Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa
yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Nama
karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari
golongan ini mempunyai rumus empiris, yang menunjukkan bahwa
senyawa tersebut adalah karbon hidrat dan memiliki nisbah karbon
terhadap hidrogen dan terhadap oksigen sebagai 1: 2 : 1. Sebagai contoh,
rumus empiris D-glukosa hidrogen adalah C6H12O6, yang juga dapat ditulis
sebagai (CH2O)6 atau C6(H2O)6.
Karbohidrat terdiri dari tiga golongan utama berdasarkan jumlah
unit gula dalam rantai, yakni monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa,
fruktosa & galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa & laktosa. Jenisjenis karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung di dalam produk
pangan seperti madu, buah-buahan dan susu. Sedangkan contoh dari
karbohidrat kompleks adalah glikogen (simpanan energi di dalam tubuh),
selulosa, serat (fiber) dan pati (starch).
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan glikosidik. Ini
polisakarida diproduksi oleh semua hijau tanaman sebagai menyimpan
energi. Salah satu produk makanan pokok yang mengandung pati yakni
terdapat pada umbi-umbian seperti ubi kayu. Berbagai macam pati tidak
sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus atau
bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat
dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut tersebut disebut amilosa dan
fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Berdasarkan latar belakang di atas
maka perlu diadakan praktikum Isolasi Pati.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum Isolasi Pati adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara mengisolasi pati pada ubi kayu, ubi jalar, dan ubi talas.
2. Bagaimana presentase pati pada ubi kayu, ubi jalar, dan ubi talas.
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Isolasi Pati adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara mengisolasi pati pada ubi kayu, ubi jalar, dan
ubi talas.
2. Untuk mengetahui presentase pati pada ubi kayu, ubi jalar, dan ubi talas.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh pada praktikum Isolasi Pati adalah sebagai
berikut :
1. Dapat mengetahui cara mengisolasi pati pada ubi kayu, ubi jalar, dan
ubi talas.
2. Dapat mengetahui presentase pati pada ubi kayu, ubi jalar, dan ubi talas.
Pati (starch) berbeda dengan selulosa. Pada selulosa monomer Dglukosa terhubung satu dengan yang lain secara sedangkan pada tepung
(pati) monomer D-glukosanya terhubung secara . Pati merupakan
cadangan karbohidrat bagi tanaman, dan seperti halnya selulosa, pati juga
akan terhidolisis dalam suasana asam menjadi monomer -D-glukopiranosa
(Riswiyanto, 2009).
Ubi kayu merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang diduga juga
mempunyai pola hubungan antara tingkat ketuaan, kekerasan dan
kandungan pati. Hal ini sesuai dengan Abbot dan Harker (2001) dan Wills
et al.(2005) yang menyatakan bahwa pada umumnya dengan bertambahnya
tingkat ketuaan umbi-umbian akan semakin keras teksturnya karena
kandungan pati yang semakin meningkat, akan tetapi apabila terlalu tua
kandungan seratnya bertambah sedang kandungan pati menurun
(Nurdjanah, 2011).
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Isolasi Pati dapat dilihat
pada Tabel 2.
3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan Isolasi Pati dapat
dilihat pada diagram alir berikut :
100 gram ubi kayu
Ditampung
cairan
yang
keruh
Dihitung % pati
Hasil pengamatan
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum Isolasi Pati dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3. Hasil pengamatan pada praktikum Isolasi Pati pada ubi kayu
(Manihot utilissima)
No
Gambar
Keterangan
1.
Cairan pati dan residu setelah
penyaringan
2.
3.
4.
Berat awal
Berat
32,18
100
x 100%
x 100%
= 32,18%
Tabel 4. Hasil pengamatan pada praktikum Isolasi Pati pada ubi jalar
(Ipomea batatas)
No.
Gambar
Keterangan
1.
Cairan pati dan residu setelah
penyaringan
2.
3.
4.
Berat awal
Berat
14,09
100
x 100%
x 100%
= 14,09%
Tabel 5. Hasil pengamatan pada praktikum Isolasi Pati pada ubi talas
(Colocasia esculenta)
No.
