperoleh eperti terangkum pa
da tabel berikut ini : Tabel 11. Ditribui Tempat/Ruang Belajar Interval Peren
tae Frekueni 81,25 % < % kor 100% 38,04 % 35 62,50 % < % kor 81,25 % 53,26 %
49 43,75 % < % kor 62,50 % 8,70 % 8 25,00 % % kor 43,75 % 0,00 % 0 Jumlah 100
% 92 Sumber : Data penelitian, diolah.
No. 1. 2. 3. 4.
Kriteria Sangat Lengkap Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap
Dari tabel diata dapat terlihat tempat/ruang belajar udah lengkap dengan tempa
t/ruang belajar yang udah cukup lua untuk menampung 40 iwa, keadaan kela ya
ng berih ehingga nyaman untuk belajar, erta letak ruang kela yang jauh dari
kebiingan. Hal ini didukung dengan jawaban reponden yaitu ebanyak 53,26 % mem
ilih indikator tempat/ruang belajar dalam kategori lengkap. b) Penerangan Hail
penelitian untuk indikator penerangan berdaarkan jawaban angket dari maingma
ing iwa diperoleh eperti terangkum pada tabel berikut ini : Tabel 12. Ditrib
ui Penerangan Interval Perentae 81,25 % < % kor 100% 30,43 % 62,50 % < % ko
r 81,25 % 56,52 % 43,75 % < % kor 62,50 % 13,04 % 25,00 % % kor 43,75 % 0,00 %
Jumlah 100 % Sumber : Data penelitian, diolah.
No. 1. 2. 3. 4.
Frekueni 28 52 12 0 92
Kriteria Sangat Lengkap Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap

60
Dari tabel diata dapat terlihat penerangan udah lengkap dengan penerangan lamp
u untuk maingmaing kela maupun untuk ruang praktek udah cukup memadai untuk
belajar. Hal ini didukung dengan jawaban reponden ebanyak 56,52 % memilih ind
ikator penerangan dalam kategori lengkap. c) BukuBuku Pegangan Hail penelitian
untuk indikator bukubuku pegangan berdaarkan jawaban angket dari maingmain
g iwa diperoleh eperti terangkum pada tabel berikut ini : No. 1. 2. 3. 4. Tab
el 13. Ditribui BukuBuku Pegangan Interval Perentae Frekueni 81,25 % < % 
kor 100% 44,57 % 41 62,50 % < % kor 81,25 % 45,65 % 42 43,75 % < % kor 62,50 %
8,70 % 8 25,00 % % kor 43,75 % 1,09 % 1 Jumlah 100 % 92 Sumber : Data peneliti
an, diolah. Kriteria Sangat Lengkap Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap
Dari tabel diata dapat terlihat bahwa indikator bukubuku pegangan udah lengka
p dengan penyediaan bukubuku untuk menunjang
pembelajaran, erta jumlah bukubuku yang teredia di perputakaan eimbang deng
an jumlah iwa yang membutuhkan. Hal ini didukung dengan jawaban reponden eba
nyak 45,65 % memilih indikator bukubuku pegangan dalam kategori lengkap. d) Kel
engkapan Peralatan Praktek Hail penelitian untuk indikator kelengkapan peralata
n praktek
berdaarkan jawaban angket dari maingmaing iwa diperoleh eperti terangkum
pada tabel berikut ini :

