Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar
wesel yang ditarik oleh penerima
Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima atau
ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima; atau
Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh penerima, atas
penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dan kondisi SKBDN dipenuhi.
10. Bank Tertarik adalah bank yang berkewajiban untuk melakukan pembayaran atas wesel
yang ditarik padanya.
11. Bank Pengaksep (Accepting Bank) adalah bank yang melakukan akseptasi atas wesel
SKBDN.
12. Negosiasi (negotiation) adalah pengambilalihan wesel dan atau dokumen oleh bank dengan
disertai pembayaran.
13. Pemohon(Applicant) adalah orang atau badan usaha yang mengajukan permohonan untuk
membuka SKBDN pada bank
14. Penerima(Beneficiary) adalah orang atau badan usaha yang disebut dalam wesel, SKBDN
atau surat perjanjian lainnya yang terkait dengan SKBDN tersebut sebagai pihak yang
berhak menerima pembayaran.
15. Janji Tertulis adalah janji bank yang dapat dilakukan dengan surat, teleks, swift, maupun
sarana lainnya menurut kelaziman dalam praktik perbankan.
16. Hari Kerja Perbankan adalah hari kerja bank yang dimulai dari hari senin sampai dengan
hari Jumat kecuali hari libur nasional dan hari libur khusu yang ditetapkan oleh pemerintah.
1. Antara pembeli dan penjual barang terjadi kontrak pemberian/penjualan dengan syarat
pembayaran menggunakan SKBDN.
2. Pembeli membuka SKBDN di Issuing bank sebesar nilai kontrak.
3. Issuing bank memberitahukan kepada Paying bank bahwa SKBDN atas nama pemohon
telah dibuka.
2
4. Paying bank selanjutnya meneruskan ke pihak Beneficiary bahwa SKBDN telah dibuka.
5. Penjual selanjutnya mengirimkan barang yang diperjanjikan melalui perusahaan
pengangkutan.
6. Bukti penerimaan barang selanjutnya diserahkan kepada pihak bank dan kepada pihak
pembeli.
7. Bank penerbit (issuing bank) memberitahukan kepada bank pembayar bahwa barang telah
diterima sesuai dengan spesifikasi yang tertulis dalam SKBDN.
8. Bank pembayar meneruskan kepada beneficiary dan melakukan negosiasi pembayaran.
9. Beneficiary selanjutnya menandatangani wesel yang diterbitkan bank pembayar.
10. Bank pembayar menyerahkan wesel yang diterbitkan kepada bank penerbit SKBDN untuk
segera dipenuhi.
11. Bank pembayar membebankan kepada pihal applicant untuk memenuhi seluruh setoran
jaminan.
12. Bank penerbit memberikan konfirmasi bahwa seluruh dana untuk SKBDN dimaksud telah
efektif.
13. Bank pembayar melakukan pembayarn kepada Beneficiary.
C. Penerbitan SKBDN
1. Pemohon dan penerima berkedudukan didalam negeri.
2. Dalam hal SKBDN dibuka dalam valuta asinh, Bank Peremburs dapat berkedudukan diluar
negeri.
3. SKBDN hanya dilakukan untuk transaksi perdagangan barang.
4. Dalam hal transaksi perdagangan barang tersebut terkait dengan transaksi perdagangan jasa
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lai, nilai barang harus lebih besar dari nilai jasa.
5. Transaksi perdagangan barang tersebut hanya dapat dilakukan dengan batasan bahwa
perpindahan barang dilakukan didalm negeri atau perpindahan barang boleh dilakukan dari
dalam negeri ke luar negeri sepanjang SKBDN diterbitkan atas dasar L/C (master L/C) dan
non L/C untuk tujuan ekspor.
6. SKBDN diterbitkan dalam mata uang rupiah.
7. SKBDN dapat diterbitkan dalam valuta asing sepanjang SKBDN terkait dengan transaksi
perdagangan internasional.
8. SKBDN hanya dapat diterbitkan dengan kondisi tidak dapat diubah dan tidak dapat ditarik
kembali atau tidak dapat dibatalkan tanpa persetujuan dari bank pembuka, bank
pengkonfirmasi jika ada dan penerima.
3
9. Jangka waktu SKBDN dan jangka waktu penundaan pembayaran SKBDN ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan antara pemohon dan bank pembuka.
10. Dalam menerbitkan SKBDN, bank dapat menetapkan sendiri besarnya jaminan dan atau
setoran tunai dengan mempertimbangkan bonafiditas pemohon.
11. Dalam hal SKBDN diterbitkan dengan syarat pembayaran dimuka (red clause), bank wajib
menetapkan setoran tunai yang memadai dengan memperhatikan besarnya uang muka yang
ditarik.
12. Permohonan penerbitan SKBDN hanya dapat dilakukan secara tertulis oleh pemohon atau
kuasanya.
