Anda di halaman 1dari 8

6.

3 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)


Jasa perdagangan yang dapat diberikan untuk memperlancar transaksi perdagangan dalam
negeri adalah menerbitkan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN atau sering dikenal
Letter of Credit(L/C) dalam negeri ). Dalam Peraturan Bank Indonesia No : 5/6/PBI/2003 tanggal 2
Mei 2003 yang dimaksud dengan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau lazim
dikenal sebagai "Letter of Credit" (L/C) Dalam Negeri adalah setiap janji tertulis berdasarkan
permintaan tertulis Pemohon (Applicant) yang mengikat Bank Pembuka (Issuing Bank) untuk:
a

Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar
wesel yang ditarik oleh penerima

Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima atau
ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima; atau

Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh penerima, atas
penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dan kondisi SKBDN dipenuhi.

A. Beberapa Terminologi Perdagangan Dengan SKBDN


1. Bank Pembuka (Issuing Bank) adalah bank yang menerbitkan SKBDN atas permintaan
pemohon (Applicant).
2. Bank Penerus (Advising Bank) adalah bank yang meneruskan SKBDN kepada Penerima
(Beneficiary).
3. Bank Tertunjuk (Nominated Bank) adalah bank yang diberi kuasa untuk melakukan
pembayaran atas unjuk, melakukan akseptasi wesel atau melakukan negosiasi(negotiation).
4. Bank Pengkonfirmasi (Confirming Bank) adalah bank yang mengkonfirmasi SKBDN
dengan mengikatkan diri untuk membayar, mengaksep/mengambil alih wesel yang ditarikk
atas SKBDN tersebut.
5. Bank Penegosiasi(Negotiating Bank) adalah bank yang melakukan negosiasi (negotiation)
6. Bank Pembayar (Paying Bank) adalah bank yang melakukan pembayaran kepada
Penerima(Beneficiary) atas penyerahan dokumen yang telah disyaratkan dalam SKBDN.
7. Bank Peremburs (Reimbursing Bank) adalah bank yang ditunjuk oleh Bank Pembuka untuk
melakukan penggantian pembayaran (reimbursement) kepada bank pembayar.
8. Bank Pengirim (Remitting Bank) adalah bank yang mengirimkan dokumen yang disyaratkan
dalam SKBDN kepada bank pembuka.
9. Bank Pentransfer (Transferring Bank) adalah bank yang atas permintaan penerima
(Beneficiary) melaksanakan pengalihan SKBDN, baik sebagian maupun seluruhnya kepada
satu/beberapa pihak lainnya.
1

10. Bank Tertarik adalah bank yang berkewajiban untuk melakukan pembayaran atas wesel
yang ditarik padanya.
11. Bank Pengaksep (Accepting Bank) adalah bank yang melakukan akseptasi atas wesel
SKBDN.
12. Negosiasi (negotiation) adalah pengambilalihan wesel dan atau dokumen oleh bank dengan
disertai pembayaran.
13. Pemohon(Applicant) adalah orang atau badan usaha yang mengajukan permohonan untuk
membuka SKBDN pada bank
14. Penerima(Beneficiary) adalah orang atau badan usaha yang disebut dalam wesel, SKBDN
atau surat perjanjian lainnya yang terkait dengan SKBDN tersebut sebagai pihak yang
berhak menerima pembayaran.
15. Janji Tertulis adalah janji bank yang dapat dilakukan dengan surat, teleks, swift, maupun
sarana lainnya menurut kelaziman dalam praktik perbankan.
16. Hari Kerja Perbankan adalah hari kerja bank yang dimulai dari hari senin sampai dengan
hari Jumat kecuali hari libur nasional dan hari libur khusu yang ditetapkan oleh pemerintah.