61
Tabel 14. Ditribui Kelengkapan Peralatan Praktek No. Interval Perentae Freku
eni Kriteria 1. 81,25 % < % kor 100% 50,00 % 46 Sangat Lengkap 2. 62,50 % < %
kor 81,25 % 43,48 % 40 Lengkap 3. 43,75 % < % kor 62,50 % 6,52 % 6 Kurang Leng
kap 4. 25,00 % % kor 43,75 % 0,00 % 0 Tidak Lengkap Jumlah 100 % 92 Sumber : Da
ta penelitian, diolah. Dari tabel diata dapat terlihat bahwa indikator kelengka
pan peralatan praktek udah lengkap dengan penyediaan peralatan dan tempat prakt
ek untuk maingmaing mata pelajaran produktif. Hal ini didukung dengan jawaban
reponden ebanyak 50,00 % memilih indikator bukubuku pegangan dalam kategori
angat lengkap. 3. Dekriptif Variabel Hail Belajar Mata Pelajaran Produktif (Y
) Variabel hail belajar mata pelajaran produktif dapat dilihat dari nilai ratar
ata mata pelajaran produktif pada kela II Juruan Adminitrai Perkantoran SMK
Negeri 2 Semarang tahun pelajaran 2005/2006. Berdaarkan data yang diperoleh dar
i pihak ekolah maka data hail belajar mata produktif dapat diajikan eperti t
erangkum pada tabel berikut ini : Tabel 15. Ditribui Hail Belajar Mata Pelaja
ran Produktif Interval Perentae Frekueni Kriteria 7,50 nilai < 100 63,04 % 58
Tunta nilai < 7,50 36,96 % 34 Tidak Tunta Jumlah 100 % 92 Untuk lebih jelany
a gambaran tentang hail belajar mata pelajaran
No. 1. 2.
produktif diajikan ecara grafi dengan diagram ebagai berikut :

62
80.00% Perentae 60.00% 40.00% 20.00% 0.00%
63.04% 36.96%
Tunta
Tidak Tunta
Kategori
Gambar 4. Perentae Hail Belajar Mata Pelajaran Produktif Dari tabel diata da
pat terlihat bahwa hail belajar mata pelajaran produktif udah tunta dengan pe
rentae 63,04%. 4.2.2. Uji Prayarat Analii Regrei 1. Uji Normalita Uji nor
malita dimakudkan untuk menguji kenormalan data. Jika data berditribui norma
l, maka uji hipotei menggunakan tatitik parametik, edangkan jika data tidak
berditribui normal, maka uji hipotei menggunakan tatitik non parametik. U
ji normalita data pada penelitian ini menggunakan rumu kolmogrov mirnov denga
n perhitungan program SPSS for window releae 10 dan berdaarkan lampiran 8 bah
wa harga kolmogrov mirnov untuk variabel kreativita guru dalam proe belajar
mengajar diperoleh hail 0,935 dengan probabilita 0,346 lebih bear dari 0,05.
Untuk variabel failita belajar diperoleh harga kolmogrov mirnov ebear 0,692
dengan probabilita 0,724 lebih bear dari 0,05.Dengan demikian data kreativita
 guru dalam proe belajar mengajar, failita belajar dan hail belajar mata p
elajaran produktif dalam penelitian ini berditribui normal.

63
2. Uji Kelinieran Regrei dan Keberartian Regrei Linier Uji linierita dimakud
kan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan diantara data variabel beba denga
n data variabel terikat. Apabila data berbentuk linier maka analii data menggu
nakan analii regrei linier, tetapi jika tidak linier maka analii data yang
digunakan analii regrei untuk pengujian hipotei non linier. Uji linierita
gari regrei dalam penelitian ini menggunakan uji F dan berdaarkan lampiran 8
perhitungan untuk variabel kreativita guru dalam proe belajar mengajar dipero
leh Fhitung = 0,796 dengan probabilita 0,776 lebih bear dari 0,05. Untuk varia
bel failita belajar diperoleh Fhitung = 0,888 dengan probabilita 0,653 lebih
bear dari 0,05 yang berarti data kreativita guru dalam proe belajar mengajar
, failita belajar dan hail belajar mata pelajaran produktif dalam penelitian
ini berbentuk linier ehingga analii regrei linier dapat digunakan untuk meng
uji hipotei penelitian. 3. Uji Hipotei Hipotei kerja (Ha) yang dirumukan d
alam penelitan ini adalah ada pengaruh yang ignifikan antara kreativita guru d
alam proe belajar mengajar dan failita belajar terhadap hail belajar mata p
elajaran produktif iwa kela II Juruan Adminitrai Perkantoran tahun pelajar
an 2005/2006. Analii data yang digunakan untuk menguji hipotei terebut adala
h analii regrei berganda. Ada beberapa hal yang dapat diketahui dari analii
ini antara lain : model regrei yang dapat digunakan untuk mengetahui bentuk hu
bungan antara kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita

64
belajar terhadap hail belajar mata pelajaran produktif, uji t untuk menguji ec
ara parial apakah variablevariabel beba terebut berpengaruh ecara ignifika
n, uji imultan untuk mengetahui ecara beramaama apakah kreativita guru dal
am proe belajar mengajar dan failita belajar berpengaruh ecara nyata dengan
hail belajar mata pelajaran produktif, dan koefiien determinai imultan untu
k mengetahui bearnya kontribui ecara beramaama variabel beba terhadap var
iabel terikat. Berdaarkan hail perhitungan analii regrei berganda dengan
menggunakan program SPSS for window releae 10 pada lampiran 10 diperoleh hail
eperti terangkum pada tabel berikut ini : Tabel 16. Ringkaan Analii Regrei
Berganda Keterangan Kontanta Kreativita guru dalam PBM Failita belajar Fhit
ung R R
2
Nilai 5,152 0,031 0,014 25,686 0,605 0,366 3,785 2,410 0,372 0,248
thitung variabel kreativita guru dalam PBM thitung variabel failita belajar R
parial kreativita guru dalam PBM R parial failita belajar
Pada tabel diata menunjukkan bahwa peramaan regrei berganda yang
diperoleh dari hail analii yaitu Y = 5,152 + 0,031X 1 + 0,014 X 2 . Peramaan
regrei terebut mempunyai makna ebagai berikut :

65
1. Kontanta : 5,152 Jika variabel kreativita guru dalam proe belajar mengaja
r dan failita belajar = 0, maka hail belajar mata pelajaran produktif iwa 
ebear 5,152. 2. Koefiien X1 : 0,031 Jika kreativita guru dalam proe belajar
mengajar mengalami peningkatan ebear 1 (atu) poin, ementara failita belaj
ar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hail belajar mata pelajaran p
roduktif ebear 0,031. 3. Koefiien X2 : 0,014 Jika failita belajar mengalami
peningkatan ebear 1 (atu) poin, ementara kreativita guru dalam proe bela
jar mengajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hail belajar mata p
elajaran produktif ebear 0,014. Dalam rangka pengujian hipotei yang telah di
ajukan dilakukan dengan menggunakan alat uji tatitic yaitu uji F dan uji t. a.
Pengujian ecara imultan (Uji F) Berdaarkan hail pengujian hipotei dengan
perhitungan analii regrei berganda menggunakan program SPSS for window relea
e 10 yang terangkum pada tabel 16. diperoleh Fhitung = 25,686 dengan harga ign
ifikani ebear 0,000, karena harga ignifikani kurang dari 0,05 menunjukkan b
ahwa nilai Fhitung yang diperoleh terebut ignifikan ehingga hipotei kerja (
Ha) yang diuji dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh yang ignifikan

66
antara kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita belajar terh
adap hail belajar mata pelajaran produktif iwa kela II Juruan Adminitrai
Perkantoran tahun pelajaran 2005/2006, diterima. Derajat hubungan antara kreativi
ta guru dalam proe belajar mengajar dan failita belajar terhadap hail bela
jar mata pelajaran produktif ecara beramaama atau ecara imultan dapat dike
tahui dari harga korelai ecara imultan atau R. Berdaarkan hail analii den
gan menggunakan program SPSS for window releae 10 yang terangkum pada tabel 16
. diperoleh harga koefiien korelai ecara imultan ebear 0,605. Keberartian
dari korelai ecara imultan ini diuji dengan uji F eperti pada uji keberartia
n peramaan regrei. Dari hail pengujian terebut dimana menunjukkan bahwa Fhit
ung ignifikan, karena harga ignifikani kurang dari 0,05, maka dapat diartikan
bahwa hubungan kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita bel
ajar terhadap hail belajar mata pelajaran produktif adalah ignifikan. Bearnya
pengaruh kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita belajar t
erhadap hail belajar mata pelajaran produktif dapat diketahui dari harga koefi
ien determinai imultan (R2). Berdaarkan hail analii yang terangkum pada ta
bel 16. diperoleh keandalan R2 ebear 0,366. Dengan demikian menunjukkan bahwa
kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita belajar berpengaruh
terhadap hail belajar mata pelajaran produktif ebear 36,6% dan ianya 63,4%
dari hail belajar mata pelajaran produktif dipengaruhi faktor lain yang tidak
dikaji dalam penelitian ini.