13. Bank hanya dapat menerima permohonan penerbit SKBDN apabila dalam permohonan
tersebut sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut :
a
Nilai SKBDN
Uraian barang
D. Akuntansi SKBDN
Penerbitan SKBDN dapat berupa SKBDN yang tidak dapat dibatalkan dan yang dapat
dibatalkan. SKBDN yang tak dapat dibatalakan merupakan transaksi yang bersifat komitmen,
sedangkan yang dapat dibatalkan merupakan transaksi yang bersifat kontinjensi(bersyarat). Sebaia
komitmen, tak adapt dibatalkan dan ada kepastian. Sedangkan kontinjensi memberikan indikasi
bahwa kelanjutan transaksi ini akan tergantung bank penerbit, bank pengkonfirmasi dan bank
penerima( transaksi bersyarat).
4
Contoh :
Penerbitan Sight SKBDN yang ditujukan pada nasabah cabang bank sendiri.
PT.Sari Utama nasabah Bank Dewi Kuta hendak membeli kayu Kalimantan 1.000m2
@Rp.1.000.000 kepada PT.Kayu Sejati Pontianak nasabah Bank Dewi Pontianak. Untuk itu
PT.Kayu Sejati meminta PT.Sari Utama membuka Sight SKBDN. Tanggal 25 Mei 2014 PT. Sari
Utama selanjutnay membuka Sight SKBDN dengan setoran jaminan penuh kepada Bank Dewi
Kuta. Setoran jaminan tersebut beban gironya Rp900.000.000 dan sisanya tunai. Bank Dewi Kuta
memungut komisi penerbitan Rp2.000.000 dan ongkos kawat Rp100.000. Komisi dan ongkos
kawat dibayar oleh PT. Sari Utama
Tgl
Rekening
Debet(Rp)
25/5/2014 Cr. Sight SKBDN tak dapat dibatalkan dan masih berjalan
Kredit(Rp)
1.000.000.000
Tgl
Rekening
Debet(Rp)
Kredit(Rp)
102.100.000
900.000.000
1.000.000.000
2.000.000
100.000
Rekening
Debet(Rp)
25/5/2014 Dr. Sight SKBDN tak dapat dibatalkan dan masih berjalan
1.000.000.000
Kredit(Rp)
Rekening
Debet(Rp)
Kredit(Rp)
1.000.000.000
1.000.000.000
E. Pengalihan SKBDN
SKBDN yang dapat dialihkan adalah SKBDN dimana penerima pertama berhak untuk
mengajukan permohonan kepada bank penerus yang membayar, mengaksep atau menegosiasi untuk
mengalihkan SKBDN tersebut baik seluruhnya maupun sebagian kepada satu atau bebrapa pihak
penerima kedua. SKBDN hanya dapat dialihkan jika didalamnya secara tegas dicantumkan kata
dapat dialihkan atau transferable sedangkan istilah lainnya tidak diperkenankan.
Contoh :
Setelah PT. Kayu Art mengirimkan barang Furniture, pada tanggal 5 Juli 2014 mengalihkan haknya
sebagai beneficiary senilai Rp500.000.000 kepada PT.Jati Utama untuk menutup hutangnya.
Dengan pengalihan ini Bank Dewi Kuta akan menerbitkan wesel usance SKBDN atas nama PT.Jati
Utama ,bukan PT.Kayu Art. Dengan demikian hak-hak taas efektivitas dana menjadi kepemilikan
PT. Jati Utama. Bank Dewi Kuta selaku bank pembayar mencatat penerbitan wesel atas nama PT.
Jati Utama per 5 juli 2014
Tgl
5/7/2014
Rekening
Debet(Rp)
Kredit(Rp)
500.000.000
Bank Dewi Kuta mencatat pada rekening riil (efektif) ketika wesel jatuh tempo akan dibayar.
Tgl
5/7/2014
Rekening
Debet(Rp)
Kredit(Rp)
500.000.000
500.000.000
Menihilkan rekening administrative ketika seluruh kewajiban bank pembayar telah dipenuhi.
Tgl
5/7/2014
Rekening
Debet(Rp)
Kredit(Rp)
500.000.000
Contoh :
1 Juli 2014 Bank Dewi Kuta menerima permohonan seorang nasabah bernama Luna Maya untuk
menyimpan barang berharga dan surat berharga miliknya. Untuk itu Luna Maya menyerahkan
setoran jaminan sebesar Rp.1.500.000 secara tunai dan membayar sewa dibayar dimuka sebesar
Rp.2.400.000 untuk sewa enam bulan ke depan atas beban giro Luna. Masa sewa akan jatuh tempo
pada 31 Desember 2014 .
31/7/2014
Rekening
Debet(Rp)
Dr. Kas
1.500.000
2.400.000
1.500.000
2.400.000
400.000
31/8/2014
400.000
400.000
30/9/2014
Kredit(Rp)
400.000
400.000
400.000
400.000
400.000
400.000
400.000
400.000
400.000
1.500.000
1.500.000
Jika kunci hilang maka setoran jaminan tidak akan dikembalikan namun menjadi hank bank sebagai
pengganti kunci yang hilang dengan jurnal :
Tgl
Rekening
Debet(Rp)
Kredit(Rp)
1.500.000
1.500.000