B. Mekanisme Sederhana Transaksi Dengan SKBDN

1. Antara pembeli dan penjual barang terjadi kontrak pemberian/penjualan dengan syarat
pembayaran menggunakan SKBDN.
2. Pembeli membuka SKBDN di Issuing bank sebesar nilai kontrak.
3. Issuing bank memberitahukan kepada Paying bank bahwa SKBDN atas nama pemohon
telah dibuka.
2

4. Paying bank selanjutnya meneruskan ke pihak Beneficiary bahwa SKBDN telah dibuka.
5. Penjual selanjutnya mengirimkan barang yang diperjanjikan melalui perusahaan
pengangkutan.
6. Bukti penerimaan barang selanjutnya diserahkan kepada pihak bank dan kepada pihak
pembeli.
7. Bank penerbit (issuing bank) memberitahukan kepada bank pembayar bahwa barang telah
diterima sesuai dengan spesifikasi yang tertulis dalam SKBDN.
8. Bank pembayar meneruskan kepada beneficiary dan melakukan negosiasi pembayaran.
9. Beneficiary selanjutnya menandatangani wesel yang diterbitkan bank pembayar.
10. Bank pembayar menyerahkan wesel yang diterbitkan kepada bank penerbit SKBDN untuk
segera dipenuhi.
11. Bank pembayar membebankan kepada pihal applicant untuk memenuhi seluruh setoran
jaminan.
12. Bank penerbit memberikan konfirmasi bahwa seluruh dana untuk SKBDN dimaksud telah
efektif.
13. Bank pembayar melakukan pembayarn kepada Beneficiary.

C. Penerbitan SKBDN
1. Pemohon dan penerima berkedudukan didalam negeri.
2. Dalam hal SKBDN dibuka dalam valuta asinh, Bank Peremburs dapat berkedudukan diluar
negeri.
3. SKBDN hanya dilakukan untuk transaksi perdagangan barang.
4. Dalam hal transaksi perdagangan barang tersebut terkait dengan transaksi perdagangan jasa
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lai, nilai barang harus lebih besar dari nilai jasa.
5. Transaksi perdagangan barang tersebut hanya dapat dilakukan dengan batasan bahwa
perpindahan barang dilakukan didalm negeri atau perpindahan barang boleh dilakukan dari
dalam negeri ke luar negeri sepanjang SKBDN diterbitkan atas dasar L/C (master L/C) dan
non L/C untuk tujuan ekspor.
6. SKBDN diterbitkan dalam mata uang rupiah.
7. SKBDN dapat diterbitkan dalam valuta asing sepanjang SKBDN terkait dengan transaksi
perdagangan internasional.
8. SKBDN hanya dapat diterbitkan dengan kondisi tidak dapat diubah dan tidak dapat ditarik
kembali atau tidak dapat dibatalkan tanpa persetujuan dari bank pembuka, bank
pengkonfirmasi jika ada dan penerima.
3

9. Jangka waktu SKBDN dan jangka waktu penundaan pembayaran SKBDN ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan antara pemohon dan bank pembuka.
10. Dalam menerbitkan SKBDN, bank dapat menetapkan sendiri besarnya jaminan dan atau
setoran tunai dengan mempertimbangkan bonafiditas pemohon.
11. Dalam hal SKBDN diterbitkan dengan syarat pembayaran dimuka (red clause), bank wajib
menetapkan setoran tunai yang memadai dengan memperhatikan besarnya uang muka yang
ditarik.
12. Permohonan penerbitan SKBDN hanya dapat dilakukan secara tertulis oleh pemohon atau
kuasanya.
13. Bank hanya dapat menerima permohonan penerbit SKBDN apabila dalam permohonan
tersebut sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut :
a

Nama jelas dan alamat pemohon

b Nama jelas dan alamat penerima


c

Nilai SKBDN

d Syarat pembayaran atas unjuk, akseptasi, atau negosiasi


e

Rincian dokumen, seperti dokumen pengangkutan barang dan atau dokumen


lainnya yang dibutuhkan

Tanggal terakhir pengajuan dokumen

g Tempat penyerahan dokumen untuk pembayaran atas unjuk, akseptasi atau


negosiasi.
h Tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo SKBDN
i

Media penerbitan SKBDN: surat, teleks, swift atau sarana lainnya.

Uraian barang

k Tanggal terakhir pengiriman barang


l

Tempat tujuan pengiriman barang

m Pernyataan tunduk pada syarat-syarat umum bank untuk pnerbitan SKBDN.