67
b. Pengujian ecara parial (Uji t) Pengujian hipotei ecara parial ini dimak
udkan untuk menguji keberartian pengaruh dari maingmaing variabel beba, yai
tu kreativita guru dalam proe belajar mengajar (X1) dan failita belajar (X2
) terhadap hail belajar mata pelajaran produktif (Y). 1). Pengaruh kreativita
guru dalam proe belajar mengajar (X1) terhadap hail belajar mata pelajaran pr
oduktif (Y). Berdaarkan hail perhitungan yang terangkum pada tabel 16.
menunjukkan bahwa koefiien parial untuk variabel kreativita guru dalam proe
belajar mengajar ebear 0,372. Uji keberartian koefiien regrei dengan uji t
diperoleh thitung = 3,785 dengan ignifikani 0,000, karena ignifikani yang di
peroleh kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh terebut igni
fikan. Hal ini berarti bahwa variabel kreativita guru dalam proe belajar meng
ajar (X1) berpengaruh ecara ignifikan terhadap hail belajar mata pelajaran pr
oduktif. 2). Pengaruh failita belajar (X2) terhadap hail belajar mata pelajar
an produktif (Y). Berdaarkan hail perhitungan yang terangkum pada tabel 16.
menunjukkan bahwa koefiien parial untuk variabel failita belajar ebear 0,2
48. Uji keberartian koefiien regrei dengan uji t diperoleh thitung = 2,410 den
gan ignifikani 0,018, karena ignifikani yang diperoleh kurang dari 0,05 menu
njukkan bahwa nilai t yang diperoleh terebut ignifikan. Hal ini

68
berarti bahwa variabel failita belajar (X2) berpengaruh ecara ignifikan terh
adap hail belajar mata pelajaran produktif. Bearnya pengaruh maingmaing var
iabel beba yaitu kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita b
elajar terhadap hail belajar mata pelajaran produktif dapat diketahui dari bea
rnya koefiien determinai ecara parial (r2) dari maingmaing variabel tere
but. Dengan demikian menunjukkan bahwa variabel kreativita guru dalam proe be
lajar mengajar terhadap hail belajar mata pelajaran produktif adalah 13,84 % da
n bearnya pengaruh failita belajar terhadap hail belajar mata pelajaran prod
uktif adalah 6,15 %. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel kreativita guru da
lam proe belajar mengajar memberikan pengaruh yang lebih bear terhadap hail
belajar mata pelajaran produktif dibangdingkan failita belajar. Dari hail ter
ebut diketahui bahwa elain kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan
failita belajar, hail belajar mata pelajaran produktif juga dipengaruhi fakto
r lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
4.3. Pembahaan
Dalam uaha untuk mencapai uatu hail belajar yang optimal dari proe belajar
mengajar iwa dipengaruhi oleh faktor internal maupun ekternal. Faktor ektern
al yang dimkaud adalah kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan fail
ita belajar. Guru merupakan alah atu faktor yang memegang peranan penting dal
am proe belajar mengajar, hal ini dikarenakan guru adalah orang yang berhubung
an langung dengan iwa dalam proe belajar mengajar, dengan