1.
Gambar
Keterangan
Cairan pati dan residu setelah
penyaringan
2.
3.
4.
Berat awal
Berat
7,34
100
x 100%
x 100%
= 7, 34%
B. Pembahasan
Karbohidrat didiefinisikan sebagai polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton. Karbohidrat dapat dibagi tiga kelompok yaitu
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan
sakar (gula) sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi unit lebih kecil
walaupun dalam suasana lunak sekalipun. Gula yang paling banyak terdapat
dialam, seperti ribosa, glukosa, fruktosa, dan maltosa adalah rangkaian gula.
Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang digabungkan oleh suatu
ikatan kovalen. Polisakarida mengandung banyak unit monosakarida yang
berikatan glikosida. Beberapa berfungsi sebagai bentuk penyimpan
karbohidrat. Polisakarida penyimpan paling penting
glikogen.
Pada percobaan ini akan diisolasi pati dari 3 jenis ubi, yakni ubi
kayu (Manihot utilisima), ubi jalar (Ipomea batatas), dan ubi talas
Pengamatan
yang
dilakukan
diperoleh
bahwa
kandungan
polisakarida (pati) ubi kayu (Manihot utilisima) termasuk lebih besar yakni
32,14%, hal ini juga telah sesuai dengan teori. Berdasarkan Rukmana dan
Yuniarsih (2001), ubi kayu merupakan tanaman yang mudah beradaptasi di
daerah tropis maupun subtropis dan mudah diperoleh dengan harga murah.
Ubi kayu memiliki kandungan pati yang cukup tinggi yaitu mencapai
34,70% dalam 100 gram bahan sehingga tanaman ini sangat cocok
dimanfaatkan sebagai sumber pati dalam pembuatan dekstrin.
Presentase perbandingan pati hasil pengamatan dengan teori
hasilnya tidak jauh berbeda, hal ini dikarenakan tidak semua pati ikut
tertimbang sebab saat pemisahan antara endapan pati dan cairan keruh untuk
selanjutnya dikeringkan masih ada pati yang tersisa pada gelas beker (sisa
pati tersebut terbuang), sehingga hasilnya berbeda sedikit. Dengan begitu
percobaan isolasi pati yang dilakukan sudah baik karena perbandingan hasil
pengamatan denga teori tidak berbeda signifikan walaupun percobaan yang
dilakukan kurang fokus dan teliti.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang diperoleh dari praktikum Isolasi Pati adalah sebagai
berikut :
1. Mengisolasi pati dilakukan pemisahan dengan cara pengendapan,
pada tehnik pengendapan yang dilakukan yaitu dengan cara dekantasi
yang merupakan proses pemisahan antara cairan dan pati. Proses
dekantasi dilakukan lebih dari satu kali yang tujuannya supaya pati
yang masih terdapat dan bercampur dalam cairan benar-benar
terpisah. Kemudian hasil dekantasi ditambahkan dengan etanol 95%
disimpan selama 24 jam kemudian disaring dan diperoleh pati.
2. Presentase pati masing-masing jenis ubi yakni, ubi kayu 32,18%, ubi
jalar 14,09% dan ubi talas 7,34%.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum Isolasi Pati adalah agar
praktikan dalam mengikuti kegiatan praktikum dapat lebih fokus dan teliti
serta memperhatikan penjelasan asisten sehingga praktikum berjalan
sesuai dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Erika, C., 2010, Produksi Pati Termodifikasi dari Beberapa Jenis Pati, J.
Rekayasa Kimia dan Lingkungan, VII (3) : 130
Niken, Y, H., Adepristian, D, Y., 2013, Isolasi Amilosa Dan Amilopektin
dari Pati Kentang, J, Teknologi Kimia dan Industri, II (3) : 58
Nurdjanah, S., Sabatini M, R., Susilawati, 2007, Prediksi Kadar Pati Ubi Kayu
(Manihot Esculenta) Pada Berbagai Umur Panen Menggunakan
Penetrometer, J. Teknologi dan Industri Hasil Pertanian, XII (2): 65