D. Akuntansi SKBDN
Penerbitan SKBDN dapat berupa SKBDN yang tidak dapat dibatalkan dan yang dapat
dibatalkan. SKBDN yang tak dapat dibatalakan merupakan transaksi yang bersifat komitmen,
sedangkan yang dapat dibatalkan merupakan transaksi yang bersifat kontinjensi(bersyarat). Sebaia
komitmen, tak adapt dibatalkan dan ada kepastian. Sedangkan kontinjensi memberikan indikasi
bahwa kelanjutan transaksi ini akan tergantung bank penerbit, bank pengkonfirmasi dan bank
penerima( transaksi bersyarat).
4

Contoh :
Penerbitan Sight SKBDN yang ditujukan pada nasabah cabang bank sendiri.
PT.Sari Utama nasabah Bank Dewi Kuta hendak membeli kayu Kalimantan 1.000m2
@Rp.1.000.000 kepada PT.Kayu Sejati Pontianak nasabah Bank Dewi Pontianak. Untuk itu
PT.Kayu Sejati meminta PT.Sari Utama membuka Sight SKBDN. Tanggal 25 Mei 2014 PT. Sari
Utama selanjutnay membuka Sight SKBDN dengan setoran jaminan penuh kepada Bank Dewi
Kuta. Setoran jaminan tersebut beban gironya Rp900.000.000 dan sisanya tunai. Bank Dewi Kuta
memungut komisi penerbitan Rp2.000.000 dan ongkos kawat Rp100.000. Komisi dan ongkos
kawat dibayar oleh PT. Sari Utama

Pencatatan dibank penerbit:


Mencatat pada rekening administrative:

Tgl

Rekening

Debet(Rp)

25/5/2014 Cr. Sight SKBDN tak dapat dibatalkan dan masih berjalan

Kredit(Rp)
1.000.000.000

Mencatat pada rekening riil (efektif) :

Tgl

Rekening

Debet(Rp)

25/5/2014 Dr. Kas

Kredit(Rp)

102.100.000

Dr. Giro PT. Sari Utama

900.000.000

Cr. Setoran Jaminan SKBDN

1.000.000.000

Cr. Pendapatan Komisi Penerbitan

2.000.000

Cr. Pendapatan Ongkos Kawat

100.000

Akuntansi eksekusi pembayaran di bank penerbit :


Mencatat pada rekening administrative:
Tgl

Rekening

Debet(Rp)

25/5/2014 Dr. Sight SKBDN tak dapat dibatalkan dan masih berjalan

1.000.000.000

Kredit(Rp)

Mencatat pada rekening riil (efektif)


Tgl

Rekening

Debet(Rp)

25/5/2014 Dr. Setoran Jaminan SKBDN

Kredit(Rp)

1.000.000.000

Cr. RAK Cabang Pontianak

1.000.000.000

E. Pengalihan SKBDN
SKBDN yang dapat dialihkan adalah SKBDN dimana penerima pertama berhak untuk
mengajukan permohonan kepada bank penerus yang membayar, mengaksep atau menegosiasi untuk
mengalihkan SKBDN tersebut baik seluruhnya maupun sebagian kepada satu atau bebrapa pihak
penerima kedua. SKBDN hanya dapat dialihkan jika didalamnya secara tegas dicantumkan kata
dapat dialihkan atau transferable sedangkan istilah lainnya tidak diperkenankan.
Contoh :
Setelah PT. Kayu Art mengirimkan barang Furniture, pada tanggal 5 Juli 2014 mengalihkan haknya
sebagai beneficiary senilai Rp500.000.000 kepada PT.Jati Utama untuk menutup hutangnya.
Dengan pengalihan ini Bank Dewi Kuta akan menerbitkan wesel usance SKBDN atas nama PT.Jati
Utama ,bukan PT.Kayu Art. Dengan demikian hak-hak taas efektivitas dana menjadi kepemilikan
PT. Jati Utama. Bank Dewi Kuta selaku bank pembayar mencatat penerbitan wesel atas nama PT.
Jati Utama per 5 juli 2014
Tgl
5/7/2014