69
kreativita guru dalam proe belajar mengajar diharapkan iwa dapat mencapai h
ail belajar yang optimal. Hal ini euai dengan pendapat Cece Wijaya (1991:189)
, guru yang memiliki kreativita dapat meningkatkan mutu hail belajar iwanya.
Hal ini juga euai dengan pendapat Slameto (2003:54), faktor ekolah yang memp
engaruhi hail belajar mencakup metode mengajar guru yaitu kreativita guru dala
m proe belajar mengajar. Kreativita guru dalam proe belajar mengajar yang d
idalamnya mencakup cara guru dalam merencanakan proe belajar mengajar, cara gu
ru dalam melakanakan proe belajar mengajar dan cara guru dalam mengadakan eva
luai dapat mempengaruhi hail belajar iwa. Kreativita guru dalam proe bela
jar mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi hail belajar iwa yang kurang
optimal pula. Kreativita guru dalam proe belajar mengajar yang kurang baik mi
alnya : guru kurang periapan dan kurang menguaai bahan pelajaran ehingga gur
u terebut menyajikan tidak jela. Diamping kreativita guru dalam proe belaj
ar mengajar, failita juga berpengaruh terhadap hail belajar mata pelajaran pr
oduktif. Hal ini dikarenakan failita belajar merupakan arana dan praarana ya
ng dapat menunjang dalam pembelajaran ehingga dapat mempermudah pemahaman iwa
terhadap materi yang diajarkan dan dapat memperoleh hail belajar yang optimal.
Ini euai dengan pendapat The Liang Gie (2002:33), untuk belajar yang baik hen
daknya teredia failita belajar yang memadai antara lain : tempat/ruangan bela
jar, penerangan yang cukup, bukubuku pegangan dan kelengkapan peralatan praktek
. Dengan adanya penyediaan failita

70
belajar yang memadai untuk iwa diharapkan iwa dapat memperoleh hail belajar
yang optimal. Secara nyata berdaarkan hail penelitian menunjukkan bahwa ada p
engaruh kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita belajar ter
hadap hail belajar mata pelajaran produktif iwa baik ecara parial yang dibu
ktikan dari hail uji t yang diperoleh thitung yang memiliki ignifikani kurang
dari 0,05 maupun ecara imultan yang dibuktikan dengan uji F diperoleh Fhitung
yang memiliki ignifikani kurang dari 0,05. Dari perhitungan analii regrei
berganda antara kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita bel
ajar diperoleh peramaan gari Y = 5,152 + 0,031X 1 + 0,014 X 2 . Dari peramaan
terebut maka dapat diartikan bahwa atu atuan kor hail belajar mata pelajar
an produktif akan dipengaruhi oleh kreativita guru dalam proe belajar mengaja
r ebear 0,031 dan failita belajar ebear 0,014 pada kontanta 5,152. Jika k
reativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita belajar ebear 0 ma
ka hail belajar mata pelajaran produktif adalah ebear 5,152. Hail koefiien
regrei untuk variabel kreativita guru dalam proe belajar mengajar ebear 0,
031. Harga koefiien regrei bertanda poitif menunjukkan bahwa pengaruh kreativ
ita guru dalam proe belajar mengajar terhadap hail belajar mata pelajaran pr
oduktif adalah pengaruh poitif artinya etiap kenaikan atu unit kor kreativit
a guru dalam proe belajar mengajar, maka akan diikuti dengan meningkatnya ha
il belajar mata pelajaran produktif ebear 0,031 pada kontanta 5,152. Dan eba
liknya etiap terjadi penurunan atu kor kreativita guru dalam proe belajar

71
mengajar, maka akan diikuti dengan menurunnya hail belajar mata pelajaran produ
ktif ebear 0,031 pada kontanta 5,152. Hail koefiien regrei untuk variabel
failita belajar ebear 0,014. Harga koefiien regrei bertanda poitif menunj
ukkan bahwa pengaruh failita belajar terhadap hail belajar mata pelajaran pro
duktif adalah pengaruh poitif artinya etiap kenaikan atu unit kor failita
belajar, maka akan diikuti dengan meningkatnya hail belajar mata pelajaran prod
uktif ebear 0,014 pada kontanta 5,152. Dan ebaliknya etiap terjadi penuruna
n atu kor failita belajar, maka akan diikuti dengan menurunnya hail belajar
mata pelajaran produktif ebear 0,014 pada kontanta 5,152. Selain itu dapat d
iketahui pula bearnya pengaruh atau kontribui dari kreativita guru dalam pro
e belajar mengajar dan failita belajar terhadap hail belajar mata pelajaran
produktif iwa kela II Juruan Adminitrai Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang
dari hail koefiien determinai yaitu ebear 36,6 % edangkan ecara parial k
reativita guru dalam proe belajar mengajar memberikan pengaruh ebear 13,84
% dan failita belajar memberikan pengaruh ebear 6,15 %. Kontribui terebut
menunjukkan bahwa kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita b
elajar yang baik akan membantu meningkatkan hail belajar iwa untuk mata pelaj
aran produktif. Hal ini didukung oleh hail dekripi data penelitian yang menun
jukkan bahwa kreativita guru dalam proe belajar mengajar dengan kategori krea
tif dengan perentae ebear 69,57%, edangkan untuk failita belajar berada d
alam kategori lengkap dengan perentae 54,35%. Hal ini berarti bahwa kreativita
 guru dalam proe belajar mengajar dan failita belajar yang baik akan dipero
leh hail belajar mata pelajaran produktif yang baik pula pada diri iwa.

72

BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Dari hail penelitian dapat ditarik keimpulan ebag
ai berikut: 1. Kreativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita bela
jar berpengaruh poitif terhadap hail belajar mengajar yang ditunjukkan dari pe
ramaan regrei
Y = 5,152 + 0,031X 1 + 0,014 X 2 . Dan gambaran umum untuk kreativita guru dala
m proe belajar mengajar di kela II Juruan Adminitrai Perkantoran SMK Neger
i 2 Semarang mauk dalam kategori kreatif (69,57%), dan failita belajar mauk
dalam kategori lengkap (54,35%), edangkan hail belajar mata pelajaran produkti
f mauk dalam kategori tunta (63,04%). 2. Secara parial kreativita guru dalam
proe belajar mengajar berpengaruh terhadap hail belajar mata pelajaran produ
ktif iwa kela II juruan Adminitrai Perkantoran tahun pelajaran 2005/2006 
ebear 13,84%. 3. Secara parial failita belajar berpengaruh terhadap hail be
lajar mata pelajaran produktif iwa kela II juruan Adminitrai Perkantoran t
ahun pelajaran 2005/2006 ebear 6,15%. 4. Secara imultan ada pengaruh antara k
reativita guru dalam proe belajar mengajar dan failita belajar terhadap ha
il belajar mata pelajaran produktif iwa kela II Juruan Adminitrai Perkanto
ran SMK Negeri 2 Semarang tahun pelajaran 2005/2006 ebear 36,6%.
72

73
5.2. Saran
Dari hail analii penelitian, maka diajukan aran ebagai berikut : 1. Pada in
dikator cara guru merencanakan proe belajar mengajar berdaarkan jawaban repo
nden 11,96% dalam kategori maih kurang kreatif, hendaknya guru lebih meningkatk
an kreativitanya yaitu mialnya ebelum pelajaran dimulai Bapak maupun Ibu guru
mengadakan pre tet mengenai pelajaran minggu lalu dan mengaben iwa agar i
wanya iap dalam menerima pelajaran. 2. Pada indikator penerangan berdaarkan ja
waban reponden 13,04% dalam kategori kurang lengkap, maka diharapkan pihak eko
lah memperhatikan juga penerangan baik dikela maupun diruangruang praktek agar
kegiatan belajar mengajar iwa dapat berjalan dengan lancar. 3. Pada indikator
bukubuku pegangan berdaarkan jawaban reponden 1,09% dalam kategori kurang le
ngkap, maka hendaknya pihak ekolah menyediakan bukubuku yang menunjang untuk p
embelajaran bagi iwanya dan penyediaan buku diperputakaan diharapkan eimbang
dengan jumlah iwa yang membutuhkan. 4. Untuk hail belajar iwa 36,96% maih
tergolong tidak tunta, maka hendaknya guru lebih meningkatkan kreativitanya d
an pihak ekolah lebih menyediakan failita yang memadai untuk belajar ehingga
dapat mencapai hail belajar yang baik pula.

Anda mungkin juga menyukai