Rekening

Debet(Rp)

Cr. RAK Wesel Usance SKBDN belum jatuh tempo

Kredit(Rp)

500.000.000

Bank Dewi Kuta mencatat pada rekening riil (efektif) ketika wesel jatuh tempo akan dibayar.
Tgl
5/7/2014

Rekening

Debet(Rp)

Dr. RAK Cabang Jakarta

Kredit(Rp)

500.000.000

Cr. Giro PT. Jati Utama

500.000.000

Menihilkan rekening administrative ketika seluruh kewajiban bank pembayar telah dipenuhi.
Tgl
5/7/2014

Rekening

Debet(Rp)

Dr. RAK Wesel Usance SKBDN belum jatuh tempo

Kredit(Rp)
500.000.000

6.4 Safe Deposit Box


Yang dimaksud dengan save deposit box atau kotak pengaman adalah salah satu pelayanan
bank kepada masyarakat dalam bentuk bank menyewakan box dangan ukuran tertentu untuk
menyimpan barang-barang berharga dalam jangka waktu tertentu dan nasabah menyimpan sendiri
kunci kotak aman tertentu. Safe Deposit Box adalah simpanan dalam bentuk tertentu, dalam arti
pejabat bank tidak boleh memeriksa/menyaksikan wujud/ bentuk barang yang disimpan.
Jasa penyimpanan (safe deposit box) ini akan memberikan pendapatan bagi bank. Besarnya
pendapatan sewa tergantung pada lamanya masa sewa dan luas ruangan yang dipakai untuk
menyimpan barang berharga/surat berharga. Pendapatan sewa diterima dimuka, oleh karena itu
harus diamortisasi setiap periode/bulan.
Penyimpanan barang berharga disamping dipungut biaya sewa, juga harus membayar setoran
jaminan kunci SDB. Setoran jaminan diperlukan karena untuk menggantinya bila kunci hilang.
Namun demikian bila sampai selesai penyimpanan barang berharga ternyata kunci tidak hilang,
maka setoran jaminan kunci akan dikembalikan kepada yang berhak (penyimpan barang berharga).

Contoh :
1 Juli 2014 Bank Dewi Kuta menerima permohonan seorang nasabah bernama Luna Maya untuk
menyimpan barang berharga dan surat berharga miliknya. Untuk itu Luna Maya menyerahkan
setoran jaminan sebesar Rp.1.500.000 secara tunai dan membayar sewa dibayar dimuka sebesar
Rp.2.400.000 untuk sewa enam bulan ke depan atas beban giro Luna. Masa sewa akan jatuh tempo
pada 31 Desember 2014 .

Catat Jurnal di Bank Dewi Kuta


Tgl
1/7/2014

31/7/2014

Rekening

Debet(Rp)

Dr. Kas

1.500.000

Dr. Giro Luna Maya

2.400.000

Cr. Setoran Jaminan Kunci SDB

1.500.000

Cr. Pendapatan Sewa SDB Diterima Dimuka

2.400.000

Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka

400.000

Cr. Pendapatan Sewa SDB

31/8/2014

400.000

Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka

400.000

Cr. Pendapatan Sewa SDB

30/9/2014

Kredit(Rp)

400.000

Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka

400.000

Cr. Pendapatan Sewa SDB

400.000

31/10/2014 Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka

400.000

Cr. Pendapatan Sewa SDB

400.000

30/11/2014 Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka

400.000

Cr. Pendapatan Sewa SDB

400.000

31/12/2014 Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka

400.000

Cr. Pendapatan Sewa SDB

400.000

Dr. Setoran Jaminan SDB

1.500.000

Cr. Giro Luna Maya

1.500.000

Jika kunci hilang maka setoran jaminan tidak akan dikembalikan namun menjadi hank bank sebagai
pengganti kunci yang hilang dengan jurnal :
Tgl

Rekening

Debet(Rp)

31/12/2014 Dr. Setoran Jaminan SDB

Kredit(Rp)

1.500.000

Cr. Inventaris Kantor Alat-alat Tahan Api

1.500.000

Anda mungkin juga menyukai